BAB IV PENYAJIAN DATA
4.2.3. Sumber Daya
Sumber daya adalah faktor sangat penting dalam implementasi kebijakan agar dapat terlaksana secara efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, yakni kompetensi implementor, sumber daya finansial, dan fasilitas. Tanpa adanya sumber daya, suatu kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.
Kompetensi dari para pegawai operasional di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang menurut Bapak Alrasudin Kaloko, SH selaku Kepala Seksi Registrasi Kependudukan Kab. Deli Serdang adalah sebagai berikut;
“Orang-orang yang menjalankan program ini atau yang disebut dengan operatornya adalah orang-orang yang sudah mempunyai keahlian dibidang teknologi informasi sehingga mereka dapat menjawab tantangan dari program tersebut. Akan tetapi juga terdapat pegawai yang hanya sekedar membantu saja dan tidak terlibat langsung dalam sistem tersebut, bukanlah orang yang memiliki keahlian khusus.”
Kompetensi pegawai operasional tentu tidak akan cukup bila tidak diikuti dengan kuantitas yang cukup. Berikut pernyataan Bapak Alrasudin mengenai jumlah pegawai yang dimiliki masing-masing seksi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang;
“Saya dan teman-teman yang lain memiliki pegawai operasional dalam jumlah yang memadai. Hanya saja, untuk yang memiliki kompetensi di bidang teknologi itu jumlahnya terbatas. Kita juga memiliki tenaga honorer yang bisa memberi bantuan yang cukup berarti dalam kegiatan operasional kita.”
Terkait perihal peningkatan kualitas dan kompetensi implementor, berikut pernyataan Bapak Alrasudin mengenai usaha peningkatan kualitas pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang;
“Implementor sebelum terjun secara langsung di dinas terlebih dahulu menjalani pelatihan khusus mengenai teknologi informasi sehingga seperti telah disebutkan diatas mereka nantinya dapat menjawab tantangan dari program tersebut. Bahkan untuk pelatihan tersebut pemerintah daerah telah menyediakan anggaran pelatihan. Memang tidak semua pegawai mendapatkan pelatihan tersebut, hanya beberapa orang saja yang terlibat secara langsung dalam operating system saja”
Kemampuan finansial suatu organisasi merupakan sesuatu yang tidak kalah penting dari keberadaan pegawai yang memadai dan berkompetensi. Berikut adalah dana anggaran untuk program administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang;
Tabel 5: Sumber Pendanaan Program Administrasi Kependudukan
No. Kegiatan Dana
(Jt)
Sumber
Pendanaan Lokasi Kegiatan 1. Pembangunan dan
Pengoperasian SIAK Secara Terpadu
223 APBD L.Pakam
2. Implementasi Sistem
Administrasi Kependudukan (membangun, updating dan pemeliharaan)
125 APBD L.Pakam
3. Pembentukan dan Penataan
Sistem Koneksi NIK 90 APBD L.Pakam
4. Koordinasi Pelaksanaan
5. Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan
65 APBD L.Pakam
6. Penyediaan Informasi yang
Dapat Diakses Masyarakat 12 APBD L.Pakam
7. Peningkatan Pelayanan Publik
dalam Bidang Kependudukan 26 APBD L.Pakam
8. Pengembangan Database
Kependudukan 100 APBD L.Pakam
9. Penyususunan Kebijakan
Kependudukan 80 APBD L.Pakam
10. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil
110 APBD L.Pakam
11. Sosialisasi Kebijakan
Kependudukan 120 APBD L.Pakam
12. Monitoring, Evaluasi, dan
Pelaporan 70 APBD L.Pakam
Total 2.034
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang Tahun 2013
Implementor mungkin mempunyai staf yang mencukupi, kapabel dan kompeten, tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung (sarana dan prasarana) maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan berhasil. Berikut adalah pernyataan Ibu Dra. Wastianna Harahap selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang mengenai sarana dan prasaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program SIAK;
“Sebenarnya untuk dapat melaksanakan program SIAK ini ada beberapa sarana yang diperlukan, seperti formulir dan blanko dokumen, surat kependudukan, buku register akta catatan sipil, perlengkapan- perlengkapan elektronik seperti perangkat lunak dan perangkat keras
komputer serta jaringan internet yang mendukung komunikasi data, dan ruang yang memadai, memiliki listrik, AC, memiliki penampungan peralatan berupa server, portable storage, workstation, printer, dan instrumen pendukung lainnya.”
Ibu Dra. Wastianna Harahap juga menambahkan tentang sarana dan prasarana yang saat ini ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang, yakni sebagai berikut;
Tabel 6: Daftar Inventaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
No. Nama Peralatan Jumlah
(Unit) 1. Mobil 1 2. Sepeda Motor 8 3. Mesin Ketik 5 4. White Board 2 5. Komputer 15 6. Printer 5 7. Meja Komputer 10 8. Server Data 2 9. Meja Kerja 15 10. Kursi Kerja 18 11. WiFi Tower 1
4.2.4. Disposisi
Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.
Edward III menyatakan ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam melihat disposisi dari implementor kebijakan yakni pengangkatan pegawai dan insentif yang diberikan. Berikut pernyataan Bapak M.A. Yusuf Siregar M.AP mengenai rekrutmen pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Deli Serdang;
“Kita menerima pegawai dari rekrutmen yang diadakan pemerintah melalui penerimaan CPNS yang digelar secara nasional. Di samping itu, kita menerima pelamar-pelamar pegawai honorer yang kita yakini memiliki kompetensi untuk mengisi posisi-posisi teknis tertentu di bawah kepala seksi.”
Sikap implementor dapat dilihat dari kegiatan keseharian pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Berikut pernyataan Bapak Alrasudin Kaloko, SH selaku Kepala Seksi Registrasi Kependudukan mengenai sikap bawahannya dalam melaksanakan pekerjaannya;
“Mereka melaksanakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Tiap instruksi yang saya beri selalu ditanggapi dengan baik, dan tentu saja, saya tidak lupa untuk selalu memberi arahan pada mereka untuk membantu merka dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.”
Upaya untuk mempengaruhi disposisi implementor kebijakan dapat dilakukan dengan cara pemberian insentif. Berikut pernyataan Bapak M.A. Yusuf Siregar M.AP mengenai pemberian insentif terhadap pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
“Pemberian insentif dan berbagai tunjangan lain pada dasarnya telah diatur, seingat saya ada Peraturan Gubernur Sumatera Utara yang mengatur tentang Tunjangan Kinerja daerah. Kita tentu saja memberikan insentif kepada pegawai, mengingat ini cukup bagus untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, apalagi kita sama-sama tahu bahwa gaji pokok PNS itu tidaklah besar.”
BAB V