PERBEDAAN PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA MELALUI ASURANSI JAMSOSTEK DENGAN PROGRAM
A. Tata Cara Penanganan Dalam Mengatasi Masalah Ketidak Sesuaian Data Para Pekerja Dilihat Dari Sudut Pandang JAMSOSTEK Dan
II. Sudut Pandang Dari BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan kepada seluruh tenaga kerja yang mana saat ini belum semua tenaga kerja formal dan sektor informal terdaftar menjadi peserta Jamsostek. Cakupan kepesertaan menjadi lebih luas dari yang saat ini hanya pada kelompok penduduk yang bekerja di sektor formal, menjadi cakupan yang bersifat global, yakni:
95
- BPJS Kesehatan yang akan menyelenggarakan Jaminan Kesehatan (JK) mencakup seluruh penduduk dengan PT. Askes (Persero) sebagai “leading sector”.
- BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan kepada seluruh tenaga
kerja dengann PT. Jamsostek (Persero) ditunjuk sebagai “leading sector”.96
a) Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja
- Terdiri dari PNS, TNI/POLRI, Pensiunan PNS/TNI/POLRI,
BUMN, BUMD, Swasta, Yayasan, Joint Venture, Veteran, Perintis Kemerdekaan
- Pemberi Kerja mendaftarkan dirinya dan pekerjanya ke
BPJS Ketenagakerjaan
b) Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja
- Terdiri dari Pekerja sektor informal, Pekerja mandiri
- Pekerja dapat membentuk wadah/organisasi yang terdiri
dari minimal 10 orang dan mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan dapat dilakukan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan (ex Kantor Jamsostek) Terdekat.
c) Cara Pendaftaran Peserta BPJS Ketenagakerjaan
(a) Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja
96
Academia.edu, Daftar Isi By Ary Zulkarnain, diakses dari https://www.academia.edu/5279886/DAFTAR_ISI, pada tanggal 20 Juni 2014 pukul 00.38
- Perwakilan perusahaan mendaftar di kantor BPJS dengan mengisi Formulir perusahaan dan Formulir Tenaga kerja.
- Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat
dilakukan di ATM/setor tunai di Bank Mandiri, BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu pendaftaran
-
Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran:Kantor BPJS Ketenagakerjaan (Ex PT. Jamsostek) terdekat
(1) Mengisi formulir pendaftaran perusahaan
(2) Mengisi formulir pendaftaran peserta
(3) Bukti pembayaran iuran pertama
(4) Asli dan fotokopi Surat Izin Usaha
Perdagangan
(5) Asli dan Fotokopi NPWP Perusahaan
(6) Asli dan Fotokopi Akta Perdagangan
Perusahaan
(7) Fotokopi KTP masing-masing Pekerja
(8) Fotokopi KK masing-masing Pekerja
(9) Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja
ukuran 2x3 1 Lembar
- Penerbitan sertifikat perusahaan dan kartu
(b) Peserta Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja
- Perwakilan wadah mendaftar di kantor BPJS
Ketenagakerjaan dengan mengisi formulir pendaftaran.
- Memilih jenis jaminan yang ingin diikuti
(diperbolehkan tidak mengikuti seluruh jaminan) dan jangka waktu pembayaran iuran (perbulan atau per tiga bulan)
- Melakukan pembayaran iuran pertama yang dapat
dilakukan di ATM/setor tunai di Bank Mandiri, BNI,BRI dan Bukopin maksimal 30 hari dari waktu pendaftaran
- Melengkapi persyaratan dokumen pendaftaran :
(1) Mengisi formulir pendaftaran wadah
(2) Mengisi formulir pendaftaran peserta
(3) Bukti pembayaran iuran pertama
(4) Surat izin usaha dari RT/RW/Kelurahan
setempat
(5) Fotokopi KTP masing-masing Pekerja
(6) Fotokopi KK masing-masing Pekerja
(7) Pas Foto berwarna masing-masing Pekerja
- Penerbitan sertifikat wadah dan kartu peserta.97
Prosedur Dalam Mengatasi Masalah Ketidak Sesuaian Data Para Peserta Di BPJS Ketenagakerjaan
Sebelum di berlakukannya BPJS ini, dalam proses menuju BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan akan mutlak diperlukan data yang benar-benar valid dan sesuai agar seluruh warga negara Indonesia dapat terlindungi program yang diluncurkan oeh BPJS Kesehatan dan seluruh pekerja dan keluarga mereka dapat terlindungi oleh manfaat program BPJS Ketenagakerjaan. Disinilah permasalahan mucul ketika validitas data tidak sesuai dengan yang dimiliki peserta Jamsostek pada saat ini. Beberapa data dan profil tenaga kerja yang tidak valid dan tidak lengkap. Kecenderungan ini disebabkan karena pelaporan data tenaga kerja yang hanya melaporkan nama, tanggal lahir, dan upah tenaga kerja. Padahal pada saat BPJS Kesehatan resmi beroperasi pada 1 Januari 2014 akan dibutuhkan data valid sesuai ketentuan query yang ada di Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online PT. Jamsostek (Persero) yakni, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Golongan Darah, Nomor Identitas, Masa Berlaku Identitas, Nama Ibu Kandung dan Alamat yang sesuai dengan Kartu Identitas serta anggota keluarga yang dimiliki jika tenaga kerja telah berkeluarga. Oleh karena itu pada saat ini gencar dilaksanakan Her-Registrasi data tenaga kerja sehingga perpindahan data dari PT. Jamsotek kepada BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah dilakukan.
97
Jamsosindo, Segera Daftar Jaminan Ketenagakerjaan, diakses dari http://www.jamsosIndonesia.com/teropong/subdetail/BPJS-ketenagakerjaan_400/aset-BPJS-dan- aset-dana-jaminan-sosial_27 , pada tanggal 29 Juni 2014 pukul 11.20
Pada kasus lain, ada beberapa tenaga kerja sudah mempunyai Kartu Peserta Jamsostek (KPJ), dari perusahaan sebelumnya mereka bekerja tetapi tidak melampirkan nomor KPJ tersebut pada saat mendaftar kerja di perusahaan baru tempat mereka bekerja; serta pengaruh proses mutasi tenaga kerja, baik dari perusahaan yang sama ataupun dari perusahaan yang baru dimana pada saat pendaftaran ulang tidak dilaporkan kepemilikan KPJ tenaga kerjanya yang menyebabkan kepesertaan ganda maupun lebih dari 2 KPJ yang dimiliki oleh seorang pekerja. Inilah yang dikhawatirkan mempengaruhi jmlah riil data yang harus dicakp dan dilindungi oleh BPJS Kesehatan maupn BPJS Ketenagakerjaan. Maka dari itu tertib administrasi pun harus dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk tercapainya validitas data kepesertaan Jamsostek, yakni 1 pekerja 1 KPJ.
Dengan melakukan optimalisasi pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas maka akan dapat terselesaikan masalah kurangnya pemahaman tentang perubahan program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan melalui Sosialisasi yang dilakukan oleh Bidang Pemasaran, peserta dapat memahami betul pentingnya tertib administrasi dan tertib iuran sehingga secara otomatis akan terhindar dari kasus- kasus “Iuran Belum Rinci” dan “Suspend Account”serta tercapainya data yang
valid yang akan dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan.98
Begitu juga dengan permasalahan ketidak sesuaian data para pekerja yang dilihat dari sudut pandang BPJS Ketenagakerjaan, banyak sekali para peserta tenaga kerja maupun dari perusahaan-perusahaan yang lalai dalam perubahan identitas pekerja tersebut sehingga pihak BPJS Ketenagakerjaan kuwalahan dalam menghadapi permasalah ini, seharusnya pihak pemberi kerja harus melaporkan
98
kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan terkait pemberitahuan perubahan identitas para pekerjanya sehingga pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat memberikan Formulir BPJS Ketenagakerjaan 1a mengenai Pendaftaran Tenaga Kerja Dan Pemberitahuan Perubahan Identitas Tenaga Kerja Dan Susunan keluarga. Pengusaha menyampaikan formulir 1a kepada BPJS Ketenagakerjaan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadinya perubahan.99 Apabila pemberi kerja
lalai dalam melaporkan perubahan ini maka ada sanksi yang di berikan yaitu :
- Teguran tertulis;
- Denda dan/atau;
- Tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu.100
Jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja tersebut dimaksudkan untuk melindungi hak tenaga kerja atas jaminan sosial tenaga kerja karena perubahan dimaksud langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi manfaat yang akan
diperoleh tenaga kerja.101 Teguran tertulis diberikan paling banyak 2 (dua) kali
masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja, sedangkan pengenaan sanksi denda diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berakhirnya pengenaan sanksi teguran tertulis kedua berakhir dan pengenaan sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik dilakukan
99
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013, Op.Cit., Pasal 3 ayat (4)
100
Ibid., Pasal 5 ayat (2)
101
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993, Op.Cit., Pasal 8 ayat (2) penjelasan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah
kabupaten/kota atas permintaan BPJS.102
B. Perbandingan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Yang