• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111

II.2.10 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai

II.2.10.2 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111

Setiap Pengusaha Kena Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 ini, kecuali Pengusaha Kena Pajak yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) dan ayat (7a) Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Undang – Undang Pajak Pertambahan Nilai). Khusus bagi Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah,

dalam hal Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan melakukan penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah maka kolom PPnBM pada masing – masing formulir juga harus diisi.

Tata Cara Perolehan, Pengisian dan Pencetakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai

Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Pajak PER-44/PJ/2010, tata cara perolehan, pengisian dan pencetakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 adalah sebagai berikut:

1. Formulir induk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 beserta Lampirannya dalam bentuk formulir kertas (hard copy) dan Aplikasi Pengisian Surat Pemberitahuan (e-SPT) dapat diperoleh dengan cara:

• Diambil di Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.

• Digandakan atau diperbanyak sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak.

• Diunduh di laman Direktorat Jendral Pajak, dengan alamat http://www.pajak.go.id selanjutnya dapat dimanfaatkan/digandakan.

• Disediakan oleh Pengusaha Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak (khusus e-SPT).

2. Pengusaha Kena Pajak dapat mengisi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dan Lampirannya dalam bentuk formulir kertas (hard copy) dengan cara: • Ditulis dengan tangan menggunakan huruf balok (bukan huruf sambung). • Diketik dengan menggunakan mesin ketik.

3. Pengisian data pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dalam bentuk formulir kertas (hard copy) juga harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:

• Pengisian data pada Induk dan Lampiran Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai tidak boleh melebihi baris dan/atau kolom yang telah disediakan dan harus dituliskan dalam satu baris.

• Pengisian Nomor Pokok Wajib Pajak, Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak, nomor Dokumen Tertentu, dan nomor Nota Retur/Nota Pembatalan harus dituliskan secara lengkap dan tidak boleh disingkat. Untuk pengisian Surat Pemberitahuan dengan menggunakan tulisan tangan atau mesin ketik, Pengusaha Kena Pajak diperbolehkan mengisi data Nomor Pokok Wajib Pajak pada kolom atau baris tanpa menggunakan tanda baca, kecuali untuk identitas Nomor Pokok Wajib Pajak yang sudah disediakan formatnya pada formulir.

4. Penggunaan formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dalam bentuk PDF mengikuti ketentuan sebagai berikut:

• Pengusaha Kena Pajak dapat mencetak/print formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 langsung dari file PDF yang telah disediakan, selama memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. Dicetak dengan menggunakan kertas folio/F4 dengan berat minimal 70 gram. b. Pengaturan ukuran kertas pada printer menggunakan kertas (paper size) 8,5 x

13 inci (215 x 330 mm).

• Formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dalam bentuk file PDF terlebih dahulu dicetak, selanjutnya Pengusaha Kena Pajak mengisi formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 tersebut, menandatanganinya kemudian menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.

Tata Cara Penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM, Pelaporan dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111

Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Pajak PER-44/PJ/2010, tata cara penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM, pelaporan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 adalah sebagai berikut:

1. Batas waktu penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM

• PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak, harus disetor paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 disampaikan.

• Dalam hal tanggal jatuh tempo penyetoran bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

2. Batas waktu pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 • Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 harus disampaikan

paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

• Dalam hal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

3. Tempat pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 • Kantor Pelayanan Pajak.

• Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.

• Tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jendral Pajak.

4. Cara pelaporan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111

• Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 dapat disampaikan oleh Pengusaha Kena Pajak dengan cara:

a. Manual, yaitu:

• Disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan, atau tempat lain yang ditetapkan dengan Peraturan Direktur Jendral Pajak, dan atas penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 tersebut Pengusaha Kena Pajak akan menerima tanda bukti penerimaan.

• Disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir, dengan bukti surat. Bukti pengiriman surat tersebut dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan Surat Pemberitahuan, sepanjang Surat Pemberitahuan tersebut lengkap.

b. Elektronik (e-Filing), yaitu melalui sistem online yang real time melalui satu atau beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh Direktur Jendral Pajak.

• Pelaporan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 secara manual dapat dilakukan untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak

Pertambahan Nilai 1111 dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau dalam bentuk media elektronik.

• Dalam hal Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai 1111 disampaikan dalam bentuk media elektronik, induk Surat Pemberitahuan Masa

Dokumen terkait