• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sulistya Ekawati

Dalam dokumen BERSAMA MEMBANGUN PERHUTANAN SOSIAL (Halaman 130-137)

Program Perhutanan Sosial harus benar-benar mampu mewujud-kan kesejahteraan masyarakat tanpa harus mengorbankan kelestarian hutan. Tantangan ini tidak mudah tetapi harus dilakukan. Inovasi dalam bentuk agroforestri, ekowisata, pengembangan HHBK (madu, getah-getahan, sutera, dan sebagainya) serta pengembangan jenis-jenis bibit kayu unggul terbukti mampu menjembatani kepentingan ekonomi dan konservasi untuk meningkatkan penghidupan masyarakat (livelihood).

Kelima skema Perhutanan Sosial yang disediakan pemerintah yakni Hutan Desa (HD), Hutan Adat (HA), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), dan Kemitraan, semua bermuara pada tujuan yang sama, yaitu menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama pengelolaan hutan. Harapan tersebut nampaknya masih menemui jalan terjal karena beberapa masalah seperti rendahnya kapasitas masyarakat, kurangnya pendampingan, lemahnya modal, dan masalah pemasaran. Ke depan, program HD, HA, HTR, HKm, dan Kemitraan perlu diintegrasikan dengan pengembangan industri pedesaan berbahan baku hasil hutan. Integrasi program tersebut sangat penting bagi pembangunan ekonomi pedesaan. Pendampingan, peningkatan nilai tambah, dan pemasaran menjadi isu krusial yang harus ditindaklanjuti. Data yang ada menunjukkan bahwa realisasi terbesar Perhutanan Sosial dicapai oleh HD dan HA. Kedua skema tersebut merupakan bentuk pengelolaan hutan secara komunal. Pada banyak referensi disebutkan pengelolaan hutan secara komunal terbukti lebih lestari daripada pengelolaan secara perorangan karena: 1) tidak mudah dibagi dan diperjual-belikan, 2) keputusan pemanfaatan harus menunggu persetujuan ketua kelompok/adat, dan 3) pengelolaan hutan dilakukan secara bersama. Oleh karena itu kelembagaan adat dan kelembagaan desa harus diperkuat untuk memastikan aturan main/norma pengelolaan hutannya segera dibangun dan dioperasikan.

Sulistya Ekawati. Lahir di Klaten pada 26 Juli 1969.

Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, S2 Jurusan Penyuluhan Pembangunan dengan konsentrasi Manajemen Pengembangan Masyarakat di universitas yang sama. Menyelesaikan Program Doktoral di Jurusan Ilmu Pengelolaan Hutan, Institut Pertanian Bogor. Penulis merupakan peneliti di Pusat Litbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Banyak melakukan penelitian yang terkait dengan tata kelola, kelembagaan, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat yang didanai APBN maupun kerja sama luar negeri (FCPF, ACIAR, TROPENBOS, FLEGT, IJREDD, ITTO, dan lain-lain). Menjadi Ketua Dewan Redaksi Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan dan reviewer pada beberapa jurnal yang terkait dengan isu-isu kehutanan dan lingkungan. Beberapa tulisannya diterbitkan dalam bentuk buku, policy brief, dan jurnal ilmiah.

Email: sulistya.ekawati@yahoo.co.id

Dhany Yuniati. Lahir di Sleman pada 5 Juni 1976.

Lulusan sarjana (S1) dari Fakul tas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Menempuh pendidikan pascasarjana (S2) di Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan, Institut Pertanian Bogor. Penulis merupakan peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (P3H), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bidang kepakaran yang ditekuni adalah Ekonomi Sumber Daya Hutan. Bidang penelitian yang ditekuni terkait dengan ekonomi dan perhitungan karbon, pengelolaan bambu, dan pengelolaan lahan gambut. Email: dhanyyuniati@ yahoo.co.id

Bugi K. Sumirat. Peneliti dengan bidang kepakaran

Sosiologi Lingkungan pad a Pusat Litbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebelumnya merupakan peneliti pada Balai Litbanghut Makassar. Alumni Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta, menyelesaikan pascasarjana di Faculty of Science, Charles Sturt University, Albury, New South Wales, Australia. Aktif menulis di website P3SEKPI (http://puspijak.org/) maupun di Kompasiana (https://www.kompasiana.com/bugisumirat). Selain menulis, dia memiliki hobi mendongeng. Untuk mengenal lebih jauh Kang Bugi, sapaannya, dapat mengunjungi blognya di: https://bugisumirat.wordpress. com/.

Email: bugisumirat@gmail.com

Edwin Martin. Lahir di Lahat, Sumatera Selatan.

Menyelesaikan pendidikan sarjana dari Program Studi Budidaya Hutan, Universitas Bengkulu tahun 1999. Melanjutkan pendidikan tingkat magister dan doktoral di Program Studi Ilmu Penget ahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB). Pernah bergabung dengan Yayasan Gemini Bengkulu sebagai

community organizer untuk program pengentasan rawan

pangan masyarakat korban konflik agraria. Sejak tahun 2000 menjadi peneliti di Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Aktif melaksanakan penelitian, mempublikasikan hasil penelitian, melakukan kerja sama, dan melayani para pihak dalam dan luar negeri untuk isu restorasi gambut, kebakaran hutan dan lahan, serta perhutanan sosial.

Catur Budi Wiati. Meraih gelar master (M.Sc.) Bidang

Ilmu Kehutanan dari Pascasarjana Ilmu Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada 2011. Gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut.) diperoleh dari Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru pada 1998. Bekerja sebagai peneliti Bidang Sosiologi Kehutanan di Balai Besar Penelitian Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak 2000. Beberapa buku yang pernah ditulis: Membangun Kemitraan Kehutanan Melalui Agroforestri; Sebuah Upaya Penyelesaian Konflik di KHDTK Labanan; Etnobotani Jenis-jenis Macaranga pada Masyarakat Lokal Kalimantan; Penggunaan Tenaga Kerja pada Kegiatan Budidaya dalam Pengusahaan Hutan Alam Produksi; dan Illegal Logging: Sebuah Misteri Dalam Sistem Pengrusakan Hutan Indonesia.

Email: caturbudiwiyati@gmail.com

S. Yuni Indriyanti. Lahir di Klaten pada 1979. Meraih

gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut) dari Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda tahun 2002. Pernah menjadi volunteer dan staf pada Lembaga Borneo

Ecological and Biodiversity Science Club (BEBSiC).

Bekerja sebagai Peneliti Bidang Sosi ologi Lingkungan (Kehutanan) di Balai Besar Penelitian Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sejak tahun 2006. Bidang penelitian yang ditekuni adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat serta permasalahannya.

Eddy Mangopo Angi. Meraih gelar Sarjana Kehutanan

(S.Hut.) dan Master Ilmu Lingkungan (M.Si.) dari Universitas Mulawarman Samarinda. Beberapa buku yang telah dipublika sikan: Etnobotani Jenis-jenis

Macaranga pada Masyarakat Lokal Kalimantan; Desa

Mandiri Listrik: Potensi Pengembangan Energi Listrik Berbasis Biomassa Hutan; Looking at the Remaining

Forest Outside Forest Area: Rapid Social and Legal Assessment Over the Natural Resource Management Along the Former Community Forestry Sites in Kutai Barat District of East Kalimantan, Indonesia;

Kebijakan Kabupaten Konservasi dari Perspektif Daerah dan Masyarakat: Studi Kasus Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur; Mengeksplorasi Keanekaragaman Hayati, Lingkungan dan Pandangan Masyarakat Lokal Mengenai Berbagai Landskap Hutan; Metode-metode Penilaian Landskap secara Multidisipliner.

Email: eddymangopo@gmail.com

Surati. Peneliti pada Pusat Litbang Sosial Ekonomi

Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jabatan saat ini adalah Peneliti Muda bidang Sosiologi Lingkungan. Sejumlah karya tulis ilmiahnya telah dipublikasikan pada berbagai jurnal penelitian kehutanan dan prosiding seminar, serta menjadi salah satu penulis dalam buku Panduan Sertifikasi kayu Pada Hutan Hak (2018) dan buku Meretas Jalan Konflik Kehutanan (2019).

Email: tatisurati@yahoo.co.id.

Handoyo. Peneliti pada Pusat Litbang Sosial Ekonomi

Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jabatan saat ini adalah Peneliti Madya dengan kepakaran

Socio-anthropologist. Tinggal di Desa Leuwinanggung, Gunung

Putri, Indonesia.

Sylviani lahir di Jakarta, 19 Mei 1957. Menyelesaikan S1

Bidang Ekonomi, Universitas Sriwijaya tahun 1982. Pernah menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha/ Kepegawaian pada Puslitbang Sosial Ekonomi dan Budaya Kehutanan dan Perkebunan Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Saat ini sebagai Ahli Peneliti Utama dengan kepakaran Ekonomi Kehutanan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan, dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Email: sylvireg@yahoo.co.id

Deden Djaenudin. Lahir di Subang pada 12 Desember

1971. Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan IPA-IPB, Jurusan Statistika. Melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Sekolah Pascasarjana IPB, Jurusan Ilmu Ekonomi Pertanian. Merupakan peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sos ial, Ekonomi, Kebijakan, dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Banyak melakukan penelitian yang terkait dengan kepakaran Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. Bidang penelitian yang ditekuni mencakup ekonomi kehutanan, ekonomi lingkungan, ekonomi regional, serta ekonomoi dan kebijakan perubahan iklim yang didanai dari APBN, kerja sama luar negeri (FCPF, ACIAR, ITTO, CIFOR, ICRAF), dan kerja sama dalam negeri (IPB, dunia usaha). Saat ini menjadi Ketua Dewan Redaksi Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan dan reviewer pada beberapa jurnal yang terkait dengan isu-isu kehutanan dan lingkungan. Beberapa tulisannya diterbitkan dalam bentuk buku, policy brief, dan jurnal.

Dalam dokumen BERSAMA MEMBANGUN PERHUTANAN SOSIAL (Halaman 130-137)