• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan KP Analisa Kinerja Dari Sepax Separator Cement Mill Indarung IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan KP Analisa Kinerja Dari Sepax Separator Cement Mill Indarung IV"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Perkembangan ekonomi dunia khususnya pada bidang industri sangat cepat, hal Perkembangan ekonomi dunia khususnya pada bidang industri sangat cepat, hal tersebut harus bisa diimbangi dengan pertumbuhan dari segi pembangunan tersebut harus bisa diimbangi dengan pertumbuhan dari segi pembangunan infrastruktur. Infrastruktur tersebut mancakup dari segi pembangunan gedung, jalan, infrastruktur. Infrastruktur tersebut mancakup dari segi pembangunan gedung, jalan, maupun pembangunan pabrik. Pembangunan tersebut pada umumnya menggunakan maupun pembangunan pabrik. Pembangunan tersebut pada umumnya menggunakan semen sebagai zat perekat atau penguat material lain, sehingga pabrik semen turut semen sebagai zat perekat atau penguat material lain, sehingga pabrik semen turut  berperan penting dalam proses kemajuan ekonomi sebuah negara.

 berperan penting dalam proses kemajuan ekonomi sebuah negara.

Pada PT. Semen Padang khususnya pada Pabrik Indarung IV terbagi atas 3 Pada PT. Semen Padang khususnya pada Pabrik Indarung IV terbagi atas 3  bidang

 bidang yaituyaitu Raw Mill,  Raw Mill, Kiln & Kiln & Coal Mill,Coal Mill, dandan Cement Mill. Cement Mill. Pada bidangPada bidang raw millraw mill iniini merupakan tempat penggilingan bahan baku berupa

merupakan tempat penggilingan bahan baku berupa limestone, clay, silicalimestone, clay, silica dandan ironiron  sand.

 sand. Hasil penggilingan padaHasil penggilingan pada raw millraw mill ini dinamakan denganini dinamakan dengan raw mix.raw mix. SelanjutnyaSelanjutnya raw mix

raw mix ini dilakukan proses pemanasan / pembakaran pada kilndan setelah dibakarini dilakukan proses pemanasan / pembakaran pada kilndan setelah dibakar dilakukan pendinginan cepat. Material hasil dari

dilakukan pendinginan cepat. Material hasil dari kilnkiln  ini dinamakan dengan  ini dinamakan dengan clinker.clinker. Pada tahap terkahir

Pada tahap terkahir clinkerclinker ini dengan tambahan material lain sepertiini dengan tambahan material lain seperti  gypsum, gypsum,  pozollan

 pozollan dandan limestonelimestone digiling padadigiling pada cement mill.cement mill. Setelah melaluiSetelah melalui Cement MillCement Mill  jadilah semen yang siap untuk dikemas dan dipasarkan.

 jadilah semen yang siap untuk dikemas dan dipasarkan. Setelah digiling pada

Setelah digiling pada cement mill,cement mill, material hasil keluarannya sudah dapatmaterial hasil keluarannya sudah dapat dikatakan semen. Namun untuk mendapatkan semen dengan kualitas yang diharapkan dikatakan semen. Namun untuk mendapatkan semen dengan kualitas yang diharapkan maka perlu dilakukan pemisahan lagi, antara semen yang ukuran butir sudah halus maka perlu dilakukan pemisahan lagi, antara semen yang ukuran butir sudah halus dengan ukuran butir yang masih kasar (Distribusi ukuran butiran semen Portland dengan ukuran butir yang masih kasar (Distribusi ukuran butiran semen Portland adalah antara 0,5 dan 100 mikron dengan rata-rata 20 mikron)

adalah antara 0,5 dan 100 mikron dengan rata-rata 20 mikron)[1][1]. Proses. Proses  pemisahannya dapat dilakukan

 pemisahannya dapat dilakukan melalui EP (Electrostatic Precipitation) mamelalui EP (Electrostatic Precipitation) maupun sepaxupun sepax separator, dimana lokasi keduanya jauh lebih tinggi dari pada

separator, dimana lokasi keduanya jauh lebih tinggi dari pada outlet tube mill outlet tube mill . Untuk. Untuk menuju EP semen tersebut dihisap oleh angin bertekanan, namun untuk

menuju EP semen tersebut dihisap oleh angin bertekanan, namun untuk  sepax sepax  separator 

(2)

Sepax separator

Sepax separator merupakanmerupakan komponen yang sangat penting dalam memisahkankomponen yang sangat penting dalam memisahkan  butiran

 butiran yang yang masih masih kasar kasar dengan dengan butiran butiran yang yang telah telah halus. halus. Jika Jika terjadi terjadi penurunanpenurunan efesiensi terhadap

efesiensi terhadap  sepax  sepax separator separator , maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil produksi, serta kualitas dari semen yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis hasil produksi, serta kualitas dari semen yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk melakukan

mencoba untuk melakukan analisa efisiensi kinerja sepax separator (4Z2S17) padaanalisa efisiensi kinerja sepax separator (4Z2S17) pada cement mill Indarung IV

cement mill Indarung IV

1.2

1.2 TujuanTujuan

Tujuan pelaksanaan analisa di area Pabrik Indarung IV PT. Semen Padang adalah: Tujuan pelaksanaan analisa di area Pabrik Indarung IV PT. Semen Padang adalah:

a.

a. Dapat mempertahankan kinerja dari Sepax Separator, serta mengetahuiDapat mempertahankan kinerja dari Sepax Separator, serta mengetahui efisiensi kinerja dari Sepax Separator.

efisiensi kinerja dari Sepax Separator.  b.

 b. Agar tidak kerugian pada pabrik yang diakibatkan oleh Sepax SeparatorAgar tidak kerugian pada pabrik yang diakibatkan oleh Sepax Separator karena penurunan efisiensi kinerjanya.

karena penurunan efisiensi kinerjanya.

1.3

1.3 ManfaatManfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah: Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:

1.

1. Mengetahui bentuk dan fungsi dari Sepax Separator tersebut.Mengetahui bentuk dan fungsi dari Sepax Separator tersebut. 2.

2. Mengetahui cara mempertahankan kinerja dari Sepax Separator.Mengetahui cara mempertahankan kinerja dari Sepax Separator. 3.

3. Mencari tahu akibat jika efisiensi kinerja dari Sepax Mencari tahu akibat jika efisiensi kinerja dari Sepax Separator menurun.Separator menurun. 4.

4. Membantu serta memberikan solusi kepada industri dalam penyelesaianMembantu serta memberikan solusi kepada industri dalam penyelesaian masalah.

masalah.

1.4

1.4 Batasan MasalahBatasan Masalah

Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktek ini hanya dibatasi pada Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktek ini hanya dibatasi pada analisa kinerja sepax separator (4Z2S17) pada cement mill Indarung IV

(3)

Sepax separator

Sepax separator merupakanmerupakan komponen yang sangat penting dalam memisahkankomponen yang sangat penting dalam memisahkan  butiran

 butiran yang yang masih masih kasar kasar dengan dengan butiran butiran yang yang telah telah halus. halus. Jika Jika terjadi terjadi penurunanpenurunan efesiensi terhadap

efesiensi terhadap  sepax  sepax separator separator , maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil produksi, serta kualitas dari semen yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis hasil produksi, serta kualitas dari semen yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk melakukan

mencoba untuk melakukan analisa efisiensi kinerja sepax separator (4Z2S17) padaanalisa efisiensi kinerja sepax separator (4Z2S17) pada cement mill Indarung IV

cement mill Indarung IV

1.2

1.2 TujuanTujuan

Tujuan pelaksanaan analisa di area Pabrik Indarung IV PT. Semen Padang adalah: Tujuan pelaksanaan analisa di area Pabrik Indarung IV PT. Semen Padang adalah:

a.

a. Dapat mempertahankan kinerja dari Sepax Separator, serta mengetahuiDapat mempertahankan kinerja dari Sepax Separator, serta mengetahui efisiensi kinerja dari Sepax Separator.

efisiensi kinerja dari Sepax Separator.  b.

 b. Agar tidak kerugian pada pabrik yang diakibatkan oleh Sepax SeparatorAgar tidak kerugian pada pabrik yang diakibatkan oleh Sepax Separator karena penurunan efisiensi kinerjanya.

karena penurunan efisiensi kinerjanya.

1.3

1.3 ManfaatManfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah: Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah:

1.

1. Mengetahui bentuk dan fungsi dari Sepax Separator tersebut.Mengetahui bentuk dan fungsi dari Sepax Separator tersebut. 2.

2. Mengetahui cara mempertahankan kinerja dari Sepax Separator.Mengetahui cara mempertahankan kinerja dari Sepax Separator. 3.

3. Mencari tahu akibat jika efisiensi kinerja dari Sepax Mencari tahu akibat jika efisiensi kinerja dari Sepax Separator menurun.Separator menurun. 4.

4. Membantu serta memberikan solusi kepada industri dalam penyelesaianMembantu serta memberikan solusi kepada industri dalam penyelesaian masalah.

masalah.

1.4

1.4 Batasan MasalahBatasan Masalah

Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktek ini hanya dibatasi pada Dalam penulisan dan pembahasan laporan kerja praktek ini hanya dibatasi pada analisa kinerja sepax separator (4Z2S17) pada cement mill Indarung IV

(4)

1.5

1.5 Sistematika PenulisanSistematika Penulisan

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penulisan laporan ini dibahas dalam Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penulisan laporan ini dibahas dalam  beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

 beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab

Bab I I PENDAHULUANPENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah, Berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

serta sistematika penulisan.

Bab

Bab II II PROFIL PROFIL PT. PT. SEMEN SEMEN PADANGPADANG

Berisikan tentang tinjauan umum mengenai PT. Semen Padang Berisikan tentang tinjauan umum mengenai PT. Semen Padang

Bab

Bab III III TEORI TEORI DASARDASAR

Berisikan teori-teori tentang

Berisikan teori-teori tentang sepax separator. sepax separator.

Bab

Bab IV IV STUDI STUDI KASUSKASUS

Berisikan tentang data teknis dan data lapangan, serta pembahasan Berisikan tentang data teknis dan data lapangan, serta pembahasan mengenai topik permasalahan yang dihadapi.

mengenai topik permasalahan yang dihadapi.

Bab

Bab V V PENUTUPPENUTUP

Berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan serta saran Berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan serta saran tentang perbaikan, pengembangan, dan penelitian lebih lanjut.

tentang perbaikan, pengembangan, dan penelitian lebih lanjut.

LAMPIRAN LAMPIRAN

Berisikan hal-hal yang mendukung kesempurnaan penelitian. Berisikan hal-hal yang mendukung kesempurnaan penelitian.

(5)

BAB II

BAB II

PROFIL PT. SEMEN PADANG

PROFIL PT. SEMEN PADANG

2.1.

2.1. Tinjauan Umum PT.Semen PadangTinjauan Umum PT.Semen Padang 2.1.1

2.1.1

LLo

okka

asi

si P

PT

T. S

. Se

em

me

en P

n Pa

ad

da

ang

ng

Lokasi pabrik dan kantor pusat PT. Semen Padang terletak di kelurahan Lokasi pabrik dan kantor pusat PT. Semen Padang terletak di kelurahan Indarung kecamatan Lubuk Kilangan kotamadya Padang, propinsi Sumatera Barat, Indarung kecamatan Lubuk Kilangan kotamadya Padang, propinsi Sumatera Barat, yang berjarak sekitar 15 km

yang berjarak sekitar 15 km ke arah timur pusat kota Padang. Secara geografis ke arah timur pusat kota Padang. Secara geografis lokasilokasi  pabrik

 pabrik berada berada pada pada ketinggian ketinggian lebih lebih kurang kurang 200 200 meter meter di di atas atas permukaan permukaan laut.PT.laut.PT. Semen Padang merupakan BUMN dibawah Dirjen Industri Logam, Mesin dan Kimia, Semen Padang merupakan BUMN dibawah Dirjen Industri Logam, Mesin dan Kimia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan-kegiatan perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan-kegiatan perusahaan dikendalikan oleh putra-putri Indonesia dengan berbagai latar belakang pendidikan. dikendalikan oleh putra-putri Indonesia dengan berbagai latar belakang pendidikan.

2.1.2

2.1.2 Sejarah Ringkas PT. Semen PadangSejarah Ringkas PT. Semen Padang

PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang didirikan tanggal 18 maret 1910 dengan nama

didirikan tanggal 18 maret 1910 dengan nama  NV  NV Nederlandsch Nederlandsch Indische Indische PortlandPortland Cemen Maatschapij (NV NIPCM).

Cemen Maatschapij (NV NIPCM). Pabrik ini didirikan oleh Belanda (swasta) yangPabrik ini didirikan oleh Belanda (swasta) yang mulai berproduksi tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton/tahun. Pada tahun 1939 mulai berproduksi tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton/tahun. Pada tahun 1939  pabrik mencapai

 pabrik mencapai produksi produksi 170.000 170.000 ton/tahun, suatu ton/tahun, suatu produksi tertinggi produksi tertinggi pada pada masa itu.masa itu. Tahun 1942 - 1945 pabrik diambil alih oleh Jepang dengan

Tahun 1942 - 1945 pabrik diambil alih oleh Jepang dengan management Asanomanagement Asano Cement

Cement Jepang. Dan tahun 1945, pabrik diambil alih oleh karyawan dan selanjutnyaJepang. Dan tahun 1945, pabrik diambil alih oleh karyawan dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia dengan nama kilang semen diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia dengan nama kilang semen Indarung.

Indarung.

Pada Agresi Militer I tahun 1947 pabrik kembali dikuasai Belanda dengan Pada Agresi Militer I tahun 1947 pabrik kembali dikuasai Belanda dengan nama

nama NV  NV Padang Padang Portland Portland Cement Cement Maatschapij Maatschapij (NV (NV PPCM).PPCM). Kemudian Kemudian tanggal tanggal 55  juli

 juli 1958 1958 berdasarkan berdasarkan PP PP No. No. 50 50 tahun tahun 1958 1958 tentang tentang penentuan penentuan perusahaanperusahaan  perindustrian

 perindustrian dan dan pertambangan pertambangan milik milik Belanda Belanda yang yang dikenakan dikenakan nasionalisasi.nasionalisasi.  NV NV  Padang

 Padang Portland Portland Cement Cement MaatschapijMaatschapij  dinasionalisasikan dan selanjutnya ditangani  dinasionalisasikan dan selanjutnya ditangani oleh Badan Pengelola Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT pusat). Setelah 3 oleh Badan Pengelola Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT pusat). Setelah 3

(6)

tahun dikelola BAPPIT pusat kemudian berdasarkan PP no 135 tahun 1961 status tahun dikelola BAPPIT pusat kemudian berdasarkan PP no 135 tahun 1961 status  perusahaan

 perusahaan berubah berubah menjadi menjadi PN PN (Perusahaan (Perusahaan Negara). Negara). Akhirnya Akhirnya pada pada tahun tahun 19711971 melalui PP no 7 menetapkan status pabrik Semen Padang menjadi PT (persero) melalui PP no 7 menetapkan status pabrik Semen Padang menjadi PT (persero) dengan akta notaris no 5 tanggal 4 juli 1972 sampai sekarang.Sampai saat ini untuk dengan akta notaris no 5 tanggal 4 juli 1972 sampai sekarang.Sampai saat ini untuk meningkatkan produksinya perusahaan terus mengembangkan dan meningkatkan meningkatkan produksinya perusahaan terus mengembangkan dan meningkatkan kapasitas produksi tiap unit pabrik yang sudah ada yaitu Indarung I, II, IIIA, IIIB, III kapasitas produksi tiap unit pabrik yang sudah ada yaitu Indarung I, II, IIIA, IIIB, III C (Indarung V) dan untuk masa mendatangkan terus dikembangkan. Sekarang ini C (Indarung V) dan untuk masa mendatangkan terus dikembangkan. Sekarang ini  juga dalam proses pembangunan unit pabrik Indarung VI [1].

 juga dalam proses pembangunan unit pabrik Indarung VI [1].

Saat ini kapasitas terpasang mencapai 6.000.000 ton/tahun dengan unit pabrik Saat ini kapasitas terpasang mencapai 6.000.000 ton/tahun dengan unit pabrik antara lain:

antara lain: -

- Indarung Indarung I I : : 330.000 330.000 ton/tahun ton/tahun (tidak (tidak beroperasi beroperasi lagi)lagi) -

- Indarung Indarung II II : : 660.000 ton/tahun660.000 ton/tahun -

- Indarung Indarung IIIA IIIA : : 660.000 ton/tahun660.000 ton/tahun -

- Indarung Indarung IIIB IIIB (IV) : (IV) : 1.620.000 1.620.000 ton/tahunton/tahun -

- Indarung Indarung V V : : 2.300.000 2.300.000 ton/tahunton/tahun -

- Optimalisasi Optimalisasi Pabrik Pabrik : : 760.000 760.000 ton/tahunton/tahun

Dampak yang terjadi dengan adanya PT. Semen Padang dapat berupa dampak Dampak yang terjadi dengan adanya PT. Semen Padang dapat berupa dampak  positif

 positif terhadap terhadap perkembangan perkembangan industri industri kecil kecil dan dan menengah menengah baik baik di di Sumatera Sumatera BaratBarat maupun di daerah lainnya. Dampak tersebut antara lain dengan PT PLN, PT maupun di daerah lainnya. Dampak tersebut antara lain dengan PT PLN, PT Tambang Bukit Asam, Perumtel dan PJKA. Disamping itu perusahaan ini telah Tambang Bukit Asam, Perumtel dan PJKA. Disamping itu perusahaan ini telah membina sekit

membina sekitar 500 ar 500 pemuda putus pemuda putus sekolah dalam sekolah dalam program program Lokakarya LatiLokakarya Latihanhan Keterampilan (LOLAPIL) untuk menciptakan tenaga trampil, mandiri dan dapat Keterampilan (LOLAPIL) untuk menciptakan tenaga trampil, mandiri dan dapat  berwiraswasta.Dampak

 berwiraswasta.Dampak negatif negatif terutama terutama dirasakan dirasakan oleh oleh masyarakat masyarakat di di sekitar sekitar pabrikpabrik dimana terjadi polusi udara akibat debu yang keluar dari cerobong dan pencemaran dimana terjadi polusi udara akibat debu yang keluar dari cerobong dan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pabrik. Namun dampak itu dapat diatasi walaupun air yang disebabkan oleh limbah pabrik. Namun dampak itu dapat diatasi walaupun  belum sepenuhnya.

(7)

Logo PT Semen Padang (PTSP) pertama kali dibuat pada 1910, ketika masih  bernama  Nederlandsch Indische Portland Cement  (Pabrik Semen Hindia Belanda). Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan posisi lingkaran kecil berada di dalam lingkaran besar.Di antara kedua lingkaran tersebut terdapat tulisan "Sumatra Portland Cement Works". Di dalam lingkaran kecil terdapat huruf N.I.P.C.M, singkatan  Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij, sebuah pabrik semen di Indarung, 15 km di timur kota Padang.

Logo itu hanya berumur 3 tahun karena pada 1913 dibuat sebuah logo baru, meski bentuk bulat dengan dua garis lingkaran dan kata-katanya tetap dipertahankan. Hanya saja, NIPCM ditambah dengan NV.Terdapat gambar seekor kerbau jantan dalam lingkaran kecil tampak sedang berdiri menghadap ke arah kiri dengan latar  panorama alam Minangkabau.Gambar ini menggantikan posisi huruf NIPCM

sebelumnya.

Logo itu diubah lagi pada 1928.Kata Nederlandsch Indische  diubah menjadi Padang.Jadi, tulisan di antara kedua lingkaran tersebut adalah N.V. Padang Portland Cement Maatschapij.Di bagian bawahnya tertulis Fabrik di Indarung Dekat Padang, Sumatera Tengah, yang ditulis dengan huruf yang lebih kecil. Dalam lingkaran kecil, selain gambar kerbau, terdapat gambar seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan sebelah kanan kerbau sambil memegang tali kerbaunya. Ada pula gambar sebuah rumah adat, kelihatan hanya dua gonjongnya, di belakang sebelah kanan kerbau.Panorama di latar belakang ditambah dengan lukisan Gunung Merapi, lambang sumarak ranah Minang.Gambar kerbau tetap ditampilkan mendominasi di lingkaran kecil tersebut.Jepang kemudian datang membawa perubahan, NV PPCM diganti dengan Semen Indarung.Logo PT SP tidak diubah, kecuali perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia.Demikianlah sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949).Ada sedikit perubahan, yaitu digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang Semen Indarung.

(8)

 Namun, saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM muncul kembali.Logo PTSP dimodifikasi lagi, pada 1958, seiring dengan kebijakan  pemerintah pusat tentang nasionalisasi perusahaan asing.Logonya yang bulat dipertahankan, tapi tulisan NV PPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik Indaroeng.Gambar kerbau tetap ada.Tapi tiada lagi gambar seorang laki-laki, rumah adat, dan gambarpanorama Gunung Merapi. Penggantinya adalah gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di atas gambar kerbau.

Logo PTSP diperbarui lagi pada 1970.Dua lingkaran dihilangkan, sehingga tulisan Padang Portland Cement Indonesia dibuat melingkar sekaligus menjadi  pembatasnya. Gambar kerbau hanya menampilkan kepalanya saja dengan posisi

menghadap ke depan. Di atas kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (5  buah) rumah adat.Muncul pula moto PTSP yang berbunyi "Kami Telah Berbuat

Sebelum yang Lain Memikirkan".

 Namun, pada 1972 logo tersebut dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran: besar dan kecil. Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement menjadi Padang Cement Indonesia.

Pada 1 Juli 2012, PT SP kembali melakukan perubahan logo. Pada perubahan kali ini, PT Semen Padang tidak melakukan perubahan yang bersifat fundamental karena brand  perusahaan tertua di Indonesia ini dinilai sudah kuat. Pergantian ini dilakukan dengan pertimbangan, logo yang dipakai sebelumnya memiliki ciri, tanduk kerbau kecil dan complicated (rumit). Mata kerbau kelihatan old (tua), gonjong dominan, dan telinga terlihat offposition. Pada logo baru disempurnakan menjadi, tanduk kerbau menjadi besar dan kokoh/melindungi, mata kelihatan tajam/tegas, gonjong menjadi sederhana (crown) , dan telinga pada posisi “on” (selalu mendengar). Logo baru ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh (identitas semen), universal (tidak kedaerahan), lebih simpel, dan lebih konsisten (aplicable dalam ukuran terkecil). Bentuk dari logo PT. Semen Padang dapat dilihat pada Gambar 2.1

(9)

Gambar 2.1 Logo PT Semen Padang sejak 1910 hingga sekarang [1]

2.1.3 Visi dan Misi PT Semen Padang

Visi PT Semen Padang :

"Menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara."

Misi PT Semen Padang :

1. Memproduksi dan memperdagangkan semen serta produk tekait lainnya yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

2. Mengembangkan SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi.

(10)

3. Meningkatkan kemampuan rekayasa dan engineering untuk mengembangkan industri semen nasional.

4. Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya  perusahaan yang berwawasan dan lingkungan.

5. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholder.

2.1.4 Pemasaran PT. Semen Padang

Daerah pemasaran PT. Semen Padang saat ini meliputi seluruh pulau Sumatra, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Barat serta pulau Bali untuk tipe I. Sedangkan untuk tipe khusus tergantung kepada pemesanan proyek-proyek yang memakainya.Apabila suplai dalam negeri mencukupi maka kelebihannya diekspor ke negara Bangladesh, Taiwan, Myanmar, Vietnam, Jepang, Thailand, Hongkong, Papua  Niugini, Philipina dan lain lain.

Hampir 70% pendistribusian semen produksi PT. Semen Padang dilakukan dengan angkutan laut dan untuk daerah pemasaran Sumatra dilakukan dengan transportasi darat. Pengantongan dilakukan di daerah-daerah pemasaran seperti yang ada sekarang ini di Teluk Bayur Padang, di Belawan Medan, Batam, dan Tanjung Priok sehingga pengiriman semen lebih mudah dilakukan dalam bentuk semen curah.

2.1.5 Struktur Organisasi PT. Semen Padang

Struktur organisasi PT. Semen Padang bila dikelompokkan berdasarkan tugas dan wewenang adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bertugas sebagai Dewan Pengarah (streering committe) dan tempat berkonsultasi  bagi Direktur dalam mengambil suatu keputusan.

(11)

2. Dewan Direksi

Jajaran Direksi (BOD) dalam struktur organisasi perusahaan, terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama yang membawahi 3 (tiga) orang Direksi, yaitu : Direktur Komersil, Direktur Produksi, dan Direktur Keuangan. Dalam tugas-tugasnya, direksi dibantu sebanyak 18 pejabat Eselon I yang terdiri dari 16 departemen, dan dua  pejabat setingkat departemen (SPI dan Sekper).Secara lebih detail, diagram struktur

organisasi perusahaan saat ini dapat dilihat pada Lampiran 1.Dalam menjalankan manajemen perusahaan, Direktur Utama dibantu oleh tiga orang direksi, yaitu:

1. Direktur Komersial

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga pengendalian  bidang keuangan dan pemasaran. Direktur komersil membawahi bebereapa

dapertemen antara lain :

a. Dapertemen Penjualan  b. Departeman Pengadaan

c. Dapertemen Distribusi dan Transportasi 2. Direktur Produksi

Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya pabrik (operasional). Direktur produksi membawahi:

a. Departemen Tambang  b. Departemen Produksi II/III

c. Departemen Produksi IV d. Departemen Produksi V e. Departemen Teknik Pabrik

f. Departemen Jaminan Kualitas dan Inovasi Anak perusahaan dan penunjang lainnya, terdiri dari :

1. PT . IGASAR , bergerak dalam usaha distributor semen, kontraktor, real estate, perdagangan umum, memproduksi bahan bangunan serta penyewaan alat-alat berat.

(12)

2. YAYASAN IGASAR , sebuah lembaga pendidikan yang mengkoordinir sarana pendidikan mulai dari TK sampai SMU/SMK.

3. PT .YASIGA SARANA UTAMA, bergerak di bidang perdagangan umum,  jasa kontruksi, penyewaan, angkutan umum, pertambangan dan jasa lainnya. 4. PT. ANDALAS YASIGA PERKASA, bergerak dalam bidang suplai tanah

liat untuk kebutuhan bahan mentah PT Semen Padang.

5. PT. BIMA SEPAJA ABADI, merupakan perusahaan patungan dengan pihak swasta, dengan kegiatan packing plant dan pendistribusian semen.

6. PT. SEPATIM BATAMTAMA, merupakan perusahaan patungan untuk  pendistribusian semen di Batam-Riau.

7. PT. SUMATERA UTARA PERKASA SEMEN, merupakan perusahaan  patungan untuk pendistribusian di Sumatera Utara.

8. PT. PASOKA SUMBER KARYA, bergerak di bidang kontraktor dan  penyediaan tenaga kerja untuk Semen Padang.

9. DANA PENSIUN, merupakan lembaga penunjang yang mengelola pensiun  bagi karyawan .

10. PEMBINAAN USAHA KECIL DAN KOPERASI, melakukan pembinaan terhadap pengusaha kecil dan koperasi yang ada di Sumatera Barat.

2.2 Proses Pembuatan Semen

Proses pembuatan semen di PT Semen Padang dilakukan dengan dua macam  proses yaitu :

1. Proses Produksi Basah 2. Proses Produksi Kering

Proses tersebut hanya dibedakan oleh jumlah kadar air yang dikandung bahan baku dalam pengumpanan ke dalam kiln.

(13)

2.2.1 Proses Produksi Basah

Di PT Semen Padang, proses pembuatan melalui proses basah dilakukan di unit Indarung I. Secara garis besar proses pembuatan semen dengan proses basah ini adalah sebagai berikut :

 Persiapan Bahan Mentah

Bahan mentah yang dipergunakan: 1. Batu Kapur (Lime stone)

Batu kapur merupakan sumber kalsium oksida (CaO) dan kalsium katbonat (CaCO3). Batu kapur ini diambil dari penambangan di bukit Karang Putih.Tahap

 penambangan batu kapur ini adalah sebagai berikut :

a.

 Shipping

, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari batu bukit karang sehingga diperoleh lapisan batu kapur.

 b.

Borring

, yaitu pengeboran dengan menggunakan alat crawler drill   dan drill master  dengan tenaga udara tekan dari kompresor. Pengeboran lobang berdiameter 5,5 inchi ini dimaksudkan untuk menanamkan bahan peledak.

c.

Blasting

, yaitu proses peledakan dengan menggunakan dinamit dan bahan  pencampur berupa Amonium Nitrat dan fuel oil  (ANFO)

d.

Dozing

, yaitu proses pengumpulan batu kapur yang telah diledakkan dengan menggunakan dozer  untuk selanjutnya ditransportasikan ke tempat penampungan. e.

Crushing

, yaitu memperkecil ukuran material sampai kepada ukuran yang

dikehendaki. Proses ini langsung dilakukan di area penambangan.

f. Pengiriman material ke silo penyimpanan. Transportasi material dengan menggunakan belt conveyor .

2. Batu Silika (Slica stone)

Material ini merupakan sumber silsium oksida (SiO2) dan alumunium oksida

(14)

 bahan peledak tapi diruntuhkan dengan trackcavator  dan dibawa ke crusher   dengan  sheel loader  atau dump truck.

3. Tanah Merah (clay)

Tanah liat merupakan sumber alumunium oksida dan iron oksida. Ditambang di sekitar pabrik (bukit atas). Pengambilan dilakukan dengan excavator   dan ditransportasikan ke pabrik dengan dump truck.

4. Pasir Besi (iron sand) sebagai unsur Fe2O3 didatangkan dari Cilacap.

5. Gypsum

Gypsum merupakan sumber CaSO4.2H2O. Material ini dipakai sebagai

 penahan agar semen tidak cepat mengering dan mengeras. Kebutuhan gypsum untuk PT Semen Padang didatangkan dari Gresik, Australia atau Thailand.

Pengolahan Bahan Mentah

1. Sistem Satu Tingkat

Disini bahan baku dicampur dalam tromol yang terdiri dari tiga kamar. Dalam kamar I diisi dengan gerinding media berdiameter 60 - 70 mm. Kamar II dengan gerinding media 30 - 50 mm. Kamar III diisi dengan cylpeb (tromol tanah) yang  berbentuk bulat panjang yang terdiri dari tiga buah, yaitu:

a. Tromol tanah 20 –  IV  b. Tromol tanah 20 –  V

c. Tromol tanah 20 - VI

Pada tromol tanah 20 - IV material yang dimasukkan adalah batu kapur, batu silika dan pasir besi. Keluaran yang dihasilkan berupa luluhan (slurry)  setelah dicampur dengan tanah merah.

2. Sistem Dua Tingkat

Untuk penggilingan ini campuran bahan dasar terdiri dari batu kapur, batu silika, tanah merah dan pasir besi. Kemudian diaduk dalam dua tromol yang terpisah yaitu, yang pertama disebut kominor terdiri dari satu kamar yang berisi gerinding media berdiameter 60 -90 mm. Hasil gilingan disaring kemudian dialirkan kedalam

(15)

tromol tanah yang kedua. Tromol ini disebut T 20 - II dan T 20 - III. Luluhan yang keluar dialirkan kedalam bak penampung. Sedangkan yang kasar kembali ke  penggilingan. Di dalam bak diaduk dengan memberikan tekanan udara. Kemudian

dipompakan ke dalam tangki koreksi untuk mengetahui komposisi kimia luluhan. Dari sini dialirkan ke slurry basin sambil diaduk sampai luluhan benar-benar homogen.

 Pembakaran Slurry

Pembakaran slurry dilakukan pada tromol api (kiln). Proses pembakaran slurry di unit Indarung I dilakukan dengan lima buah kiln, dimana kiln I dan II merupakan peninggalan Belanda, yang masih memakai media pendingin grate cooler. Sedangkan kiln yang lain memakai media pendingin  Planetary cooler.Kapasitas masing-masingnya yaitu : Kiln I dan II 100 ton/hari, Kiln III 200 ton/hari, kiln IV 270 ton/ hari dan kiln V 500 ton/hari. Bahan bakarnya adalah batu bara yang telah dipanaskan sampai 80 - 90 C. Kemudian digiling dalam tromol arang dan dengan

menggunakan prosesor disemprotkan kedalam kiln.

Didalam kiln proses pembentukan slurry melalui lima tahap yaitu: 1.  Drying Zone

Sebelum masuk ke kiln slurry di pompakan dari slurry basin melalui pipa ke tower slurry feeder . Disini dibagi ke masing-masing kiln. Akibat proses ini slurry suhunya naik menjadi 36  - 180  C. Seiring dengan mengeringnya slurry, suhu gas

yang mengalir akan turun antara 460  - 190  C yang diambil dari uap yang keluar

dari kiln.

2.  Preheating Zone

Terjadi pemanasan awal sampai suhu slurry mencapai 55 0C. 3. Calcining Zone (Proses Kalsinisasi)

Yaitu penguraian CaCO3  menjadi CaCO dan CO2, temperatur disini sekitar

(16)

4.  Burning Zone (Daerah Pembentukan Klinker) Proses temperatur berkisar antara 900 - 1450 C.

5. Cooling Zone

Terjadi penurunan temperatur dari 120 - 200 C.

 Proses Penggilingan Klinker di Cement Mill

Klinker yang disimpan di silo ditransport ke hooper   cement mill yang  berdekatan letaknya dengan gypsum. Klinker dicampur dengan  gypsum, dengan  presentase sekitar 97% dan 3%, kemudian baru diumpankan ke dalam cement mill  berdiameter 90 - 60 mm dan 30 - 50 mm. Hasil dari penggilingan itulah yang disebut

semen.

2.2.2 Proses Produksi Kering.

Pada dasarnya pembuatan semen proses basah sama dengan pembuatan semen  proses kering. Perbedaanya terletak pada kandungan air material yang diumpankan kedalam kiln, yaitu sebesar 0 -1%. Proses ini dilakukan di pabrik Indarung II, III, IV, V Seperti halnya pada proses basah , proses kering ini juga melalui beberapa proses.

Secara umum proses pembuatan semen berawal dari Raw Mill  dimana bahan  baku yang diperlukan untuk membuat semen digiling menjadi halus yang dinamakan  Raw Mix, kemudian dibawa ke Kiln untuk proses pemanasan hingga menjadi Klinker.

Klinker didinginkan cepat kemudian diberi bahan aditif tambahan yakni gypsum lalu digiling pada Cement Mill .Setelah melalui Cement Mill   jadilah semen yang siap untuk dikemas dan dipasarkan. Proses pembuatan semen secara umum dapat dilihat  pada Gambar 2.2.

(17)

Gambar 2.2 Proses pembuatan semen secara umum [1]  Proses di Raw Mill

Raw Mill merupakan bagian awal pada proses pembuatan semen dimana tempat seluruh material bahan baku disimpan dan digiling hingga menjadi Raw Mix. Bahan baku utama dalam pembuatan semen yaitu batu kapur ( Limestone) yang komposisinya lebih dari 80%. Material bahan baku semen yang terdiri dari limestone,  batu silika (Silica), tanah liat (Clay), dan pasir besi ( Iron Sand ) disimpan pada  storage yang berbeda-beda.

Bahan-bahan baku tersebut kemudian dibawa oleh scrapper dan diletakkan di atas belt conveyor  yang terus berjalan. Untuk limestone dan silica, beltconveyor akan membawabahan baku tersebut ke dalam sebuah hopper   yang berbeda untuk feeding   pada proses selanjutnya. Sedangkan untuk clay  dan iron sand   tidak dimasukkan ke

dalam hopper , namun langsung dipindahkan ke  feeder raw mill   yang selanjutnya akan dicampurkan seluruh bahan baku. Limestone  dan  silica  yang melewati hopper  diatur  feeding ratenya  pada  feeder raw mill , dimana celah keluaran pada hopper  dibatasi, kemudian feeder akan bergerak dengan motor belt conveyor .

(18)

Kecepatan conveyor   tersebut akan mengatur komposisi limestone  dan  silica yang diperlukan pada proses. Komposisi diatur berdasarkan jenis produksi semen yang akan dilakukan, karena berbeda jenis semennya, maka berbeda pula komposisi  bahan bakunya. Limestone dan silica yang jatuh akibat gerakan conveyor feeder akan masuk ke belt conveyor  dan bercampur dengan iron sand  dan clay, selanjutnya masuk ke Tube Mill   dan Vertical Mill . Pada Vertical Mill , material akan jatuh dari atas kemudian menyentuh bagian alas yang berputar dan di keempat sisi dinding Vertical  Mill  terdapat crusher  (penumbuk) yang bergerak naik turun.

Material yang sudah halus menjadi Raw Mix, sedangkan yang masih kasar terus digiling karena yang dapat lewat dari vertical mill   sudah merupakan bentuk halus. Beda halnya dengan tube mill   dimana material dimasukkan pada sebuah tube  yang  berputar, kemudian terdapat penumbuk berupa bola yang terus bergerak karena

gerakan tube, material yang masih kasar akan masuk ke tube mill  kembali sedangkan yang sudah menjadi Raw Mix akan diproses selanjutnya. Proses akhir pada Raw Mill  yaitu penyimpanan  Raw Mix  pada Silo  Raw Mix.  Raw Mix  dipindahkan dengan menggunakan air slide, kemudian dimasukkan ke dalam silo melalui atas dibantu dengan bucket elevator . Bentuk skematis dari proses raw mill   dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(19)

 Proses di Kiln

 Raw Mix  yang disimpan di silo raw mix  kemudian diangkut menggunakan elevator bucket  yang berbeda, kemudian masuk ke dalam sebuah hopper   bertingkat yang dinamakan siklon. Di dalam siklon material akan berputar-putar turun akibat adanya gaya sentrifugal gas panas dari arah bawah, dimana gas tersebut berasal dari kiln.  Raw mix  mengalami proses  preheater , semakin ke bawah temperaturnya semakin tinggi karena gas panas yang lewat semakin dekat dengan kiln. Pada siklon ini terdapat pneumatic valve yang dapat mengatur feed rate raw mix jika proses pada kiln sebelumnya masih penuh. Bentuk skematis dari proses kiln dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Proses di Kiln [1]

Tujuan dari pemanasan awalraw mix  sebelum menuju Kiln yaitu agar beban  pemanasan pada kiln tidak terlalu besar. Jika tidak dilakukan preheater , maka waktu yang dibutuhkan agar material mencapai temperatur yang diinginkan akan sangat lama.

 Raw mix yang sudah melalui seluruh hopper siklon masuk ke dalam kiln yang  berputar. Kiln berada pada posisi sedikit miring agar material di dalamnya dapat

(20)

dari batubara yang dihaluskan pada Coal Mill .Temperatur pemanasan dalam Kiln dapat mencapai 1400oC. Raw mix  yang telah melewati kiln akanmenjadi clinker , kemudian didinginkan secara cepat dengan  grater cooler . Clinker   yang telah didinginkan akan melewati crusher   klinker, tujuannya agar menghaluskan klinker sehingga mudah dipindahkan ke intermediate  silo. Clinker   dipindahkan ke dalam domesilo dengan menggunakan elevator .

 Proses di

Cement Mill

Clinker  yang telah disimpan pada domesilo, lalu dibawa dengan menggunakan alat transportasi apron conveyor hingga menuju belt conveyor. Dari belt conveyor, clinker dibawa menuju  roller press. Roller press berfungsi untuk membentuk microcracks  pada material clinker , sehingga menjadi bentuk sheet dan mempermudahkan kerja dari cement mill (penggilingan tahap akhir).

 Roller press mempunyai dua buah roller yaitu  fixed roller dan floating roller. Kedua roller core ini bergerak rotasi secara berlawanan dan yang  floating roller selain bergerak rotasi, juga bergerak secara translasi. Pergerakkan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga hidrolik.Setelah proses pre-grinding  pada roller press, maka clinker  dimasukkan pada cementmill  untuk dihaluskan sekaligus pencampuran  gypsum, pozzolan, dan limestone sebagai bahan tambahan.

Tube mill  pada cement mill  ini menggunakan grinding media berupa bola-bola  baja yang akan menumbuk clinker   dan bahan tambahan lainnya di dalam tube mill 

yang berputar. Material hasil penggilingan pada tube mill   dipisahkan antara yang halus dan kasar oleh sepax separator.Material yang telah halus ditransportasikan oleh air slide  menuju  silo cement . Material yang telah halus pada  silo cement   ini adalah merupakan semen jadi yang siap untuk dikemas dan didistribusikan. Bentuk skematis dari proses cement mill  dapat dilihat pada Gambar 2.5.

(21)

Gambar 2.5 Proses di Cement Mill  [1]

2.3.

Pengantongan dan Pengendalian Kualitas

2.3.1 Pengantongan

Proses pengantongan dilakukan sesuai dengan distribusi yang dibutuhkan. Jadi tidak ada penumpukan atau gudang semen yang telah dikantongkan. Semen yang diambil dari silo semen langsung menuju unit pengantongan dengan alat transportasi air slide conveyor . Setelah dikantongkan langsung dibawa dengan belt conveyor ke atas truk.

Ada delapan unit packer  di pabrik ini, 2 unit di Indarung I, 6 unit di  Packing  Plant   Indarung dan 4 unit di Teluk Bayur (1 unit merupakan rotary packer   dengan

kapasitas 80 ton per jam)

2.3.2 Pengendalian Kualitas

Untuk mendapatkan hasil produk yang bermutu dan terjamin perusahaan selalu melaksanakan kegiatan pengendalian kualitas secara kontinu dan terpadu. Pengendalian kualitas dilaksanakan mulai dari penambangan bahan baku, selama

(22)

 proses produksi berlangsung sampai kepada produk akhir dan juga pemantauan  produk-produk yang ada di pasar.

Fasilitas untuk pengendalian kualitas digunakan secara teknologi modern yang dirancang secara khusus yaitu QCX System (Quality Control by X-ray Analyzer and Computer). Peralatan ini online dengan operasi pabrik yang merupakan jaminan terhadap ketelitian dan ketepatan dalam analisis. Peralatan dengan sistem komputer dan perangkat teknologi mutakhir di PT Semen Padang ini ditunjang dengan tenaga kerja yang handal karena mereka dididik dan dibina untuk terampil dalam mengendalikan pabrik.

Selain peralatan QCX System, laboratorium juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pengendalian kualitas antara lain:

a. Analisis basah (analisis volumetri dan grafimetri)  b. Analisis instrumen

c. Alat observasi mikroskop

d. Laboratorium beton dan aplikasi semen e. Laboratorium Oil Well CEMENT 

Pengendalian kualitas yang dilaksanakan secara terpadu, teliti, cermat dan totalitas tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan terhadap mutu yang dihasilkan. Dari kegiatan pengendalian mutu tersebut maka hasil produksi PT Semen Padang telah diakui pemerintah sebagai produksi yang memenuhi SNI (Standar  Nasional Indonesia) No.15-2049 Cement Portland.

Selain itu produksi PT Semen Padang juga telah memenuhi standar :

a. A.S.T.M Vol 04.01-1990/C-150-89  American Society for Testing and  Materials untuk sement portland

 b. A.S.T.M Vol 04.01-1990/C-91 type M ( American Society for Testing and  Materials) untuk standar spesialisasi Masonry Cement 

c. BS 12-1989 ( British standard ) untuk Portland Cement

(23)

e. A.P.I Spec.10A, Twenty First Edition Sep’91 untuk Oil Well Cement, Class GHSR

f. ISO 9002-1987, Scope : Raw Material Mining, Cement Manufacturing and Cement Packing and Marketing, dari Quality Certification Bureau Inc, Canada.

g. ISO 9001-1998, Scope : Design Development Production Instalation and Servicing of Equipment for Industries, dari Quality Certification Bureau Inc, Canada

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap pembangunan yang digalakkan  pemerintah, PT Semen Padang telah memproduksi 3 jenis semen antara lain : Cement Portland, Oil Well Cement dan Super Masonry Cement. Sedangkan Cement Portland diproduksi dengan bermacam-macam type, antara lain type I, II, III, IV dan V. Diversivikasi produk ini tidak bertujuan untuk membedakan mutu, akan tetapi diproduksi untuk memenuhi permintaan yang sesuai dengan kodisi tanah.

 Jenis-jenis produksi semen

1. Type I  : Dipakai untuk keperluan kontruksi umum yang tidak memerlukan  persyaratan khusus, yaitu memerlukan persyaratan terhadap p anas hydrasi dan kekuatan tekan awal, pada tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0.0%-0.10%, dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat dll.

2. Type II  : Dipakai untuk konstruksi bangunan dan beton masa (tebal) yang memerlukan ketahanan sulfat (pada lokasi tanah/air yang mengandung sulfat antara 0.10%-0.20%) dan panas hydrasi sedang, misalnya bangunan di pinggir laut, bangunan di bekas tanah rawa-rawa, saluran irigasi, beton masa untuk dam-dam dan landasan jembatan.

3. Type III  : Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi.

4. Type IV : Semen Portland dalam penggunaannya memerlukan panas hydrasi yang rendah, misalnya untuk pembuatan dam-dam yang besar dan beton massa yang tebal serta bangunan-bangunan di daerah panas dan kering.

(24)

5. Type V  : Dipakai untuk konstruksi bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20% dan sangat cocok untuk instalasi  pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan dll. 6. Oil Well Cement (OWC) : Merupakan semen khusus yang digunakan untuk

 pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan kostruksi sumur minyak di  bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G-HSR (high sulfate resistant) disebut juga sebagai Basic OWC karena dengan menambahkan additive dapat digunakan untuk berbagai kedalaman dan temperatur.

7. Super Masonry Cement (SMC)  : Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan, gedung, jalan dan irigasi yang sruktur betonnya maksimal K.225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng  beton, Hollow Block, Paving Block, Tegel dan bahan bangunan lainn ya.

(25)

BAB III

TEORI DASAR

3.1 Sepax Separator

Sepax separator merupakan alat yang secara umum berfungsi sebagai pemisah  partikel berdasarkan ukuran dari partikel tersebut. Pada pabrik semen, alat ini  berfungsi sebagai pemisah antara material semen yang masih kasar dengan yang

sudah jadi.

Gambar 3.1 Sepax Separator  Sepax separator sendiri memiliki beberapa komponen, yaitu :

3.1.1 Separator Fungsi Alat

Separator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan material berdasarkan fraksi halus dan fraksi kasar hasil dari proses penggilingan. Penggunaan alat ini  bertujuan untuk mendapatkan ukuran material yang sesuai dengan persyaratan proses  berikutnya. Separator merupakan bagian terintegrasi pada mill plant.

Cyclone

(26)

Gambar 3.2 Separator

Prinsip Kerja

Material masuk ke separator dibawa oleh aliran udara, di dalam separator material akan mengalami gaya sentrifugal, gravitasi dan perubahan pola aliran sehingga material yang kasar akan terpisah dengan material halus yang merupakan  produk mill.

Dynamic separator adalah peralatan pemisah material yang juga memanfaatkan gerakan rotasi dari material. Berbeda dengan grit separator, dynamic separator memiliki part yang berputar sehingga membutuhkan suatu unit penggerak yang terdiri dari motor dan sistem transmisi. Pada gambar dapat dilihat konstruksi dan komponen utama Dynamic Separator. Ada beberapa macam gaya yang bekerja  pada separator, yaitu:

1. Gaya gravitasi 2. Gaya sentrifugal 3. Aerodinamis 4. Gaya tabrakan

(27)

Gamabar 3.3 Jalur Partikel Sesuai dengan Ukurannya

Gaya-gaya tersebutlah yang nantinya akan dimanfaatkan oleh separator dalam melakukan pemisahan material semen.

(28)

 Nantinya material masuk separator melalui valve, valve cone membentuk seperti sebuah seal yang mencegah udara yang tidak diinginkan masuk separator. Dari inlet material jatuh rotating distributing plate, yang terjatuh ke dalam pusaran aliran udara yang disirkulasikan oleh impeller, terlihat pada anak panah yang  berwarna pada gambar.

Partikel dipercepat oleh pusaran atau alat berputar ke arah dinding pemisah (Fz). Partikel besar menabrak dinding atau baling-baling pemandu dan tergelincir karena terlalu berat untuk diangkat oleh aliranm udara.Partikel kecil dan ringan dilakukan oleh aliran separator udara (FL)  yang dipasok oleh pemisah internal atau kipas eksternal.

Gaya sentrifugal lebih kecil dari impuls aliran udara. Perubahan kecepatan aliran udara atau distributor (rotor) (akibatnya gaya sentrifugal yang lebih tinggi) menyebabkan kehalusan produk yang berbeda terpisah sesuai dengan ukuran serta  beratnya.

Gambar 3.5 Sirkulasi Material pada Separator

Dari separation space partikel halus akan terbawa oleh aliran udara naik melalui impeller, dimana partikel tersebut akan terpisah dengan udara pada bagian atas separator yang berbentuk potongan silindris siklon. Dari sana partikel halus terjatuh antara inner cone dan outer cone dan terus ke outlet pipe untuk selanjutnya dikirim ke silo material.

(29)

Bagian yang kasar tidak terbawa oleh aliran udara dalam separator, tetapi terlempar ke dinding silindris dari separator space, selanjutnya masuk ke inner cone dan dikeluarkan melalui outlet pipe (tailing) untuk selanjutnya di kirim kembali ke dalam mill.

3.1.2 Cyclone Fungsi Alat

Cyclone merupakan alat mekanisme sederhana yang digunakan untuk memisahkan particular dari aliran gas. Cyclone cukup efektif untuk menyisihkan  particular kasar dengan diameter > 10mm. Prinsip penyisihan partikurar dari aliran

gas pada alat ini adalah dengan memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga jika gaya sentrifugalnya besar maka efisiensi penyisihan partikural juga akan tin ggi.

Gambar 3.6 Cyclone

Pada umumnya cyclone dirancang dengan kesamaan geometris, dimana  perbandingan dimensinya bersifat konstan untuk berbagai diameter.

(30)

Prinsip Kerja

Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan  partikulat dari udara kotor. Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak kolektor silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke bawah seperti pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan  partikulat yang lebih berat mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah dinding

cyclone dan meluncur ke bawah.

(31)

3.1.3 Motor Penggerak

Motor penggerak pada sepax separator berfungsi untuk memutar counter blade yang terdapat didalam separator.

Gambar 3.8 Motor Penggerak 

Dibawah ini merupakan bentuk dari counter blade yang digerakan oleh motor.

(32)

3.2 Fan Separator

Fan separator merupakan komponen pendukung dari sepax separator. Fan separator berfungsi untuk mengangkat material yang be rasal dari Air Slide Conveyor.

Gambar 3.10 Fan Separator

Material yang jauh tersebut nantinya akan diangkat oleh tekanan udara yang dihasilkan oleh fan terdebut. Fan separator tersebut memiliki beberapa komponen utama, yaitu:

3.2.1 Fan/kipas

Fan berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan tekanan udara. Fan berputar karena adanya rotor sebagai pemutarnya. Putaran tersebut akan memutar fan dan menghasilkan tekanan udara pada jalur/pipa fan tersebut. Udara tersebut nantinya yang akan mengangkat material ke separator yang nantinya akan dipisah sesuai dengan ukran partikelnya. Dibawah ini merupakan spesifikasi Fan Separator 4Z2S25M1 : Jumlah Sudu 9 Radius 1200 mm Rotor Coupling Fan

(33)

Rotor 6000 Kg

Rpm 993

Balance Quality 6,3

Gambar 3.11 Fan

Beberapa jenis impeller  yang lainnya adalah sebagai berikut : 1). Flat blades turbine

Jenis impeller   yang dapat menangani semua aplikasi pencampuran fluida. Pemompaan yang tinggi membuat jenis impeller  ini baik untuk pencampuran operasi. Hal ini disesuaikandengan penutup pelindungnya yang terbuat dari plastik, karet dan timah.

(34)

2). Curved blade turbine

Jenis impeller   ini efektif untuk menghilangkan bahan berserat tanpa adanya  fouling  dan juga digunakanuntuk pengeboran minyak . Impeller  ini digunakan untuk

kebutuhan low shear (gaya geser rendah). 3). Gate paddle

Digunakan untuk bahan dengan viskositas tinggi dan beroperasi pada kecepatan poros yang rendah. Hal yang diperhatikan untuk menggunakan jenis impeller   ini yaitu tinggi cairan dangkal dan tangki lebar. Bekerja pada aliran aliran radial, tidak memiliki sirkulasi vertikal kecuali menggunakan baffle. Tidak mudah hancur pada operasi, dan juga biayanya relatif murah.

4). Marine propeller 

Dimodelkan seperti baling baling kapal laut tetapi memiliki  pitch  untuk turbulensi maksimum. Digunakan untuk pada kecepatan tinggi sampai 1800 rpm

(35)

dengan viskositas cairan rendah sampai sekitar 4000 cP. Bersirkulasi oleh aliran  parallel aksial dan pola aliran dimodifikasi oleh sekat biasanya oleh arus bawah. Bisa

dipasang pada berbagai sudut, yang paling umum di pasang pada sudut persegi. 5). Lifter turbine

Jenis impeller  ini efisiensi untuk pompa dengan volume besar terhadap head  static kurang dari 36 inch. Typical radial impeller  agitator beropreasi sebagai turbin

agitasi atau propeller  konvensional pada berbagai aplikasi. 6). Flat blade pitched paddle

Merupakan jenis impeller  yang sederhana dan di desain dengan biaya rendah serta digunakan untuk berbagai pekerjaan. Beroperasi pada kecepatan rendah, itu akan memberikan pemompaan maksimum dengan turbulensi minimum.

(36)

Jenis impeller ini memberikan aksi pemotongan. Biasanya terpasang pada  poros yang sama dengan propeller  standar.

8). Studded cage beater

Besar bidang kontak memberikan untuk potongan yang sangat kasar dan memotong pada tindakan tertentu pada proses emulsi dan pembuatan pulp.

9). Saw toothed propeller 

Menggantikan sejumlah zat cair dan menggabungkan pemotongan dan merobek. Cocok untuk bahan berserat.

10). Perforated propeller 

Jenis impeller ini dioperasikan pada pembasahan kering bubuk. 11). Shrouded turbine

(37)

Jenis  impeller   yang digunakan untuk kapasitas pompa yang tinggi. Bekerja dengan aliran radial. Kisaran kecepatannya terbatas. Pada kecepatan yang rendah tidak mudah hancur. Efektif pada viskositas yang tinggi. Biayanya relatif tinggi. Biasanya digunakan untuk head static rendah.

12). Radial propeller 

Beroperasi sebagai turbin agitasi atau propeller  konvensional pada berbagai aplikasi.

13).Cut out propeller 

Menggantikan sejumlah cairan kemudian dikombinasikan dengan laju tinggi memotong dan memecahkan cairan.

(38)

14). Wedless propeller 

 Digunakan untuk bahan yang berserat panjang dan akan terjerat pada baling-baling biasa.

3.2.2 Motor Penggerak Fan Separator

Rotor berfungsi sebagai pemutar fan. Fan nantinya akan berputar, sehingga akan menghasilkan tekanan udara.

Gambar 3.12 Motor Penggerak Fan Separator

Dibawah ini merupakan spesifikasi motor Fan Separator 4Z2S25M1 :

Merk Saiemens Type 1L57 562-6HC60-Z KW 425 V 6000 Rpm 981 A 52 Cos  0,83

(39)

BAB IV

STUDI KASUS

4.1 Kinerja Sepax Separator

(4Z2S17)

Sepax Separtor merupakan alat yang sangat penting pada pabrik semen. Sepax Separator mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan hasil produksi semen, dimana fungsi dari sepax separator adalah sebagai pemisah antara material yang sudah halus dengan material yang masih kasar.

Sepax Separator juga memerlukan tekanan udara untuk mengangkat material yang jatuh dari Air Slide.

Gambar 4.1 Jalur Proses Produksi Semen

 Nantinya material yang jatuh tersebut akan terangkat oleh tekanan udar dari fan tersebut. Saat material semen tersebut memasuki ruang separator, motor yang ada diatas Separator tersebut akan memutar baling-baling udara/air vanes.

Material jatuh dari Air Slide

(40)

Gambar 4.2 Baling-baling Udara/Air Vanes

Cara Kerja Sepax Separator

Material masuk ke separator dibawa oleh aliran udara, di dalam separator material akan mengalami gaya sentrifugal, gravitasi dan perubahan pola aliran sehingga material yang kasar akan terpisah dengan material halus yang merupakan  produk mill.

Dynamic separator adalah peralatan pemisah material yang juga memanfaatkan gerakan rotasi dari material. Berbeda dengan grit separator, dynamic separator memiliki part yang berputar sehingga membutuhkan suatu unit penggerak yang terdiri dari motor dan sistem transmisi. Pada gambar dapat dilihat konstruksi dan komponen utama Dynamic Separator. Ada beberapa macam gaya yang bekerja  pada separator, yaitu:

1. Gaya gravitasi 2. Gaya sentrifugal 3. Aerodinamis 4. Gaya tabrakan

(41)

Gamabar 4.3 Jalur Partikel Sesuai dengan Ukurannya

Gaya-gaya tersebutlah yang nantinya akan dimanfaatkan oleh separator dalam melakukan pemisahan material semen. Nantinya partikel dipercepat gerakannya oleh  pusaran atau alat berputar ke arah dinding pemisah (Fz). Partikel besar menabrak dinding atau baling-baling pemandu dan tergelincir karena terlalu berat untuk diangkat oleh aliranm udara.Partikel kecil dan ringan dilakukan oleh aliran separator udara (FL) yang dipasok oleh pemisah internal atau kipas eksternal.

Gaya sentrifugal lebih kecil dari impuls aliran udara. Perubahan kecepatan aliran udara atau distributor (rotor) (akibatnya gaya sentrifugal yang lebih tinggi) menyebabkan kehalusan produk yang berbeda terpisah sesuai dengan ukuran serta  beratnya.

(42)

Gambar 4.4 Sirkulasi Material pada Separator

Dari separation space partikel halus akan terbawa oleh aliran udara naik melalui impeller, dimana partikel tersebut akan terpisah dengan udara. Disinilah kegunaan Cyclone tersebut, yaitu sebagai pemisah antara udara bersih dengan partikel halus yang terbawa. Dari sana partikel halus terjatuh antara inner cone dan outer cone dan terus ke outlet pipe untuk selanjutnya dikirim ke silo material.

Bagian yang kasar tidak terbawa oleh aliran udara dalam separator, tetapi terlempar ke dinding silindris dari separator space, selanjutnya masuk ke inner cone dan dikeluarkan melalui outlet pipe (tailing) untuk selanjutnya di kirim kembali ke dalam mill.

(43)

Gambar 4.5 Komponen didalam Separator

4.2 Permasalahan pada Sepax Separator

Pada Sepax Separator terdapat beberapa permasalahan yang terjadi selama  proses pemisahan partikel material semen. Permasalahan ini dapat dilihat pada hasil

semen yang telah jadi.

Permasalahan yang biasa terjadi pada sepax separator selain komponen yang rusak, impeller, atau baling baling udara yang rusak adalah efisiensi kinerja sepax separator terhadap proses pemisah antara partikel/material yang halus dengan yang

(44)

kasar. Terkadang masih terdapat material yang kasar pada tempat penyimpanan material yang telah halus.

Gambar 4.6 Permasalahan pada Sepax Separator

Hal tersebut memng sulit untuk dihindari karena partikel tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga ada partikel yang ukuran yang dianggap kasar akan masuk ke jalur partikel yang halus.

Gambar 4.7 Skema Pemisahan Partikel

Akan tetapi hal tersebut dapat dikurangi agar efisiensi kinerjanya tidak semakin menurun.

4.3 Solusi Terhadap Permasalahan

Solusi dari permasalahan pada Sepax Separator adalah dengan melakukan  beberapa tahapan tindakan berikut :

(45)

1. Menjaga kinerja dari putaran motor sepax separator agar tetap berfungsi dengan baik, caranya dengan memberi pelumas pada bearing poros motor, serta memperhatikan sirkulasi pendinginannya.

2. Melakukan perbaikan-perbaikan, pemeliharaan dan penggantian terhadap komponen-komponen yang terdapat pada separator.,seperti : counter blade, air vane, rotor, serta kinerja cyclone pada sepax separator

3. Memperbarui atau melakukan modernisasi terhadap sepax separator, baik desain, dimensi dari sepax separator, maupun teknologi pe misah yang lebih efisien. Hal tersebut wajib dilakukan karena nantinya akan berdampak baik terhadap waktu proses produksi, kualitas semen, serta dapat men ghindari  pengolahan berulang yang dapat membuang waktu serta konsumsi daya yang  pastinya akan merugikan pendapatan perusahaan.

4.4 Perawatan Sepax Separator

Perawatan Sepax Separator dilakukan agar komponen utama dan komponen  pendukung dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fun gsinya. Adapun beberapa  perawatan yang dilakukan adalah :

1. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)

Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan  penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau

 pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua  jenis, yakni :

a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)

Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang

terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah

(46)

terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran  produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan,  bulanan ataupun tahunan.

 b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)

Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan  berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih

menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).

2. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective

Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang  beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).

Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment

Effectiveness).

Tujuan Maintenance (Perawatan/Pemeliharaan)

(47)

1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.

2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan.

3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.

4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang  bersangkutan.

5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangn ya downtime) 6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

(48)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil setelah melakukan kerja praktek dan  pembuatan laporan kerja praktek ini adalah :

a. Sepax Separator merupakan alat yang berguna untuk pemisahan material semen sesuai dengan ukuran partikelnya. Salah satu penyebab efisiensi kinerja sepax separator tidak pernah sempurna adalah karena

b. Tekanan udara yang dihasilkan oleh Fan Separator sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan oleh separator, karena nantinya tekanan udara tersebut akan mengangkat meterial ruang pemisah, serta tekanan udara tersebut nantinya akan berubah menjdi gaya sentrifugal.

c. Cyclone memiliki fungsi yang sangat penting dalam memisahkan udara dengan partikel halus. Udara yang telah bersih nantinya akan disirkulasi kembali ke Fan Separator untuk ditembakan kembali ke Separator.

d. Kinerja dari Sepax Separator tidak akan pernah sempurna. Hal itu disebabkan karena ukuran partikel yang terlalu kecil untuk dipisah.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan setelah pengamatan dan analisa ini yaitu :

a. Memperhatikan komponen-komponen yang berhubungan langsung dengan sirkulasi udara dan jalur pemisah antara material yang masih kasar dengan yang sudah halus dengan cara pengecekan komponen secara berkala

(49)

b. Menghindari terjadinya kerusakan terhadap komponen pemisah terhadap ukuran partikel material pada sepax separator, karena nantinya hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas produksi pada industri semen.

c. Melakukan perawatan berkala pada seluruh komponen sepax separator untuk menghindari kerusakan yang parah.

d. Mencari informasi tentang perkembangan dari sepax separator, serta mencari inovasi baru agar kinerja dari sepax separator lebih efisien dari sebelumnya.

e. Memperbarui atau melakukan modernisasi terhadap sepax separator, baik desain, dimensi dari sepax separator, maupun teknologi pe misah yang lebih efisien. Hal tersebut wajib dilakukan karena nantinya akan berdampak baik terhadap waktu proses produksi, kualitas semen, serta dapat men ghindari  pengolahan berulang yang dapat membuang waktu serta konsumsi daya yang  pastinya akan merugikan cost perusahaan.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri,Sofyan, 1999.Manajemen Produksidan Operasi,Edisi Revisi, Jakarta : LPFE-UI

Callister, William. D. 2007.  Materials Science and Engineering-An Introduction,  New York : McGrawhill, John Wiley & Sons

Corder, Anthony, 1996.Teknik Manajemen Pemeliharaan : Jakarta

Lindley R.Higgis& R. Keith Mobley, 2002. Maintenance Engineering Handbook. Sixth Edition, New York : McGraw-Hill, John Wiley & Sons

 Nasution, MN, 2004. Manajemen JasaTerpadu. Jakarta : PT Ghalia Indonesia

Patton, Jr. Joseph D. 1995.  Preventive Maintenance, Edisi ke-2. United State of America : International Society for Measurement and Control

Philip A. Aslop, 2001, The Cement Plant Operation Handbook Third Edtition. Houston : International Cement Review

 Ebook,Atlas Grade Datasheet 253 MA rev May 2008.pdf , Atlas Steel

 Ebook,Austenitic High Temperatur Datasheet.pdf , Outokompu Stainless Steel  Ebook,Castable Refractory.pdf , PT Refratech Mandala Perkasa (RMP)

 Ebook,Creep and Stress Rupture.pdf 

 Ebook,Kiln Drive Application Consideration Article.pdf , IEEE

 Ebook,Kiln Thrust Device for Stable and Reliable Operation.pdf , Valmet  Ebook,Material Code Guide Book.pdf , FL Smidth& co

www.semenpadang.co.id www.matweb.com

www.shantimetal.com www.FLSmidth.com

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT Semen Padang sejak 1910 hingga sekarang [1]
Gambar 2.2 Proses pembuatan semen secara umum [1]
Gambar 2.3 Proses di Raw Mill  [1]
Gambar 2.4 Proses di Kiln [1]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang diterapkan adalah pembuatan odong-odong; penggubahan lirik lagu anak anak menjadi lirik tentang pengetahuan obat; dan penggunaan odong-odong dalam acara

Berdasarkan hasil analisis terhadap data variabel sikap diperoleh gambaran sikap Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terhadap penyakit

Persentas e rehabilitant yang mandiri di masyaraka t Penyusunan program peningkatan kemandirian rehabilitan melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor

Diantara kontraksi, lakukan Pemeriksaan Dalam (PD), Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di masukkan kedalam jalan lahir sampai sedalam kanalis servikalis,

Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 5 Prosedur untuk menjalankan program evaluasi kesesuaian lahan dengan aplikasi ANN

Pada parameter rasa (Gambar 3), perbedaan varietas dan tingkat pengenceran memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa sari kedelai terutama pada tingkat

sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak; selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan pekerjaan h a m s sudah selesai pada tanggal 07 Desember 2019;. terhadap

The research of “Analysis on Factors that Influence Brand Switching of Pepsodent” is a study of identifying factors that result brand switching phenomenon