• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Dalam dokumen Gambaran Umum Kabupaten Banyuasin (Halaman 48-53)

Kabupaten Banyuasin merupakan wilayah di Sumatera Selatan yang memiliki kawasan perairan terbesar. Kabupaten banyuasin memilik panjang pantai sekitar 275 km dan luas laut sebesar 1.765,4 Km², kawasan pantai tersebut membentang dari perbatasan Provinsi Jambi hingga perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ilir berhadapan dengan Selat Bangka. Untuk delineasi kawasan pesisir, Batas ke arah darat berdasarkan Ekologis adalah kawasan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, intrusi air laut dan percikan air gelombang. Secara administratif yaitu batas terluar sebelah hulu dari desa pantai atau jarak definitif secara arbitrer (2 km, 20 km, dst dari garis pantai), sedangkan Batas ke arah laut berdasarkan Ekologis yaitu kawasan perairan laut yang masih dipengaruhi proses- proses alamiah dan kegiatan manusia di daratan, seperti aliran air sungai, limpasan air permukaan, sedimen dan bahan pencemar dan Administratif 4 mil dari garis pantai, dari ketentuan tersebut delineasi kawasan pesisir di Kabupaten Banyuasin adalah batas administrasi Kecamatan yang berbatasan langsung dengan laut dan 4 mil ke arah laut sesuai kewenangan kabupaten yang meliputi lima Kecamatan, yaitu Banyuasin II, Kecamatan Muara Sugihan, Kecamatan Air Salek, Kecamatan Makarti Jaya, dan Kecamatan Tanjung Lago serta terdapat sekitar 22 pulau-pulau kecil baik yang berada di wilayah laut maupun di perairan sungai.

Keberadaan kawasan perairan di Kabupaten Banyuasin sangat potensial, baik sebagai jalur transportasi yang strategis karena merupakan pintu gerbang penghubung Provinsi Sumatera Selatan dengan Pulau Bangka, juga menyimpan potensi hasil laut yang melimpah serta potensi wisata. Pada Kawasan pesisir Kabupaten Banyuasin juga terdapat kawasan konservasi Taman Nasional

(budidaya keramba), budidaya tambak dan budidaya ikan air tawar. Berikut ini potensi perikanan di Kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Potensi Perikanan di Kabupaten Banyuasin

N o

Jenis Pemanfaatan

Potensi Potensi Yang Telah Dikelola 1 Perikanan Laut 1000 unit 52 unit 2 Budidaya Air Payau 21000 Ha 3.272 Ha 3 Budidaya Air Tawar :

Kolam 142.000 Ha 8.520 Ha Keramba 15.130 unit 153 unit

Sumber : RTRW Kabupaten Banyuasin Tahun 2012-2032

Jumlah nelayan 1.976 RTP dan buruh 3.477 RTBP. Jenis ikan yang dominan adalah manyung, cucut, pari, teri, gerot-gerot, selar, golok-golok, Petek/peperek dan bawal hitam, serta udang putih. Untuk sarana transportasi, akan dikembangkan kawasan pelabuhan Internasional Tanjung Api-Api.

3.6 Potensi Ekonomi Wilayah 3.6.1 Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian masyarakat Banyuasin sebagian besar terkategori ke Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan seperti yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Banyuasin. Pada tahun 2014, besarnya peranan kategori ini terhadap PDRB Banyuasin adalah sebesar 34,54 persen. Kategori lain yang juga memiliki peranan terbesar berikutnya dihasilkan oleh kategori Industri Pengolahan yaitu sebesar 24,02 persen, dan kategori konstruksi yaitu sebesar 13,18 persen. Kategori lainnya yang juga memiliki peranan terhadap pembentukan PDRB Banyuasin adalah Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan kategori Pertambangan dan Penggalian yaitu masing-masing sebesar 9,48 persen dan 8,85 persen.

Sementara peranan kategori lainnya terhadap PDRB Banyuasin di bawah 5 persen.

Tabel 3.10

PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha (persen) 2010-2014

N

o Lapangan Usaha 2010 2011 Tahun2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 36,24 35,79 36,39 36,60 34,54

2 Pertambangan dan Penggalian 7,25 7,60 7,94 8,23 8,85

3 Industri Pengolahan 24,90 25,27 23,24 22,93 24,02

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,06 0,07 0,07 0,07

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

6 Konstruksi 12,19 12,18 13,31 13,19 13,18

7 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,90 9,77 9,70 9,57 9,48

8 Transportasi dan Pergudangan 0,48 0,59 0,62 0,64 0,64

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 0,38 0,37 0,38 0,41 0,42

1

0 Informasi dan Komunikasi 1,58 1,76 1,73 1,67 1,71

1 1

Jasa Keuangan dan Asuransi 0,31 0,29 0,31 0,31 0,31

1 2 Real Estat 0,71 0,49 0,51 0,51 0,50 1 3 Jasa Perusahaan 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02 1 4 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,89 2,86 2,83 2,86 3,11

1 5

Jasa Pendidikan 2,18 2,12 2,13 2,21 2,35

1

6 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,43 0,42 0,44 0,43 0,45 1

7 Jasa lainnya 0,45 0,41 0,37 0,34 0,33

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Kabupaten Banyuasin Dalam Angka, Tahun 2015

3.6.2 Pertumbuhan Perekonomian

Perekonomian Banyuasin pada tahun 2014 mengalami perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Banyuasin tahun 2014 mencapai 5,14 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 6,18 persen. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa Pendidikan yaitu sebesar 14,98 persen kemudian kategori berikutnya adalah Pertambangan dan Penggalian dengan laju pertumbuhan sebesar 14,49 persen. Sedangkan seluruh

Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif pada tahun 2014, di antaranya kategori Pengadaan Listrik dan Gas mencatat sebesar 10,29 persen, kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,17 persen, kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 7,87 persen, kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,66 persen, kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 6,63 persen, kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,13 persen, kategori Jasa Perusahaan sebesar 5,98 persen, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,16 persen, kategori Industri Pengolahan 4,74 persen, kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 4,25 persen, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 4,23 persen, kategori Konstruksi sebesar 4,01 persen, kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 3,20 persen, dan kategori Jasa Lainnya sebesar 2,86 persen.

Tabel 3.11

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011-2014

N o

Lapangan Usaha Tahun

2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,75 5,62 5,31 3,20 2 Pertambangan dan Penggalian 5,03 6,14 9,73 14,49

3 Industri Pengolahan 4,77 3,38 3,75 4,74

4 Pengadaan Listrik dan Gas 16,44 11,31 9,81 10,29 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,68 8,12 4,76 6,63

6 Konstruksi 7,50 12,10 10,87 4,01

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

7,26 7,95 6,06 4,25

8 Transportasi dan Pergudangan 6,82 7,14 7,40 6,66 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

8,90 8,20 2,44 5,16

1 0

Informasi dan Komunikasi 6,92 7,95 5,78 7,87

1

1 Jasa Keuangan dan Asuransi 5,36 10,34 7,60 4,23 1 2 Real Estat 8,37 9,64 8,67 7,09 1 3 Jasa Perusahaan 9,97 8,25 9,06 5,98 1

4 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

N

o Lapangan Usaha 2011 2012Tahun2013 2014

1 5

Jasa Pendidikan 7,50 6,12 9,43 14,98

1

6 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,06 7,97 5,29 9,17 1

7 Jasa lainnya 3,09 1,02 2,18 2,86

Produk Domestik Regional Bruto 5,42 6,15 6,18 5,14

Sumber : Kabupaten Banyuasin Dalam Angka, Tahun 2015 3.6.3 PDRB Perkapita

Apabila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Berdasarkan Tabel 3.3 di bawah ini, pada tahun 2014, PDRB per kapita Banyuasin mencapai 23,92 juta Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 7,59 persen yang mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya. PDRB per kapita untuk tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 masing-masing sebesar 16,42 juta Rupiah, 18,63 juta Rupiah, 19,99 juta Rupiah, dan 22,23 juta Rupiah dengan pertumbuhan pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 13,47 persen dan 7,32 persen,serta 11,23 persen untuk pertumbuhan pada tahun 2013.

Tabel 3.12

PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 2010-2014

No Lapangan Usaha Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,95 6,67 7,27 8,14 8,26

2 Pertambangan dan Penggalian 1,19 1,42 1,59 1,83 2,12

3 Industri Pengolahan 4,09 4,71 4,65 5,10 5,75

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,002 0,003 0,003 0,003 0,003

6 Konstruksi 2,00 2,27 2,66 2,93 3,15

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

1,63 1,82 1,94 2,13 2,27

8 Transportasi dan Pergudangan 0,08 0,11 0,12 0,14 0,15

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10

10 Informasi dan Komunikasi 0,26 0,33 0,35 0,37 0,41

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,05 0,05 0,06 0,07 0,07

No Lapangan Usaha Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

15 Jasa Pendidikan 0,36 0,39 0,42 0,49 0,56

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,07 0,08 0,09 0,10 0,11

17 Jasa lainnya 0.07 0,08 0,07 0,08 0,08

Produk Domestik Regional Bruto 16,42 18,63 19,99 22,23 23,92

Sumber : Kabupaten Banyuasin Dalam Angka, Tahun 2015

3.6.4 Pertumbuhan dan Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Kabupaten Banyuasin menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori ataupun golongan ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini.

Dalam dokumen Gambaran Umum Kabupaten Banyuasin (Halaman 48-53)

Dokumen terkait