• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat pengetahuan sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu Kecamatan Kuwus Barat Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat pengetahuan sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu Kecamatan Kuwus Barat Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DUSUN RANGGU, KECAMATAN KUWUS BARAT KABUPATEN MANGGARAI BARAT TERKAIT DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Diajukan oleh Kristina Monika Dafloresa NIM: 158114067. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DUSUN RANGGU, KECAMATAN KUWUS BARAT KABUPATEN MANGGARAI BARAT TERKAIT DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF). SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi. Diajukan oleh Kristina Monika Dafloresa NIM: 158114067. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Halaman Persembahan. “SAYA TIDAK DAPAT MENGUBAH ARAH ANGIN, NAMUN SAYA BISA MENYESUAIKAN PELAYARAN SAYA UNTUK SELALU MENGGAPAI TUJUAN” (JIMMY DEAN) “SEBELUM HAL LAIN, PERSIAPAN ADALAH KUNCI MENUJU SUKSES” (ALEXANDER GRAHAM BELL). Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus sumber segala kekuatan dalam diriku untuk terus berjuang tanpa kenal lelah Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapa Aloysius Nabal dan Mama Patresia Nuwun sumber inspirasi yang selalu memberikan semangat dalam hidupku Kedua kakakku, Alfred Rodriques Januar Nabal dan Rolyanus Perseveranda Nabal Serta Kedua adikku, Karolina Ekayuni Harmi dan Yohana Bernadetri Wahyuni yang selalu mewarnai perjalanan hidupku Keluarga dan kerabat yang selalu mendoakanku Almematerku yang tercinta Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PRAKATA. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa penulis haturkan atasa segala berkat, rahmat, bimbingan dan penyertaan-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan naskah skripsi yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat Terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan naskah skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Ibu Dr. Christine Patramurti., Apt selaku Kepala Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam membagi ilmu pengetahuan serta bersedia meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk membimbing penulis sehingga penulisan naskah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.. 4. Ibu Putu Dyana Christasani, M. Sc., Apt. dan Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik kelas B 2015. 6. Kepala Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan pengambilan data di Dusun Ranggu. 7. Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat yang telah bersedia membantu peneliti untuk memudahkan proses penelitian dan pengambilan data vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Komisi Etik penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 9. Orang tua tercinta Bapa Aloysius Nabal dan Mama Patresia Nuwun yang dengan penuh kasih sayang, tulus dan ikhlas memberikan dukungan penuh untuk penulis baik secara materil maupun moril sampai saat ini. 10. Kedua kakak dan adik saya, kakak Alfred Rodriques Januar Nabal dan kakak Rolyanus Perseveranda Nabal serta kedua adik saya Karolina Ekayuni Harmi dan Yohana Bernadetri Wahyuni yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis. 11. Teman-teman FSM B 2015 selaku teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat 12. Sahabat terbaik saya Septiana, Anastasia P. Hera, Eunike Meilani. Theresia Priska, Maria Ine Ali Djeen, Deograciyani Megaputri yang selalu memberikan dukungan serta semangat bagi penulis. 13. Adik-adik tersayang Eman, Rista, Tesa, Gelni yang dengan caranya masingmasing memberikan dukungan bagi penulis. 14. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penluisan naskah skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkam kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu kesehatan yaitu Farmasi.. Yogyakarta, 29 Agustus 2019. Penulis. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v. LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ vi. PRAKATA ................................................................................................ vii. DAFTAR ISI ............................................................................................. ix. DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x. DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi. DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii. ABSTRAK ................................................................................................ xiii. ABSTRACT ................................................................................................ xiv. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1. METODE PENELITIAN .......................................................................... 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 9. KESIMPULAN ......................................................................................... 17. SARAN ..................................................................................................... 18. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 19. LAMPIRAN .............................................................................................. 21. BIOGRAFI PENULIS .............................................................................. 68. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Trend Penderita DBD Provinsi NTT Tahun 2014-2017 ................................................................... Gambar 2. Jumlah Kasus DBD di Kabupaten/ Kota se Provinsi NTT Tahun 2017 .................................................. Gambar 3. Diagram Gambaran Pengetahuan terkait Denge Haemorrhagic Fever (DHF) ......................................... Gambar 4. Diagram Gambaran sikap terkait Denge Haemorrhagic Fever (DHF) ......................................... Gambar 5. Diagram Gambaran Tindakan terkait Denge Haemorrhagic Fever (DHF) .......................................... x. 2 2 11 14 16.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1. Hasil Uji Pemahaman Bahasa ........................................................ 7 Tabel 2. Karakteristik Responden Penelitian ............................................... 10 Tabel 3. Gambaran Deskripsi Data Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Dusun Ranggu Terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) ............................................ 10. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat izin BAPPEDA............................................................ Lampiran 2. Surat izin Desa ...................................................................... Lampiran 3. Berita Acara Selesai Penelitian............................................. Lampiran 4. Ethical Clearance ................................................................. Lampiran 5. Kuesioner Uji Pemahaman Bahasa....................................... Lampiran 6. Kuesioner Hasil Uji Pemahaman Bahasa ............................. Lampiran 7. Informed Consent ............................................................... Lampiran 8. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Penelitian .............. Lampiran 9. Kuesioner Penelitian ............................................................. Lampiran 10. Kuesioner Hasil Penelitian ................................................. Lampiran 11. Lampiran Data Penelitian .................................................... xii. 22 23 24 25 26 32 38 42 43 49 57.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorraghic Fever (DHF) merupakan suatu penyakit demam yang berbahaya disebabkan oleh virus dengue dan bisa mengancam jiwa. Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, termasuk tempat penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorraghic Fever (DHF). Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survei deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga menghasilkan instrumen siap pakai dan dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya. Penelitian dilakukan di Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat dengan jumlah subjek uji sebanyak 100 orang. Analisis dilakukan secara dekriptif yaitu dengan menghitung jumlah poin masing-masing individu pada setiap aspek pengetahuan, sikap dan tindakan dan dikategorikan baik (76 - 100%), cukup (56 −> 76%), dan kurang baik (< 56%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30% tingkat pengetahuan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dikategorikan baik, 54% dikategorikan Cukup, dan 16% dikategorikan kurang baik. Pada aspek sikap menujukkan bahwa sebanyak 77% dikategorikan baik, 21% dikategorikan cukup dan 2% dikategorikan Kurang baik. Pada aspek tindakan menunjukkan bahwa sebanyak 57% dikategorikan baik, 42% dikategorikan cukup dan 1% dikategorikan kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat adalah baik, dibuktikan dari perolehan prosentase yang cendung berkategorikan baik dan cukup. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Dengue Haemorraghic Fever. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Dengue Haemorraghic Fever (DHF) is a dangerous fever that is caused by dengue virus and can be life threatening. Dengue Hemorrhagic Fever is found in most tropical and subtropical regions, including this research site. This research is a descriptive survey research with cross-sectional design. This study uses an instrument in the form of a questionnaire that has been tested for validity and reliability so as to produce an instrument ready to use and can be used by subsequent researchers. The study was conducted in Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat with a total of 100 test subjects. This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and actions of the people of Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat related to Dengue Haemorraghic Fever (DHF). The analysis was done descriptively by counting the number of points of each individual in each aspect of knowledge, attitudes and actions and was categorized good (76-100%), sufficient (56 −> 76%), and not good (<56%). The results showed that as much as 30% of the knowledge level of Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat related to Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) was categorized as good, 54% was classified as Enough, and 16% was categorized as not good. In the aspect of attitude shows that as much as 77% are categorized as good, 21% are categorized as adequate and 2% are categorized as not good. In the aspect of the action showed that as many as 57% were categorized as good, 42% were categorized as sufficient and 1% were categorized as unfavorable. Based on the results of this study, it can be concluded that the level of knowledge, attitudes and actions of the people of Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat is good, as evidenced from the acquisition of inclined tendencies to be categorized as good and sufficient. Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Dengue Haemorraghic Fever. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Kusuma dan Sukendra, 2016) dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. (Masriadi, 2017). Diantara kasus-kasus demam berdarah gejala yang timbul bervariasi mulai dari penyakit demam yang ringan hingga penyakit parah bahkan bisa berakibat fatal. Akan tetapi hanya sebagian kecil pasien menderita demam parah dan biasanya bermanifestasi dengan sindrom kebocoran vaskular sistemik sementara ketika terjadi penurunan demam, pada saat kebocoran plasma terjadi biasanya disertai dengan hemostasis dan trombositopenia yang berubah. Kebocoran mungkin sangat dalam, terutama pada anak-anak, dan bisa mengakibatkan sindrom syok dengue (DSS) yang mengancam jiwa. (Jaenisch, et al, 2016). Infeksi virus Dengue merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di negara tropis dan sub tropis di seluruh dunia. Sejak tahun 1968 penyakit ini ditemukan di Surabaya dan Jakarta. Tahun 1968 kasus DBD ditemukan pertama kali di Surabaya dengan jumlah kasus DBD sebanyak 58 orang yang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (CFR: 41,3%). Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia dan sering terjadi kejadian luar biasa. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia merupakan negara endemik dengue dengan kasus tertinggi urutan pertama di Asia Tenggara (Utami, 2015). Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT pada tahun 2017, kasus DBD di Provinsi NTT dalam rentang waktu 5 tahun yaitu dari 2013 sampai 2017 mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2013 angka kejadian DBD sangat tinggi yaitu sebanyak sejak (58 per 100.000 penduduk), pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 487 kasus (10 per 100.000 penduduk), pada tahun 2015 meningkat menjadi 665 kasus (13 per 100.000 penduduk), pada tahun. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2016 meningkat lagi menjadi 1.213 (23,3 per 100.000 penduduk) dan pada tahun 2017 mengalami penurunan jumlah kasus DBD sebanyak 542 kasus (10,3 per 100.000 penduduk). Jika dikaitkan dengan capaian Renstra Dinkes NTT pada tahun 2017, belum mencapai target yang seharusnya sebesar 8/100.000. Rincian perkembangan kasus DBD pada tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut: Trend Penderita DBD Provinsi NTT 2015-2017. 70. 58. 60 50 40 30. 23,3. 20 10 0. 2013. 10. 13. 2014. 2015. 10,3 2016. 2017. Sumber : Kemenkes RI, 2017. Gambar 1. Trend Penderita DBD Provinsi NTT Tahun 2014-2017. Gambar di atas menunjukkan bahwa penderita kasus DBD selama 5 tahun terjadi fluktuasi. Yang paling banyak terjadi pada tahun 2013, sedangkan yang paling rendah pada tahun 2014 dan tahun 2017 (Kemenkes RI, 2017). Rincian jumlah kasus dan jumlah kematian DBD pada gambar berikut ini:. 200 150. Jumlah Kasus DBD di Kabupaten/Kota se Provinsi NTT tahun 2017 161 116. 100 50 0. 23. 17. 5. 3. 2. 2. Sumber : Kemenkes RI, 2017. Gambar 2. Jumlah Kasus DBD di Kabupaten/ Kota se Provinsi NTT Tahun 2017. 2.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah kejadian DBD tertinggi adalah. di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2017 adalah. kabupaten Manggarai Barat (Kemenkes RI, 2017). Dari data-data yang didapatkan terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), peneliti hendak melakukan penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu, kecamatan Kuwus Barat Kabupaten Manggarai Barat terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Ranggu Bapak Yonanes Bundar mengatakan bahwa Dusun Ranggu terdiri dari 3 RT yaitu RT 001, RT 002 dan RT 003 dengan jumlah penduduk sebanyak 1226 orang dengan rincian sebagai berikut yang belum sekolah sebanyak 120 orang, yang masih SD dan lulusan SD sebanyak 636 orang, SMP sebanyak 150 orang, SMA/SMK sebanyak 200 orang, D2 sebanyak 10 orang, D3 sebanyak 15 orang dan S1/perguruan tinggi sebanyak 95 orang. Dari tingkat pendidikannya, masyarakat Dusun Ranggu mayoritas lulusan Sekolah Dasar. Karena rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat, sehingga kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan masih jauh dari yang diharapkan. Masyarakat belum terlalu menyadari serta memahami arti penting menjaga kebersihan, dibuktikan dari kondisi lingkungan sekitar yang tidak terjaga kebersihannya. Selain itu, kondisi lingkungan masyarakat Dusun Ranggu masih kurang memadai terutama dari segi fasilitas, seperti fasilitas untuk menampung sampah-sampah dan belum tersedianya tempat pembuangan akhir sampah-sampah yang berasal dari limbah rumah tangga maupun lingkungan sekitar, yang mengakibatkan perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar masih kurang sehingga kondisi kebersihan lingkungan belum maksimal. Selain itu, Dusun Ranggu termasuk daerah beriklim tropis dan memiliki sumber air yang banyak dan tempatnya yang lembab karena letaknya berada di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan, serta terdapat banyak rawa-rawa yang bisa saja menjadi sumber perkembangbiakkan nyamuk. (Hasil Wawancara Bapak Yohanes Bundar selaku kepala Desa Ranggu). 3.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Hal ini menjadi alasan yang mendasari peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk identifikasi gambaran tingkat pengetahuan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), untuk identifikasi gambaran sikap masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), dan untuk identifikasi gambaran tindakan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat. Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Ranggu merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Kuwus Barat, kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Desa Ranggu terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Ranggu, Dusun Nggorong dan Dusun Tado. Penelitian ini dilakukan di salah satu Dusun yang berada di Desa Ranggu yaitu tepatnya di Dusun Ranggu. Dusun Ranggu ini berpenghuni sekitar 1.226 jiwa dari 306 kepala keluarga (data Desa tahun 2019). Dusun Ranggu terdiri 3 RT yaitu RT 001, RT 002 dan RT 003. Perjalanan dari ranggu ke ibukota kecamatan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Populasi dan Subjek Uji Populasi dalam penelitian adalah masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat dengan jumlah populasi sebanyak 1226 masyarakat. Kriteria inklusi dalam penelitian ini: merupakan masyarakat dusun Ranggu, jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), Usia produktif berkisar antara 15-64 tahun, bisa membaca dan menulis, tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan. Kriteria ekslusi: masyarakat yang tidak bersedia menjadi responden penelitian, dan responden yang. 4. mengisi kuesioner tidak.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lengkap. Penentuan subjek uji dalam penelitian dengan menggunakan rumus Slovin : 𝑛𝑛 = Keterangan:. N. 1+𝑁𝑁𝑁𝑁². n. (1226 orang), E. : jumlah subyek uji yang diambil, N :. jumlah. : taraf nyata 0,1. populasi. (Imran, 2017).. Perhitungan subjek uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 𝑛𝑛 =. 1226. 1+1226(0,1)2. =. 1226. 13,26. = 92,45 ≈ 93. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek uji sebanyak 100 subjek uji untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non-rendom sampling yaitu purpossive sampling. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang diambil dari penelitian tentang pengembangan instrumen tingkat pengetahuan, sikap dan tidakan terkait terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga menghasilkan instrumen siap pakai dan dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya (Catharina, 2010). Uji validitas konten terhadap aspek pengetahuan, sikap dan tindakan dilakukan dalam beberapa tahap. Uji validitas konten pada aspek pengetahuan menghasilkan 20 aitem yang dinyatakan layak secara konten dan dihasilkan 20 aitem pernyataan yang sesuai terkait pengetahuan penyakit DHF. Uji vaiditas konten pada aspek sikap menghasilkan 15 aitem yang dinyatakan layak secara konten dan dihasilkan 15 aitem pernyataan yang sesuai. Uji vaiditas konten pada aspek tindakan menghasilkan 15 aitem yang dinyatakan layak secara konten dan dihasilkan 15 aitem pernyataan yang sesuai. Sehingga aspek pengetahuan, sikap dan tindkan yang sudah diuji validitasnya dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara melalukan uji cronbach alpha dimana bila cronbach alpha ≥ 0,6 maka variabel dikatakan reliabel ( Hastono,. 2018). Uji reliabilitas pada aspek pengetahuan diujikan pada 20 aitem pernyataan pengetahuan, dan setelah dilakukan seleksi aitem menjadi 20 aitem pertanyaan. 5.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dihasilkan nilai 𝛼𝛼 = 0,638 sehingga kuesioner tersebut reliabel. Pengujian. reliabilitas pada aspek sikap dan tindakan dilakukan terhadap 15 aitem pernyataan dan dihasilkan nilai 𝛼𝛼 = 0,689 untuk kuesioner sikap dan tindakan sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen pengukuran sikap sudah reliabel.. Kuesioner yang digunakan mencakup pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data disusun berdasarkan variabelvariabel penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur tingkat antara pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Berikut adalah bagian-bagian dalam kuesioner : 1)Kuesioner Pengetahuan Responden Terkait DHF. Pada bagian yang pertama dalam kuesioner penelitian. ini. meliputi. aspek. pengetahuan. masyarakat. terkait. Dengue. Haemorrhagic Fever (DHF). Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner terkait pengetahuan masyarakat ini meliputi definisi, gejala yang ditimbulkan, pencegahan,. dan pengobatan terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).. Altrenatif jawaban yang tersedia dalam kuesioner tersebut ada dua yaitu “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan, dan jawaban “tidak” apabila responden tidak setuju dengan pernyataan. Untuk jawaban yang benar akan diberi skor satu dan jawaban yang salah akan diberi jawaban nol. 2) Kuesioner. Sikap Responden Terkait DHF. Bagian kedua. kuesioner yaitu terkait aspek sikap responden terkait DHF dengan tipe skala likert yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner sikap tersebut. meliputi. antisipasi responden terhadap dampak yang akan muncul serta upaya pencegahan DHF. 3) Kuesioner Tindakan Responden Terkait DHF. Bagian ketiga kuesioner adalah aspek tindakan responden terkait DHF dengan tipe pilihan skala likert yaitu sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Uji Pemahaman Bahasa Uji pemahaman bahasa bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat terkait dengan bahasa kalimat dalam pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian. Sebelum kuesioner disebarkan ke responden penelitian, dilakukan uji pemahaman bahasa terlebih dahulu. Uji pemahaman bahasa 6.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dilakukan terhadap 5 orang. yang tidak termasuk dalam subjek uji yang. sesungguhnya. Hasil uji pemahaman bahasa terhadap lima responden tersebut adalah sebagai berikut: uji pemahaman bahasa pada aitem pernyataan aspek pengetahuan terdapat beberapa kata pada aitem pengetahuan yang tidak dipahami oleh responden yaitu pada nomor 2 yaitu kata mimisan, nomor 7 yaitu kata lotion dan nomor 11 yaitu kata fogging. Uji pemahaman bahasa pada aspek sikap terdapat beberapa kata yang tidak dipahami oleh responden yaitu pada nomor 3 yaitu kata mimisan, nomor 10 kata jumantik, nomor 11 kata lotion, nomor 12 kata fogging, nomor 14 yaitu kata mimisan dan nomor 15 yaitu kata warung. Uji pemahaman bahasa terhadap aspek tindakan terdapat beberapa kata yang tidak dipahami oleh responden yaitu pada nomor 3 yaitu kata mimisan. Selanjutnya, kata-kata yang tidak dipahami oleh responden pada aspek pengetahuan, sikap dan tindakan diperbaiki dan diganti dengan kata yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh responden seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Pemahaman Bahasa No 1. 2. 3. 4. 5.. Kata. Pengganti pendarahan pada hidung Obat nyamuk oles Pengasapan Juru Pemantau Jentik Kios. Mimisan Lotion Fogging Jumantik Warung. Tata Cara Penelitian Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari BAPPEDA kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini telah mendapatkan izin dari. BAPPEDA. kabupaten. Manggarai. Barat. dengan. nomor. izin. 503.510/DPMPTSP/025/VII/2019 dan pemerintah Desa Ranggu dengan nomor izin. PEM.140/DR/133/VIII/2019. untuk. izin. melakukan. penelitian. serta. pengambilan data telah memenuhi kelaikan etik (Ethical Clearance) dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan Nomor 1053/C.16/FK/2019. 7.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Teknik Pengumpulan data Tata cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : peneliti mendatangi masyarakat dusun Ranggu, kecamatan Kuwus Barat, kabupaten Manggarai Barat dan meminta persetujuan kepala desa lalu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan yaitu melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan sikap dan tindakan masyarakat dusun Rangu, kecamatan Kuwus Barat, kabupaten Manggarai Barat terkait DHF. Setelah mendapat persetujuan, peneliti mengundang masyarakat dusun Ranggu kemudian meminta kesediaan masyarakat untuk menjadi subjek uji dalam penelitian,dan memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditetapkan, selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner penelitian. Sebelum subjek uji mengisi kuesioner, peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu cara pengisian kuesioner tersebut. Selama pengisian kuesioner oleh subjek uji, peneliti akan menunggu hingga pengisian kuesioner selesai, kemudian kuesioner dikumpulkan dan diperiksa kembali oleh peneliti untuk memastikan bahwa kuesioner sudah diisi semua oleh subjek uji. Pengolahan dan Analisis Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner diperiksa kembali terkait kelengkapan jawaban yang diberikan responden. Data tersebut akan disederhanakan dengan cara mengubah bentuk jawaban menjadi bentuk angka kemudian dimasukan kedalam komputer dalam bentuk skoring. Skoring dilakukan untuk menentukan variabel tersebut sudah memenuhi syarat. Untuk kuisioner pengetahuan, apabila jawaban benar diberi nilai satu, dan salah diberi nilai nol. Untuk kuisioner sikap dan tindakan beradasarkan pada skala likert yaitu untuk pernyataan positif apabila jawabannya sangat Setuju (SS) diberi skor empat, Setuju (S) diberi skor tiga, Tidak Setuju (TS) diberi skor dua dan Sangat Tidak Stuju (STS) diberi skor satu. Sedangkan untuk pernyataan negatif. apabila. jawabannya sangat Setuju (SS) diberi skor satu, Setuju (S) diberi skor dua, Tidak Setuju (TS) diberi skor tiga dan Sangat Tidak Stuju (STS) diberi skor empat. Processing dilakukan dengan cara memasukkan data hasil kuesioner ke komputer Cleaning dilakukan untuk memeriksa kembali data yang sudah dimasukan ke komputer apakah sudah benar atau belum (Riyanto, 2017) 8.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis univariat yaitu statistik deskriptif untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi pada hasil penelitian dan melihat kontribusi dari pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap terjadinya penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang meliputi rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum serta grafik batang dari masing-masing variabel dan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk mengidentifikasi masing-masing variabel yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dengan mengkategorikan tingkat kecenderungan. Untuk interpretasi data, diprosentasikan dengan menggunakan rumus: X. P = × 100 Y. Keterangan: P : Prosentase, X. : skor yang didapat, Y. : Skor yang. diharapkan (Arikunto.,2006). Setelah diprosentasikan, hasil penelitian akan disesuaikan dengan kategori yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten manggarai Barat per individu yaitu: baik = 76% - 100%, cukup = 56% - >76%, kurang baik =. <56% (Arikunto.,2006). Setelah didapatkan hasil pengukuran terhadap masingmasing individu, kemudian akan dihitung jumlah responden yang memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik, cukup dan kurang baik menggunakan microsoft ecxel. Pada penelitian ini data yang telah didapatkan kemudian dideskripsikan masing-masing variable. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Data karakteristik responden yang didapatkan selama proses pengambilan data meliputi : jenis kelamin, Usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, dan pekerjaan. Hasil rangkuman karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 1.. 9.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 15-24 25-34 35-44 45-53 54-64 Pendidikan terakhir SD SMP SMA Perguruan Tinggi Status Pernikahan Menikah Belum Menikah Pekerjaan Petani Pelajar Wiraswasta Pegawai Ibu Rumah Tangga. Jumlah (n) = 100. Presentase (100%). 46 54. 46 54. 45 23 10 11 11. 45 23 10 11 11. 10 33 31 26. 10 33 31 26. 57 43. 57 43. 29 33 6 23 9. 29 33 6 23 9. Berdasarkan data yang telah didapat menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan tindakan maka didapatkan gambaran distribusi data Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat Dusun Ranggu terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) yang meliputi nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan nilai maximum seperti ditunjukan pada Tabel 3. Tabel 3. Gambaran Distribusi Data Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat Dusun Ranggu tenang Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Mean Minimum Maximum Pengetahuan 14,07 8 19 Sikap 49,94 30 59 Tindakan 46,74 31 58 Nilai rata-rata untuk aspek pengetahuan adalah 14,07, aspek sikap 49,94 dan tindakan 46,74. Nilai minimum aspek pengetahuan adalah 8 dan nilai maximumnya adalah 19 dari nilai total maksimal 20, nilai minimum aspek sikap adalah 30 dan. nilai maximumnya adalah 59 dari nilai total maksimal 60.. 10.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sedangkan untuk aspek tindakan nilai minimum adalah 31 dan. nilai. maximumnya adalah 58 dari nilai total maksimal 60. Deskripsi Variabel Penelitian Data deskripsi variabel penelitian meliputi tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Pengetahuan Masyarakat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting terhadap tindakan yang dilakukan seseorang. Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model. mental. yang. menggambarkan. objek. dengan. tepat. dan. mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek (Kusrini, 2006). Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: Tahu (know), Memahami (comprehension), Aplikasi (aplication), Analisis (analysis), Sintesis (syntesis), Evaluasi (evaluation) (Fitriani, 2011). Berdasarkan hasil analisis terhadap data variabel pengetahuan diperoleh gambaran pengetahuan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dapat digambarkan ke dalam diagram perbandingan jumlah responden dengan pengetahuan dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terhadap kategori seperti pada Gambar 3. Jumlah Terhadap Kategori Variabel Pengetahuan 54. Jumlah. 60 40. 30. 16. 20 0. Baik. Cukup. Kurang Baik. Kategori Gambar 3 Diagram perbandingan jumlah responden dengan pengetahuan dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).. 11.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan Gambar 3. di atas menunjukkan tingkat pengetahuan. Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), yakni terdapat 30 orang dari 100 responden (30%) dikategorikan baik, 54 orang dari 100 responden (54%) dikategorikan cukup, dan 16 orang dari 100 responden (16%) dikategorikan kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) pada umumnya berkategori baik dan cukup. Dalam penelitian ini, sebanyak 44 orang dari 100 responden (44%) responden memiliki pengetahuan baik terhadap definisi terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), 34 orang dari 100 responden (34%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebanyak 22 orang dari 100 responden (22%) memiliki pengetahuan yang kurang baik. Sebanyak 40 orang dari 100 responden (40%) memiliki pengetahuan baik terhadap tindakan pencegahan terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), 34 orang dari 100 responden (34%) memiliki pengetahuan cukup, dan sebanyak 26 orang dari 100 responden (26%) memiliki pengetahuan kurang baik. Sebanyak orang dari 100 responden (73%) memiliki. pengetahuan. baik. terhadap. gejala. terkait. penyakit. Dengue. Haemorrhagic Fever (DHF) dan sebanyak 27 orang dari 100 responden (27%) memiliki pegetahuan kurang baik. Sebanyak 11 orang dari 100 responden (11%) responden memiliki pengetahuan baik terhadap pengobatan terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), 20 orang dari 100 responden (20%) memiliki pengetahuan cukup dan sebanyak 69 orang dari 100 responden (69%) memiliki pengetahuan kurang baik. Pengetahuan masyarakat yang mayoritas kurang baik terhadap pengobatan DBD disebabkan oleh tidak diadakan program penyuluhan terkait DBD bagi masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Azrul Zulmy (2013) menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. Materi penyuluhan yang diberikan harus. 12.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mencakup hal-hal yang berkaitan dengan DBD dan lebih menekankan pada pengobatan terkait DBD. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adri, Jamil, dan Suhanda (2016) yang menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang cenderung baik dan cukup dalam upaya pencegahan penyebaran DBD. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yang menyatakan bahwa pengetahuan responden tentang Demam Berdarah Dengue sudah baik. Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam diri seseorang. Dalam penelitian (Azzahara,Bujawati, dan Mallapiang, 2016) pengetahuan berperan penting dalam menentukan tindakan seseorang. Responden yang memahami bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) akan lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari karena mereka menyadari bahwa penyakit DBD dapat membahayakan diri mereka dan keluarga. Sikap Masyarakat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Sikap merupakan suatu respon yang tertutup dari suatu stimulus terhadap suatu objek. Secara nyata, sikap menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. (Fitriani, 2011). Dalam penelitian ini, sebanyak 64 orang dari 100 responden (64%) responden memiliki sikap yang baik, 34 orang dari 100 responden (34%) memiliki sikap yang cukup dan 2 orang dari 100 responden (2%) sikap kurang baik terhadap upaya pencegahan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Berdasarkan hasil pengisian kuesioner sebanyak 69 orang dari 100 responden (69%) yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan “Saya merasa perlu untuk menggalakkan program pemerintah yaitu 3M (Menutup, Menguras, Menimbun) untuk mencegah meluasnya DBD”. Sebanyak. 17 orang dari 100 responden. (17%) menyatakan setuju, sebanyak 5 orang dari 100 responden (5%) menyatakan tidak setuju dan sebanyak 10 orang dari 100 responden (10%) menyatakan sangat tidak setuju. Kegiatan 3M yaitu menguras, menutup, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang merupakan bagian dari PSN yang efektif untuk penanggulangan. 13.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DHF (Ernawati, Bratajaya, Martina, 2018).. Hal tersebut berarti masyarakat. Dusun Ranggu sadar akan pentingnya melakukan pencegahan terhadap DBD sebelum penyebarannya semakin luas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Akhmadi dkk, 2012) yang menyatakan bahwa sikap responden sebagian besar setuju dengan sikap pengelolaan sampah yang baik, melakukan kegiatan pembersihan bak mandi, tempat penampungan air bersih dengan melakukan kegiatan 3M, keiatan PSN yang melibatkan masyarakat. Sikap positif atau negatif yang terbentuk dalam diri seseorang tergantung dari segi manfaat atau tidaknya komponen pengetahuan. Semakin banyak manfaat yang diketahui, maka semakin positif pula sikap yang terbentuk. Berdasarkan hasil analisis terhadap data variabel sikap diperoleh gambaran sikap Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terhadap penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) digambarkan ke dalam diagram perbandingan jumlah responden dengan sikap dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) seperti pada Gambar 4.. Jumlah. jumlah Terhadap Kategori Variabel Sikap 100 80 60 40 20 0. 77. 21 Baik. Cukup. 2 Kurang Baik. Kategori Gambar 4 Diagram perbandingan jumlah responden dengan sikap dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).. Berdasarkan Gambar 4 di atas menunjukkan tingkat sikap Masyarakat Dusun Ranggu, Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), yakni terdapat 77 orang dari 100 responden (77%) berkategori baik, 22 14.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. orang dari 100 responden (21%) berkategori cukup, dan 2 orang dari 100 responden (2%) berkategori kurang baik terhadap pencegahan DBD. Hal ini menunjukan bahwa sikap Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) pada umumnya berkategori baik dan cukup. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat pada umumnya memiliki sikap antisipatif terhadap gejala dan penyakit yang terkait dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adri, Jamil, dan Suhanda (2016) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan dan sikap terhadap suatu tindakan seseorang. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seseorang semakin baik pula sikap dan tindakan seseorang. Dalam penelitian ini, pengetahuan masyarakat Dusun Ranggu Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat cenderung berkategori baik dan cukup terhadap definisi, tindakan pencegahan dan gejala dari Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) sehingga sikap masyarakat Dusun Ranggu, kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) juga cenderung berkategori baik dan cukup. Tindakan Masyarakat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Suatu sikap sudah pasti terwujud dalam suatu tindakan. Tindakan merupakan respon yang diberikan tubuh terhadap suatu rangsangan ataupun adaptasi dari dalam maupun dari luar tubuh suatu lingkungan. Tindakan seseorang terhadap suatu rangsangan ditentukan oleh bagaimana kepercayaan ataupun perasaan terhadap suatu stimulus tersebut (Lake, Hadi, dan Sutriningsih., 2017). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata, dibutuhkan faktor yang mendukung, yaitu tingkatan yang mencakup tindakan yang terdiri dari Tindakan mempunyai beberapa tingkatan diantaranya : a) persepsi (perseption) yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. b) respon terpimpin (guided response) yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. c) mekanisme (mecanism) yaitu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis. d) adopsi. 15.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (adoption) yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik (Fitriani, 2011). Dalam penelitian ini, sebanyak 51 orang dari 100 responden (51%) responden memiliki tindakan yang baik, 47 orang dari 100 responden (47%) memiliki tindakan yang cukup dan 2 orang dari 100 responden (2%) memiliki tindakan kurang baik terhadap upaya pencegahan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Berdasarkan jawaban responden dalam penelitian ini, sebanyak 59 orang dari 100 responden (59%) menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 orang dari 100 responden (30 %) menyatakan setuju, sebanyak 8 orang dari 100 responden (8%) menyatakan tidak setuju, dan 2 orang dari 100 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju. terhadap tindakan pencegahan DBD yaitu dengan menutup. penampungan air rapat-rapat agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk-nyamuk Aedes Aegypti. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Dusun Ranggu mempunyai tindakan yang baik terhadap pencegahan penyebaran DBD. Berdasarkan hasil analisis terhadap data variabel tindakan diperoleh gambaran tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terhadap penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). dapat digambarkan ke dalam perbandingan jumlah responden. dengan tindakan dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) seperti pada Gambar 5.. Jumlah. 60. 57. jumlahTerhadap Kategori Variabel Tindakan 42. 40 20 0. 1 Baik. Kategori. Cukup. Kurang Baik. Gambar 5 Diagram perbandingan jumlah responden dengan tindakan dalam kategori baik, cukup dan kurang baik terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).. Berdasarkan Gambar 5 di atas menunjukkan tingkat tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait 16.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), yakni terdapat 57 orang dari 100 responden (57%) berkategori baik, 42 orang dari 100 responden (42%) berkategori cukup, dan 1 orang dari 100 responden (1%) berkategori kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) pada umumnya berkategori baik dan cukup. Hal tersebut berarti masyarakat pada umumnya memiliki tindakan antisipatif, pencegahan dan pengobatan yang baik dan cukup terhadap gejala dan penyakit yang terkait dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Dalam penelitian (Utami, 2015) menyatakan bahwa pengetahuan memiliki peranan yang penting terhadap suatu tindakan. Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Sehingga berdasarkan penelitian ini, tindakan masyarakat yang baik dikarenakan oleh pengetahuan masyarakat yang cenderung baik terhadap definisi dan pencegahan penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). KESIMPULAN 1. Tingkat pengetahuan masyararakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang dari 100 responden (30%) pengetahuan masyarakat baik, sebanyak 54 orang dari 100 responden (54%) cukup dan sebanyak 16 orang dari 100 responden (16%) kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Dusun ranggu, kecamatan Kuwus Barat cenderung berkategori baik dan cukup. 2. Sikap masyararakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan bahwa sebanyak 77 orang dari 100 responden (77%) sikap masyarakat baik, sebanyak 21 orang dari 100 responden (21%) cukup dan sebanyak 2 orang dari 100 responden (2%) kurang. Hal ini menunjukkan. bahwa sikap Masyarakat Dusun Ranggu,Kecamatan Kuwus. Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) pada umumnya berkategori baik dan cukup.. 17.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Tindakan masyararakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) menunjukkan bahwa sebanyak 57 orang dari 100 responden (57%) berkategori baik, 42 orang dari 100 responden (42%) berkategori cukup, dan 1 orang dari 100 responden (1%) berkategori kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) pada umumnya berkategori baik dan cukup. SARAN 1. Pemerintah setempat dan para tenaga kesehatan yang berkerja di puskesmas hendaknya berpatisipasi untuk lebih meningkatkan pengetahun dengan melakukan kegiatan penyuluhan terkait kepada masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) sehingga sikap dan tindakan massyarakat pun semakin lebih baik. Apabila pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat sudah baik, tetap disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dengan cara melakukan kegiatan 3 M yaitu menguras, menutup, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang. 2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pengaruh pengetahuan terhadap sikap dan tindakan masyarakat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). 18.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR PUSTAKA Adri, A.M., Jamil, K.F., dan Suhanda, R., 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Msyarakat Kecamatan Baiturrahman. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Medisia, 1(4), 1-5. Akhmadi, Ridha, M. R., Marlinae, L., dan Setianingtyas,D. E., 2012. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Demam Berdarah Dengue Di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang, 4(1), 7-13. Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 168. Azzahra, S.A., Bujawati, E., Mallapiang, F., 2016. Pengetahuan Sikap dan Tindakan Masyarakat di Kelurahan Antang Kec.Manggala RW VI Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Makassar Tahun 2015. Higiene, 2(3), 143. Azrul, Z., 2013. Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Masyarakat Desa Laladon Kabupaten Bogor Terhadap Masalah Vektor Dan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor : Bogor. Chatarina A.W. C., 2014. Pengembangan Instrumen Pengukuran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Terkait Penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma : Yogyakarta. Ernawati., Bratajaya, C.N., dan Martina, S. E., 2018. Gambaran Praktik Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Endemik DBD. (online),. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view,. diakses pada 24 Desember 2018. Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Imu, 130-131,134. Hastono, S.P., 2018. Analisis Kesehatan Pada Bidang Kesehatan. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 62.. 19.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Imran, Hasyim Ali., 2017. Peran Sampling Dan Distribusi Data Dalam Penelitian Komunikasi Pendekatan Kuantitatif. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media., 21(1), 111-126. Jaenisch, Thomas, et al. 2016. Clinical Evaluation Of Dengue And Identification Of Risk Factors For Severe Disease: Protocol For A Multicentre Study In 8 Countries. BMC Infectious Diseases, 16:120. Jati, W. R., 2015. Bonus Demografi Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi: Jendela Peluang atau Jendela Bencana Di Indonesia?. Populasi., 23(1), 119. Kemenkes RI., 2017. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017.. Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang:. Kementrian Kesehatan RI. Kusrini., 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.Yogyakarta.ANDI OSFFET (Penerbit Andi), 23. Kusuma, A.P., 2016. Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health. UJPH., 5 (1), 49. Masriadi., 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 109. Riyanto, A., 2017. Aplikasi Metode Penelitian Kesehatan Dilengkapi Contoh Kuesioner Dan Laporan Penelitian. Yoyakarta: Nuha Medika, 98, 138, 188-189. Utami, R. S. B., 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Tindakan Masyarakat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) (Studi Di Kelurahan Putat Jaya Surabaya Tahun 2010–2014). Jurnal Berkala Epidemiologi., 3(2), 242–253.. 20.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LAMPIRAN. 21.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 1. Surat Izin Penelitian BAPPEDA. 22.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 2. Surat Izin Penelitian di Desa Ranggu. 23.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 3. Berita Acara Selesai Penelitan. 24.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 4. Ethical Clearance. 25.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 5. Kuesioner Uji Pemahaman Bahasa KUISIONER PENELITIAN 1.. Pengetahuan Responden Terkait Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini. No. Pernyataan. Jawaban Ya. 1. Nyamuk yang menyebabkan demam berdarah adalah nyamuk betina.. 2. Gejala pada penyakit DBD adalah sakit kepala, mimisan, dan muntah darah.. 3. Gejala lain yang dialami penderita DBD adalah sakit gigi.. 4. DBD hanya menyerang orang dewasa saja.. 5. Penyebaran DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.. 6. DBD merupakan penyakit tidak menular.. 7. Cara mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menggunakan lotion.. 8. Nyamuk DBD menggigit manusia pada malam pukul 21.00 dan pagi pukul 03.00-05.00. 9. Demam pelana kuda adalah demam tinggi selama 3 hari, turun pada hari ke 4-5 dan tinggi kembali pada hari ke 6-7.. 10. Tahap infeksi dengue terbagi atas tiga, yaitu tahap demam, kristis dan penyembuhan.. 11. Upaya pencegahan DBD adalah dengan kegiatan 3M (Menutup, Menguras, Menimbun), dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) serta fogging.. 12. Kegiatan 3M adalah membersihkan, membuang sampah dan menjaga kesehatan.. 13. Kegiatan menguras bak mandi yang baik adalah 2 kali dalam 1 minggu.. 14. Tujuan fogging (pengasapan) adalah untuk mencegah 26. 1-. Tidak.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan membatasi penularan DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 15. Jumantik (Juru Pemantau Jentik) bertugas memantau jentik nyamuk dan keberadaannya tidak diperlukan di lingkungan.. 16. Pengobatan DBD bertujuan untuk mencegah komplikasi dan syok (pingsan).. 17. Pengobatan DBD adalah dengan menggunakan antibiotika.. 18. Pengobatan demam pada penderita DBD adalah memberikan obat penurun panas.. 19. Bintik merah (ruam) kulit pada penderita DBD dapat diobati dengan salep.. 20. Demam Berdarah Dengue (DBD) hanya dapat diderita sekali seumur hidup.. 27.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.. Sikap Responden Terkait Demam Berdarah Dengue (DBD). Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini: STS TS S SS. No. : Bila Sangat Tidak Setuju : Bila Tidak Setuju : Bila Setuju : Bila Sangat Setuju Pernyataan. SS. 1. Saya memilih aktif dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) karena kegiatan tersebut penting.. 2. Saya lebih mantap mendapatkan informasi dari teman daripada tenaga kesehatan.. 3. Saya malas ke dokter meskipun mengalami demam, mimisan dan muntah darah.. 4. Saya memilih menjaga kesehatan tubuh daripada harus tertular DBD dikemudian hari.. 5. Pemberantasan penyakit DBD merupakan tanggung jawab pemerintah, penderita dan masyarakat.. 6. Saya merasa perlu untuk menggalakkan program pemerintah yaitu 3M (Menutup, Menguras, Menimbun) untuk mencegah meluasnya DBD.. 7. Saya lebih suka menguras bak mandi 3 bulan sekali saja.. 8. Saya memilih berobat ke dokter daripada minum air rebusan daun jambu biji untuk mengobati DBD.. 9. Saya lebih memilih menggunakan kompres air daripada minum parasetamol untuk menurunkan demam tinggi.. 10. Saya merasa aman dengan adanya Jumantik (Juru Pemantau Jentik) karena dapat membantu untuk mengetahui jumlah jentik nyamuk.. 11. Saya lebih suka menggunakan lotion anti nyamuk daripada harus tergigit nyamuk Aedes aegypti.. 12. Saya lebih suka kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dibandingkan fogging. 28. S. TS. STS.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (pengasapan). 13. Saya enggan menjenguk penderita DBD karena takut tertular.. 14. Saya tidak melakukan cek laboratorium ketika gejala yang dialami berupa demam dan mimisan.. 15. Saya lebih suka membeli obat penurun panas di warung daripada di apotek.. 29.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. Tindakan Responden Terkait Demam Berdarah Dengue (DBD). Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini: STS TS S SS. No. : Bila Sangat Tidak Setuju : Bila Tidak Setuju : Bila Setuju : Bila Sangat Setuju Pernyataan. SS. 1. Saya mengabaikan jadwal kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). 2. Saya menolak memeriksakan diri walaupun mengalami demam 3 hari berturut-turut.. 3. Saya menyarankan anggota keluarga yang mengalami mimisan dan muntah darah untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter.. 4. Saya mengatasi demam dengan meminum obat penurun panas dan memakai kompres air.. 5. Saya membeli antibiotik untuk menurunkan demam tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.. 6. Saya meminum air rebusan daun jambu biji sebagai upaya pengobatan DBD secara mandiri.. 7. Saya menutup penampungan air rapat-rapat agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk Aedes aegypti.. 8. Saya rutin menggunakan obat nyamuk semprot untuk mencegah perkembangbiakan Aedes aegypti.. 9. Saya meminum banyak cairan seperti jus buah, teh manis, atau susu saat demam agar tidak terjadi dehidrasi.. 10. Saya melakukan tindakan 3M seminggu sekali untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.. 11. Saya meminta apoteker memberikan salep untuk menghilangkan bintik merah pada kulit penderita DBD.. 30. S. TS. STS.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Saya menolak kegiatan fogging (pengasapan) karena kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lebih efektif.. 13. Saya mengkonsumsi obat DBD sisa orang lain daripada harus periksa ke dokter dahulu.. 14. Saya menggunakan baju berlengan panjang saat berkebun dipagi atau sore hari.. 15. Saya melaporkan tetangga yang terjangkit DBD kepada ketua RT, agar DBD tidak meluas di lingkungan sekitar.. 31.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 6. Kuesioner Hasil Uji Pemahaman Bahasa. 32.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 7. Lembar Informed Consent LEMBAR INFORMASI SUBJEK PENELITIAN Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat Terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Jenis Penelitian. : penelitian deskripstif dengan rancangan cross-. sectional Nama Peneliti. : Kristina Monika Dafloresa. Nama dan Alamat Penelitian : Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur Lokasi (Tempat Penelitian). :. Dusun. Ranggu,. Kecamatan. Kuwus. Barat,. Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. 1. Pendahuluan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau yang biasa disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit demam yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa (Sanyaolu, el al, 2017). Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Kusuma dan Sukendra, 2016) dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cendrung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara. Masa inkubasi virus dengue dalam manusia (inkubasi intrinsik) berkisar antara 3 sampai 14 hari sebelum gejala muncul, gejala klinis rata-rata muncul pada hari keempat sampai hari ketujuh, sedangkan masa inkubasi di dalam tubuh nyamuk (inkubasi ekstrinsik) berlangsung sekitar 8-10 hari.. 38.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sebagai akibat dari perubahan pada lingkungan hidup ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, pengendalian penyakit telah menjadi masalah dibanyak daerah tropis dan sub-tropis, termasuk di Indonesia. Virus dengue telah berevolusi dengan cepat pada kondisi seperti ini dan genotipe yang terkait dengan peningkatan virulensi telah menyebar di Asia Tenggara dan di tempat lain. Sebelum menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Anda harus membaca san memahami terlebih dahulu formulir ini. Formulir ini menggambarkan tujuan, prosedur, manfaat, dan risiko dalam penelitian ini. Silahkan minta peneliti maupun asisten peneliti untuk menjelaskan bagian formulir yang tidak Anda pahami. Luangkan waktu Anda jika perlu, diskusikan partisipasi Anda dengan teman atau kerabat Anda. 2. Tujuan Studi Observasional Studi observasional ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Bila Anda setuju untuk berpasrtisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta untuk menandatangani dan menuliskan tanggal pada lembar konfirmasi persetujuan. untuk berpasrtisipasi sebagai responden dalam. penelitian ini. Jika Anda memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini maka hal ini tidak akan mempengaruhi perawatan medis Anda dimasa depan. 3. Prosedur Studi Penelitian ini merupakan. jenis penelitian deskriptif dengan. rancangan cross-sectional. Pada penelitian ini, pengumupulan data menggunakan kuesioner yang berisi variabel-variabel dalam penelitian ini. Pengumpulan data akan diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian dengan jumlah subjek uji yang ditargetkan adalah sebanyak 105 subjek uji.. 39.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Anda bebas untuk mengikuti penelitian ini tanpa adanya paksaan. Jika anda menyetujui untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian, Anda juga dapat mengundurkan diri/berubah pikiran setian saat untuk berhenti dalam pasrtisipasi tanpa dikenakan denda ataupun sanksi. Tidak ada sanksi ataupun hal yang merugikan bagi Anda apabila tidak bersedia menjadi responden. Apabila Anda setuju untuk berpasrtisipasi dalam penelitian ini, maka Anda akan diminta untuk menandatangani lembar pernyataan kesediaan menjadi responden penelitian. Kemudian Anda akan diminta untuk mengisi kuesioner penelitian secara lengkap. 4. Kewajiban Subjek Penelitian Sebagai responden penelitian, anda memiliki kewajiban untuk mengikuti penelitian dan mengikuti aturan yang telah dibuat oleh peneliti. Apabila terdapat kebingungan terkait cara mengisi kuesioner, Anda dapat mengajukan pertanyaan kepada peneliti.. 5. Risiko Penelitian Sebagai subjek uji dalam penelitian ini, Anda tidak akan tidak akan terkena risiko apapun karena peneliti tidak akan memberikan intervensi apapun. Waktu yang dibutuhkan selama pengisian kuesioner berlangsung kurang lebih 30 menit. Apabila Anda merasa tidak nyaman, Anda dapat berhenti kapan saja. 6. Manfaat Penelitian Bagi Subjek Uji Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat menambah wawasan serta informasi terkait tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Dusun ranggu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Serta dapat digunakan sebagai referensi bagi pemerintah setempat dan tenaga kesehatan untuk membantu pernaikan kesehatan masyarakat. Sebagai subjek uji dalam penelitian ini ini, Anda akan menerima kompensasi sebagai ucapan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i. 40.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menjadi responden sehingga membantu berlangsungnya penelitian ini. Kompensasi berupa souvenir gantungan kunci untuk masing-masing responden. 7. Kerahasiaan Semua informasi yang berkaitan dengan identitas respnden penelitian akan dijaga kerahasiaannya serta hanya dapat diketahui oleh peneliti. Didalam penelitian ini, nama responden penelitian akan ditulis dalam bentuk inisial yang bertujuan untuk menjaga kerahasiaan terkait data diri responden penelitian, sehingga hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian. 8. Pertanyaan Lebih Lanjut dan Kontak Peneliti Pertanyaan lebih lanjut terkait penelitian ini dapat ditanyakan kepada peneliti Kristina Monika Dafloresa. Pertanyaan dapat ditanyakan langsung atau bisa dengan menghubungi nomor 0812264362156 atau TIM Komisi Etik Penelitian Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25 Yogyakarta Indonesia 555224 Telp: 0274-563929.. 41.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 8. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Penelitian. KUESIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DUSUN RANGGU, KECAMATAN KUWUS BARAT, KABUPATEN MANGGARAI BARAT TERKAIT DENGUE HAEMMORHAGIC FEVER (DHF) Responden dimohon untuk mengisikan data diri pada tempat kosong yang telah disediakan. Dengan menandatangani data responden dibawah ini maka Anda telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Data dalam kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian sehingga akan dijaga kerahasiaannya. Nama (optional) :_______________________________________________ Jenis kelamin : Pria Wanita Usia :_____________ tahun Pendidikan terakhir :. SD. SMP. SMA. Perguruan Tinggi. Status Pernikahan : Menikah Belum Menikah Pekerjaan : ________________________________________________________ Apakah Anda bekerja dibidang kesehatan : Apakah Anda memiliki latar belakang pendidikan dibidang kesehatan :. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Alamat : _________________________________________________________ Berikan tanda cek ( √ ) pada kotak yang menurut Anda telah mencantumkan data pribadi Anda. Saya bersedia menjadi responden penelitian. (__________________________________). 42.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 9. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN 1. Pengetahuan Responden Terkait Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini. No. Pernyataan. Jawaban Ya. 1. Nyamuk yang menyebabkan demam berdarah adalah nyamuk betina.. 2. Gejala pada penyakit DBD adalah sakit kepala, pendarahan pada hidung, dan muntah darah.. 3. Gejala lain yang dialami penderita DBD adalah sakit gigi.. 4. DBD hanya menyerang orang dewasa saja.. 5. Penyebaran DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.. 6. DBD merupakan penyakit tidak menular.. 7. Cara mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menggunakan obat nyamuk oles.. 8. Nyamuk DBD menggigit manusia pada malam pukul 21.00 dan pagi pukul 03.00-05.00. 9. Demam pelana kuda adalah demam tinggi selama 3 hari, turun pada hari ke 4-5 dan tinggi kembali pada hari ke 6-7.. 10. Tahap infeksi dengue terbagi atas tiga, yaitu tahap demam, kristis dan penyembuhan.. 11. Upaya pencegahan DBD adalah dengan kegiatan 3M (Menutup, Menguras, Menimbun), dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) serta fogging (pengasapan). 12. Kegiatan 3M adalah membersihkan, membuang sampah dan menjaga kesehatan.. 13. Kegiatan menguras bak mandi yang baik adalah 2 kali dalam 1 minggu.. 43. 1-. Tidak.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. Tujuan fogging (pengasapan) adalah untuk mencegah dan membatasi penularan DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.. 15. Jumantik (Juru Pemantau Jentik) bertugas memantau jentik nyamuk dan keberadaannya tidak diperlukan di lingkungan.. 16. Pengobatan DBD bertujuan untuk mencegah komplikasi dan syok (pingsan).. 17. Pengobatan DBD adalah dengan menggunakan antibiotika.. 18. Pengobatan demam pada penderita DBD adalah memberikan obat penurun panas.. 19. Bintik merah (ruam) kulit pada penderita DBD dapat diobati dengan salep.. 20. Demam Berdarah Dengue (DBD) hanya dapat diderita sekali seumur hidup.. 44.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Sikap Responden Terkait Demam Berdarah Dengue (DBD) Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini: STS TS S SS. No. : Bila Sangat Tidak Setuju : Bila Tidak Setuju : Bila Setuju : Bila Sangat Setuju Pernyataan. SS. 1. Saya memilih aktif dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) karena kegiatan tersebut penting.. 2. Saya lebih mantap mendapatkan informasi dari teman daripada tenaga kesehatan.. 3. Saya malas ke dokter meskipun mengalami demam, pendarahan pada hidung dan muntah darah.. 4. Saya memilih menjaga kesehatan tubuh daripada harus tertular DBD dikemudian hari.. 5. Pemberantasan penyakit DBD merupakan tanggung jawab pemerintah, penderita dan masyarakat.. 6. Saya merasa perlu untuk menggalakkan program pemerintah yaitu 3M (Menutup, Menguras, Menimbun) untuk mencegah meluasnya DBD.. 7. Saya lebih suka menguras bak mandi 3 bulan sekali saja.. 8. Saya memilih berobat ke dokter daripada minum air rebusan daun jambu biji untuk mengobati DBD.. 9. Saya lebih memilih menggunakan kompres air daripada minum parasetamol untuk menurunkan demam tinggi.. 10. Saya merasa aman dengan adanya Jumantik (Juru Pemantau Jentik) karena dapat membantu untuk mengetahui jumlah jentik nyamuk.. 11. Saya lebih suka menggunakan obat nyamuk oles daripada harus tergigit nyamuk Aedes aegypti.. 12. Saya lebih suka kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dibandingkan fogging 45. S. TS. STS.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (pengasapan). 13. Saya enggan menjenguk penderita DBD karena takut tertular.. 14. Saya tidak melakukan cek laboratorium ketika gejala yang dialami berupa demam dan pendarahan pada hidung.. 15. Saya lebih suka membeli obat penurun panas di kios daripada di apotek.. 46.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Tindakan Responden Terkait Demam Berdarah Dengue (DBD) Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pertanyaan dibawah ini: STS TS S SS. No. : Bila Sangat Tidak Setuju : Bila Tidak Setuju : Bila Setuju : Bila Sangat Setuju Pernyataan. SS. 1. Saya mengabaikan jadwal kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).. 2. Saya menolak memeriksakan diri walaupun mengalami demam 3 hari berturut-turut.. 3. Saya menyarankan anggota keluarga yang mengalami pendarahan pada hidung dan muntah darah untuk segera memeriksakan dirinya ke dokter.. 4. Saya mengatasi demam dengan meminum obat penurun panas dan memakai kompres air.. 5. Saya membeli antibiotik untuk menurunkan demam tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.. 6. Saya meminum air rebusan daun jambu biji sebagai upaya pengobatan DBD secara mandiri.. 7. Saya menutup penampungan air rapat-rapat agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk Aedes aegypti.. 8. Saya rutin menggunakan obat nyamuk semprot untuk mencegah perkembangbiakan Aedes aegypti.. 9. Saya meminum banyak cairan seperti jus buah, teh manis, atau susu saat demam agar tidak terjadi dehidrasi.. 10. Saya melakukan tindakan 3M seminggu sekali untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.. 11. Saya meminta apoteker memberikan salep untuk menghilangkan bintik merah pada kulit penderita DBD.. 47. S. TS. STS.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. Saya menolak kegiatan fogging (pengasapan) karena kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lebih efektif.. 13. Saya mengkonsumsi obat DBD sisa orang lain daripada harus periksa ke dokter dahulu.. 14. Saya menggunakan baju berlengan panjang saat berkebun dipagi atau sore hari.. 15. Saya melaporkan tetangga yang terjangkit DBD kepada ketua RT, agar DBD tidak meluas di lingkungan sekitar.. 48.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 10. Lampiran Kuesioner Penelitian yang diisi oleh Responden Penelitian. 49.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 50.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 51.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 52.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 53.

(69) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 54.

(70) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 55.

(71) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 56.

(72) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran Distribusi Data Penelitian A.. Data Pengetahuan terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Tabel 1 Distribusi Data Pengetahuan terkait Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Responden/Item Responden1 Responden2 Responden3 Responden4 Responden5 Responden6 Responden7 Responden8 Responden9 Responden10 Responden11 Responden12 Responden13 Responden14 Responden15 Responden16 Responden17 Responden18 Responden19 Responden20 Responden21 Responden22 Responden23 Responden24 Responden25 Responden26 Responden27 Responden28 Responden29 Responden30. 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1. 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1. 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1. 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 57. 5 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1. 6 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0. 7 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1. 8 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0. 9 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1. 10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1.

(73) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Responden31 Responden32 Responden33 Responden34 Responden35 Responden36 Responden37 Responden38 Responden39 Responden40 Responden41 Responden42 Responden43 Responden44 Responden45 Responden46 Responden47 Responden48 Responden49 Responden50 Responden51 Responden52 Responden53 Responden54 Responden55 Responden56 Responden57 Responden58 Responden59 Responden60 Responden61 Responden62 Responden63 Responden64 Responden65 Responden66 Responden67 Responden68 Responden69 Responden70 Responden71. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0. 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0. 58. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0. 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1. 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1. 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1.

(74) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Responden72 Responden73 Responden74 Responden75 Responden76 Responden77 Responden78 Responden79 Responden80 Responden81 Responden82 Responden83 Responden84 Responden85 Responden86 Responden87 Responden88 Responden89 Responden90 Responden91 Responden92 Responden93 Responden94 Responden95 Responden96 Responden97 Responden98 Responden99 Responden100. 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0. 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1. 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1. Lanjut kehalaman selanjutnya....... 59. 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1. 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0. 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0.

(75) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sambungan dari halaman sebelumnya... Responden/item Responden1 Responden2 Responden3 Responden4 Responden5 Responden6 Responden7 Responden8 Responden9 Responden10 Responden11 Responden12 Responden13 Responden14 Responden15 Responden16 Responden17 Responden18 Responden19 Responden20 Responden21 Responden22 Responden23 Responden24 Responden25 Responden26 Responden27 Responden28 Responden29 Responden30 Responden31 Responden32 Responden33 Responden34 Responden35 Responden36 Responden37 Responden38. 11 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1. 12 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0. 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1. 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1. 60. 15 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0. 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0. 17 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1. 18 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0. 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1. 20 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0. Total 10 13 19 12 17 14 13 12 12 12 12 10 11 14 15 10 13 17 11 13 11 13 14 13 12 11 16 14 16 15 14 13 11 14 14 15 13 13.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Pemahaman Bahasa .......................................................
Gambar di atas menunjukkan bahwa penderita kasus DBD selama 5 tahun  terjadi fluktuasi
Tabel 1. Hasil Uji Pemahaman Bahasa
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA TROSONO

Hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen dapat

Penulis skripsi yang berjudul Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Tahun 2012 Terkait Penyakit Hipertensi mempunyai

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan instrumen pengukuran tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait penyakit Asma guna menghasilkan

Tingkat Pengetahuan, Sikap, Tindakan (Perilaku) Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kalimantan Selatan.. Achmadi, Umar Fahmi,

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Dusun Kelampuk desa Pelita Jaya Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi, diperoleh 51 spesies

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Dusun Kelampuk desa Pelita Jaya Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi, diperoleh 51 spesies tumbuhan obat dari

Karya Lingkungan XIV Medan, Dari hasil temuan yang sudah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan sikap dalam