• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran di SMP Negeri SATAP 2 Jelai hanya ada 3 (tiga) rombongan belajar, yaitu:

a. Siswa kelas VII terdiri dari 1 rombongan belajar, b. Siswa kelas VIII terdiri dari 1 rombongan belajar, c. Siswa kelas XI terdiri dari 1 rombongan belajar.

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

Supervisi akademik yang dilakukan para kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi profesional membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukmara dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah diawali dengan perencanan yang baik, bahkan didukung dengan pendanaan yang dimasukan di dalam anggaran sekolah. Seperti yang dilakukan Kepala SMP Negeri 1 Sukamara, Tri Wahono, S.Pd menjelaskan:

“Ya..tadi sudah saya sampaikan di dalam RAPBS (Rencana Anggaran Pembiayaan dan Belanja Sekolah) sudah kami masukan anggaran dana untuk seminar PTK. Jadi otomatis setiap awal tahun ajaran baru sudah kita sampaikan agar semua membuat PTK. Sekolah membantu pendanaan selama mereka (para guru) mau melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).”62

Penjelasan Kepala Sekolah di atas dikuatkan oleh Guru PAI SMPN 1 Sukamara Dra. Kamaritaul Isra, bahwa:

“Bapak kepala sekolah sering pada awal tahun pelajaran baru dalam rapat

dewan guru menyampaikan agar para guru membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan sekolah sudah menyiapkan bantuan pendanaan untuk pelaksanaannya, terutama untuk publikasi ilmiah PTK dalam bentuk seminar

yang mendatangkan ahli dan nara sumber dari luar sekolah dan luar daerah.”63 Berbeda dengan perencanaan supervisi akademik yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sukamara. Kepala Sekolah mengakui belum pernah menyusun perencanaan supervisi

62 Wawancara dengan Tri Wahono,S.Pd Kepala SMPN 1 Sukamara, 15 Mei 2017.

yang berkaitan dengan PTK. Sebagaimana penjelasan Kepala SMPN 2 Sukamara, Daman, S.Pd.

“Selama ini saya belum pernah merencanakan supervisi berkaitan dengan PTK, karena pada dasarnya yang bersangkutan, guru-guru yang melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), rata-rata sudah memiliki bekal masing -masing, dasarnya mereka tinggal konsultasi atau minta saran pendapat bagaimana tentang PTK yang mereka buat, seperti guru PAI yang saat ini sedang membuat, dia datang sendiri konsultasi, saya tinggal mengarahkan. Karena tidak ada jadwal khusus

bagi saya.”64

Walaupun tidak merencanakan supervisi akademik yang berkaitan dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), namun Kepala SMPN 2 Sukamara telah merencanakan dan mensosialisaikan di forum rapat dewan guru mengenai pelaksanaan supervisi kelas, Daman, S.Pd mengungkapkan bahwa:

“Untuk supervisi kelas jelas ada, karena itu tanggung jawab kepala sekolah. Untuk satu tahun kami setidaknya 2 (dua) kali, karena untuk formatif dan sumatif. Untuk supervisi ini, saya lakukan secara terencana, pada awal tahun pelajaran melalui rapat. Jadi tentang pembuatan RPP, dan lainnya kami sampaikan, begitu awal tahun pelajaran langsung diterapkan. Jadi saya tinggal menyampaikan bahwasanya pada saat rapat itu, “pada bapak/ibu guru, pada

bulan februari misalnya, itu jadwal saya untuk melakukan supervisi kelas. Bapak/ibu silahkan atur jadwalnya” walaupun ada jadwal tertentu dan gurunya juga banyak, yang pasti para guru-guru sudah pasti tahu bahwa saya

akan melakukan supervisi kelas.” 65

Pernyataan kepala Sekolah di atas benar adanya, Sebagaimana penegasan dari Guru PAI SMPN 2 Sukamara, Yudhi Setyawan Putra, S.Pd.I

“Di forum rapat dewan guru kepala sekolah menyampaikan bahwa beliau akan

melakukan supervisi kelas kepada masing-masing guru, kemudian di forum tersebut juga kami menentukan jadwal bergilir, untuk hari pertama siapa, dan

64 Wawancara Dengan Daman, S.Pd Kepala SMPN 2 Sukamara, 24 Mei 2017.

selanjutnya siapa. Sedangkan perencanaan supervisi yang berhubungan dengan pembuatan PTK guru belum ada programnya, beliau hanya mengingatkan dan selalu mendorong. Pembuatan PTK diserahkan kepada kami sebagai keinginan masing-masing guru.”66

Sama halnya dengan perencanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMPN 3 Sukamara, walaupun tidak melakukan perencanaan khusus untuk supervisi akademik mengenai PTK, namun kepala sekolah sering mengingatkan kepada guru-guru di dalam rapat dewan guru ataupun di luar rapat agar dewan guru senantiasa wajib membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk pengembangan diri maupun untuk persiapan kenaikan pangkat. Seperti yang disampaikan Ibu Kepala Sekolah, Sri Indah Palupi, S.Pd, bahwa:

“Sebagai pimpinan, sering saya sampaikan, dan mensosialisasikan secara umum

kepada bapak/ ibu guru agar “jangan lengah dengan pembuatan PTK sebagai

syarat kenaikan pangkat dan pengembangan diri bapak / ibu guru sendiri.”

Saya memang belum pernah membuat perencanaan khusus supervisi kepala sekolah kepada dewan guru, terutama guru PAI yang berkaitan dengan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Saya hanya menyiapkan dan merencanakan serta mensosialisasikan rencana supervisi kelas yang terkait dengan perangkat pembelajaran, RPP, silabus, cara mengajar, dan lain sebagainya. Menentukan jadwal dan menyiapakan rekan guru senior untuk

membantu pelaksanaan supervisi kelas.”67

Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah dibenarkan dan dikuatkan oleh Guru PAI SMP Negeri 3 Sukamara. Taupiqurahman, S.Pd.I, menjelaskan:

”Kalau secara langsung memang belum pernah, tetapi secara tidak langsung di

saat mau kenaikan pangkat, sudah ada sedikit penjelasan. Jadi kalau III/b ke III/c otomatis dia harus membuat satu PTK dan juga III/c ke III/d, jadi secara tidak langsung disitulah sosialisasinya. Kalau program supervisi khusus PTK belum ada, tapi kalau untuk supervisi pembelajaran jelas ada setiap tahun, tiap awal

66 Wawancara Dengan Yudhi Setyawan Putra, Guru PAI SMPN 2 Sukamara, 5 Juli 2017.

pelajaran semester satu tetap ada rutin, untuk perangkat secara keseluruhan, administrasi, RPP, silabus, cara mengajar dan praktik untuk satu tahun sekali.”68 Sedangkan di SMPN 1 Balai Riam, kepala sekolah tidak membuat perencanaan khusus supervisi akademik untuk pembuatan PTK Guru PAI, tapi hanya merencanakan supervisi kelas saja. Sebagaimana yang disampaikan Kepala SMP Negeri 1 Balai Riam, Carolina, S.Pd.

Saya setiap semester merencanakan supervisi kelas, satu tahun satu kali, untuk PBM dalam kelas. Di awal tahun pelajaran baru, saya sosialisasikan dengan dewan guru dalam rapat dan saya buat jadwal supervisinya untuk satu tahun saja, karena guru-guru kami banyak. Sedangkan rencana supervisi yang berkaitan dengan pembuatan PTK guru PAI belumm ada.”69

Lebih jauh perencanaan supervisi akademik Kepala Sekolah dijelaskan oleh Guru PAI SMP Negeri 1 Balai Riam, Arinatun, S.Pd.I, sebagai berikut:

“Saya pernah disupervisi, tapi nda mesti sich, setahun sekali. Kadang disupervisi,

kadang nda. Kadang itu ada penjadwalan, cuman kadang separoh berjalan, abis itu yang separoh lagi belum kena giliran tidak berjalan lagi. Namun biasanya

dalam rapat awal tahun ajaran baru dibilangi,” nanti kita mau supervisi”, namun

kadang ada jadwalnya untuk guru tertentu dan kadang juga dadakan. Untuk supervisi yang berkaitan dengan PTK, kadang-kadang diingatkan, didorong-dorong, dan disampaikan saat rapat dewan guru, terutama yang jelas berkaitan

dengan kenaikan pangkat.”70

Sama halnya dengan perencanaan supervisi akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Balai Riam, Kepala SMPN 2 Balai Riam, M. Mulyanto menjelaskan sebagai berikut:

68 Wawancara Dengan Taufiqurahman, S.PdI, Guru PAI SMPN 3 Sukamara, 15 Mei 2017.

69 Wawacara Dengan Carolina, Kepala SMPN 1 Balai Riam, 23 Mei 2017.

70 Wawancara Dengan Arinatun Hidayah, S.PdI, Guru PAI SMPN 1 Balai Riam, 23 Mei 2017.

Untuk supervisi akademik yang berhubungan dengan pembuatan PTK Guru PAI memang belum kita laksanan, karena keterbatasan fasilitas pendukung, seperti: signal internet dan telephone, perpustakaan belum punya, apalagi buku-buku referensi. Hanya saja Insya Allah kedepan akan saya bimbing dan bantu, dan saya sudah merencanakannya dengan mengirim Guru PAI tersebut mengikuti berbagai kegiatan pendidikan dan latihan (Diklat) yang berhubungan dengan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di tingkat kabupaten dan propinsi, dan juga senantiasa berkomunikasi dan bekerja sama dengan Guru PAI dan guru-guru senior dari SMPN 1 Balai Riam, untuk menyiapkan kompetensi. Untuk supervisi kelas sudah dilaksanakan, dengan perencanaan satu tahun dua kali, di awal tahun dan akhir tahun. Satu semesterkan satu kali aja, dengan penjadwalan, di awal tahun sudah kita bikin jadwal. Untuk PAI kita jadwalkan di awal smester tanggal sekian, bulan sekian di semester satu. Supervisi kelas akan dilaksanakan pada semua guru, oleh guru senior, rekan sejawat, guru serumpun, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Jadi saya programkan di awal tahun jadwal supervisi kelas, jadwal konsultasi, supervisi administrasi, pertemuan kelas dan tindak lanjutnya kemudian disosialisasikan kepada

guru-guru.” 71

Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah di atas diperjelas oleh Guru PAI SMPN 2 Balai Riam, Fatmasari Eliyah, S.Pd.I.

Kepala sekolah pernah melakukan supervisi kelas, satu kali dalam satu semester, perencanaan dan sosialisasinya disampaikan di rapat dewan guru. Dilaksanakan dengan cara terlebih dahulu konsultasi perangkat pembelajaran, RPP dan lainnya sesuai dengan jadwal dari kepala sekolah, kita bimbingan, apa dan kelas berapa yang akan disupervisi besok, perangkat RPP kita ditandatangani. Kemudian besok nanti kita di kelas menyesuaikan hari, tanggal dan kelas, jadi nda tergesa-gesa kita sesuaikan dengan jadwal supervisi kepala sekolah di kelas. Sedangkan supervisi kepala sekolah yang berkaitan dengan PTK Guru PAI belum direncanakan dan dilaksanakan kepada Guru PAI, hanya sebatas obrolan-obrolan ringan saja.”72

Demikian pula dengan perencanaan supervisi akademik di SMPN 2 Permata Kecubung, Kepala Sekolah tidak merencanakan secara khusus supervisi akademik

71 Wawancara Dengan Mulyanto, S.PdI, Kepala SMPN 2 Balai Riam, 24 Mei 2017.

yang berkaitan dengan pembuatan PTK Guru PAI. Tapi merencanakan supervisi kelas bersama dewan guru dan dibantu Pengawas Sekolah. Seperti yang dipaparkan oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Permata Kecubung, Drs. Noor Arifin.

“Saya sebenarnya ingin sekali membimbing dan membantu Guru PAI dan rekan

guru lainnya untuk bisa membuat PTK, seperti yang sekolah lain. Tapi masalahnya tempat sekolah kami ini tidak mempunyai fasilitas pendukung; listrik PLN nda ada, buku perpustakaan juga hanya ada untuk bacaan siswa aja. signal internet juga susah dan nda stabil. Untuk rekan guru yang lain memang sering saya ingatkan untuk membuat PTK, sendiri dan kalau mereka ingin signal internet yang stabil ya, ke Lamandau (Kab.Lamandau) sana yang agak dekat, 1 jam dari sini. Kalau Guru PAI inikan baru datang ini, dari Tugas Belajar untuk Pascasarjana (S2) di IAIN Salatiga, Jawa Tengah dari 2014 sampai 2016, selama ini Pelajaran PAI diampu guru IPA Pa Komar, jadi nda sempat bikin PTK. Kalau

supervisi kelas untuk PBM, iya… saya rencanakan tiap semester satu kali,

semester pertama saya dibantu guru senior dan semester kedua dibantu Pengawas Sekolah, Pa Tejo, dari kabupaten.”73

Pernyataan Kepala Sekolah di atas di benarkan oleh Guru PAI SMPN 2 Permata Kecubung, Teguh Iman Susanto, S.Pd.I dia mengungkapkan bahwa:

“Supervisi akademik kepala sekolah yang berhubungan dengan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru PAI khususnya, memang tidak dilaksanakan karena saya masih Tugas Belajar, sedangkan Pelajaran PAI dilakukan oleh Pa Komar, Guru IPA. Dulu tahun 2013/2014 saya sempat membuat PTK, atas inisiatif sendiri sambil tanya-tanya dan belajar sama teman, karena fasilitas pendukungnya sangat kurang, maka belum sempurna. Imbauan pembuatan PTK bagi guru dari kepala sekolah, sering sekali mengingatkan dalam rapat dewan guru. Terutama karena berhubungan dengan kenaikan pangkat dan pengembangan kompetensi profesional guru, kami sering berusaha ketempat lain, paling ke Sukamara jika sempat, atau ke Lamandau yang agak dekat. Sedangkan untuk supervisi pembelajaran di kelas, biasanya di rencanakan pada tiap awal semester tahun pelajaran, dan menunggu informasi kunjungan supervisi manajerial dari Pa Tejo, karena sekolah kami yang paling jauh ini, biasanya dapat

jadwal terakhir.”74

73 Wawancara Dengan Drs. Noor Arifin, Kepala SMPN 2 Permata Kecubung, 22 Mei 2017. 74

Wawancara Dengan Teguh Iman Susanto, S.PdI, Guru PAI SMPN 2 Permata Kecubung, 22 Mei 2017.

Sedangkan perencanaan supervisi yang dilakukan di SMPN 4 SATAP Sukamara yang berada di kawasan terpencil Desa Petarikan. Kepala Sekolah tidak merencanakan supervisi akademik untuk Guru PAI dalam pembuatan PTK, akan tetapi hanya merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan supervisi kelas pada semua guru di luar forum rapat dewan guru. Sebagaimana penjelasan Kepala Sekolah, Kisman, S.Pd, SD berikut ini:

”Saya belum bisa mengarahkan dan membimbing Guru PAI untuk membuat PTK

untuk sekarang ini. Karena fasilitas dan sarana prasarana pendukungnya tidak ada, seperti; perpustakaan, signal internet, laboratorium dan listrik. Jadi rencana saya kalau untuk ke depan, apabila fasilitas dan sarana pendukungnya sudah ada, saya tetap mengarahkan untuk membuat PTK. Kalau supervisi kelas sudah pernah, bahkan sering, tapi bukan supervisi yang terkait dengan PTK. Hanya supervisi yang terkait pedagogik, proses belajar mengajar, itu saya lakukan dua kali dalam satu semester, awal semester dan akhir semester, jadi 4 kali satu tahun.

Saya rencanakan, saya jadwalkan, dan sosialisasikan. Seperti, misalnya:” minggu

depan jam ini saya akan supervisi dengan ibu”, ada sosialisasi diberitahukan lebih dahulu, walaupun tidak seperti sekolah di kota, bahkan saya dokumentasikan.”75

Pernyataan kepala sekolah tersebut dibenarkan oleh Guru PAI SMPN 4 SATAP Sukamara, Anny Nor Rakhmini, S.Pd.I, dia menjelaskan bahwa:

“Untuk supervisi yang berkaitan dengan PTK, sebenarnya pernah sich kepala

sekolah mengarahkan dan mendorong guru-guru untuk membuat PTK, tapi ya karena semuanya kurang lengkap, serba sulit, saya bingung, jadi saya diam aja, dan teman yang lain juga belum ada yang bikin PTK. Kalau informasi supervisi

kelas, ya bapak kepala sekolah sering memberitahukan, seperti “eh nanti kamu akan saya supervisi ya”. Nah nanti siapa dan giliran siapa saja yang disupervisi,

tidak dijadwalkan. Karena kami sudah tahun itu empat kali, jadi kami siap-siap aja semuanya. Tidak ada penjadwalan tetap, hanya disosialisasikan melalui

pemberitahuan lisan saja.”76

75 Wawancara Dengan Kisman, S.Pd.SD, Kepala SMPN 4 Satap Sukamara, 24 Mei 2017.

76 Wawancara Dengan Anny Nor Rakhmini, S.Pd.I, Guru PAI SMPN 4 Satap Sukamara, 24 Mei 2017.

Sedangkan rencana pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap Guru PAI dalam pembuatan PTK dan supervisi kelas di SMPN 2 Jelai disampaikan pada setiap awal semester tahun pelajaran seperti disampaikan Kepala Sekolah SMPN 1 Jelai, Jumberi, S.Pd, sebagi berikut:

“Untuk supervisi pembuatan PTK belum ada, memang sudah sering disampaikan agar membuat PTK, dalam rapat ataupun saat kumpul-kumpul di ruang guru. Sedangkan pelaksanaan supervisi pembelajaran secara umum untuk di kelas saya rencanakan setahun sekali pada semester pertama, biasanya saya sampaikan di rapat bulanan dewan guru dan saya buat jadwalnya. Dibantu guru senior, dan pelaksanaannya menurut acuan dari dinas sesuai dengan butir-butir Penilaian

Kinerja (PK) guru.”77

Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah yang berkaitan dengan pembuatan PTK Guru PAI dan supervisi kelas di atas dibenarkan oleh Guru PAI SMPN 1 Jelai, Harpiah.

“Kepala sekolah kami memang sudah sering mengingatkan untuk membuat PTK

kepada kami para guru pada setiap forum rapat, “naik pangkat ni dibikinam PTK”

katanya. Apalagi kaya kami ini untuk naik pangkat dari IV/a ke IV/b, pasti wajib bikin PTK. Secara umum, memang Kepala sekolah tidak membuat perencanaan terprogram untuk supervisi akademik yang berkaitan dalam pembuatan PTK Guru PAI. Tapi kalau rencana supervisi kelas dibuat terjadwal dan disampaikan, disosialisasikan pada rapat guru bersamaan dengan pembagian beban mengajar,

pada awal tahun pelajaran.”78

Sama halnya dengan yang dilakukan kepala SMP Negeri 2 SATAP Jelai. Kepala sekolah tidak merencanakan dan merancang pelaksanaan PTK bagi guru PAI, seperti penjelasan Kepala Sekolah, Suryanto:

“Guru PAI yang baru ini statusnya kontrak dan belum bikin PTK, namun kalau

untuk guru PAI yang baru ini sudah mulai kita rencanakan dan merancang untuk membimbingnya, karena saat ini fasilitas pendukung sekolah kami belum ada,

77 Wawancara Dengan, Jumberi, S.Pd. Kepala SMPN 1 Jelai, 18 Mei 2017.

seperti; buku-buku referensi dan perpustakaan, listrik, signal internet, bahkan

akses jalan darat juga belum layak.”79

Pernyataan di atas dikuatkan oleh Guru PAI SMPN 2 SATAP Jelai, Reni Krisdiati, bahwa dia belum pernah bikin Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

“Tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saya hanya pernah dengar saja waktu

kuliah dulu, belum pernah mendalami, dan belum pernah bikin juga. Bapak Kelapa sekolah juga belum pernah mengarahkan, membantu dan membimbing saya dan rekan guru lainnya untuk membikin PTK. untuk rapat di awal semester pelajaran kepala sekolah hanya membagi beban mengajar dan membagi jadwal mengajar dan sering mengingtkan agar guru-guru, bisa mengajar dengan disiplin dan teratur. Dan mengajak rapat juga apabila ada kegiatan untuk pelatihan untuk

guru, kegiatan olah raga siswa, kegiatan keagamaan.”80

Keterangan kepala SMPN 2 Pantai Lunci, tentang perencanaan supervisi akademik dalam pembuatan PTK Guru PAI, sebagaiman disampaikan oleh Ahmadi, S.Pd, sebagai berikut:

“Kalau supervisi kelas itu sudah direncanakan secara berkala, jadi setiap

semester itu ada supervisi, satu tahun dua kali. Sudah ada pemberitahuan secara terjadwal. Kalau supervisi tentang PTK diarahkan secara umum pada saat rapat dinas dengan dewan guru, sesuai dengan keperluan guru - guru. Jadi kita

fasilitasi, belum secara khusus.”81

Pernyataan kepala sekolah tentang perencanaan supervisi akademik yang berkaitan dengan pembuatan PTK Guru PAI dan supervisi kelas, juga dibenarkan oleh Guru PAI SMPN 2 Pantai Lunci, Nasihatul Hasanah, S.Pd.I, seperti penjelasannya berikut:

“Kalau menurut saya bapak kepala sekolah sebagai supervisor, beliau itu sering

banget dalam setiap rapatpun, beliau mengingatkan:”bapak - bapak, ibu-ibu

79 Wawancara Dengan Suryanto,S.Pd.SD., Kepala SMPN 2 Satap Jelai, 19 Mei 2017.

80 Wawancara Dengan Reni Krisdiati, S. Pd.I. Guru PAI SMPN 2 Satap Jelai, 19 Mei 2017.

kalian adalah guru pegawai negeri yang dimana nanti sebagai guru itu kalau kenaikan pangkat pasti membuat PTK. Nah dari sekarang cobalah bapak-bapak, ibu-ibu untuk melihat, yah…minimal di mbah google, melihat, download dulu, kaya apa caranya.” Untuk selanjutnya coba bikin sendiri, sedikit demi sedikit

dengan referensi yang ada di perpustakaan yang sudah disediakan sekolah”.

Untuk pembuatan PTK yang direncanakan terprogram, belum. Kami sering diingatkan aja dalam rapat, memotivasi, secara umum. Sedangkan untuk supervisi kelas 2 kali setahun, biasanya di awal tahun pelajaran diadakan rapat, udah dikasih tahu, nanti Insya Allah kita akan melakukan supervisi, tanggal

sekian bulan sekian.”82 2. Pelaksanaan

Pelaksanan supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara 2016/2017 sebagai berikut:

Di SMPN 1 Sukamara, setelah perencanaan dan sosialisasi dari kepala sekolah, guru - guru mengajukan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memuat; judul penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, analisis masalah, analisis penyebab masalah, alternatif pemecahan masalah, organisasi kelas, rekan kolaborator, teknik pengambilan data, sumber data, rekan pengkritisi, metode penelitian dan teknik analisis data. Selain itu juga harus memuat jadwal pengambilan data, dan kelas yang diteliti. Dalam penyusunan proposal Guru PAI bermusyawarah, sharing dan minta bimbingan dan bantuan kepada rekan guru seniornya yang sudah IV/b., setelah siap, kemudian diajukan kepada Kepala

82 Wawancara Dengan Nasihatul Hasanah, S.Pd.I., Guru PAI SMPN 2 Pantai Lunci, 17 Mei 2017.

Sekolah. Setelah di setujui barulah Guru PAI melakukan Penelitian Tindakan Kelas, sesuai proposal tadi. Sebagaimana penjelasan Kepala Sekolah, Tri Wahono: “Jadi begini, sebelum membuat PTK mereka mengajukan proposal minimal

judul, kemudian teknis pelaksanaan dan sebagainya, tahapan untuk pengambilan sampel, angket dan lainnya. Mereka menghadap dan minta waktu karena itu berkaitan dengan proses belajar mengajar karena mereka rata-rata mengajar 24 jam, jadi harus membagi waktu dengan jam mengajar, jadi kalau pas sampelnya

itu diambil di kelas yang diajar, kan tidak masalah.”83

Demikin juga yang disampaikan Guru PAI SMPN 1 Sukamara, Kamariatul Isra:

“Untuk Pembuatan PTK biasanya kami dibantu oleh guru senior yang sudah IV/b

untuk menentukan judul, rumusan masalah, identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif penyelesaian dan lainnya. Termasuk juga kapan dilakukan penelitiannya, kelas berapa dan siapa yang menjadi rekan kolaboratornya. Juga tentang pengaturan kelas, siapa yang mengkritisi, sumber data dan teknis analisis

data setelah itu kami ajukan kepada Kepala Sekolah untuk disetujui.”84

Setelah disetujui kepala sekolah, Guru PAI kemudian melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dibantu rekan sejawat dalam pengambilan data, dan pengaturan kelas. Setelah analisis data kemudian hasilnya dikonsultasikan lagi dengan