• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Dalam dokumen 2012 Q1 Financial Report (Halaman 45-48)

POLICIES Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Liabilitas untuk pengelolaan dan reklamasi

lingkungan hidup dan penutupan tambang

(lanjutan)

Provision for environmental and reclamations costs and mine closure (continued)

Perubahan atas estimasi biaya yang akan terjadi di masa mendatang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan mengakui kenaikan atau penurunan provisi dan aset, jika pada saat pengakuan awal provisi ini diakui sebagai bagian dari aset yang diukur sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Penurunan terhadap saldo provisi tidak boleh melebihi nilai tercatat aset tetap tersebut, jika terjadi, maka kelebihan tersebut diakui segera di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Changes to estimated future costs are recognized in the consolidated statements of financial position by either increasing or decreasing the rehabilitation liability and rehabilitation asset if the initial estimate was originally recognized as part of an asset measured in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Asset”. Any reduction in the rehabilitation liability and therefore any deduction from the rehabilitation asset may not exceed the carrying amount of that asset. If it does, any excess over the carrying value is taken immediately to consolidated statements of comprehensive income.

Jika perubahan estimasi menyebabkan kenaikan liabilitas rehabilitasi dan penambahan nilai tercatat aset terkait, Grup mempertimbangkan apakah ini merupakan indikasi penurunan nilai aset secara keseluruhan, dan melakukan pengujian atas penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48. Untuk tambang yang sudah siap, jika nilai aset tambang yang telah direvisi dan provisi untuk rehabilitasi neto melebihi nilai yang dipulihkan, sebagian dari kenaikan tersebut dibebankan langsung ke dalam biaya. Untuk tambang yang sudah ditutup, perubahan estimasi biaya diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas rehabilitasi yang muncul sebagai akibat dari fase produksi tambang, juga harus dibebankan pada saat terjadinya. Nilai tercatat atas estimasi

liabilitas ini pada akhir periode pelaporan

diungkapkan dalam Catatan 20.

If the change in estimate results in an increase in the rehabilitation liability and therefore an addition to the carrying value of the asset, the Group considers whether this is an indication of impairment of the asset as a whole and test for impairment in accordance with PSAK No. 48. For mature mines, if the revised mine assets net of rehabilitation provisions exceeds the recoverable value, that portion of the increase is charged directly to expense. For closed sites, changes to estimated costs are recognized immediately in consolidated statements of comprehensive income. Also, rehabilitation obligations that arose as a result of the production phase of a mine, should be expensed as incurred. The carrying amount of these estimated liabilities at the end of reporting periods are discussed in Note 20.

Estimasi cadangan dan sumber daya mineral tambang

Ore reserve and resource estimates Cadangan mineral tambang merupakan estimasi

atas jumlah mineral tambang yang dapat secara ekonomis dan legal ditambang dari area tambang Grup. Grup memperkirakan jumlah cadangan mineral tambang dan sumber daya mineral berdasarkan informasi mengenai data geologis terhadap ukuran, kedalaman dan susunan bebatuan yang dikompilasi oleh orang yang memiliki kualifikasi yang memadai, dan mengharuskan pertimbangan geologis yang rumit untuk menerjemahkan data tersebut.

Ore reserves are estimates of the amount of ore that can be economically and legally extracted from the Group’s mining area. The Group estimates its ore reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the ore body, and requires complex geological judgments to interpret the data.

Lihat Laporan Reviu Akuntan Independen atas reviu terhadap laporan keuangan konsolidasian.

See Independent Accountants’ Review Report on the review of the consolidated financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Estimasi cadangan dan sumber daya mineral tambang (lanjutan)

Ore reserve and resource estimates (continued)

Estimasi cadangan yang dapat dipulihkan

berdasarkan beberapa faktor seperti estimasi nilai tukar mata uang asing, harga komoditi, kebutuhan investasi di masa mendatang, dan biaya produksi serta asumsi geologis dan pertimbangan yang diambil dalam memperkirakan ukuran dan kualitas cadangan mineral tambang. Perubahan dalam estimasi cadangan dan sumber daya mineral dapat mempengaruhi nilai tercatat aset tetap, biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan, biaya

pengupasan tanah yang ditangguhkan, goodwill,

provisi untuk reklamasi dan penutupan tambang dan pengakuan aset pajak tangguhan.

The estimation of recoverable reserves is based upon factors such as estimates of foreign exchange

rates, commodity prices, future capital

requirements, and production costs along with geological assumptions and judgments made in estimating the size and grade of the ore body. Changes in the reserve or resource estimates may impact upon the carrying value of fixed assets,

deferred exploration and development

expenditures, deferred stripping cost, goodwill, provision for environmental and reclamation costs and recognition of deferred tax assets.

Pengeluaran untuk biaya ekplorasi dan evaluasi Exploration and evaluation expenditures

Penerapan kebijakan akuntansi untuk biaya

eksplorasi dan evaluasi memerlukan pertimbangan dalam menentukan apakah terdapat manfaat ekonomi masa depan yang dihasilkan baik dari eksploitasi atau penjualan tambang di masa depan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang

memungkinkan penilaian yang wajar atas

keberadaan cadangan. Penentuan Joint Ore

Reserves Committee (JORC) merupakan proses estimasi yang membutuhkan berbagai tingkat ketidakpastian tergantung pada sub-klasifikasi, perkiraan ini berdampak langsung terhadap saat penangguhan biaya eksplorasi dan evaluasi. Kebijakan penangguhan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang kejadian atau keadaan di masa yang akan datang, khususnya apakah kegiatan ekstraksi yang ekonomis dapat dijalankan. Estimasi dan asumsi yang dibuat dapat berubah jika informasi baru tersedia. Jika, setelah pengeluaran dikapitalisasi, terdapat informasi baru yang menunjukkan bahwa

pemulihan pengeluaran tersebut tidak

dimungkinkan, jumlah yang telah dikapitalisasi akan dihapus ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di periode dimana informasi baru tersebut tersedia.

The application of the accounting policy for exploration and evaluation expenditures requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits are likely either from future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of a Joint Ore Reserves Committee (JORC) resource is itself an estimation process that involves varying degrees of uncertainty

depending on sub-classification and these

estimates directly impact the point of deferral of exploration and evaluation expenditures. The deferral policy requires management to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions made may change if new information becomes available. If, after expenditure is capitalized, information becomes available suggesting that the recovery of expenditure is unlikely, the amount capitalized is

written off in consolidated statements of

comprehensive income in the period when the new information becomes available.

Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Deferred stripping expenditures

Biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi, jika memenuhi kriteria, ditangguhkan. Perhitungan ini memerlukan penggunaan penilaian dan estimasi seperti perkiraan jumlah limbah yang akan dibuang selama periode penambangan dan cadangan ekonomis dapat diperoleh diekstraksi. Perubahan dalam umur dan disain tambang biasanya akan mengakibatkan perubahan rasio pengupasan (rasio limbah terhadap cadangan mineral). Perubahan ini dicatat secara prospektif.

Advanced stripping costs incurred during the production stage of operations, if meet the criteria, is deferred. This calculation requires the use of judgments and estimates such as estimates of tonnes of waste to be removed over the life of the

mining area and economically recoverable

reserves extracted as a result. Changes in a mine’s life and design will usually result in changes to the expected stripping ratio (waste to mineral reserves ratio). These changes are accounted prospectively.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(continued)

Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued)

Instrumen keuangan Financial instruments

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi

mengenai faktor-faktor tersebut dapat

mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Nilai tercatat dari aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebesar Rp25.881.476 (31 Desember 2011 dan 2010: Rp10.701.260 dan nihil), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebesar Rp145.228 (31 Desember 2011 dan 2010: Rp3.987.111 dan nihil) (Catatan 37).

The carrying amount of financial assets carried at fair values in the consolidated statements of financial position as of March 31, 2012 was Rp25,881,476 (December 31, 2011 and 2010: Rp10,701,260 and nil;), while the carrying amount of financial liabilities carried at fair values in the consolidated statements of financial position as of

March 31, 2012 was Rp 145,228 (December 31,

2011 and 2010: Rp3,987,111 and nil) (Note 37).

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan,

sepanjang besar kemungkinannya bahwa

penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga seluruh perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.

Lihat Laporan Reviu Akuntan Independen atas reviu terhadap laporan keuangan konsolidasian.

See Independent Accountants’ Review Report on the review of the consolidated financial statements.

4. MATA UANG FUNGSIONAL DAN MATA UANG

PENYAJIAN

4. FUNCTIONAL CURRENCY AND PRESENTATION

Dalam dokumen 2012 Q1 Financial Report (Halaman 45-48)