• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PEMANFAATIN KREDIT OLEH USAHA MIKRO D

6.2. Sumber Lembaga Perkreditan yang di Manfaatkan oleh

Pengusaha usaha mikro yang mengambil kredit memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan kapasitas atau kemampuan pengusaha dalam mengembalikan pinjaman serta kemudahan dalam pencairan dana. Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). LKB adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada nasabah yang memerlukan.

Tabel 6.3. Proporsi Lembaga Keuangan yang di Manfaatkan oleh Pengusaha Usaha Mikro Desa Pabuaran Berdasarkan Sektor Usaha

No Jenis Bank

Sektor Perdagangan

Sektor Industri

Pengolahan Jumlah Pengusaha (orang) (persen) (orang) (persen) (orang) (persen) 1 Lembaga Keuangan Bank 17 73,91 6 26,09 23 57,50 2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 11 64,71 6 35,29 17 42,50 Jumlah Pengusaha 28 70,00 12 30,00 40 100,00

Hasil pengamatan pada Tabel 6.3 menunjukkan bahwa, dari seluruh pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran yang mengambil kredit ternyata banyak yang memanfaatkan kredit pada Lembaga Keuangan Bank yaitu sebesar 57,50 persen atau sebanyak 23 orang, dimana proporsi pengusaha usaha mikro di sektor perdagangan sebesar 73,91 persen atau sebanyak 17 orang dan pengusaha usaha mikro di sektor industri pengolahan sebesar 26,09 persen atau sebanyak 6 orang. Sementara itu, pengusaha usaha mikro yang mengambil kredit pada Lembaga Keuangan Bukan Bank sebesar 42,50 persen atau sebanyak 17 orang, dimana 64,71 persen atau sebanyak 11 orang adalah pengusaha mikro disektor perdagangan dan 35,29 persen atau sebanyak 6 orang di sektor industri pengolahan. Kondisi ini menunjukkan bahwa keberadaan lembaga keuangan bank di Desa Pabuaran cukup banyak dipilih oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran sebagai sarana dalam memperoleh pinjaman kredit walaupun masih ada sebagian pengusaha yang memilih lembaga keuangan bukan bank.

Berdasarkan kepemilikannya, Lembaga Keuangan Bank dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu bank milik pemerintah, milik swasta, milik koperasi, milik campuran, dan bank milik asing. Bank milik pemerintah adalah bank yang

akte pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, contohnya bank BNI 1946, BRI, BTN, Mandiri, Bank Pemerintah Daerah (BPD) seperti BPD DKI Jakarta.

Tabel 6.4. Jenis Lembaga Keuangan Bank Milik Pemerintah yang di Manfaatkan oleh Pengusaha Mikro di Desa Pabuaran (orang)

Lembaga Milik Pemerintah Jumlah Persen

1. Bank BNI 1 5.88

2. Bank BRI 12 70.59

3. Bank BRI Syariah 2 11.76

4. Bank BTN 1 5.88

5. Bank Mandiri 1 5.88

Jumlah Pengusaha 17 100.00

Pada Tabel 6.4 menunjukkan jenis LKB milik pemerintah yang di manfaatkan oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran. Dalam tabel tersebut terdapat 5 jenis bank yang di manfaatkan oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran, yaitu bank BNI, bank BRI, bank BRI Syariah, bank BTN, dan bank Mandiri. Dari jenis-jenis bank tersebut, ternyata pengusaha mikro di Desa Pabuaran banyak memilih bank BRI dengan proporsi sebesar 70,59 persen atau sebanyak 12 pengusaha. Ha ini memang dapat dikatakan wajar karena dalam kenyataannya keberadaan bank BRI hingga saat ini sudah sangat menjangkau masyarakat dikalangan menengah kebawah. Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya cabang-cabang bank BRI yang telah masuk ke pasar-pasar tradisional. Dengan demikian LKB milik pemerintah yang banyak di akses oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran salah satunya ialah bank BRI.

Selain LKB milik pemerintah, pengusaha mikro juga memanfaatkan LKB milik swasta untuk memperoleh kredit. LKB milik swasta adalah bank yang

seluruh atau sebagian besar saham milik swasta nasional, contohnya bank Bumiputera, BCA, Danamon, BII, Mega, Lippo, Muamalat, Niaga, dan Permata. Berdasarkan hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Tabel 6.5, terdapat beberapa jenis bank swasta yang di manfaatkan oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran, yaitu bank BCA, bank Danamon, bank Muamalat, bank Permata, dan bank HSBC.

Tabel 6.5. Jenis Lembaga Keuangan Bank Milik Swasta yang di Manfaatkan oleh Pengusaha Mikro di Desa Pabuaran (orang)

Lembaga Milik Swasta Jumlah Persen

1. Bank BCA 2 33.33 2. Bank Danamon 1 16.67 3. Bank Muamalat 1 16.67 4. Bank Permata 1 16.67 5. Bank HSBC 1 16.67 Jumlah Pengusaha 6 100.00

Melalui berbagai jenis bank swasta yang dipilih oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran, ternyata bank BCA lebih banyak dipilih dengan proporsi sebesar 33,33 persen atau sebanyak 2 pengusaha. Sedangkan pengusaha yang memilih bank lainnya, masing-masing hanya sebesar 16,67 persen. Dari jumlah pengusaha mikro di Desa Pabuaran yang memanfaatkan lembaga swasta menunjukkan keberadaan lembaga keuangan milik swasta masih kurang diminati oleh sebagian pengusaha mikro di Desa Pabauran sebagai tempat untuk mengambil pinjaman. Dengan demikian pengusaha mikro di Desa Pabuaran masih kurang berminat untuk meminjam kredit ke lembaga keuangan bank milik swasta.

Lembaga yang dipilih oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran tidak hanya memilih lembaga keuangan bank dalam memanfaatkan kredit, tetapi lembaga keuangan bukan bank juga punya peranan penting dalam menyediakan pinjaman bagi pengusaha mikro. Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. Berbagai macam jenis lembaga keuangan bukan bank yang dipilih oleh usaha mikro, salah satunya koperasi Simpan Pinjam, pegadaian, dan perusahaan sewa guna.

Tabel 6.6. Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank yang di Manfaatkan oleh Pengusaha Mikro di Desa Pabuaran (orang)

Lembaga milik Informal Jumlah Persen

A. Koperasi 3 17,65

B. Lembaga Sewa Guna (Leasing) 6 35,29

1. Otto Finance 3 17,65 2. Murni Finance 1 5,88 3. FIF 1 5,88 4. BAF 1 5,88 C. Bank Keliling 5 29,41 D. Keluarga 3 17,65 Jumlah Pengusaha 17 100.00

Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 6.6 memperlihatkan bahwa 35,29 persen pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran memilih lembaga sewa guna untuk memperoleh pinjaman. Lembaga sewa guna yang banyak dimanfaatkan adalah Otto Finance dengan proporsi sebesar 17,65 persen. Sebagian besar pengusaha yang mengambil kredit pada lembaga sewa guna, kebanyakan dalam bentuk kredit barang, khususnya motor dan perabotan rumah.

Selain lembaga sewa guna, ada pula pengusaha usaha mikro di Desa Pabuaran yang mengambil kredit kepada bank keliling dengan proporsi sebesar 29,41 persen. Masih adanya pengusaha usaha mikro yang memanfaatkan kredit dari bank keliling berkaitan dengan apa yang telah dijelaskan dalam bab kerangka berfikir bahwa adanya kendala yang dihadapi pengusaha usaha mikro dalam memenuhi prosedur peminjaman, seperti ketidaktersediaan jaminan. Selain itu kecilnya nilai pinjaman dan kebutuhan pinjaman dalam waktu dekat sehingga pengusaha lebih memilih bank keliling karena salah satu kelebihan bank keliling adalah pencairan dana yang cepat dengan prosedur yang sederhana. Dengan demikian keberadaan Lembaga Keuangan Bukan Bank disekitar usaha mikro sangat dirasakan oleh pengusaha mikro di Desa Pabuaran.

6.3. Besar Kredit dan Frekuensi Pengambilan Kredit oleh Pengusaha

Dokumen terkait