• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Sumber Pendapatan

Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankannya, pendapatan utama dari Perusahaan ini adalah bersumber dari Pelaksanaan pekerjaan – pekerjaan di bidang konstruksi bangunan-bangunan, jalan-jalan, jembatan, dan irigasi. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tersebut berasal dari proyek swasta maupun pemerintah.

Peneliti ingin mengetahui berasal dari mana saja sumber pendapatan PT. Kalimaya. Untuk itu peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Basoeki yang ditujuk oleh informan kunci untuk menjelaskan sumber pendapatan PT. Kalimaya. Berikut pemaparan Bapak Basoeki :

“Sumber pendapatan PT. KALIMAYA berasal dari tender maupun penunjukkan secara langsung. kalau untuk proyek tender kita dapat info dari berbagai media, bisa dari koran , internet dan lain-lain kalau penujukkan langsung dari telepon, owner langsung telepon ke PT. Kalimaya”

Berdasarkan pemaparan diatas dapat diartikan kalau sumber pendapatan dari tender , PT. Kalimaya mencari informasi pekerjaan tersebut untuk mengikuti suatu kualifikasi pekerjaan yang akan bersaing dengan kontraktor lain, Sedangkan kalau dari penujukkan langsung PT. Kalimaya tidak perlu mencari info untuk pekerjaan yang akan dikerjakan, karena penyedia (Owner) Pekerjaan tersebut menelpon PT. Kalimaya untuk diundang mengikuti Kualifikasi Penawaran Harga secara langsung namun tetap akan bersaing dengan kontraktor lainya

4.4 Pengakuan Pendapatan

Sebagaimana telah dijelaskan diatas , sumber pendapatan utama adalah dari pelaksanaan pekerjaan di bidang konstruksi bangunan, jalan, jembatan, irigasi.

Pengakuan pendapatan atas pekerjaan-pekerjaan ini tentu saja tidak harus menunggu sampai pekerjaan tersebut selesai. Apabila hal ini dilakukan, perhitungan laba rugi perusahaan tidak akan mencerminkan hasil operasi secara layak dan wajar. Untuk itu penulis ingin menanyakan bagaimanakah pengakuan pendapatan di PT. Kalimaya dan selanjutnya melakukan wawancara terhadap Ibu Sundari. Berikut Pemaparan dari Ibu Sundari :

“Pengakuan pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada

pelanggan yaitu dengan metode persentase penyelesaian pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaaan didalam perjanjian kontrak yang kita disetujui anatara pihak PT. Kalimaya dengan pemberi kerja”

Dengan adanya pemaparan Ibu Sundari tersebut timbul pertanyaan dari peneliti bagaimana cara penagihan pendapatan (piutang) dari Pemberi kerja, yang kemudian ibu Sundari merujuk agar peneliti bertanya kepada Bapak Budiyono. Berikut pemaparan dari Bapak Budiono:

“... Pembayaran dari penyedia berdasarkan dari acuan progres kemajuan dr fisik pelaksanaan pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Progres tersebut dari hasil kerja yang kita capai”

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penyedia baru akan membayar kepada PT. Kalimaya jika telah melaksanakan progres sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja.

Kemudian peneliti membuktikan kebenarannya dengan melihat bukti pembayaran dari proyek, dari bukti pembayaran tersebut terbagi dalam beberapa termin. Hal tersebut sama dengan pernyataan Ibu Sundari dan Bapak Budiyono bahwa PT. Kalimaya menggunakan metode presentase penyelesaian.

Selanjutnya peneliti ingin masuk lebih dalam lagi dan peneliti menemukan Adanya kemungkinan untuk tidak tepat waktu dalam penyelesaian proges sesuai kontrak. Kemudian peneliti menanyakan hal tersebut kepada Ibu Sundari sebagai Informan Kunci Namun Beliau menyuruh peneliti untuk menanyakan hal tersebut kepada Bapak heru sebagai Tim Perencanaan dan Kepala Pelaksana. Setelah mendapat rujukan dari Ibu Sundari maka peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Heru dengan menanyakan Apa saja yang dapat mempengaruhi progres kemajuan fisik suatu proyek & apa dampak dari pengaruh tersebut. Berikut Pemaparan dari Bapak Heru :

“... Yang dapat mempengaruhi suatu progres kemajuan fisik suatu proyek adalah faktor ekstern & intern. Faktor ekstern meliputi faktor bencana alam, perubahan alam, dll sedangkan faktor intern adalah keterlambatan material, human eror, dan faktor non teknis. Dampak yang dipengaruhi dari pihak kontraktor jelas mengalami kerugian baik itu waktu dan biaya, schedule yang direncanakan tidak sesuai sehingga mengakibatkan kemoloran dan akan mempengaruhi budget

perusahaan, Pengaruhnya lainya adalah tentunya terhambatnya penagihan yang mengakibatkan tertundanya suatu pemasukan pendapatan perusahaan”

Sehubungan dengan pengakuan pendapatan ini, perlu dihindari salah pengertian mengenai uang muka/down payment (DP) yang diterima perusahaan dari pemberi pekerjaan pada awal pelaksanaan pekerjaan, maupun mengenai penerimaan pada saat termin pembayaran dilakukan. Ini bukanlah merupakan saat pengakuan pendapatan. Uang muka yang diterima perusahaan biasanya diperlakukan dengan dua cara :

a) Dikembalikan secara fisik

b) Dialokasikan sebagai pemotongan dalam termin pembayaran yang didasarkan

pada persentase penyelesaian sehingga pada saat proyek selesai akan bersaldo nol.

Pada PT. KALIMAYA yang dipakai adalah cara kedua. Hal ini sesuai dengan pemaparan bapak budiyono “... Penerimaan uang muka tidak diakui

sebagai pendapatan, melainkan dialokasi sebagai pemotongan dalam termin pembayaran berdasarkan pada persentase penyelesaian pekerjaan”.

Pencatatan yang kosistensi sangat mempengaruhi pendapatan

perusahaan, maka dari itu peneliti ingin mengetahui apakah di PT. Kalimaya sudah melakukan pencatatan secara konsistensi.

Berikut pemaparan dari Ibu Sundari :

“Kalau pendapatan PT. Kalimaya yang didapat dari tender kadang dicatat

kurang dari 1 miliyar tidak dilakukan pencatatan pendapatan karena pembayaran langsung masuk ke rekening pemilik perusahaan pada saat pekerjaan itu selesai, Tapi itu jarang mbak. Soalnya kita sering dapat pekerjaan diatas 1 miliyar”

Selanjutnya peneliti ingin mengetahui lebih lagi tentang bagaimana cara perhitungan pendapatan tersebut.

Berikut pemaparan ibu Sundari “Kalau untuk menghitung pendapatan

proyek diatas 1 miliyar yang diterima PT. Kalimaya itu sudah ada hitungannya di kontrak pekerjaan, yakni dengan cara mengalikan persentase pekerjaan dengan nilai kontrak yang telah di acc. Namun untuk pengakuannya dengan cara mengurangi presentase pendapatan sekarang dengan presentase pendapatan sebelumnya begitu mbak”

Dari pemaparan ibu Sundari diatas dapat disimpulkan PT. Kalimaya hanya melakukan pencatatan pendapatan hanya untuk proyek diatas 1 miliyar kalau untuk pendapatan di bawah 1 miliyar tidak dilakukan pencatatan karena pembayaran dibayarkan langsung ke pemilik perusahaan tersebut ke rekening pribadinya. Untuk proyek diatas 1 miliyar rincian pendapatan sudaah tertera di dalam kontrak, hanya saja untuk pengakuannya perusahaan mengurangi pendapatan yang diterima sekarang dengan pendapatan sebelumnya.

Sebagai contoh perhitungan pendapatan PT. Kalimaya dengan menggunakan metode persentase penyelesaian sesuai hasil wawancara diatas adalah sebagai berikut :

1) Proyek Pembangunan Gedung Perkuliahan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS, dengan waktu kontrak selama 90 hari (3 bulan) dimulai pada tanggal 12 September 2011 dan selesai pada 10 Desember 2011 dengan nilai kontrak sudah termasuk Ppn Rp. 1.797.888.000. Sesuai Kontrak pembayaran akan dilakukan ketika pekerjaan telah mencapai 35% (termin I), 70% (termin II), dan 100% (termin III), Namun pada termin pertama akan dipotong 5% untuk jaminan pelaksanaan dan akan dikembalikan pada saat pekerjaan telah selesai.

Sebelum dilakukannya pembayaran maka pendapatan di catat sebagai piutang usaha. Berikut rincian perhitungannya :

Bulan Oktober Penyelesaian pekerjaan mencapai 35%, maka perhitungan pembayarannya adalah : 30% x Rp. 1.797.888.000 = Rp. 539.366.400 (dikurangi 5% untuk jaminan) . Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp. 539.366.400

Tagihan atas pekerjaan dalam proses Rp. 539.366.400

Bulan November Penyelesaian pekerjaan mencapai 70%, maka perhitungan pembayarannya adalah (70% - 35%) : 35% x Rp. 1.797.888.000 = Rp.629.260.800. Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp. 629.260.800

Bulan Desember Penyelesaian pekerjaan mencapai 100%, maka perhitungan pembayarannya adalah (100% - 70%) + 5% (Pengembalian jaminan yang dipotong pada termin pertama) : 35% x Rp. 1.797.888.000 = Rp.629.260.800. Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp. 629.260.800

Tagihan atas pekerjaan dalam proses Rp. 629.260.800

Setelah dilakukannya pembayaran maka pencatatan pendapatan yang dilakukan PT. Kalimaya adalah sebagai berikut :

a) Pada tanggal 23 November 2011 : Penyedia membayarkan sejumlah uang

Rp.539.366.400 kepada PT. Kalimaya untuk angsuran pertama dengan rincian (30% x Rp. 1.797.888.000). Maka jurnal untuk mencatat pendapatan ini adalah:

Kas 539.366.400

Pendapatan 539.366.400

Pendapatan diakui untuk bulan oktober = 30% x Rp. 1.797.888.000 = Rp. 539.366.400

b) Pada tanggal 16 Desember 2011 : Penyedia membayarkan sejumlah uang

rincian (Rp. 1.797.888.000 – Rp. 539.366.400). Maka jurnal untuk mencatat pendapatan ini adalah:

Kas 1.258.521.600

Pendapatan 1.258.521.600

Pelunasan tersebut dibayarkan penyedia untuk tagihan bulan november desember dengan rincian sebagai berikut :

Pendapatan diakui untuk bulan november = 35% x Rp. 1.797.888.000 = Rp. 629.260.800

Pendapatan diakui untuk bulan desember = 35% x Rp. 1.797.888.000 = Rp. 629.260.800

2) Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Brawijaya (Tahap III) Malang dengan nilai kontrak sudah termasuk Ppn dengan waktu kontrak selama 110 hari dimulai pada tanggal 07 September 2011 dan selesai pada 27 Desember 2011 dengan masa pemeliharaan sampai dengan 27 Juni 2012 dengan nilai kontrak Rp. 3.438.888.000 sudah termasuk Ppn. Sesuai Kontrak pembayaran akan dilakukan ketika pekerjaan telah mencapai 30% (termin I), 60% (termin II), dan 100% (termin III), Namun pada termin pertama akan dipotong 5% untuk jaminan pelaksanaan dan akan dikembalikan pada saat pekerjaan telah selesai.

Sebelum dilakukannya pembayaran maka pendapatan di catat sebagai piutang usaha. Berikut rincian perhitungannya :

Bulan Oktober Penyelesaian pekerjaan mencapai 30%, maka perhitungan pembayarannya adalah : 25% x Rp. 3.438.888.000 = Rp. 859.722.000 (dikurangi 5% untuk jaminan) . Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp. 859.722.000

Tagihan atas pekerjaan dalam proses Rp. 859.722.000

Bulan November Penyelesaian pekerjaan mencapai 60%, maka perhitungan pembayarannya adalah (60% - 30%) : 30% x Rp. 3.438.888.000 = Rp.1.031.666.400. Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp. 1.031.666.400

Tagihan atas pekerjaan dalam proses Rp. 1.031.666.400

Bulan Desember Penyelesaian pekerjaan mencapai 100%, maka perhitungan pembayarannya adalah (100% - 60%) + 5% (Pengembalian jaminan yang dipotong pada termin pertama) : 45% x Rp. 3.438.888.000 = Rp.1.547.499.600. Jurnalnya adalah :

Piutang Usaha Rp.1.547.499.600

Setelah dilakukannya pembayaran maka pencatatan pendapatan yang dilakukan PT. Kalimaya adalah sebagai berikut :

a) Pada tanggal 01 Desember 2011 : Penyedia membayarkan sejumlah uang

Rp.859.722.000 kepada PT. Kalimaya untuk angsuran pertama dengan rincian (25% x Rp. 3.438.888.000). Maka jurnal untuk mencatat pendapatan ini adalah:

Kas 859.722.000

Pendapatan 859.722.000

Pendapatan diakui untuk bulan oktober = 25% x Rp. 3.438.888.000 = Rp. 859.722.000

b) Pada tanggal 14 Desember 2011 : Penyedia membayarkan sejumlah uang

Rp.1.031.666.400 kepada PT. Kalimaya untuk angsuran kedua dengan rincian (30% x Rp. 3.438.888.000). Maka jurnal untuk mencatat pendapatan ini adalah:

Kas 1.031.666.400

Pendapatan 1.031.666.400

Pelunasan tersebut dibayarkan penyedia untuk tagihan bulan november desember dengan rincian sebagai berikut :

Pendapatan diakui untuk bulan november = 30% x Rp. 3.438.888.000 = Rp. 1.031.666.400

c) Pada tanggal 28 Desember 2011 : Penyedia membayarkan sejumlah uang Rp.1.547.499.600 kepada PT. Kalimaya untuk angsuran ketiga (pelunasan) dengan rincian (45% x Rp. 3.438.888.000). Maka jurnal untuk mencatat pendapatan ini adalah:

Kas 1.547.499.600

Pendapatan 1.547.499.600

Pendapatan diakui untuk bulan desember = 45% x Rp. 3.438.888.000 = Rp. 1.547.499.600

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian – uraian dan juga pembahasan yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, khususnya pada bab empat, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan mengakui pendapatan kontrak setiap akhir periode

berdasarkan persentase penyelesaian pekerjaan yang telah dicapai

2. Besarnya pendapatan kontrak diakui pada suatu periode dihitung

dengan cara mengalikan persentase penyelesaian untuk bulan tersebut dengan harga total kontrak. Untuk bulan selanjutnya dihitung dengan cara yang sama hanya saja harus dikurangi dengan pendapatan kontrak yang sudah diakui bulan sebelumnya

3. Perusahaan tidak konsistensi dalam melakukan pencatatan pendapatan.

Karena untuk proyek dibawah 1 millyard perusahaan tidak melakukan pencatatan pada pendapatan.

4. Perusahaan belum melakukan dengan tepat penggolongan biaya yang

merupakan biaya proyek dan yang merupakan bagian dari biaya administrasi dan umum.

5.2 Sar an

Berdasarkan kesimpulan yang sudah diuraikan, peneliti akan mencoba untuk memberikan saran-saran yang diharapkan dapat berguna untuk mengatasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Adapun saran – saran tersebut adalah :

1. Dalam penggolongan biaya harus dilakukan dengan teliti apakah suatu

biaya merupakan biaya proyek atau merupakan biaya administrasi dan umum, hal ini perlu diperhatikan agar pendapatan, biaya, dan laba yang diakui menunjukkan keadaan yang sebenarnya dari perusahaan.

2. Pencatatan harus dilakukan secara konsisten dan teratur tanpa melihat

berapapun nominal pendapatan yang diperoleh, perusahaan harus mencatatatnya.

Buku Teks :

Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi J ur usan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Baridwan, Zaki, 2000, Intermediete Accounting. Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000,Teori Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Belkaoui, Ahmed, 1986, Teori Akuntansi, Ak Group, Yogyakarta

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000, Teori Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Bungin, Burhan, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif , Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Hadibroto, Suhadji, 1977, Studi Perbandingan antara Akuntansi amerika & Belanda dan Pengaruhnya terhadap pr ofesi di Indonesia, Penerbit Ichtiar Baru, Jakarta.

Harahap, Sofyan Safiri, 2002, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Hendriksen, Eldon S, 2000, Teori Akunting. Edisi Kelima, Jilid I, Interaksa, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Indrianto, Nur, 2002, Metode Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

Keown, Arthur J. Scott, David F, dkk, 1996, Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Mattew Miles, Michael Huberman 1992, Analisis Data Kualitatif, Penerbit UI Press, Jakarta.

Jakarta.

Niswonger, Fess, 1973, Dasar – Dasar Akuntansi, Aksara Baru, Jakarta.

Skousen, K. Fred. Earl K. Stice dan James D. Stice, 2004,Inter mediate Accounting. Edisi 15, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta, Bandung. Sukamdinata, Nana Syaodih, 2005, Metode Penelitian Pendidikan Penerbit PT.

Remaja Rosdakarya, Bandung.

S.R, Soemarso, 2003, Akuntansi suatu pengantar , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

S, Munawir, 2002, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Jakarta.

Skousen, K. Fred. M. Smith Jay, 1986, Akuntansi Intermediate. Edisi 8, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Weygandt, Jerry J. Kieso, Donald E, 2004, Inter mediate Accounting, Salemba Empat, Jakarta

J ur nal

Astrid, 2009, “Pengakuan Pendapatan Pada Industri J asa Konstruksi PT. HAMMAN ROKKO”, www.google.com, Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta.

Budi, 2007, “Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan Menur ut PSAK 23 Pada PT. RAYA UTAMA TRAVEL MEDAN”, www.google.com, Medan

Gianjar, 2007, “Pengakuan Pendapatan Menur ut SAK No. 23 Pada J asa Konstruksi Pada PT. INAME UTAMA”, www.google.com, Jakarta. Herbert, 2005, “Pengakuan Dan Pengukur an Pendapatan Pada PT. SHARP

YASONTA ANTARNUSA Cabang Medan”, www.google.com, Medan.

Dokumen terkait