• Tidak ada hasil yang ditemukan

B.1. Indentitas diri subjek penelitian 2

Nama : RZ

Jenis Kelamin : Laki - laki

Tempat/tanggal lahir : Medan, 2 Agustus 2004

Umur : 9 tahun

Pendidikan : SD kelas 3 Suku bangsa : Karo

Agama : Islam

Alamat : Medan Baru

Posisi dalam keluarga : Anak ke tiga dari tiga bersaudara

IQ : 52 (tergolong Mild Retardasi Mental menurut skala Binet)

B.2. Deskripsi diri subjek penelitian 2

Subjek kedua dalam penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berinisial RZ yang saat ini usianya 9 tahun. RZ merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Saat ini RZ duduk di banku 3 SD sedangkan kakaknya sudah duduk di bangku SMA. RZ tergolong manja dengan kakak-kakaknya, apapun keinginannya harus dituruti jika tidak ia biasanya akan menangis. Berbicara mengenai hubungan RZ dengan orangtuanya, RZ cenderung lebih dekat dan manja kepada ayahnya dibandingkan dengan ibunya. Sayangnya saat ini RZ sudah tidak lagi tinggal dengan ayahnya dikarenakan perceraian antara ibu dan ayah. RZ saat ini tinggal bersama dengan ibu dan kakak-kakaknya di rumah nenek RZ. Walaupun ia jauh dari ayahnya namun hubungan diantara mereka tetap terjalin dengan baik.

Setelah pemeriksaan psikologis diketahui bahwa RZ didiagnosa mengalami Mental Retardasi dengan kategori Mild. Dalam hal pendidikan RZ tergolong anak yang lambat, ia sulit mengerti instruksi dan pelajaran di sekolah. Prestasinya juga jauh berada di bawah teman-temannya yang lain. Guru di sekolah sempat meminta ibu untuk memasukkan RZ ke sekolah luar biasa (SLB) namun ibu menolaknya dengan alasan malu dan tetap mempertahankan RZ untuk berada di sekolah tersbeut. Tidak hanya dalam hal pendidikan, pemahamnnya tentang komunikasi dua arah juga tidak baik. RZ suka melamun dan tidak nyambung saat oranglain berkomunikasi dengannya. RZ juga lambat dalam menyelesaikan semua pekerjaannya sehingga ia sering sekali dimarahi oleh ibunya. Pada dasarnya ibu RZ sering mmbimbingnya dalam melakukan segala hal namun ia tidak memiliki kesabaran yang besar dalam membujuk RZ.

Secara emosi RZ tergolong anak yang tidak terlalu sensitif. Sebagai contoh RZ sering kali tidak memahami bahwa ibunya sering marah kepadanya. Hal ini ditunjukkannya saat ibu marah RZ tampak tidak memperdulikannya. Contoh lain ditunjukkan RZ saat melihat orang sedang menangis, ia hanya melihat namun tidak merespon apapun terhadap apa yang dirasakan orang tersebut. Saat sedang marah biasanya RZ jarang menunjukkan ekspresinya secara langsun. Ia lebih senang diam namun nafasnya tampak berhembus kencang. Saat sedang marah biasanya RZ tidak suka di tegur.

Emosi lain yang sering ditunjukkan oleh RZ saat sedang diberikan ibu mainan baru. RZ jarang mengucapkan terimakasih. Ia juga tidak memperlihatkan rasa senangnya, namun mainan yang diberikan oleh ibu selalu dimainkannya. Sehari-harinya saat RZ mendapatkan suatu hadiah ia hanya menerimanya tanpa mengucapkan apapun kepada orang yang telah memberikannya hadiah.

B.3. Pelaksanaan intervensi subjek penelitian

Sesi 1 : Ice breaking

Hari/tanggal: Kamis, 18 Juli 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Menjalin Rapport dengan anak

-Membuat peraturan-peraturan pada anak yang harus diterapkan dalam menjalani terapi

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dari penjelasan tujuan pelaksanaan terapi kepada RZ dan aturan- aturan yang harus disepakati dalam terapi ini. Terapis menjelaskan bahwa terapi ini akan dilakukan sebanyak 10 kali pertemuan dan sesi pertama sampai dengan sesi ketujuh RZ akan belajar sambil bermain dengan terapis dan sesi kedelapan sampai sesi kesebelas RZ akan belajar dan bermain dengan ibu.

Terapis juga membuat aturan yang ahrus disepakati bahwa ketika berada di rumah RZ harus dapat mengulang pelajaran yang telah disampaikan pada waktu terapi dengan bantuan ibu, tujuannya adalah agar anak mampu mengingat materi-materi yang disampaikan. Dari sesi ini diketahui bahwa RZ merupakan anak yang mudah bosan. dalam mendekatinya terapis menggunakan beberapa permainan untuk menarik perhatiannya. Permainan yang dilakukan terapis adalah mengajaknya untuk bermain play dough serta ular tangga.

Sesi 2 : Bentuk-bentuk emosiku Hari/tanggal: Sabtu, 20 Juli 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Menjalin Rapport kepada anak

-Menilai pemahaman anak akan emosi dasar yang sederhana

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dengan bermain, terapis menunjukkan beberapa permainan dan meminta RZ untuk memilihnya. RZ memilih untuk bermain mobil-mobilan bersama. Saat bermain terapis mengatakan jika hari ini kegiatannya adalah menyusun puzzle dan menebak gambar dari puzzle tersebut. setelah bosan bermain RZ langsung meminta terapis untuk mengeluarkan puzzle.

Terapis menunjukkan puzzle tersebut satu persatu dan memintanya untuk menebak emosi apa yang ada pada puzzle tersebut. Dalam menjawab pertanyaan terapis RZ tampak tidak menjawabnya secara langsung. Ia mengomentari terlebih dahulu bentuk wajah dari puzzle itu, namun setelah terapis memintanya untuk menebak gambar RZ mampu melakukannya. Ia tampak mengenali wajah orang yang sedang sedih, menangis dan tertawa. Setelah menebak gambar terapis memberikan puzzle tersebut secara acak dan meminta RZ untuk menyusunnya. RZ mampu melakukan hal tersebut tanpa dibantu oleh terapis.

Sesi 3 : Mengenali emosiku Hari/tanggal: Senin, 22 Juli 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama :45 Menit Tujuan :

Proses pelaksanaan

Terapis memulai sesi ini dengan menanyakan kepadanya tentang kegiatan yang dilakukannya saat sesi sebelumnya. RZ mampu mengingatnya dengan mengatakan “semalam kan kita main gambar orang. Ada muka orang sedih, ada yang punya air mata tapi gak jatuh

sama orang yang ketawak”. Setelah itu terapis menjelaskan kepada RZ bahwa ia akan

ditunjukkan berbagai gambar emosi melalui video.

Terapis menunjukkan video bergambar orang yang sedang marah, sedih, senang, takut dan cemburu. Hasilnya adalah RZ mampu mengenali apa yang dirasakan orang tersebut. dalam mengenalinya ini terapis tidak membantu sama sekali. Setelah menebak gambar terapis meminta RZ untuk menirukan wajah yang ada pada gambar dan RZ dapat melakukannya dengan baik.

Sesi 4 : Ada apa denganku? Hari/tanggal: Rabu, 24 Juli 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Anak diharapkan mampu mengetahui penyebab munculnya emosi

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dengan meminta RZ menceritakan tentang kegiatan yang terjadi pada sesi sebelumnya. RZ menyebutkan bahwa ia menirukan dan menebak gambar. Gambar yang ditebaknya adalah wajah orang yang marah, senang, sedih, cemburu dan takut. Terapis menjelaskan kepada RZ tentang kegiatan yang akan dilakukan pada sesi ini. Sebelum masuk

dalam sesi ini terapis meminta RZ untuk menjawab tentang apa yang biasanya membuat RZ marah, senang, sedih, takut dan cemburu. Hasilnya adalah RZ tidak mengetahui penyebab- penyebab tersebut.

Terapis menunjukkan satu persatu video bergambar orang yang sedang marah. Terapis juga menjelaskannya dengan metode ceramah bahwa orang marah bisa disebabkan karena diganggu oleh temannya, dipukul atau dijewer. Orang yang senang biasanya dikarenakan mendapat hadiah dan mainan yang banyak, sedangkan orang yang sedih biasanya ketika kehilangan orangtua maupun binatang kesayangannya mati. Terapis juga menjelaskan bahwa penyebab seseorang takut biasanya jika bertemu dengan binatang dan penyebab orang merasa cemburu jika kehadiran anggota keluarga lain.

Setelah melihat video terapis mengajak RZ untuk berdiskusi tentang contoh lain diluar video yang dilihatnya. Terapis menjelaskan kepadanya RZ juga bisa senang jika diberikan baju yang baru, mainan baru, bahkan saat bermain bersama dengan teman. Terapis memberikan contoh lain penyebab seseorang marah bisa saja karena mainan kesayangannya dihilangkan oleh temannya atau dicuri dan dibohongi. Selain itu penyebab orang sedih bisa dikarenakan orang terdekatnya sedang sakit ataupun dimarahi oleh orangtua. Terapis menjelaskan dengan contoh bahwa orang yang takut bisa juga karena dimarahi oleh guru karena tidak membuat PR.

Setelah menjelaskan kepada RZ terapis meminta RZ untuk mengulangi hal-hal yang telah diajarkan kepadanya. Hasilnya RZ mampu mengingat penyebab dari semua emosi yang dipelajari namun ia tidka mengingatnya secara detail.

Sesi 5 : Mengenali apa yang terjadi di dalam tubuhku Hari/tanggal: Jumat, 26 Juli 2013

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Memberikan informasi agar anak memahami dan mampu merasakan perubahan fisik yang terjadi saat mengalami emosi – emosi yang dirasakan

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dengan meminta RZ untuk menceritakan kembali sesi yang sebelumnya. RZ hanya mengingat penyebab-penyebab seseorang marah, sedih dan takut. Namun penyebab emosi lainnya mampu diingat oleh RZ dengan dibantu oleh terapis. Sesi ini dilakukan dengan berdiskusi terlebih dahulu apakah RZ mampu menyadari perubahan fisik yang terjadi saat ia merasakan suatu emosi dalam dirinya. Hasilnya adalah RZ tidak mampu memahaminya.

Terapis memperlihatkan kepada RZ video tentang perubahan fisik yang terjadi saat seseorang marah yaitu dada terasa berdebar, tubuh terasa bergemetar, mata melotot, wajah terasa panas, serta nada suara meninggi. Terapis tidak hanya memberikan informasi dengan ceramah melalui video namun melakukannya dengan praktek langsung dan melalui media boneka. Video selanjutnya adalah melihat perubahan fisik pada orang yang sedang sedih yaitu dengan mengeluarkan air mata. Terapis menjelaskan kepada RZ perubahan yang terjadi saat orang takut adalah dada terasa berdebar kencang, tangan terasa dingin, tubuh mengeluarkan keringat serta merasakan sakit di daerah perut.. Sama dengan sesi-sesi sebelumnya terapis juga meminta RZ untuk mengulangi materi yang diajarkan pada terapi. Hasilnya RZ mampu mengingat dan mempraktekkannya dihadapan terapis.

Sesi 6 : Belajar berekspresi Hari/tanggal: Minggu, 28 Juli 2013

Waktu : 13.00 – 13.45 Lama : 45 Menit Tujuan :

-Anak mampu berekspresi sesuai dengan situasi yang tepat

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini diawali dengan mengajak RZ untuk berdiskusi tentang perubahan- perubahan yang terjadi dalam tubuh saat merasakan emosi. Hasilnya RZ mampu menceritakannya namun tidak lengkap. Perlu bantuan terapis dalam menyempurnakannya. Terapis menjelaskan kepada RZ bahwa pada sesi ini RZ akan diajarkan dan diperlihatkan gambar cara orang mengekpresikan perasaannya secara tepat.

Terapis menunjukkan kepada RZ bahwa seseorang yang sedang senang bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya dengan tertawa, melompat sambil berteriak serta memeluk orang yang kita sayangi. Dalam mengekspresikan rasa marah bisa dengan berteriak. Terapis juga menunjukkan dua buah gambar diamna gambar pertama seorang anak yang mengekspresikan rasa marahnya dengan memukul bantal dan gambar kedua adalah cara seseorang mengekspresikan rasa marahnya dengan melempar seseuatu. RZ diminta untuk memilih gambar yang benar, hasilnya adalah RZ memilih gambar seseorang yang memukul bantal. Terapis memberikan tanda benar atas jawaban yang diberikan dan membuat tanda silang pada gambar kedua. Selnajutnya terapis menunjukkan cara seseorang mengekspresikan rasa sedihnya dengan menangis. Terapis juga menjelaskan kepada RZ bahwa seseorang yang takut bisa mengekspresikan rasa ketakutannya dengan menghindari objek atau situasi tersebut. Setelah memberikan penjelasan kepada RZ terapis memintanya untuk mengulang kembali materi yang diberikan. RZ mampu menjawabnya walaupun ada beberapa jawaban yang tidak lengkap.

Sesi 7 : Mengenali perasaanku (1) Hari/tanggal: Selasa, 30 Juli 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Melatih anak untuk paham akan situasi sederhana dan mampu mengekspresikannya secara tepat.

-Melatih orangtua untuk mampu mengajarkan anaknya. -Melatih kesabaran orangtua.

Proses pelaksanaan

Dalam memulai sesi ini, terapis terlebih dahulu mengatakan kepada RZ bahwa kegiata bermain yang dilakukan pada sesi ini sampai dengan sesi terakhir akan dilakukan bersama dengan ibunya. Setelah itu terapis memberikan instruksi kepada ibu tentang hal yang akan dikerjakan.

Ibu dan RZ diberikan lembar kerja. Terapis memberikan instruksi kepada ibu dengan mengatakan bahwa di dalam lembar kerja tersebut terdapat dua bagian gambar, dimana gambar di sebelah kiri merupakan situasi dan sebelah kanan merupakan ekspresi emosi. Tugasnya adalah RZ diminta untuk mencocokkan setiap situasi dengan emosi yang cocok. Ibu diminta untuk membantu RZ namun tidak untuk memberikan jawaban kepadanya.

Dari hasil yang dikerjakannya terlihat bahwa RZ mecocokkan situasi orang yang sedang sakit dengan emosi kesedihan, mencocokkan orang yang mendapatkan hadiah dengan emosi senang, tidak memberikan jawaban pada situasi orang yang sedang termenung sendiri, mencocokkan ornag yang sedang berulang tahun dengan emosi senang. Dalam menyelesaikan tuganya ibu tampak mendampingi dan memberikan arahan kepada RZ.

Saat RZ mengeluh bosan ibu tampak tidak memperdulikannya dan memaksa RZ untuk tetap menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Terlihat juga bahwa ibu beberapa kali mencubit RZ saat ia tidak fokus pada pekerjaannya.

Sesi 8 : Mengenali perasaanku (2) Hari/tanggal: Kamis, 1 Agustus 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama :45 Menit Tujuan :

-Melatih anak untuk paham akan situasi sederhana dan mampu mengekspresikannya secara tepat.

-Melatih orangtua untuk mampu mengajarkan anaknya. -Melatih kesabaran orangtua.

Proses pelaksanaan

Instruksi yang diberikan pada sesi ini sama dengan instruksi pada sesi sebelumnya, perbedaannya adalah pada sesi sebelumnya situasi yang diberikan adalah situasi individu sedangkan dalam sesi ini situasi yang diberikan adalah melibatkan orang lain atau sosial. Ibu dan RZ diberikan lembar kerja. Terapis tetap memberikan instruksi kepada ibu dengan mengatakan bahwa di dalam lembar kerja tersebut terdapat dua bagian gambar, dimana gambar di sebelah kiri merupakan situasi dan sebelah kanan merupakan ekspresi emosi. Tugasnya adalah RZ diminta untuk mencocokkan setiap situasi dengan emosi yang cocok. Ibu diminta untuk membantu RZ namun tidak untuk memberikan jawaban kepadanya.

Dari hasil pekerjaannya dapat dilihat bahwa RZ mencocokkan situasi orangtua yang sedang bertengkar dengan emosi takut, situasi anak sedang bermain bola dengan temannya

dengan emosi senang, seseorang yang termenung ketika melihat adiknya dipangku oleh ayah dan ibu dengan emosi cemburu, situasi anak yang disuntik oleh dokter dengan emosi takut serta situasi ayah sedang bermain dengan anaknya dengan emosi senang. Dari hasil sesi ini juga dilihat bahwa ibu sudah sesekali membujuk RZ saat ia sedang bosan dimana hal ini tidak dilakukannya pada sesi sebelumnya. Ibu juga mengurangi intensitasnya dalam mencubit anak saat mendampingi RZ menyelesaikan tugas yang diberikan.

Sesi 9 :Belajar mengenal situasi H ari/tanggal: Sabtu, 3 Agustus 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Melatih anak untuk mengaplikasikan emosi dengan berbagai situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari

-Melatih kerja sama antara anak dan orangtua -Meningkatkan hubungan antara anak dan anak

Proses pelaksanaan

Sesi ini masih melibatkan ibu dan RZ. Terapis memberikan 2 lembar kerja dimana lembar pertama berisikan soal yang harus dibaca dan lembar kedua berisikan jawaban- jawaban dari soal tersebut. Tugas RZ adalah menggunting jawaban tersebut kemudian menempelkannya di tempat yang telah disediakan. Dalam memulai sesi ini terlebih dahulu ibu menjelaskan kepada RZ.

Dalam memulai kegiatan ini ibu mengambil lembar jawaban dan meminta RZ untuk menebak satu persatu gambar yang ada. Ketika RZ tidak dapat menebaknya ibu memintanya untuk mencoba kembali. Ibu juga memberikan arahan agar RZ memahami gambar tersebut. steelah selesi membahas gambar ibu membacakan soal kepada RZ dan memintanya untuk

mencarikan jawaban yang benar. Soal pertama yang dibacakan oleh ibu adalah “ saya akan

merasa sedih jika melihat... “, RZ hanya mengambil satu jawaban yaitu gambar orang sedang menengarkan ornagtuanya bertengkar. Ibu meminta RZ untuk mencari gambar yang lain dan RZ mengambil seseorang yang cemburu saat melihat adiknya sedang dipangku oleh ibu. Soal berikutnya dalah “saya merasa senang saat..” dan RZ memilih gambar sebuah keluarga yang sedang makan bersama dan seorang anak yang sedang bermain sendiri. Ibu mengarahkan untuk RZ menggunting gambar anak-anak yang sedang bermain bola dengan temannya.

Soal selanjutnya adalah “ibu akan marah kepada saya jika.. “, pada soal ini RZ tidak dibantu ibu dalam menjawab ia memilih potongan gambar yang salah. Yang dipilihnya adalh seorang ibu yang sedang memarahi anaknya. Ibu juga memberikan soal kepada RZ dengan

mengatakan “menurut saya seseorang cemburu biasanya karena...”, RZ menunjuk jawaban

seorang kakak sedang bereebut mainan dengan adiknya dan seorang adik berebut makanan

dengan abangnya. Pertanyaan terakhir adalah dengan menayakan kepada RZ “biasanya

seseorang merasa takut karena apa?”, RZ tampak tidak mengetahuinya namun ibu memberi bantuan dengan mengarahkan jawaban pada seseorang yang dmarahi oleh guru. Dari hasil sesi ini juga dilihat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan ibu dan RZ sesekali terlihat saling bercanda dan kerjasama diantaranya cukup baik.

Sesi 10 : Menjadi siapakah aku? Hari/tanggal: Senin, 5 Agustus 2013 Waktu : 13.00 – 13.45

Lama : 45 Menit Tujuan :

-Melihat pemahaman Anak terhadap seluruh sesi terapi.

-Melihat perubahan yang terjadi dalam diri orangtua dalam menghadapi anak setelah mengikuti keseluruhan rangkaian sesi terapi.

Proses pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dengan memberikan penjelasan kepada ibu bahwa kegiatan hari ini merupakan role-play yang akan dilakukannya bersama dengan RZ. Peneliti memberikan teman dari role-play yang akan dilakukan, temannya adalah melakukan “Masuk Sekolah”. Peneliti memberikan instruksi dan media berupa mainan-mainan.

Ibu mengambil sebuah barbie, dan memberikan kepada RZ sebuah robot. Ibu mulai melakukan role-play. Di dalam role play tersebut diceritakan bahwa ibu akan membelikan RZ sebuah tas baru, buku baru dan seragam baru jika ia naik kelas. Saat melakukan role-play tersebut terdapat beberapa jenis emosi yang diperankan, diantaranya adalah emosi senang dan takut.

Dalam role-play tersebut dibahas bahwa ibu akan marah kepada RZ jika ia tidak naik

kelas sehingga saat pembagian rapot RZ merasa takut. Ibu bertanya kepadanya “eh, emang gimana kalau orang takut itu?”. RZ menjawabnya sambil mempraktekkan dengan memegang

dadanya. Ia mengatakan “ya dadanya kayak di pukul-pukul bunyinya”. Menurut cerita dari sesi tersbut akhirnya RZ naik kelas dengan nilai yang cukup baik. Ibu mengatakan bahwa ia

kaan membelikan baju seragam, tas dan buku yang baru. RZ merasa senang dan ia menggerakkan robitnya kemudian memeluk barbie yang diperankan oleh ibunya.

Setelah selesai melakukan sesi ini terapi melakukan evaluasi kepada ibu dengan menanyakan hubungannya dengan RZ. Menurut ibu hubungannya semakin membaik. Ia tidak lagi suka mencubit RZ, baginya semakin ibu mengasarinya RZ semakin jauh. Ketika ibu menunjukkan kasi sayang kepadanya RZ menjadi lebih dekat dengannya, walaupun keadaan ini masih jauh dari sempurna menurutnya.

B.4. Hasil penelitian subjek penelitian 2

Sesi Tujuan Hasil

Ice Breaking Membina rapport, menjelasakan tujuan terapi dan aturan yang harus disepakati

RZ merupakan anak yang mudah bosan sehingga dalam melakukan tidak hanya dapat melakukan satu cara untuk mendekatinya. RZ juga dapat memahami tujuan dari terapi serta menyepakati aturan- aturannya.

Bentuk-bentuk emosiku Penilaian pemahaman anak dalam mengenali emosi dasar

RZ mengenali 3 ekspresi wajah dari puzzle yang diberikan. Dalam mengenalinya RZ tidak melakukannya dengan cepat. Ia terlebih dahulu mengomentari bentuk- bentuk dari wajah tersebut.

emosi pada anak semua jenis emosi yang ditunjukkan kepadanya. Ada apa denganku? Mengenalkan penyebab-

penyebab munculnya emosi pada anak

Saat memulai sesi ini RZ tidak mengetahui penyebab-penyebab emosi muncul. Setelah ditunjukkan beberapa gambar yang membuat emosi muncul RZ mampu

menebak gambar

tersebut. Mengenali apa yang

terjadi di dalam tubuhku

Mengenalkan kepada anak tentang perubahan fisik yang terjadi di dalam tubuh saat munculnya emosi

Dalam memulai sesi ini RZ tidak memahami sama sekali perubahan fisik yang terjadi saat seseorang merasa senang, sedih, marah, takut dan cemburu. Setelah diberikan materi dan memintanya untuk mengulangi ternyata RZ mampu mengingat perubahan fisik yang terjadi saat orang sedang marah, senang, sedih, takut dan cemburu. Hanya saja ia tidak

lengkap dalam

menjelaskannya. Belajar berekspresi Mengajarkan kepada

anak cara

mengeekspresikan emosi

Sebelum memasuki materi terapi RZ hanya mampu memahami cara seseorang

dan belajar menilai serta memahami ekspresi yang dirasakan oleh oranglain

mengekpresikan rasa sedihnya dnegan menangis. Setelah diberikan terapi RZ dapat mengulangi materi yang diberikan dengan baik. Mengenali perasaanku

(1)

Latihan agar anak memahami situasi individu

-RZ mampu

mencocokkan situasi terhadap ekspresi yang benar

-Dalam menyelesaikan tugasnya RZ masih di arahkan oleh ibunya -Ibu tampak memaksa

RZ untuk fokus saat menyelesaikan tugas -Saat RZ mengatakan

bosan, ibu tidak memperdulikannya namun ia terus memaksa RZ untuk cepat menyelesaikan tugasnya

-Ibu sering mencubit RZ saat ia tidak fokus -Saat dipaksa oleh ibu

untuk menyelesaikan pekerjaannya RZ tampak merajuk dan sesekali ia merengek -Saat dicubit RZ tampak

marah dan menangis walaupun kejadian ini

tidak berlangsung lama. Mengenali perasaanku

(2)

Latihan agar anak memahami situasi sosial

-RZ mampu mengenali semua situasi sosial yang ada pada lembar kerja

-RZ mampu menjawab soal-soal tersebut dengan benar

-Terdapat sedikit

Dokumen terkait