• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Sektor Air Minum

Dalam dokumen DOCRPIJM 1504156957BAB 4 RENCANA INVESTASI (Halaman 71-97)

4.3. BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN

4.3.4. Sub Sektor Air Minum

PDAM Kabupaten Pati didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 14 Tahun 1981, sebagai Badan Usaha Milik Daerah. PDAM Kabupaten Pati yang juga dinamakan PDAM Tirta Bening ini, memilikii kantor pusat di Jl. Raya Pati – Juwana Km 4. Terdapat 7 cabang perusahaan yang terdiri dari Pati I, Pati II, Juwana I, Juwana II, Batangan, Gunung Wungkal, dan Kayen. Hingga bulan Desember 2006 telah tercatat 18.447 Sambungan rumah (SR) dan telah dapat melayani 52,64% penduduk dalam wilayah layanan atau 12,53% dari seluruh penduduk Kabupaten Pati (Data Laporan Teknik PDAM Kabupaten Pati Bulan Desember 2007).

PDAM Kabupaten Pati memiliki 9 sistem penyediaan air minum yang didukung oleh 19 sumber air dan 1 paket unit Instalasi Pengolahan Air (IPA). Sumber air yang ada meliputi sumur dalam dan mata air. Sedangkan IPA memanfaatkan sumber dari air sungai dan sumur dalam. Sistem pengaliran air PDAM Kab Pati menggunakan pompa dengan sistem Grafitasi. Jumlah Water Meter Induk Produksi yang terdapat pada PDAM Kab. Pati ada 4 (Empat) unit, dari keempat Water Meter Induk Produksi 3 dalam Kondisi baik dan 1 dalam kondisi rusak. Jumlah kehilangan air atau air terjual sebesar 1.828 m³/th pada tahun 2007.

Unit Pelayanan air minum PDAM Kabupaten meliputi dari 9 lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan wilayah Pati. Rekapitulasi sistem Pelayanan dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4. 15

Rekapitulasi Data Teknis PDAM Kabupaten Pati Sistem Pelayanan Lokasi Pelayanan Sumber Air Kapasitas Terpasang (l/det) Kapasitas Produksi (l/det) Waktu operasi (jam) Kondisi 1.Juwana Jakenan, Batangan, Juwana Wedarijaksa Mata air, Deep well, IPA. 175 1341,5 22

Terjadi kebocoran tinggi di jaringan transmisi yang berasal dari DW. Dan M.A Sonean karena Pipa yang berumur hampir seratus tahun 2.Pati Kota

Pati Deep well

60 36 22

Jaringan baik, tetepi

Mengalami Kekurangan debit air 4.32 l/det

3.Rondole Perum. Rondole Deep well 4 3,6 22 Mengalami kekurangan debit air 0.7 l/det 4.Gembong Gembong, Bermi, Wonosekar, Samirejo Deep well 18 17 22

Permasalahan terjadi pada sistem distribusi yaitu sering terjadi pipa pecah.

(l/det) (l/det) (jam)

Wungkal cukup

6.Sentul Ds. Sentul (Kec.

Cluwak) Mata air 5 0.9 20

Jaringan baik, tetapi Mengalami kekurangan debit air 0,55 l/det

7.Kayen Kayen,

Tambakromo Mata Air 15 8 12

Daerah layanan terjauh tidak dapat teraliri air

8.Sukolilo Sukolilo Mata air,

Deep well 7 3,9 12

Daerah layanan terjauh tidak dapat teraliri air

9.Pucakwangi Lumbung mas,

Pucakwangi Mata air 5 2,5 15

Tinggi muka air dan debit mengalami penurunan signifikan saat musim kemarau

Sumber: Data Teknik PDAM Kab. Pati, 2007

1. Sistem Pelayanan Pati Kota

Sistem pelayanan Pati Kota merupakan sistem SPAM kota dengan tingkat pelayanan 16% dari penduduk Kecamatan. Untuk kebutuhan distribusi digunakan 2 menara reservoir. Sumber air yang dimanfaatkan adalah sumur dalam dengan kapasitas terpasang pada tahun 2006 60 liter/detik dan kapasitas terproduksi sebesar 36 liter/detik. Sistem pelayanan Pati Kota merupakan sistem SPAM kota dengan tingkat pelayanan 16% dari penduduk Kecamatan. Untuk kebutuhan distribusi digunakan 2 menara reservoir.

A. Unit Air Baku

Pada sistem pelayanan Kota Pati sumber air baku yang dimanfaatkan adalah sumber air digunakan adalah sumur dalam. Sumur dalam yang dimanfaatkan adalah Sumur dalam Sani II, Sani III, Wonorejo dan Sambirejo. Keempat sumur dalam tersebut berada di Kecamatan Tlogowungu dan Pati. Dua lokasi kecamatan tersebut berada pada daerah akuifer produksi sedang hingga tinggi dengan penyebaran luas. Daerah ini memiliki debit sumur berkisar antara 5 – 10 l/det. Ketinggian muka air tanah berkisar antara 70 – 90 meter dibawah muka tanah.

B. Unit Produksi

Kedua deep well sumber baku sistem pelayanan Pati I belum dilengkapi dengan pagar pembatas yang mengelilingi lahan tempat deepwell. Sumber listrik dari pompa diambilkan dari gardu listrik yang dekat dengan deep well. Pada deep well sani II terdapat bekas bak klorinasi. Bak ini tidak difungsikan karena pelangan komplain terhadap pencampuran clor dalam air yang mereka konsumsi dari PDAM.

Tabel 4. 16

Sumber Air Baku Deep Well unit Pelayanan Pati I

NO SUMBER

Sumur Pompa Submersible Tahun Operasi Daya PLN Kedalaman (m) Debit (lt/dt) Debit (lt/dt) Head (m) Daya (Kw/Hp) 1 DW Sani II 130 10 15 80 15 KW 1992 33 KVA

2 DW Sani III 130 15 15 80 15 KW 1994 13 KVA

3 DW Sambirejo 129 9,1 15 80 15 KW 1996 23 KVA

4 DW Wonorejo 129 10 15 80 15 KW 1995 23 KVA

Sumber: Data Teknik PDAM Kab. Pati, 2007

C. Sistem Transmisi dan Distribusi

Unit transmisi sistem pelayanan Pati Kota meliputi pipa transmisi dengan diameter 200 mm dan panjang total 14500 m. Sebagai tempat penampungan air minum yang akan disalurkan ke pelanggan diperlukan 2 buah reservoir yang dibuat dengan model menara air. Hal ini dilakukan untuk memenuhi head daerah pelayanan tanpa pemompaan pada sistem distribusi

Menara air 1 ini berketinggian ± 6 meter. Kapasitas reservoir tersebut adalah 300 m3 dengan tinggi reservor 3 meter dan diameter 11.5 meter. Reservoir berada dalam kondisi bagus.

Menara air ini berketinggian ± 12 meter. Kapasitas reservoir tersebut adalah 500 m3 dengan tinggi reservor 3 meter dan diameter 14.5 meter. Reservoir berada dalam kondisi bagus. Sistem distribusi yang digunakan pada sistem pelayaan ini adalah jaringan perpipaan looping. Pipa distribusi yang digunakan mulai dari diamter 10 – 25 cm. Tidak ditemui adanya ruas pipa pada jaringan sistem distribusi dengan kondisi rusak atau mengalami kebocoran tinggi.

Tabel 4. 17

Pipa Distribusi Sistem Pelayanan Pati Kota

No Diameter Pipa Distribusi Panjang

1. 250 mm 1205 m

2. 200 mm 8565 m

3. 150 mm 10300 m

4. 100 mm 22005 m

Daerah pelayanan sistem pelayanan Pati Kota meliputi Kecamatan pati dan Kecamatan Tlogowungu dengan jumlah desa total terlayani adalah 44 desa. Jumlah SR mengalami kenaikan pada tahun 2004 dan jumlah pelaggan yang cenderung tetap hingga tahun 2007. Sehingga prosentase pelayanan cenderung turun, karena jumlah penduduk terus meningkat. Debit air minum yang diterima pelanggan rata-rata adalah 87 l/dt dengan jumlah orang per SR adalah 6 jiwa. Sedangkan setiap HU dapat melayani 150 orang dan kebutuhan air per orang yang terlayani HU adalah 30 l/orang/hari.

2. Sistem Pelayanan Rondole

Sistem pelayanan Rondole yang mencakup wilayah perumahan Rondole Indah, Kecamatan Margorejo. megacu pada standar pemenuhaan kebutuhan air kota yakni 120 l/det.

A. Unit Air Baku

Pada sistem pelayanan Kota Pati sumber air baku yang dimanfaatkan adalah sumber air digunakan adalah sumur dalam. Sumur dalam yang dimanfaatkan adalah Sumur dalam Rondole I dan Rondole II Kedua sumur dalam tersebut berada di dalam komplek perumahan Rondole Indah desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo. Berdasarkan peta hidrogeologi, lokasi kedua sumur dalam tersebut berada pada daerah akuifer produksi sedang hingga tinggi dengan penyebaran luas. Daerah ini memiliki debit sumur berkisar antara 5 – 10 l/det. Ketinggian muka air tanah berkisar antara 100 – 120 meter dibawah muka tanah.

B. Unit Produksi

Kapasitas pelayanan yang terdapat pada sistem ini adaah 4 l/det dengan sistem looping. Sistem Pelayanan Rondole hanya mencakup kawasan perumahan Rondole Indah yang terletak di desa muktiharjo, kecamatan Margorejo. Daerah pelayaan tersebut disuplay oleh Deep well Rondole I dan Rondole II yang ditampung ke menara air yang berada di dekat masing-masing deep well. Masing-masing sumur dalam memilki debit kapasitas 2 l/det. Sumur dalam terletak di dekat menara air yang menempati lahan seluas (6x6) 36 m2.

Tabel 4. 18

Sumber Air Baku Deep Well Unit Pelayanan Pati II

NO SUMBER

Sumur Pompa Submersible Tahun Operasi Daya PLN (KVA) Kedalaman (m) Debit (lt/dt) Debit (lt/dt) Head (m) Daya (Kw/Hp) 1 DW Rondole I 70 2 3 40 2,5 KW/ 1 phase 2002 5500 2 DW Rondole II 70 2 2 40 2,5 KW/ 1 phase 2002 5500

Sumber: Laporan Tekik PDAM Kabupaten Pati, 2007

C. Sistem Transmisi dan Distribusi

Sistem transmisi pada pelayanan Pati II meliputi perpipaan dari pompa submersible menuju reservoir yakni pipa diameter 3 inch dengan panjang 14 meter. Kedua reservoir yang berdekatan dengan pompa masing-masing mempunyai ketinggian menara 12 meter dengan kapasitas 36 m3.

Wilayah distribusi air dari menara air mencakup wilayah perumahan Rondole Indah saja. Untuk kebutuhan pelayanan air minum dibutuhakan pipa distribusi dengan diameter 100 mm sepanjang 400 meter dan sistem pengaliran menggunakan sistem looping.

D. Unit Pelayanan

Daerah pelayanan sistem pelayanan Pati II meliputi perumahan Rondoe Indah, desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Jumlah pelanggan tercatat pada tahun 2006 adalah 516 SR. Dengan asumsi per SR berpenghuni 6 orang, maka jumlah penduduk terlayani pada daerah layanan adalah 3.096 jiwa. Kapastas air terdistribusi adalah 3,6l/det. Sedangkan konsumsi air atau kapasitas layanan berdasarkan jumlah penduduk terlayani adalah 3,05 l/det. Dengan demikian air yang dikonsumsi rata-rata tiap orang pelanggan adalah 85 l/dt. Tekanan air pada daerah layanan terjauh telah dapat dipenuhi dengan adanya 2 menara air yang terpasang pada sistem.

3. Sistem Pelayanan Juwana

Lokasi Pelayanan pada sistem ini meliputi 3 Kecamtan, yakni Kecamatan Jakenan, Batangan dan Juwana. Sumber air yang dimanfaatkan terdiri dari mata air, sumur dalam dan sungai. Sumber air dari sungai diolah dalam Instalasi Pengolahan Air Minum sebelum ditampung ke reservoir

sumur dalam dan sungai. Mata air yang dimanfaatkan adalah mata air sonean. Mata air Sonean terletak di kawasan kaki gunung muria dengan kedalaman akuifer antara 70-90 m dan 120-150m, merupakan air tanah artesis positif dengan kualitas baik dan potensinya cukup. Selaian mata air PDAM juga membangun sumur dalam di sekitar mata air sonean. Sumur dalam yang dibangun berada pada kondisi akuifer produktif. Mata air dan sumur dalam berada pada daerah akuifer dengan aliran melalui celahan, rekahan dan saluran. Sehingga potensi debit air lebih dari 10 l/det. Sumur dalam Ketanen yang berada di kecamatan Trangkil dan sumur dalam Suwaduk yang berada di Kecamatan Wedarijaksa berada pada jalur air tanah yang sama dengan deep weel Sonean.

PDAM juga membuat sumur dalam di kantor pusat yang terletak desa Sugiharjo Kecamatan Pati. Daerah bagaian tengah Kabupaten Pati ini dilalui oleh Kondisi akuifer produktif dengan penyebaran luas, berlapis banyak dengan keterusan sedang.Potensi debit sumur berkisar antara 5 - 10 l/ detik.

IPA Sugiharjo memanfaatkan air permukaan Sungai Sani yang berhulu dari Waduk Seloromo, Kecamatan Tambakromo. Sungai sani merupakan salah satu dari 90 sungai yang ada di Kabupaten Pati. Seperti kondisi sungai di Kabupaten pati pada umunya, sungai Sani mengalami fluktuasi debit yang dipengaruhi oleh kondisi iklim dan curah hujan. Pada musim penghujan air sungai dapat berpotensi terjadi luapan, sedangkan pada musim kemarau debit air dapat tetap terjaga sebananyak 100 l/det. IPA Sugiharjo juga memanfaatkan air permukaan yang mengalir di depan unit unstalasi IPA.

B. Unit Produksi

Unit Produksi sistem Pelayanan Juwana terdiri dari 3 macam yaitu unit produksi penangkap mata air, deepwell dan IPA. Terdapat 1 mata air, 6 deepwell dan 1 paket unit IPA yang digunkan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air minum daerah layanan.

Tabel 4. 19

Sumber Air Baku dan Pompa Unit Pelayanan Juwana

NO SUMBER

Sumur Pompa Submersible Tahun Operasi Daya PLN Kedalaman (m) Debit (lt/dt) Debit (lt/dt) Head (m) Daya (Kw/Hp) 1 DW Suwaduk 128 10 22 80 15 KW 1996 33 KVA 2 DW Ketanen 130 10 15 80 15 KW 1997 33 KVA 3 DW Sonean 130 20 30 90 30 KW 2006 66 KVA 4 DW Sugiharjo III 140 10 10 52 7,5 KW 2006 Jadi 1 dengan kantor induk 5 DW Sugiharjo II 70 3 3 40 2,5 KW/ 1 phase 2002 6 DW Sugiharjo I 70 2 2 40 2,5 KW/ 1 phase 2002

Sumber : Data Teknis PDAM Pati, 2007

C. Unit Pengolahan Air

Sumber air baku yang memanfaatkan mata air dan deepwell tidak disertai dengan suatu unit pengolahan. Sumber air tersebut langsung dialirkan ke reservoir. Sedangkan sumber air yang berasal dari air sungai, disertai dengan 1 unit paket pengolahan air.

Unit Pengolahan Air Sugiharjo yang melayani daerah Juwana merupakan satu-satunya IPA yang ada di Kabupaten Pati. IPA ini mempunyai kapasitas debit rata –rata 86 l/det dan kapasitas maksimum 100 l/det dengan sumber air baku adalah sungai Sani dan deepwell Sugiharjo III. Unit Pengolahan yang ada meliputi prasedimentasi, klorinasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi.

IPA dibangun dengan konstruksi beton, kecuali pada unit sedimentasi terdapat penambahan unit sedimentasi konstruksi baja. IPA Konstruksi beton telah terbangun pada tahun 1989, sedangkan penambahan unit sedimentasi konstruksi baja dibangun pada tahun 2006. Terdapat 2 buah unit sedimentasi konstrukusi baja yang diletakkkan di kanan dan kiri unit sedimentasi konstruksi beton. Masing masing unit tambahan tersebut mempunyai kapasitas pengolahan 25 l/dt.

Sistem pemompaan pada bangunan intake di Sungai Sani menggunakan Pompa centrifugal, Pompa Robot, dan pompa submersible. Data spesifikasi pompa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

NAMA POMPA DEBIT

(l/det) HEAD DAYA

TAHUN

DAYA PLN OPERASIONAL

Pompa Centrifugal 70 60 40 KW 2006 56 KVA

dan 131 KVA

Pompa Robot 45 60 30 KW / 30 Hp 1996

Pompa Submersible 10 90 30 KW 1995

Sumber : Data Teknis PDAM Pati, 2007

D. Unit Transmisi

Sistem transmisi sisem pelayanan Juwana terbagi menjadi menjadi 3 jalur transmisi, yaitu dari IPA Sugiharjo menuju Reservoir Juwana, jalur Sonean dan jalur Ketanen. Seluruh jalur transmisi bermuara pada reservoir Juwana dengan pemompaan. sumber utama yang digunakan adalah listrik dari PLN.

Reservoir yang digunakan adalah type ground reservoir. Seluruh jalur transmisi menggunakan material pipa GIP dengan diameter pipa yang beragam. Jaringan transmisi dari D.W. dan mata air Sonean mengalami kebocoran yang tinggi karena pipa transmisi yang berbahan ductil pecah di beberapa tempat. Pipa yang pecah dikarenakan usia pipa hampir ratusan tahun dan penempatan pipa dalam tanah yang kurang tepat. PDAM telah mengganti pipa tersebut dengan pipa berbahan GIP sepanjang 600 m dari panjang transmisi eksisiting 20.000 meter. Dari kerusakan sepanjang itu, jalur transmisi yang mengalami keruskan adalah 10 km.

Tabel 4. 21

Pipa Transmisi Sistem Pelayanan Juwana

No Diameter Pipa Transmisi Panjang

1. 300 mm 600 m

2. 250 mm 142522 m

3. 200 mm 33256 m

4. 150 mm 1000 m

Sumber : Data Teknik PDAM Pati, 2007

E. Unit Distribusi

Sistem pendistribusian air pada sistem pelayanan ini adalah dengan pemompaan. Terdapat 4 jalur pipa distribusi dari reservoir Juwana yang melayani Batangan dan Juwana. Sedangkan untuk wilayah pelayanan sebagian Kecamatan Widarajaksa diambilkan langsung dari jalur transmisi IPA ke Reservoir Juwana. Daerah Sebagian wilayah Juwana dan Pati yang juga dilayani oleh sistem ini mengambil

(tapping) air dari jalur transmisi Sonean dan Ketanen-Suwaduk. Daerah distribusi Sistem Juwana terdiri dari 55 desa yang tersebar di Kecamatan Juwana, Pati, Jakenan, Wedarijaksa dan Batangan.

Kapasitas sistem distribusi adalah 128,14 l/det. Tercatat jumlah sambungan rumah (SR) pada tahun 2006 yang termasuk dalam sistem pelayanan Juwana adalah 10.596 SR (perpipaan) dan 69 sambungan tidak langsung (non perpipaan). Asumsi PDAM Pati terhadap jumlah orang per SR adalah 6 orang, sedangkan untuk jumlah penduduk terlayani dengan sambungan tidak langsung adalah 150 orang/sambungan.

Dengan asumsi tersebut maka jumlah penduduk terlayani adalah sebesar 52.980 jiwa untuk sambungan perpipaan dan 10.350 jiwa untuk sambungan non perpipaan. Jumlah air yang dapat dikonsumsi pelanggan rata-rata 110 l/orang /hari.. Karena tingkat kebocoran untuk sistem pelayanan Juwana adalah 26,8 %, maka kapasitas distribusi yang semestinya tersedia adalah 114,335 l/det.

Tabel 4. 22

Pipa Distribusi Sistem Pelayanan Juwana

No Diameter Pipa Distribusi Panjang

1. 150 mm 5.100 m

2. 100 mm 16.510 m

3. 75 mm 21.786 m

4. 50 mm 21.790 m

5. 40 mm 9500 m

Sumber : Data Teknik PDAM Pati, 2007

Untuk mensuplai air dari ground reservoir Juwana ke pelanggan menggunakan 5 buah pompa yang seluruhnya dimanfaatkan selama 24 jam pelayanan. Tidak terdapatnya pompa cadangan mengakibatkan terhentinya distribusi jika salah satu pompa mengalami kerusakan.

Tabel 4. 23

Pompa Distribusi Pelayanan Juwana NAMA POMPA DEBIT

(l/det) HEAD DAYA

TAHUN DAYA PLN OPERASIONAL Pompa ke kons. I 55 60 45 Hp/ 75 KW 2002 147 KVA Pompa ke kons. II 50 60 30 Hp/ 45 KW 1999

Pompa ke kons. III 16 60 25 Hp/ 18,5 KW 1981 Pompa ke kons. IV 30 60 37 Hp/ ... KW 2001 Pompa ke kons.Baru 70 40 70 Hp/ 90 KW 2006

Sistem pelayanan Juwana meliputi daerah layanan Kecamatan Juwana, Kecamatan Batangan, Kecamatan Wedarijaksa, dan Kecamatan Jakenan. Kapasitas distribusi yang melayanai daerah layanan tersebut adalah sebesar 127,5 l/det yang terdistribusi melalui 10.172 SR dan 71 HU. Konsumsi air minum per orang di wilayah ini adalah 120 l/org/hari. Jumlah penduduk per SR adalah 6 jiwa, sedang fasilitas HU dimanfaatkan oleh 150 jiwa/HU. Dari 10.172 SR yang ada terdapat 20 water meter dalam kondisi mati/buram dan 1742 segel rusak/tanpa segel.

4. Sistem Pelayanan IKK Gembong

Lokasi Pelayanan pada sistem pelayanan Gembong meliputi Gembong, Bermi, Wonosekar, dan Samirejo, Kecamatan Gembong . Sedangkan sumber air yang dimanfaatkan adalah sumur dalam Ngembes dan sumur dalam Bermi.

A. Unit Air Baku

Pada sistem pelayanan IKK Gembong sumber air baku yang dimanfaatkan adalah sumur dalam. Sumur dalam yang dimanfaatkan adalah Sumur dalam Ngembes dan Bermi yang terletak di kecamatan Gembong. Daerah ini memiliki potensi debit sumur berkisar antara 5 – 10 l/det. Ketinggian muka air tanah berkisar antara 100 – 120 meter. Tingginya potensi air tanah yang ada mengakibatkan terdapat banyak tempat-tempat sumber air termasuk terdapatnya waduk seloromo yang berada di tengah kecamatan Gembong. Pengeboran sumur dalam juga mudah dilakukan dimana saja. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya sumur bor yang dibangun warga sekitar.

B. Unit Produksi

Unit Produksi pada sumber di Bermi dan Ngembes mengunakan sumur dalam yang dilengkapi dengan pompa submersible. Kedua sumur dalam yang dibuat memempunyai diameter 15 cm dengan kedalaman 130 m. Pipa outlet dari sumur adalah Pipa GIP dengan diameter 10 cm. Kedua unit produksi telah dilengkapi dengan aksesoris pipa air valve dan gate valve. Aksesoris yang belum dipasang adalah water meter induk. Sehingga tidak dapat diketahui secara pasti penambahan maupun penurunan jumlah air yang terproduksi.

Tabel 4. 24

Sumber Air Baku dan Pompa Unit Pelayanan Gembong

NO SUMBER

Sumur Pompa Submersible Tahun

Operasi Daya PLN Kedalaman (m) Debit (lt/dt) Debit (lt/dt) Head (m) Daya (Kw/Hp) 1 DW Bermi 130 5 5 60 7,5 KW 1997 33 KVA 2 DW Ngembes 130 13 10 80 7,5 KW 2004 33 KVA

Sumber: Laporan Tekik PDAM Kabupaten Pati, 2007

C. Unit Transmisi dan Distribusi

Jaringan distribusi sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh terlalu tingginya tekanan air dalam pipa. Hal ini dikarenakan penuruan pelangan yang cukup besar, sementara debit produksi tetap.

Tabel 4. 25

Pipa Transmisi Sistem Pelayanan Gembong

No Diameter Pipa Transmisi Panjang

1. 150 mm 600 m

2. 100 mm 5062 m

Sumber : Data Teknik PDAM Pati, 2007

Tabel 4.26

Pipa Distribusi Sistem Pelayanan Gembong

No Diameter Pipa Distribusi Panjang

1. 25 mm 4180 m

2. 50 mm 4848 m

3. 40 mm 5006 m

Sumber : Data Teknik PDAM Pati, 2007

D. Unit Pelayanan

Daerah pelayanan sistem pelayanan Gembong meliputi Kecamatan Gembong dengan jumlah desa total terlayani adalah 11 desa. Terdapat 1.202 SR dan 6 HU dengan kapasitas distribusi total adalah 15 l/det.

Air yang dapat dikonsumsi pelanggan adalah 97 l/det dengan jumlah orang per SR adalah 6 jiwa. Sedangakan setiap HU dapat melayani 150 orang. Debit layanan untuk seluruh pelanggan pada tahun 2007 di sistem pelayanan ini adalah 8, 244 l/det.

Sistem pelayanan Gunung Wungkal melayani wilayah desa Gunungwungkal, Kecamatan Gunungwungkal selama 20 jam waktu operasi. Sumber air yang dimanfaatkan adalah sumur dalam . pada sistem ini kapasitas terpasang adalah 7,5 liter/detik dan kapasitas terproduksi sebesar 5 liter/detik.

A. Unit Produksi

IKK Gunung Wungkal hanya memanfaatkan 1 buah Deep well. Di dekat Deepwell terdapat bekas bak klorinasi yang bertujuan untuk menampung klorin dan dimanfaatkan untuk disinfeksi air sebelum disalurkan ke warga. Bak klorinasi yang tidak dimanfaatkan lagi dikarenakan terdapat pelanggan yang memprotes terhadap chlor yang terlarut dalam air

B. Unit Transmisi dan Distribusi

Sistem IKK Gunung Wungkal meggunakan sumur dalam sebagai sumber baku dan langsung disalurkan ke pelanggan tanpa menggunakan unit reservoir maupun bak pelepas tekan, sehingga tidak terdapat sistem transmisi dan hanya terdapat sistem distribusi setelah pengambilkan air baku dari deepweel gunungwungkal. Pipa distribusi yang digunkan adalah PVC dengan diameter 4, 5, dan 7,5 cm

Tabel 4. 27

Pipa Transmisi dan distribusi Sistem Pelayanan Gunungwungkal

No Diameter Pipa Transmisi Panjang

1. 75 mm 300 m

2. 50 mm 4642 m

3. 40 mm 6099 m

Sumber : Data Teknik PDAM Pati, 2007

Sistem pengaliran air pada jaringan distribusi memanfaatkan grafitasi alam. Hal ini dikarenakan daerah pelayanan telah berada pada ketinggian yang lebih rendah daripada sumber air baku deepwell.

C. Unit Pelayanan

Daerah pelayanan sistem pelayanan Gunungwungkal meliputi Kecamatan Gunungwungkal dengan jumlah desa total terlayani adalah 2 desa. Pada tahun 2006 Terdapat 448 SR dan 29 HU dengan kapasitas distribusi total adalah 4 l/det.

Air yang dapat dikonsumsi pelanggan rata-rata adalah 92 l/det dengan jumlah orang per SR adalah 6 jiwa. Sedangakan setiap HU dapat melayani 75 orang dengan kebutuhan air penduduk yang dilayani HU adalah 30 l/det.. Kapasitas layanan untuk seluruh pelanggan di sistem pelayanan ini adalah 4,86 l/det.

6. Sistem Pelayanan IKK Sentul (Kec. Cluwak)

Sistem pelayanan Sentul mempunyai sambungan rumah sebanyak 177 unit dan hidran umum sebanyak 9 unit. Sumber air yang dimanfaatkan adalah mata air Sentul.

A. Unit Air Baku

IKK Sentul memanfaatkan sumber air baku berupa mata air Sentul. Berdasarkan peta hidrogeologi, air tanah pada daerah ini mengalir melalui ruang antar butir lokasi produksi akuifer sedang dengan penyebaran luas. Daerah ini memiliki potensi debit sumur berkisar antara 5 – 10 l/det. Sumber air yang cukup potensial pada wilayah ini adalahan mata air dan air tanah. Ketinggian muka air tanah berkisar antara 100 – 120 meter dibawah muka tanah.

B. Unit Produksi

Unit Produksi pada sistem pelayanan IKK sentul ini menggunakan mata air Sentul. Debit yang dimanfaatkan untuk mata air sentul adalah 0,9 l/det. Padahal sumber ini telah dipasang unit produksi dengan kapasitas terpasang 5 l/det.Unit produksi telah berada pada lokasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah layanan. Dengn demikian sistem pengaliran yang digunakan dari sumber

Dalam dokumen DOCRPIJM 1504156957BAB 4 RENCANA INVESTASI (Halaman 71-97)

Dokumen terkait