• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KUASA

Dalam dokumen Likuiditas Valuta Asing (Halaman 146-154)

Sanksi 146 Pasal 10

SURAT KUASA

Yang bertandatangan di bawah ini :

...(nama)..., ...(jabatan)..., bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, selaku demikian mewakili (Direksi/Perusahaan Perseroan PT. Bank...), berdasarkan karena itu ... dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Bank ..., berdasarkan ...* (Pasal....Anggaran Dasar-nya yang dimuat dalam Akta Notaris ..., Nomor ..., tanggal ...) berkedudukan di ..., dan beralamat di ... selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa. *) Jika Bank adalah Bank Asing, maka : ...(nama)..., ...(jabatan)..., bertempat tinggal di ..., dalam hal ini bertindak ... berdasarkan kekuatan Akta Power of Attorney tertanggal ... Nomor .... dibuat di hadapan ..., Notaris di Jakarta, demikian bertindak untuk dan atas nama ..., cabang Indonesia, suatu bank yang didirikan berdasarkan hukum ...(negara kantor pusat bank asing) ..., dan dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya di Indonesia, berkedudukan di Jakarta, ...(alamat)..., selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

---- KHUSUS ----

1) Untuk melakukan penjualan dan/atau melakukan early termination Surat Berharga Bank (... identitas Surat Berharga...) yang diagunkan (pledge) dalam rangka penyelesaian transaksi CNY/IDR

Repurchase Agreement.

2) Mendebit rekening giro valas Bank (... nama Bank ...) di Bank Indonesia, dalam hal nilai hasil penjualan Surat Berharga tidak mencukupi Nilai Pembelian Kembali dan kewajiban Bank lainnya terkait transaksi CNY/IDR Repurchase Agreement.

3) Mendebit rekening giro valas Bank (... nama Bank ...) di Bank Indonesia, dalam hal saldo rekening giro valas Bank (... nama Bank ...) di Bank

kewajiban Bank lainnya terkait transaksi CNY/IDR Repurchase Agreement. dengan mengacu pada ketentukan PBI Nomor 12/ -- /PBI/2010 tentang Transaksi

Repurchase Agreement Chinese Yuan Terhadap Surat Berharga Rupiah Bank

Kepada Bank Indonesia.

Surat Kuasa ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengan ... Demikian Kuasa ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, ...

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

Contoh Perhitungan Transaksi CNY/IDR Repo

---

Pada tanggal 28 Januari 2010, Bank “A” mengajukan CNY/IDR Repo sebesar CNY 1.000.000,00 selama 31 hari (jatuh tempo CNY/IDR Repo tanggal 28 Februari 2010) menggunakan SUN dengan karakteristik sebagai berikut:

- Kupon : 13,55%

- Clean Price : 104,83000%

- Accrued Interest : 2,78530%

Dengan perhitungan sebagai berikut:

Accrued Interest =74 x 13,55% x 100 = 2,79

360

Data lainnya pada tanggal transaksi:

- Kurs Transaksi Jual CNY/IDR Bank Indonesia : Rp1.500 per CNY

- Haircut : 5%

- Repo rate : 4%

Perhitungan Nominal Surat Berharga yang di-repo-kan a. Jumlah dana CNY/IDR Repo dalam rupiah

Jumlah pengajuan CNY/IDR Repo

dalam rupiah = Jumlah dana CNY/IDR Repo x Kurs Transaksi Jual CNY/IDR Bank Indonesia = CNY1.000.000,00 x Rp1.500/CNY = Rp1.500.000.000,00

b. Nominal Surat Berharga yang di-repo-kan

Nominal Surat

Berharga yang = Jumlah dana CNY/IDR Repo dalam rupiah di-repo-kan Clean Price + Accrued Interest - Haircut = Rp1.500.000,00 = Rp1.461.770.320,80

104,83000% + 2,78530% - 5% ≈ Rp1.462.000.000,00

a. Nilai nominal repo rate

Nilai Jumlah dana

nominal = CNY/IDR x Jumlah hari repo x Repo rate

repo rate Repo 360

= CNY1.000.000,00 x 31 x 4% = CNY3.444,44 360

b. Nilai pembelian kembali

Nilai pembelian = Jumlah dana x Nilai nominal Kembali CNY/IDR Repo repo rate

= CNY1.000.000,00 + CNY3.444,44 = CNY1.003.444,44

Contoh Penyelesaian Transaksi CNY/IDR Repo jika bank tidak menyerahkan dana CNY pada second leg

---

Jika pada contoh di atas Bank tidak dapat memenuhi kewajiban pengiriman Dana CNY pada Tanggal Jatuh Tempo maka Bank Indonesia melakukan penjualan Surat Berharga pada 3 (tiga) hari kerja Jakarta setelah Tanggal Jatuh Tempo.

I. Hasil penjualan Surat Berharga Bank tidak mencukupi Nilai Pembelian Kembali dan

kewajiban lainnya

Pada Tanggal Jatuh Tempo, Kurs transaksi jual CNY/IDR Bank Indonesia sebesar 1.600 per CNY dan

dirty price (clean price ditambah accrued interest) SUN Seri FR0011adalah 99,00000%. a. Harga pasar Surat Berharga

Harga pasar Nominal Surat

surat berharga = Berharga yang x Dirty di-repo-kan price

= Rp1462.000.000,00 x 99,00000% = Rp1.447.380.000,00

b. Harga pasar Surat Berharga dalam CNY

Harga pasar Harga pasar surat berharga surat berharga = Kurs transaksi jual

dalam CNY CNY/IDR Bank Indonesia

= Rp1.447.380.000,00 = CNY904.612,50 Rp1.600/CNY

c. Sanksi kewajiban membayar

Bank dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Repo Rate ditambah 200 bps dikalikan jumlah hari dengan nominal Nilai Pembelian Kembali sejak Tanggal Jatuh Tempo sampai dengan pelunasan.

Sanksi Nilai Jumlah hari

Kewajiban = pembelian x (repo rate + 200bps) x 360 membayar kembali

= CNY1.003.444,44 x (4% + 2%) x 5 = CNY836,20 360

d. Total kewajiban

Total = Nilai Sanksi Kewajiban pembelian + kewajiban Kembali membayar

= CNY1.003.444,44 + CNY836,20 = CNY1.004.280,64

Karena total kewajiban lebih besar dari harga pasar SSB dalam CNY maka terdapat kekurangan pembayaran sebesar CNY99.668,14 (CNY1.004.280,64 – CNY904.612,50) yang akan dibebankan ke rekening giro valuta asing Bank di Bank Indonesia.

Apabila pada Tanggal Jatuh Tempo jumlah rekening giro valuta asing Bank A di Bank Indonesia hanya sebesar ekuivalen CNY50.000,00, maka sisanya sebesar CNY49.668,14 akan dibebankan pada rekening giro rupiah Bank A di Bank Indonesia.

lainnya

Pada Tanggal Jatuh Tempo, Kurs transaksi jual CNY/IDR Bank Indonesia sebesar 1.400 per CNY dan

dirty price (clean price ditambah accrued interest) SUN Seri FR0011adalah 109,00000%. a. Harga pasar Surat Berharga

Harga pasar = Nominal Surat Dirty surat berharga Berharga yang x price

di-repo-kan

= Rp1462.000.000,00 x 109,00000% = Rp1.593.580.000,00

b. Harga pasar Surat Berharga dalam CNY

Harga pasar Harga pasar surat berharga surat berharga = Kurs transaksi jual dalam CNY CNY/IDR Bank Indonesia

= Rp1.593.580.000,00 = CNY1.138.271,43 Rp1.400/CNY

c. Sanksi kewajiban membayar

Bank dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Repo Rate ditambah 200 bps dikalikan jumlah hari dengan nominal Nilai Pembelian Kembali sejak Tanggal Jatuh Tempo sampai dengan pelunasan.

Sanksi Nilai

Kewajiban = pembelian x (repo rate + 200bps) x Jumlah hari

Membayar kembali 360

= CNY1.003.444,44 x (4% + 2%) x 5 = CNY836,20 360

d. Total kewajiban

Total Nilai Sanksi

Kewajiban = pembelian + kewajiban Kembali membayar

= CNY1.003.444,44 + CNY836,20 = CNY1.004.280,64

Kewajiban = kewajiban x CNY/IDR Bank Indonesia dalam rupiah

= CNY1.004.280,64 + Rp1.400/CNY = Rp1.405.992.901,18

Karena total kewajiban lebih rendah dari harga pasar SSB dalam CNY maka kelebihan hasil penjualan SSB sebesar Rp187.587.098,82 (Rp1.593.580.000,00 – Rp1.405.992.901,18) akan dikembalikan kepada Bank.

Contoh Perhitungan Jumlah Hari dalam Pengenaan Sanksi Kewajiban membayar

---

Tanggal Jatuh Tempo CNY/IDR Repo: 1 Februari 2010.

Tanggal pelunasan dana CNY hasil eksekusi/penjualan Surat Berharga yang di-repo-kan: 8 Februari 2010.

Jumlah hari pengenaan sanksi kewajiban membayar adalah 7 (tujuh) hari kalender (jumlah hari dihitung dari tanggal 1 sampai dengan 7 Februari 2010, tidak termasuktanggal pelunasan dana CNY 8 Februari 2010).

119

No.

*)Kepada Yth:

Direktorat Pengelolaan Devisa Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2

J A K A R T A 1 0 0 1 0

**)Kepada Yth.

Pemimpin Bank Indonesia………….. Jl……….

S U R A T P E R N Y A T A A N

Dengan hormat,

Dengan ini kami………(nama bank dan alamat) menyatakan bahwa seluruh dokumen yang kami serahkan dalam rangka penjualan Wesel Ekspor Berjangka kepada Bank Indonesia adalah benar dan telah sesuai sebagaimana yang dipersyaratkan dalam PBI No.10/ /PBI/2008 tanggal Desember 2008 tentang Transaksi Pembelian Wesel Ekspor Berjangka oleh Bank Indonesia.

Apabila dikemudian hari setelah dilakukan pemeriksaan terbukti bahwa dokumen-dokumen tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam PBI No.10/ /PBI/2008 tanggal Desember 2008 tentang Transaksi Pembelian Wesel Ekspor Berjangka oleh Bank Indonesia maka kami bersedia untuk bertanggung jawab dan menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

...(nama kota), ……...(tanggal) (materai) (Nama Pengurus)

(Jabatan) *) Alamat Bank Indonesia untuk Kantor Pusat Bank Penjual yang berdomisili di JABOTABEK

**) Alamat Bank Indonesia untuk Kantor Pusat Bank Penjual yang berdomisili di Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia

I. PENDAHULUAN

1. Dalam dokumen Amendment to the Capital Accord to Incorporate Market Risks

2005 yang merupakan penyempurnaan dari dokumen Amendment to the Capital

Accord to Incorporate Market Risks 1996, Basel Committee on Banking

Supervision (Committee) merekomendasikan 2 pendekatan untuk mengukur

Risiko Pasar dalam perhitungan kecukupan modal yaitu Metode Standar dan

Metode Internal.

2. Metode Standar menawarkan pendekatan pengukuran Risiko Pasar serta

perhitungan kecukupan modal yang terstandardisir untuk seluruh Bank.

Disamping relatif sederhana, standardisasi tersebut dapat mengurangi beban

pelaporan oleh Bank serta memberikan acuan bagi pengawas dalam

melakukan verifikasi.

3. Bank Indonesia telah mewajibkan Bank yang memenuhi kriteria tertentu untuk

melakukan perhitungan Risiko Pasar dengan menggunakan Metode Standar

sejak tahun 2003. Namun berdasarkan perkembangan dan tuntutan yang ada

termasuk sejalan dengan perkembangan instrumen keuangan dan semakin

kompleksnya usaha Bank, maka perlu dilakukan penyempu rnaan kembali

terhadap ketentuan pelaksanaan penggunaan Metode Standar dalam perhitungan

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Pasar.

II. PENGGUNAAN METODE STANDAR DALAM PERHITUNGAN

KPMM DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO PASAR

1. Umum

a. Bank yang secara individual dan/atau secara konsolidasi memenuhi

Dalam dokumen Likuiditas Valuta Asing (Halaman 146-154)