• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Surat Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa

Surat kabar merupakan salah satu bentuk media cetak yang digunakan untuk penyampaian informasi. Surat kabar merupakan media komunikasi dalam bentuk tercetak yang mempunyai ciri massal yaitu ditujukan kepada sejumlah orang yang relatif amat banyak dan diterbitkan berdasarkan periodisasi tertentu.

Definisi dari surat kabar yaitu “Media komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa berita, feature, pendapat, cerita rekaan (fiksi), dan bentuk karangan yang lain. Tujuan dasar surat kabar adalah memperoleh berita dari sumber yang tepat untuk disampaikan secepat dan selengkap mungkin kepada para pembacanya”. (Ensiklopedia, 1991:431)

Surat kabar terbit secara harian dan berfungsi untuk menyajikan informasi tentang kejadian sehari-hari. Surat kabar terbit setiap pagi atau pun sore, tergantung dari perusahaan penerbitnya.

Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar adalah memberikan informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Selain itu, menurut (Ardianto & Erdinaya, 2005:106) menjelaskan bahwa untuk menyerap isi surat kabar, pembaca dituntut untuk bisa membaca serta memiliki kemampuan

intelektualitas tertentu. Khalayaknya yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar. Bagi mereka yang berpendidikan rendah pun mungkin akan kesulitan membaca surat kabar, karena banyak istilah dari berbagai bidang yang tidak dapat mereka pahami.

2.1.2 Definisi Berita

Menurut Wiliam S. Maulsby (Mondry, 2009:133) mendefinisikan berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik perhatian para pembaca di surat kabar tertentu. Sedangkan M.Lyle Spencer (Mondry, 2009:132), dalam buku News Writing menyebutkan, berita merupakan kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

Dengan definisi tersebut, dapatlah diketahui bahwa syarat berita harus:  Merupakan fakta, bukan karangan (fiksi) atau dibuat;

 Kalaupun itu pendapat atau ide, bukanlah dari wartawan atau reporter yang menulisnya, tetapi pendapat atau ide orang lain;

 Informasi itu harus ditulis dengan cara yang sudah ditentukan;  Disebar melalui media massa secepatnya.

Untuk bisa diputuskan apakah berita tersebut pantas diberitakan, maka ada beberapa kriteria umum nilai berita (news value) yang biasanya digunakan jurnalis dan editor. Kriteria umum nilai berita terbagi atas : (Sumadiria, 2005:80)

a. Keluarbiasaan (unusualness)

Kalangan praktisi jurnalis sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula berita yang ditimbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak dapat dilihat dari lima aspek: lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak yang ditimbulkan peristiwa tersebut.

b. Kebaruan (newness)

Berita adalah semua apa yang baru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti, dari soal pemilihan kepala desa hingga pemilihan presiden, merupakan berita.

c. Akibat (impact)

Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya. Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal: seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media yang melaporkannya.

d. Aktual (timeliness)

Berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini, atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dengan opini sebelumnya sehingga opini itu mengandung informasi penting dan berarti.

e. Kedekatan (proximity)

Kedekatan mengandung dua arti yaitu geografis dan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran-perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.

f. Informasi (information)

Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Hanya informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media.

g. Konflik (conflict)

Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak pernah habis.

h. Orang penting (prominence)

Berita adalah tentang orang-orang penting atau orang-orang ternama. Pesohor, selebritis, figure publik. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menjelaskan, nama menciptakan berita (name makes news).

i. Ketertarikan manusiawi (human interest)

Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu

masyarakat, tetapi lebih menimbulkan getaran pada suasana haru, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya. Cerita human interest, lebih banyak mengaduk-aduk perasaan daripada mengundang pemikiran.

j. Kejutan (surpising)

Kejutan adalah sesuatu yang datang tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Kejutan ini menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia. Bisa juga mneyangkut binatang dan perubahan yang terjadi di pada lingkungan alam, benda-benda mati.

2.1.3 Jenis Berita

Berita berdasarkan jenisnya dibagi dalam tiga kelompok yaitu elementary meliputi straight news, dept news repot, dan comprehensive news report. Berita intermediate meliputi interpretative news report dan feature story report. Sedangkan untuk kelompok advance menunjuk pada dept reporting, investigative reporting, dan editorial writing, Rivers ( 1994:6-7).

1. Straight News Report

Laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita yang disajikan memiliki nilai objektif, sesuai dengan fakta-fakta yang ada serta mengandung unsur berita what, when, where, why, dan how (5 W + 1 H).

2. Depth News Report

Reporter menghimpun informasi dengan fakta sendiri sebagai informasi tambahan untuk peristiwa tersebut. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan

informasi, bukan opini reporter yang dimasukkan melainkan fakta-fakta yang nyata.

3. Comprehensive News

Laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek. Beritanya menyeluruh dan merupakan jawaban atas kritik sekaligus kelemahan yang terdapat dalam berita langsung (straight news). Berita menyeluruh menggabungkan berbagai serpihan fakta yang ada untuk dibangun dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga benang merahnya dapat terlihat dengan jelas.

4. Interpretative news

Memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus laporan masih berbicara pada fakta dan bukan opini. Sumber informasi bisa diperoleh dari nara sumber yang mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan wartawan. Berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari suatu peristiwa.

5. Feature Story

Dalam laporan, reporter menyajikan informasi penting untuk para pembaca. Sedangkan dalam feature, penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Penulis feature menyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan.

6. Depth reporting

Pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan untuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual. Pelaporan mendalam ditulis oleh tim, disiapkan dengan matang, dan membutuhkan biaya peliputan cukup besar.

7. Investigative reporting

Laporan jurnalistik yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretative. Berita jenis ini memuat biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Wartawan dalam melakukan investigative reporting melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. Pelaksanaanya sering ilegal dan tidak etis.

8. Editorial writing

Pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial merupakan penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita penting dan mempengaruhi pendapat umum. Penulis editorial bisa merupakan wartawan senior di media yang bersangkutan.

2.1.4 Surat Kabar

Pengertian surat kabar menurut Kurniawan Junaedi yang dijelaskan dalam ensiklopedia pers Indonesia diuraikan sebagai berikut :

a. Aktual

Permasalahan atau peristiwa yang diberitakan merupakan hal yang baru terjadi dan menarik serta masih ramai dibicarakan oleh orang.

b. Periodesitas

Surat kabar diterbitkan secara teratur dan terus menerus, baik harian mingguan dan tengah mingguan.

c. Universalitas

Surat kabar memberikan informasi atau berita tentang segala aspek kehidupan manusia, surat kabar ditujukan kepada publik pembacanya tanpa memandang derajat maupun golongan.

a. Obyektifitas

Informasi atau berita yang disajikan haruslah sesuai dengan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.

b. Afinitas

Unsur ketergantungan merupakan salah satu usaha surat kabar dalam menjalin hubungan dengan pembacanya. Surat kabar memberikan informasi sedangkan pembacanya mempunyai kebutuhan akan informasi.

Disamping itu surat kabar memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Berita merupakan unsur utama yang dominan

Surat kabar harus memenuhi kaidah jurnalistik, diantaranya aktual, akurat, obyektif, faktual, jujur, efektif, jelas, terang dan santun. Masyarakat dalam mencari atau membeli surat kabar didorong karena kebutuhan informasi. Motivasi yang paling signifikan untuk membaca surat kabar adalah informasi yang disebut news atau berita.

2. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa

Ruang tersebut adalah halaman-halaman surat kabar. Ruang berjumlah empat halaman tetapi dapat mencapai 100 halaman tergantunga pada permintaan masyarakat.

3. Memiliki waktu untuk “dibaca ulang” relatif lebih lama.

Khalayak dapat dengan mudah untuk membaca ulang berita pada surat kabar. Bahkan dengan teknik kliping yang canggih kita dapat membaca ulang edisi beberapa tahun silam.

4. Umpan balik relatif lebih lamban

Umpan balik dalam proses komunikasi bermedia bersifat tertunda. Umpan balik pada surat kabar harian bisa dibaca oleh khalayak paling cepat satu hari setelah pesan berita diterima khalayak.

5. Kesegaran (immediately) relatif lamban

Pesan yang disampaikan melalui surat kabar tidak bisa segera atau tidak bisa langsung cepat diterima oleh khalayak.

6. Dalam hal kenyataan (realism) relatif kurang kredibel

Surat kabar dalam menuliskan berita terkadang tidak sesuai dengan aslinya. Adanya berita-berita sensasi dan penulisan yang menegangkan masih dapat ditemukan.

7. Ditentukan oleh jalur distribusi

Surat kabar diterima oleh pelanggan atau pembeli melalui melalui proses distribusi termasuk pengemasan.

1. Informasi

Surat kabar yang memberikan informasi tentang peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran. Khalayak tertarik dengan surat kabar yang banyak mengandung informasinya.

2. Mendidik

Surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuan.

3. Menghibur

Surat kabar juga memiliki fungsi menghibur. Isi surat kabar yang bersifat hiburan antara lain cerita pendek, cerita bergambar, teka-teki silang, karikatur, mengandung minat insani dan tajuk rencana.

4. Mempengaruhi

Fungsi surat kabar secara implicit (langsung) terdapat dalam berita, sedangkan secara explicit (tidak langsung) terdapat pada tajuk rencana dan artikel.

Surat kabar mempunyai sisi idiil dimana ia mempunyai tugas menyebarkan informasi ke masyarakat dan sisi lain sebagai institusi bisnis realitas surat kabar sebagai suatu industri yang mempunyai motif mencari keuntungan. Dalam penelitian ini surat kabar digunakan sebagai salah satu media massa untuk mempromosikan dan memberikan informasi, hal ini karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki antara lain :

a. Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (nasional, regional, atau lokal).

c. Konsumen dalam memandang surat kabar memilih hal-hal aktual segera diketahui khalayak pembacanya.

d. Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana dalam cakupan geografis yang mana diprioritaskan.

Dokumen terkait