• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Sumber Data dan Data Penelitian

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh” (Arikunto, 2010: 172). Sumber data penelitian ini yaitu Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II yang memuat syair-syair tembang macapat berjumlah tujuh jenis tembang yaitu Dhandhanggula,

Mijil, Sinom, Asmaradana, Kinanthi, Megatruh, dan Pocung di dalam tembang macapat tersebut terdapat bait (pada) atau baris (gatra).

2. Data Penelitian

“Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka” (Arikunto, 2010: 161). Data penelitian ini yaitu syair-syair tembang macapat pada Serat Sana Sunu yang dianalisis dengan analisis semiotik meliputi pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian, ada beberapa teknik yang dilakukan adalah studi pustaka atau teknik pustaka, teknik simak, dan catat.

1. Studi pustaka atau teknik pustaka yaitu mempergunakan sumber-sumber tertulis dalam memperoleh data (Subroto, 1992: 42). Dalam metode teknik pustaka penulis menggunakan buku-buku seperti Pengantar Semiotika, Teori Pengkajian Fiksi, Pengantar Pengkajian Sastra dan sumber buku lain yang relevan sebagai acuan dalam penelitian ini untuk menganalisis Serat Sana Sunu melalui analisis semiotik.

2. Teknik Simak adalah mengadakan penyimakan terhadap pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan dan mengadakan pencatatan data yang relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Subroto, 1992: 41).

Penulis membaca Serat Sana Sunu yang berupa tembang macapat dan mencari data yang diperlukan untuk bahan penelitian. Penelitian dengan teknik simak dalam penelitian ini adalah dengan membaca secara teliti, cermat, tekun dalam Serat Sana Sunu yang berupa tembang macapat. 3. Teknik catat adalah pencatatan terhadap data kebahasaan yang relevan

dilakukan dengan traskripsi tertentu menurut kepentingannya (Subroto, 1992: 42). Dalam teknik catat peneliti mencatat data-data yang ditemukan ke dalam nota pencatat data yang berupa teks tembang macapat pada Serat Sana Sunu yang dianalisis dengan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 1997: 136). Instrumen dalam penelitian ini adalah pencatat data beserta alat tulis, dan peneliti juga sebagai instrumen dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2012: 306), peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrument”. Peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.

Berdasarkan teori di atas, maka untuk mempermudah penulis dalam menganalisis data, maka penulis menggunakan tabel dalam pencatatan data. Penelitian Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II, nota pencatat data terdapat empat kolom sebagai pencatat data penelitian. Berikut kolom nota pencatat dalam penelitian mengenai analisis semiotik dengan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik.

Tabel 2 instrumen penelitian penyajian data No

Tembang Macapat Pembacaan Heuristik Pembacaan

Hermeneutik

1.

2.

3.

Keterangan:

Tabel penelitian dalam penyajian data di atas terdiri dari empat kolom, setiap kolom terperinci sebagai berikut:

1. kolom pertama, berisi nomor data

Data diberi nomor berdasarkan urutan menulis di dalam kartu pencatat data. Nomor ditulis dengan angka arab (misalnya 1,2,3…….),

2. kolom kedua, berisi bait tembang

Kolom kedua ini diisi pada (bait) tembang macapat pada serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II,

3. kolom ketiga, berisi pembacaan heuristik

Kolom ketiga ini diisi pembacaan heuristik tembang macapat pada serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II secara rinci,

4. kolom keempat, berisi pembacaan hermeneutik

Kolom keempat ini diisi pembacaan hermeneutik tembang macapat pada serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II secara rinci.

E. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala sisi. Menurut Sugiyono (2012: 363) uji keabsahan data lebih ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data penelitian dapat digunakan dengan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2014: 330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi yang dapat digunakan meliputi: a) triangulasi data atau sumber; b) triangulasi peneliti; c) triangulasi metode; d) triangulasi teori. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari

pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda. 1. Triangulasi sumber data

Menurut Patton triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2014: 330). Triangulasi sumber data dalam pnelitian ini dengan membandingkan informasi dari narasumber atau informan dengan hasil analisis yang akan diteliti oleh penulis tentang makna tembang macapat yang terdapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II apakah sesuai ataupun tidak.

2. Triangulasi Peneliti

Triangulasi peneliti adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 2014: 331). Triangulasi peneliti dalam pnelitian ini dengan cara meminta bantuan kepada peneliti lain dan dosen pembimbing untuk melakukan pengecekan langsung terhadap hasil penelitian yang berupa analisis semiotik tembang macapat yang terdapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dan membandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu Rochimansyah (2009) dan Rani Puspita Wardani (2011).

3. Triangulasi Metode

Menurut Patton teknik triangulasi metode terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2014: 331). Triangulasi metode dalam pnelitian ini dilakukan dengan cara pengecekan terhadap cara pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik pustaka, teknik menyimak, dan teknik catat.

4. Triangulasi Teori

Triangulasi jenis ini juga dijelaskan menurut (Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2014: 331) berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi teori dalam pnelitian ini dilakukan dengan cara membaca, menguraikan, dan membandingkan berbagai teori dengan berbagai referensi buku yang berkaitan dengan teori semiotik yaitu pembacaan heuristik dan hermeneutik.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Ismawati (2011: 20) Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Teknik analisis data dilakukan secara content analysis (analisis isi). Content analysis (analisis isi) merupakan tehnik penelitian untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif isi komunikasi yang tampak (manifest). Pemilihan atribut „nampak‟

(manifest) untuk menjamin agar pengkodean (coding) data dalam content analysis dapat diverifikasikan secara intersubjektif dan handal (Ismawati, 2011: 81).

Tahap-tahap analisis data penelitian menggunakan content analysis adalah sebagai berikut:

1. memilih teks yang akan di analisis,

2. perhatikan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

3. mendeskripsikan isi secara objektif, sistematis, dan kuantitatif sehingga ditemukan karakteristik-karakteristik khusus,

4. membuat inferensi-inferensi.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menganalisis data adalah:

1. memilih data atau menyeleksi data yaitu memilih data yang akan diolah dan yang tidak diolah. Data ini yang dipilih yaitu syair-syair tembang macapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dan kemungkinan pembelajarannya di SMA,

2. memperhatikan tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah analisis semiotik dengan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik tembang macapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dan kemungkinan pembelajarannya di SMA,

3. tahap ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik tembang macapat dalam

Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dan kemungkinan pembelajarannya di SMA,

4. tahap ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana makna atau pesan yang terdapat dalam tembang macapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dengan melalui pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik, dan kemungkinan pembelajarannya di SMA, selanjutnya dijadikan sebagai bahan pembahasan kemudian disimpulkan berdasarkan hasil analisis data tersebut.

G. Teknik Penyajian Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini dengan mendeskripsikan hasil analisis mengenai kemungkinan pembelajaran tembang macapat Serat Sana Sunu di SMA. Sedangkan untuk mengetahui makna tanda atau lambang dalam tembang macapat penulis menggunakan analisis semiotik dalam menganalisis. Analisis semiotik terdiri dari dua tahap pembacaan yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik.

Menurut Endraswara (2013: 67), yang mengutip Riffaterre dalam analisis semiotik khususnya analisis puisi dapat mengikuti langkah pembacaan: (1) heuristik dan (2) hermeneutik (retroaktif). Pembacaan heuristik adalah pembacaan sastra berdasarkan struktur kebahasaan. Secara semiotik, pembacaan semacam ini baru semiotik tingkat pertama. Yang dilakukan dalam pembacaan heuristik, antara lain menerjemahkan atau memperjelas arti kata-kata dan sinonim-sinonim. Pemaknaan dilakukan secara semantik, lalu dihubungkan antara baris dan bait. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua atau berdasarkan konvensi sastra.

Teknik penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik penyajian informal. Menurut Sudaryanto (1993: 145), teknik penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. Sedangkan penyajian hasil analisis data yang berupa analisis semiotik tembang macapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II disajikan dalam bentuk kata-kata secara rinci, dan menjelaskan makna tembang macapat dalam Serat Sana Sunu karya Raden Ngabehi Yasadipura II dan kemungkinan pembelajarannya di SMA.

43

Pada bab penyajian dan pembahasan data akan disajikan mengenai analisis semiotik tembang macapat pada Serat Sana Sunu, yaitu pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik dan kemungkinan pembelajaran tembang macapat pada Serat Sana Sunu di SMA.

Dokumen terkait