BAB III METODE PENELITIAN
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah CV Komunika Karya Anteronusa yang terdiri dari pemilik dan karyawan yang bekerja pada CV Komunika Karya Anteronusa sesuai dengan struktur organisasi CV Komunika Karya Anteronusa. Sedangkan objek penelitiannya adalah proses produksi yang dilakukan oleh CV Komunika Karya Anteronusa, meliputi proses produksi pupuk cair, Pupuk Bubuk Kristal dan pupuk solid atau kompos serta sistem pemasaran yang dilakukan CV Komunika Karya Anteronusa.
31
D. Metode Pengambilan Data
Untuk mendapatkan data-data tersebut, peneliti akan mengadakan wawancara dan observasi langsung ke CV Komunika Karya Anteronusa. Wawancara dan observasi akan dipandu oleh lembar kerja yang berupa susunan pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan syarat-syarat implementasi produksi just in time. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan panduan-panduan pertanyaan yang ditetapkan oleh peneliti seperti yang terdapat pada lampiran.
E. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan analisis komparatif yakni teknik yang digunakan untuk membandingkan objek penelitian dengan teori sebagai konsep pembanding. Teori yang digunakan sebagai pembanding adalah syarat-syarat implementasi konsep Just In Time. Perbandingan yang dilakukan adalah proses produksi yang dilakukan oleh CV Komunika Karya Anteronusa.
Untuk mengetahui kemungkinan penerapan sistem Just In Time pada CV komunika karya Anteronusa, Peneliti menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi di CV Komunika Karya Anteronusa tentang bagian-bagian yang berkaitan dengan syarat penerapan sistem produksi Just In Time yaitu:
b. Pelatihan tim dan karyawan c. Sistem aliran produksi d. Penggunaan kartu kanban e. Visibilitas pengendalian visual f. Ukuran lot produksi dan waktu set up g. Pemeliharaan mesin
h. Kemampuan proses, stastical process contro,l dan perbaikan berkesinambungan
i. Pemasok
2. Melakukan pembandingan sistem produksi yang terdapat pada perusahaan yang telah diperoleh pada langkah pertama dengan syarat-syarat implementasi sistem produksi Just In Time. Sistem Just In Time. Syarat-syarat tersebut adalah:
a. Layout pabrik berdasarkan produk
b. Adanya pelatihan tim yang dilakukan secara rutin
c. Sistem aliran produksi sederhana dengan memperhatikan kesesuaian antara waktu proses, waktu tunggu, pekerja, lini produksi, ruang produksi, kemudahan komunikasi antar operator dan set up produksi.
d. Perusahaan menggunakan sistem pull system dalam sistem aliran produksinya yang diatur mengunakan kartu kanban.
e. Layout pabrik diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pengendalian secara visual.
33
f. Menghapus kemacetan produksi dengan menerapkan suatu pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang.
g. Ukuran lot produksi kecil dan waktu set up singkat. h. Pemeliharaan mesin dilakukan secara rutin
i. Ada pencatatan statistik atas pelaksanaan kegiatan produksi sebagai petunjuk untuk melakukan perbaikan berkesinambungan
j. Jumlah pemasok sedikit. Dipilih yang benar-benar mampu mensuplai barang berkualitas baik, tepat waktu dengan frekuensi kedatangan yang tinggi.
3. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak perusahaan tentang kemampuan perusahaan dalam menerapkan syarat-syarat Just In Time yang beluim terlaksana. Jika semua syarat proses produksi Just In Time yang belum terlaksana dapat dipenuhi oleh perusahaan, dapat dikatakan bahwa proses produksi Just In Time memungkinkan untuk diterapkan dalam proses produksi CV Komunika Karya Anteronusa.
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
CV. Komunika Karya Anteronusa telah berdiri selama enam tahun ini yaitu sejak 25 Juli 2002 sampai dengan tahun 2008 ini. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Hidayat sendiri karena sebuah keprihatinan akan kondisi pertaniaan yang ada di Indonesia khususnya Jawa. Keprihatinan itu bersumber dari penggunaan pupuk kimia yang hanya mementingkan kuantitas bahan pangan tetapi tidak memperhatikan kualitas tanah. Penggunaan pupuk kimiawi yang terus menerus untuk mengejar kuantitas tertentu sangat merugikan kondisi tanah. Tanah dipaksa untuk terus memproduksi tanaman akhirnya keseimbangan unsur hara di dalam tanah tidak terkendali. Hasil produk yang didapatkan dari penggunaan pupuk kimiawi tersebut dapat dikatakan meracuni konsumen karena pupuk-pupuk kimiawi yang terkandung dalam buah atau sayur mengandung zat-zat yang dapat menjadi pemicu kanker dan jenis penyakit lainnya.
Melihat kondisi yang memperhatinkan ini, Bapak Hidayat yang juga sekaligus pengusaha pemasok sayuran dan buah-buahan, melakukan berbagai macam uji coba dengan bekerja sama dengan beberapa ahli biologi dan pangan menciptakan pupuk-pupuk yang diolah dari bahan baku alami dan tanpa menggunakan zat kimiawi buatan. Tujuan dari penggunaan pupuk ini adalah untuk mengembalikan
35
kekayaan unsur hara yang ada di dalam tanah dan menghasilkan produk sayuran dan buah-buahan yang aman dikonsumsi. Dari hasil uji coba, dihasilkanlah pupuk-pupuk organik yang mampu untuk mengembalikan kekayaan unsur hara di dalam tanah dan menjaga kualitas sayuran dan buah-buahan yang dihasilkannya.
Pasang surut perusahaan telah dialami oleh perusahaan ini. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan yang pengelolaannya dilakukan oleh keluarga pemilik namun memiliki karyawan-karyawan tersendiri untuk berbagai macam jenis kegiatan. CV. Komunika Karya Anteronusa bergerak dibidang produksi pupuk organik dengan mengandalkan bahan-bahan alami yang kemudian diolah menjadi berbagai varian produk pupuk yang berguna untuk berbagai kepentingan.
Produk pupuk yang dihasilkan oleh perusahaan dibagi menjadi tiga varian produk berdasarkan bentuk produknya. Produk pupuk tersebut adalah produk cair, kristal powder dan solid atau berbentuk kompos. Kemudian, produk-produk ini masih dikelompokan lagi sesuai dengan kegunaan pupuk. Pada tahun-tahun pertama, perusahaan hanya mampu untuk menghasilkan 5000 liter pupuk cair selama 3 bulan. Namun, perkembangan bioteknologi yang diterapkan oleh perusahaan menghasilkan 50.000 liter pupuk cair dalam waktu 3 bulan pada tahun terakhir ini (tahun 2008).
Selain melakukan penjualan produk, Bapak Hidayat juga bekerjasama dengan dinas pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanian juga sering melakukan kampanye untuk menggunakan produk pupuk organik dan
mengajarkan kepada petani-petani tentang pentingnya menjaga unsur hara dan mengelola siklus tanam agar para petani tidak merugi dikemudian hari akibat tanah yang sudah terlanjur rusak atau melimpahnya stock suatu barang di pasaran yang akan menurunkan harga jual.