BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
3. Supervisi Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sekolah tertentu yang ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas atau mutu proses dan hasil belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. (Pandong, A 2003: 56).
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah dijelaskan bahwa kompetensi yang harus dipunyai oleh pengawas adalah: a) kompetensi kepribadian; b) kompetensi supervisi manajerial; c) kompetensi supervisi akademik; d) kompetensi evaluasi pendidikan; e) kompetensi penelitian pengembangan.
Sagala (2002) menjelaskan pengertian dari kelima kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah yaitu:
a. kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas adalah sikap dan perilaku yang ditampilkan pengawas sekolah dalam
33
melaksanakan tugas harus tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam hal berkerpibadian ahklak mulia, tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan motivasi dalam kerja selalu menjadi teladan bagi guru dalam pribadi dan perilakukanya.
b. kompetensi manajerial pengawas sekolah adalah kemampuan melakukan pembinaan, penilaian, bimbingan dalam bidang administrasi dan pengelolaan sekolah yangmeliputi kemampuan pengawas sekolah menguasai teori, konsep, merode dan tehnik pengawasan pendidikan dan aplikasinya dalam menyusun program.
c. Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni membina dan menilai guru dalam rangka mempertinggi kualitas pembelajaran.
d. Kompetensi Evaluasi Pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah dalam kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan.
e. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan adalah kemampuan pengawas sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian pendidikan serta menggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan.
34
Kompetensi-kompetensi yang dipunyai oleh pengawas sekolah ini diimplementasikan dalam kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi yaitu menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk memberikan arahan, saran, dan bimbingan.(Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 020/U/1998/
tanggal 6 Februari 1998 ).
Hal ini diperkuat oleh Keputusan Menpan Nomor 118/9, bab 1, pasal 1, dan ayat 1, menyatakan, "Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi tekhnis pendidikan dan administrasi pada sekolah."
b. Tugas Pengawas Sekolah
Tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah dan Kepala Badan Administrasi Negara nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk jabatan fungsional pengawas serta Keputusan Mendikbud nomor 20/U/1998 tentang petunjuk tehnis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya, dapat dikemukakan tentang tugas pokok dan tanggungjawab pengawas sekolah yang meliputi:
35
1) Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tugasnya pada TK, SD, SLB, SLTP, dan SLTA.
2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan .
Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial, sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada pengawasan supervisi akademik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut dan yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini adalah pembinaan pengawas sekolah yang berkaitan dengan peningkatan kinerja guru, ini sesuai dengan tugas pengawas untuk melaksanakan pengawasan akademik, yaitu supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran serta memberikan umpan balik secara tepat, teratur, dan terus menerus pada peserta didik.
Pembinaan Pengawas Sekolah terhadap guru yang lain yaitu bagaimana guru melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran, memanfaatkan sumber-sumber belajar, mengembangkan interaksi dalam pembelajaran yang tepat dan berdaya guna dan melakukan penelitian praktis bagi
36
perbaikan pembelajaran serta mengembangkan inovasi pembelajaran.
(Pidarta, 1992:72).
Menurut Wahjosumidjo, (2002:44), dalam melaksanakan fungsi supervisi seperti tersebut pengawas berperan sebagai mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di sekolah binaannya, inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah binaannya, konsultan pendidikan di sekolah binaannya, konselor bagi kepala sekolah, guru ,dan seluruh staf sekolah serta motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah.
Aktivitas yang berkaitan dengan kinerja pengawas sekolah sebagai supervisor meliputi pembinaan yang dilakukan dengan memberikan arahan, bimbingan, contoh, dan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Sedangkan pemberian arahan adalah upaya agar guru yang diawasi dalam melaksanakan tugasnya lebih terarah dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, serta agar guru yang diawasi mengetahui secara lebih rinci kegiatan yang harus dilaksanakan dan cara melaksanakannya.
Menurut Syaiful, (2006:37), Pengawas Sekolah juga harus bisa memberikan contoh dengan cara yang bersangkutan bertindak sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran/ bimbingan untuk materi tertentu di depan kelas disamping harus mampu memberikan saran agar suatu proses pendidikan yang dilaksanakan lebih baik daripada hasil yang dicapai sebelumnya atau berupa saran kepada pimpinan untuk menindaklanjuti pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri.
37
c. Prinsip Kerja Pengawas Sekolah
Dalam melaksanakan kinerjanya pengawas sekolah mengacu pada prinsip - prinsip sebagai berikut:
1) Trust artinya kegiatan pengawasan dilaksanakan dalam pola hubungan kepercayaan pihak sekolah dengan pihak sekolah hingga hasil pengawsannya dapat dipercaya;
2) Realistic artinya kegiatan pengawasan dan pembinaan dilaksanakan berdasarkan data eksisting sekolah;
3) Utility artinya proses dan hasil pengawasan hams bermuara pada manfaat bagi sekolah untuk mengembangkan mutu dan kinerja sekolah binaannya;
4) Supporting, networking, dan collaborating artinya seluruh aktivitas pengawasan pada hakikatnya merupakan dukungan terhadap upaya sekolah menggalang jejaring kerja sama secara kolaboratif dengan seluruh stakeholders;
5) Testable artinya pengawasan harus mampu menggambarkan kondisi kebenaran obyektif dan siap diuji ulang atau dikonfirmasi pihak manapun.
4. Supervisi Kepala Sekolah