• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN EVALUSI DATA

A. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi

Dari data yang telah disajikan pada Bab sebelumnya yaitu jumlah Wajib Pajak yang terdaftar untuk tahun pajak 2010 – 2012 mengalami peningkatan, dalam tabel dibawah ini akan disajikan persentase jumlah kenaikan Wajib Pajak :

Tabel 4.1 Persentase Kenaikan Wajib Pajak Terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

Tahun 2010 – 2012 No. Tahun Jumlah Wajib

Pajak Terdaftar Persentase Kenaikan/Penurun 1 2010 71.557 - 2 2011 73.914 3,29% 3 2012 76.509 3,51%

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binja dari tahun pajak 2010 – 2012 selalu mengalami peningkatan ini dapat dilihat dari presentase yang meningkat walaupun kecil, misalnya pada tahun pajak 2010 sampai tahun 2011 Wajib Pajak orang pribadi

yang mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai naik sebesar 3,29%, dan dari tahun 2011 sampai tahun 2012 terdapat kenaikan sebesar 3,51%. Kenaikan persentase ini membuktikan tingkat kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi kewajibannya untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak meningkat.

Selain mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, kewajiban lainnya adalah menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang pribadi untuk melapor pajaknya ke kantor pajak. Salah satu agenda rutin tahunan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah penerimaan laporan SPT Tahunan Wajib Pajak. Dalam proses penyelenggaraannya, DJP menunjuk setiap Kantor Pelayanan Pajak untuk melaksanakan penerimaan SPT Tahunan bagi seluruh Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah kerja masing – masing. Setelah SPT Tahunan yang telah diisi oleh Wajib Pajak dengan benar dan lengkap disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar, maka selanjutnya fiskus akan mengolah SPT yang telah masuk. Proses pengolahan SPT secara benar dan lengkap merupakan tahap yang penting dalam admnistrasi pajak. Pengolahan SPT adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penelitian SPT dan perekaman SPT, baik meliputi penatausahaan yang meliputi penerimaan SPT, pencatatan/perekaman (recording) SPT, penggolongan SPT dan penyimpanan (Filling) dokumen SPT maupun dan dalam pelayanan yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak. (PER-1:2010)

Kendala yang terjadi setiap tahun dalam pelaksanaan penerimaan SPT Tahunan adalah terjadi penumpukan Wajib Pajak yang ingin melaporkan SPT

Tahunannya, dikarenakan Wajib Pajak cenderung melaporkan SPT Tahunannya pada hari – hari terakhir batas akhir pelaporan, yaitu paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak (31 Maret) untuk Wajib Pajak Orang Pribadi. (Waluyo:2010)

Pada saat berakhirnya batas penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi maka fiskus dapat melihat jumlah SPT yang disampaikan oleh Wajib Pajak apakah sesuai dengan keadaan seharusnya atau tidak. Hal ini berlangsung dari tahun ke tahun sehingga fiskus dapat mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam menjalankan kewajibannya untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh sehingga fiskus dapat membandingkannya dari tahun ke tahun. Sebagai contoh penulis akan memberikan data tentang Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Binjai dan Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan PPh dengan tepat waktu atau terlambat pada tahun pajak 2010 – 2012

Tabel 4.2 Wajib Pajak Terdaftar dan Wajib Pajak yang Menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi pada KPP Pratama Binjai

2010 – 2012 No. Tahun Wajib

Pajak Terdaftar

SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Disampaikan Tidak

Disampaikan Tepat Waktu Terlambat Jumlah

1 2010 71.557 23.692 1.061 24.753 46.804 2 2011 73.914 25.809 1.079 26.888 47.026 3 2012 76.509 23.775 864 24.639 51.870

Grafik 4.1 Perbandingan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar dengan yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Dari tabel dan grafik tersebut diatas dapat diketahui bahwa jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai sejak tahun 2010 – 2012 selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk mendaftar sebagai Wajib Pajak meningkat. Namun jumlah yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tidak sebanding dengan jumlah wajib pajak orang pribadi terdaftar.

Pada tahun 2010 terdapat 71.557 Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, akan tetapi tercatat hanya 24.753 Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi atau hanya sekitar 34,59% dan 46.804 Wajib Pajak Orang Pribadi Tidak menyampaikan, jauh lebih

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 2010 2011 2012

Wajib Pajak Terdaftar SPT Disampaikan SPT Tidak Disampaikan

tinggi jumlahnya dibandingkan Wajib Pajak yang Menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Dari sedikit jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan PPh-nya tidak semua menyampaikan SPT Tahunan tepat pada waktunya. Dari jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan tahun pajak 2010, 4,29% diantaranya menyampaikan SPT Tahunan terlambat atau melewati batas penyampaian yang telah ditentukan.

Tahun 2011 jumlah Wajib Pajak terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai mengalami peningkatan 3,29% dari tahun sebelumnya, menjadi 73.914 Wajib Pajak Terdaftar. Jumlah penyampaian SPT Tahunan juga meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu tercatat 26.888 Wajib Pajak Orang Pribadi menyampaikan SPT Tahunan PPh atau sekitar 36,38% dari Jumlah Wajib Pajak terdaftar. Dari seluruh jumlah SPT Tahunan PPh Orang yang disampaikan untuk tahun pajak 2011 1.079 diantaranya disampaikan tidak tepat pada waktunya. Walaupun meningkat dari tahun sebelumnya, penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi ini masih dikatakatan rendah dan masih dibawah yang Direktorat Jenderal Pajak targetkan yaitu 60% dari seluruh Wajib Pajak.

Peningkatan jumlah Wajib Pajak juga terdapat pada tahun 2012 yang mengalami kenaikan 3,51% dari tahun 2011 menjadi 76.509 Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar. Peningkatan jumlah Wajib Pajak terdaftar ini berbanding terbalik dengan penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang mengalami penurunan. Jumlah penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi untuk tahun pajak 2012 yang

Jenderal Pajak menargetkan jumlah penyampaian SPT tahun 2012 mencapai 62,5% dari seluruh Wajib Pajak. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa dari seluruh jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar hanya 24.639 yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi atau hanya 32,20%, sangat jauh dari jumlah yang telah ditargetkan.

Kepatuhan wajib pajak dalam meyampaikan SPT Tahunannya, tidak hanya dillihat dari SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang disampaikan namun juga dapat kita lihat dari ketepatan waktu dalam penyampaian SPT Tahunan. Dari data yang telah tersaji sebelumnya, kita ketahui bahwa setiap tahun terdapat wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT Tahunannya dan yang tidak meyampaikan SPT Tahunannya. Dari jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan yang disampaikan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai tidak seluruh Surat pemberitahuan diterima tepat pada waktunya. Perbandingan jumlah SPT yang diterima tepat pada waktunya dan yang diterima tidak tepat waktu atau melewati batas yang ditentukan yaitu 31 Maret tahun berikutnya, dapat dilihat pada Grafik 4.2 berikut:

Grafik 4.2 Perbandingan Jumlah SPT tahunan PPh Orang Pribadi yang disampaikan Tepat waktu dan Tidak Tepat Waktu

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai 2010 – 2012

Setiap tahun terdapat SPT tahunan yang disampaikan terlambat. Dari grafik tersebut jelas terlihat perbandingan antara jumlah SPT PPh Orang Pribadi yang disampaikan tepat waktu dengan yang meyampaikan SPT PPh Orang Pribadi tidak tepat waktu berbanding jauh. Meskipun jumlah SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang disampaikan tidak tepat pada waktunya hanya sedikit, namun hal ini juga mencerminkan ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai masih tinggi.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 2010 2011 2012 Tepat Waktu Tidak Tepat waktu

Rasio kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dalam menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Rasio Penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2010 - 2012

Tahun Pajak Penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Disampaikan Tepat

Waktu

Disampaikan Tidak Tepat Waktu

Tidak Disampaikan

2010 33,11% 1,48% 65,41%

2011 34,92% 1,46% 63,62%

2012 31,08% 1,13% 67,79%

Dari tabel berikut untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 jelas terlihat jumlah SPT Tahunan yang tidak disampaikan sangat tinggi selalu berada di atas 50%. Presentase kepatuhan Wajib Pajak Orang PRibadi dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh dari tahun 2010 – 2012 yang menyampaikan SPT Tepat waktu hanya rata-rata hanya 33,04%. Ini menunjukkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sangat rendah.

Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahun PPh Orang Pribadi sangat rendah. Dilihat dari presentase Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dari tahun 2010 – 2012 mengalami peningkatan. Akan tetapi apabila dibandingkan jumlah Wajib Pajak yan terdaftar setiap tahunnya dengan jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi persentase itu sangatlah rendah. Untuk menanggapi hal tersebut memang sudah ada peraturan yang tercantum dalam Undang Undang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan Pasal 7 ayat (1) apabila SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tidak disampaikan maka akan dikenakan sanksi sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah). (Undang – Undang KUP : 2007)

B.Faktor yang Menyebabkan Wajib Pajak Tidak Memenuhi Kewajiban

Dokumen terkait