Sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan organisasi yang menjadi penggerak organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi (Nawawi,2001). Sumber daya manusia selanjutnya disebut tenaga kerja/ karyawan. Menurut UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia 15-64 tahun.
1.6.1 Tenaga kesehatan
Dalam UU No 36 tahun 2014 bab 1 pasal 1 tentang tenaga kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
Upaya kesehatan yang dimaksud adalah setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan nyawa manusia sehingga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seorang tenaga kesehatan diharuskan memiliki kualifikasi minimal pendidikan diploma tiga (D3) (UU No 36 tahun 2014 bab 3 pasal 9 ayat 1).
Tenaga kesehatan dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut (UU No 36 tahun 2014 bab 3 pasal 9 ayat 1) :
c. Tenaga keperawatan
d. Tenaga kebidanan
e. Tenaga kefarmasian
f. Tenaga kesehatan masyarakat
g. Tenaga kesehatan lingkungan
h. Tenaga gizi
i. Tenaga keterapian fisik
j. Tenaga keteknisan medis
k. Tenaga teknik biomedika
l. Tenaga kesehatan tradisional
m. Tenaga kesehatan lain
1.6.2 Karakteristik individu tenaga kesehatan
Setiap manusia memiliki karakteristik individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa pendapat mengenai karakteristik individu. Menurut Robbins (2006) mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, dan masa kerja dalam organisasi.
Adapun beberapa faktor dari karakteristik individu menurut Robbins (2006) adalah sebagai berikut :
a. Usia
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1998),usia (umur) adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan). Nitisemito (2000) menyatakan bahwa pegawai yang lebih muda cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah berkeluarga anaknya relatif masih sedikit. Tetapi
pegawai yang lebih muda umumnya kurang berdisiplin, kurang bertanggungjawab dan sering berpindah-pindah pekerjaan dibandingkan pegawai yang lebih tua.
b. Jenis Kelamin
Robbins (2006) menyatakan bahwa, tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan, analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.
c. Masa Kerja
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1998), pengalaman kerja didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang pernah dialami oleh seseorang ketika mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Siagian (2008) menyatakan bahwa, masa kerja menunjukkan berapa lama seseorang bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan.
1.7 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, terkait dengan pengetahuan, motivasi, supervisi dan budaya keselamatan pasien adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Daftar Penelitian Terdahulu No Penelitian Terdahulu
1 Peneliti Teguh Kuncoro
Institusi Universitas Indonesia
Tahun 2012
Judul Hubungan antara pengetahuan, sikap dan kualitas
kehidupan kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien di rumah sakit XY tahun 2012
Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, kualitas kerja dan kinerja perawat dalam penerapan sistem
Metode dan Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelatif
dengan metode pendekatan cross-sectional. Hasil uji
menggunakan chi-squaretest menunjukkan tidak ada
hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap dan kualitas kerja dengan kinerja perawat dalam menerapkan
sistem keselamatan pasien. Dengan uji fisher exact test
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara komponen partisipasi dengan kinerja perawat.
2 Peneliti Ika Fadhilah Bea
Institusi Universitas Hasanuddin
Tahun 2013
Judul Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Tahun 2013 Tujuan
Penelitian
Mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien di RS Universitas Hasanuddin
Metode dan Hasil Penelitian
Desain penelitian korelasi deskriptif cross-sectional
dengan pengambilan sampel cluster random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien di RS Unhas tergolong kuat dengan persentasi 71,57%.
3 Peneliti IGA Ari Rasdini dkk
Institusi Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
Tahun 2014
Judul Hubungan penerapan budaya keselamatan pasien
dengan supervisi pelayanan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Sanglah
Tujuan Penelitian
Mencari hubungan antara supervisi pelayanan keperawatan dengan penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Sanglah
Metode dan Hasil Penelitian
Penelitian ini merulakan sudi korelatif dengan metode
pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 223
perawat pelaksana yang diambil dengan metode
menggunakan teknik proportionate stratified random
sampling pada sub-populasi dan kemudian anggota
sampel dari sub-populasi diambil dengan teknil simple
random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan dan berkekuatan sedang antarasupervisi pelayanan keperawatan dengan penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana.
4 Peneliti Reski Nur Wahyuningsih dkk
Institusi Universitas Hasanudin
Tahun 2014
Judul Hubungan pengetahuan, motivasi, dan beban kerja
terhadap kinerja keselamatan pasien RSUDSyekh Yusuf Gowa
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan beban kerja terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan keselamatan pasien di instalasi rawat ianp RSUD Syekh Yusuf Gowa Metode dan
Hasil Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan
pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel
menggunakan teknik exhaustive sampling dan analisis
data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi
square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan pengetahuan tingkat pengetahuan, motivasi dan beban
5. Peneliti Diah Gayatri Arumaningrum
Institusi Universitas Muhammaadiyah Yogyakarta
Tahun 2014
Judul Tingkat Pengetahuan perawat Tentang Patient safety di
unit anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Tujuan Penelitian
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patiet SafetyDi Unit Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Metode dan Hasil Penelitian
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional dengan metode pengambilan
sampel total sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 96% perawat memiliki kriteria tingkat pengetahuan baik dan 4% perawat memiliki tingkat pengetahuan cukup.
6 Peneliti Arif Sumarianto
Institusi Universitas Hasanuddin
Tahun
Judul Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Perawat Dalam penerapan Program Patient Safety Di
Ruang Perawatan Inap RSUD Makkasau Kota Parepare Tujuan
Penelitian
Menganalisis hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam penerapan program patient safety di ruang perawatan inap RSUD Makkasau Kota Parepare
Metode dan Hasil Penelitian
Jenis penelitian observasional dengan rancangan croos-sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan
square, uji phi serta uji chamer’s V. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan motivasi
terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety
si rung perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare
7 Peneliti I Dewa Gede Agung Rat Keresna Putra
Institusi Universias Udayana
Tahun 2015
Judul Hubungan Budaya Keselamatan Pasien Dengan Jumlah
laporan KNC Di Ruang Rawat Inap RSUP Sanglah Tahun 2015
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan budaya keselamatan pasien dengan jumlah laporan knc di ruang rawat inap RSUP Sanglah tahun 2015
Metode dan Hasil Penelitian
Jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Data di olah dengan uji
pearson product moment. Hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan positif sedang signifikan antara budaya keselamatan pasien dengan jumlah laporan KNC di ruang rawat inap RSUP Sanglah.