• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Sektor Drainase

Dalam dokumen DOCRPIJM 1504156957BAB 4 RENCANA INVESTASI (Halaman 65-71)

4.3. BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN

4.3.3. Sub Sektor Drainase

Ditinjau dari topografinya, Kota Pati relatif datar dan sebagian besar mempunyai kemiringan 0,00 % - 2,00 % dengan ketinggian berkisar 5 - 23 meter di atas permukaan air laut.

Sistem drainase Kabupaten Pati dipengaruhi oleh aliran Sungai Jiglong, Sungai Sani dan Sungai Juwana yang berfungsi sebagai saluran drainase utama Pati. Kabupaten Pati mempunyai iklim tropis dengan (temperatur 24 °C - 33 °C dan curah hujan cukup tinggi +2.174 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 122 hari/tahun. Kondisi Jaringan Drainase yang ada Secara umum saluran yang ada di

konstruksinya. Sistem jaringan drainase di Kabupaten Pati dengan memperhatikan keadaan topografi yang ada. Kabupaten Pati memiliki sungai-sungai yang cukup besar jumlahnya. Pada kabupaten ini terdapat 90 buah sungai/kali yang tersebar merata di seluruh wilayah. Pada umumnya sungai-sungai di kabupaten ini berpola kipas atau pohon, dengan muara sungai pada umumnya ke laut Jawa

4.3.3.2. Permasalahan yang dihadapi

Sistem drainase di kabupaten Pati secara umum memliki beberapa permasalahan yang relatif sama. Terutama untuk daerah dataran rendah antara lain sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Wedarijaksa, Juwana, Winong, Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian Utara, dan Tambakromo bagian utara. Untuk daerah yang mempunyai ketinggian tanah cukup tinggi tidak mengalami permasalahan yang berarti dalam hal drainase antara lain wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak. Beberapa permasalahan drainase yang terjadi di Kabupaten Pati antara lain :

1. Genangan air

Permasalahan genangan air disebabkan oleh kurang berfungsinya saluran drainase sehinggga air tidak langsung terbuang ke saluran primer atau sungai. Keadaan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi topografi daerah yang realatif datar. Bebarapa daerah yang terjadi genangan angtara lain Juwana, Tayu, Margoyoso. 2. Perubahan Fungsi dan Kapasitas Saluran

Jaringan drainase di daerah permukiman padat di pusat kota dan kampung-kampung saluran drainase selain berfunsi sebagai penampung limpahan air hujan juga sebagai pembuang limbah rumah tangga dan sebagai wadah pembuangan sampah terutama di daerah pasar.

Kapasitas saluran di beberapa titik sudah tidak memadai seiring dengan perubahan lahan yang semula lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan terbangun atau permukiman. Disamping itu timbunan sedimen disaluran dapat menghambat laju aliran saluran.

3. Pengaruh pasang surut air laut

Untuk daerah di pesisir pantai pengaruh pasang air laut sangat berpengaruh, dalam keadaan air laut pasang, drainase tidak dapat berfungsi membuang air namun air laut kembali masuk ke darat.

4.3.3.3. Rekomendasi

Untuk merencanakan drainase di kabupaten Pati harus mempertimbangkan tata guna lahan atau rencana tata ruang kabupaten Pati. Dengan rencana tata ruang Kabupaten Pati dapat menentukan sistem planning dari jaringan drainase, jenis dan tipe saluran yang akan dipakai.

Untuk daerah permukiman, perencanaan saluran drainase harus memperhatikan : 1. Keberadaan saluran tidak menimbulkan konflik sosial

2. Daerah yang banyak sampah, tipe saluran yang dipilih yaitu saluran tertutup dengan penutup yang mudah dibuka untuk keperluan pemeliharaan.

3. Daerah yang sedikit sampah dipilih saluran terbuka.

4. Pemilihan jenis dan ukuran saluran memperhatikan besarnya losses aliran dan kekuatan struktur

Untuk daerah diluar permukiman, perencanaan saluran drainase harus memperhatikan :

1. Keberadaan saluran tidak menimbulkan konflik sosial.

2. Diusahakan tipe saluran adalah saluran terbuka, karena pemeliharaannya mudah.

3. Pemilihan jenis dan ukuran saluran memperhatikan besarnya losses aliran dan kekuatan struktur.

Berdasarkan permasalahan dan keadaan eksisting dapat dirumuskan Rekomendasi sebagai berikut :

1. Genangan air

Permasalahan genangan air di beberapa lokasi di kabupaten Pati dapat diatasi dengan :

a.

Membangun sistem pembuangan air hujan atau drainase dengan memperhatikan muka air sungai

b.

Memfungsikan kembali sistem pematusan dengan normalisasi saluran atau membuat saluran baru.

c.

Memfungsikan sistem pengaliran saluran lingkungan.

d.

Membangun rumah pompa

2. Perubahan fungsi dan kapasitas saluran.

Beberapa kawasan yang potensial bagi pengembangan kota dapat menyebabkan perubahan fungsi saluran drainase dan perubahan kapasitas yang dapat ditampung oleh saluran drainase. Beberapa rumusan penyelesaian antara lain :

tersebut, agar ikut menjaga dan memelihara supaya jangan mernbuang sampah ke dalam saluran serta membersihkan secara periodik.

b.

Konstruksi dari saluran sebaiknya menggunakan saluran tertutup.

c.

Normalisasi saluran drainase dan normalisasi sungai

d.

Pengerukan sedimentasi yang terdapat di saluran drainase 3. Pengaruh pasang surut air laut

Dengan kondisi pengaruh pasang surut air laut di kawasan pesisir perlu direncanakan suatu trase derainase yang tidak terkena pengaruh pasang air laut atau pengaruh pasangnya kecil. Tujuan pemilihan trase saluran ini, untuk menghindari terjadinya backwater akhibat kondisi pasang air laut. Jika pemilihan trase tidak memungkinkan maka menggunakan pola defensi dan sistem pompanisasi

4.3.3.4. Usulan Program

Dari beberapa permasalahan drainase dan analisis permasalahan yang telah tersebut diatas maka beberapa usulan program antara lain :

1. Memperbaiki fungsi pelayanan drainase dengan pembangunan saluran baru, rehabilitasi saluran dan pemeliharaan saluran.

2. Pembangunan saluran drainase tanah menjadi saluran pasangan.

3. Menghindari penggunaan saluran drainase yang ditengarai dapat merusak fungsi saluran, penggunaan saluran drainase sebagai tempat pembuangan sampah dan pendirian bangunan diatasnya.

4. untuk mengatasi pengaruh pasang air laut dikawasan pesisir pantai dibangun polder dilengkapi dengan rumah pompa.

Beberapa program pekerjaan untuk rencana program investasi jangka menengah dari sub sektor drainase PU/Cipta Karya Kabupaten Pati antara lain :

1. Pemb. Drainase Trotoar Pati

2. Pemb. Drainase Terbuka Pati

3. Pemb. Drainase dan Trotoar Kayen

4. Pemb. Talud dan drainase Kali Peta Juwana 5. Normalisasi Drainase Terbuka Lanjutan Pati 6. Saluran Terbuka Terminal Mustokohari Pati

7. Pemb. Drainase Terbuka smu Tayu

9. Pemb. Jalan Paving Juwana

10. Pemb. Drainase Tertutup Pati

4.3.3.5. Usulan Kegiatan

Mempertimbangkan permasalahan dan arahan pembangunan sub bidang drainase Kabupaten Pati, maka kegiatan pengelolaan drainase yang diusulkan dalam RPIJM Kabupaten Pati adalah :

No Usulan Kegiatan

Lokasi Volume

I Peningkatan Kelembagaan Pengelola Drainase

- Pelatihan 25 x 6 orgkl

- Penguatan kelembagaan LS

II Pengembangan Pengelolaan

1 Peningkatan/Peningkatan saluran baru Seluruh IKK 0,7 x 20000 m 2 Pemeliharaan bangunan pelengkap Seluruh IKK LS

3 Pembuatan Sumur resapan Seluruh IKK 100 unit 4 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Seluruh IKK LS

5 Rehabilitasi Saluran dan Bangunan Seluruh IKK LS IV Pengembangan Peraturan/Perundangan:

1 Penyediaan Peraturan dan pedoman siap pakai LS

2 Penerapan sanksi dan reward LS

V Peningkatan Peran serta Masyarakat

1 Pengembangan pelibatan Masyarakat LS 2

Penyuluhan/kampanye dan Peningkatan partisipasi

masyarakat LS

4.3.3.6. Prirotas Penanganan dan Asumsi Pelaksanaan

Usulan kehiatan pengembangan permukiman seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab diatas selanjutnya perlu dibuat dalam skenario (prioritas) pelaksanaan. Prioritas pelaksanaan kegiatan ini mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

ˉ Kebijakan pembangunan Kabupaten Pati ˉ Tingkat Permasalahan

ˉ Keterkaitan kegiatan satu dengan lainnya

Dengan mempertimbangkan hal tersebut diatas maka prioritas pelaksanaan kegiatan pengembangan pengelolaan persampahan dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :

Biaya & Prioritas Bidang Pengelolaan Drianase

No Usulan Kegiatan Lokasi Volume Pelaksanaan Jumlah Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013 Dana

I Kelembagaan

- Pelatihan Kan. Pedal 25 x 6 orgkl 150.000.000

- Penguatan kelembagaan LS 50.000.000

II Teknis Operasional:

1 Pengembangan Perencanaan dan Program Persampahan a. Penyusunan Kebijakan manajemen pengelolaan

sampah

Kab. Pati 5 Paket 75.000.000

b. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

Kota Pati 5 Paket 127.000.000

2 Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pewadahan dan Pengumpulan sampah Pemindahan (Penampungan Sementara) Sistem Pengangkutan Penerapan Sistem 3R Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) :

a. Peningkatan Kualitas TPA LS 1.500.000.000

b. Pengembangan TPA Regional LS 1.500.000.000

c. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan (Pati Kidul, Pati Wetan,Pati Lor, Parenggan)

Pati 5 Paket 510.000.000

d. Bimbingan Teknis Persampahan (Dengkek, Muktiharjo, Kutoharjo, Sukoharjo, Kota Pati)

Kab. Pati 112.500.000

3 Pengembangan Pengelolaan Gas dari TPA LS 350.000.000

III Sistem Pembiayaan:

1 Pengembangan Mekanisme Pendanaan LS 10.000.000

2 Pengembangan Mekanisme Pembiayaan LS 10.000.000

IV Peraturan/Perundangan

1 Pengembangan Pengaturan Persampahan LS 10.000.000

V Peran serta Masyarakat dan Swasta:

1 Pengembangan Peran Serta Masyarakat Kab. Pati LS 375.000.000

4.3.4. Sub Sektor Air Minum

Dalam dokumen DOCRPIJM 1504156957BAB 4 RENCANA INVESTASI (Halaman 65-71)

Dokumen terkait