• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah adanya Perjanjian Hudaibiyyah/ Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam punya kesempatan untuk berdakwah secara lebih luas// Beliau mengirimkan banyak surat/ kepada pembesar di berbagai negeri// Rasulullah SAW menyeru mereka kepada Islam// Salah satu media dakwah Rasul kita ini/

memang adalah dengan mengirimkan surat/ kepada penguasa-penguasa berbagai Negara//

Berikut ini adalah kisah tentang salah satu surat yang dikirimkan Nabi Muhammad// Penerima surat ini adalah Raja Negus/ penguasa Ethiopia// Begini isi suratnya/ saya bacakan untuk mitra pendengar RWK sekalian//

“Dari Muhammad utusan Allah/ untuk An-Najasyi/ penguasa Abyssinia (Ethiopia).”//

“Salam bagimu/ sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah/ yang tidak ada Tuhan kecuali Dia// Raja/Yang Maha Suci/ Yang Maha Sejahtera/ Yang Mengaruniakan keamanan/ Yang Maha Memelihara/ dan aku bersaksi/ bahwa Isa putra Maryam/ adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya/ yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih/baik/ dan terpelihara// Maka ia hamil/ kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya/ sebagaimana diciptakan Adam dari tanah/ dengan tangan Nya// Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah// Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu/ maka terimalah nasihatku// Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk.”//

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menulis surat itu kepada An-Najasyi/ yakni nama lain dari Ashhamah bin Al-Abjar/ dan menyerunya kepada

Islam// Raja An-Najasyi mengambil surat itu// Beliau lalu meletakkan surat Nabi Muhammad itu ke wajahnya/ dan langsung turun dari singgasana// Beliaupun masuk Islam/ melalui Ja’far bin Abi Tholib radiyallahu ‘anhu//

Raja Negus atau An-Najasyi itu/ lalu mengirimkan surat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam// An-Najasyi menyatakan tentang keislamannya melalui surat itu// Raja An-Najasyi akhirnya meninggal dunia/ pada bulan Rajab/ tahun ke-9 Hijriyyah// Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitakan hal itu pada hari wafatnya/ lalu melakukan shalat ghaib untuknya//

Beliau juga mengabarkan/ bahwa Raja An-Najasyi kelak akan masuk surga///

Sumber-sumber:

http://www.dikutip.com/2011/02/subhanallah-dokumen-asli-surat-surat.html

https://www.facebook.com/notes/%DB%9E-kristologi-%DB%9E/info-dokumen-asli-surat-surat-nabi-muhammad/363429837011957

Script Kuis Kisah Teladan Edisi 19 : Perang Khaibar

Khaibar/ adalah daerah yang ditempati oleh kaum Yahudi/ setelah diusir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam/ dari Madinah/ ketika mereka melanggar perjanian damai// Di sana mereka menyusun rencana/ untuk melampiaskan dendamnya terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam/ Islam/ dan kaum muslimin//

Pada bulan Muharram tahun ketujuh Hijriah/ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 1400 sahabat yang ikut di Hudaibiyah/ berangkat menuju Khaibar//

Para sahabat berangkat/ dengan penuh keyakinan dan besar hati/ terhadap janji Allah// Mereka tahu bahwa Khaibar itu/ perkampungan Yahudi yang paling kokoh dan kuat// Bentengnya berlapis/ dan senjata serta kesiapan perang Yahudi/

sudah mapan// Akan tetapi/ pasukan muslim tetap berjalan tegap// Mereka bergerak menuju Khaibar sambil bertakbir dan bertahlil/ dengan suara keras//

Sampai-sampai/ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka/ dan memerintahkan mereka agar merendahkan suara/ sebab Allah Maha Dekat/ tidak tuli// dan tidak jauh//

Sebelum subuh/ pasukan muslim tiba di halaman Khaibar// Kaum Yahudi tidak mengetahuinya/ mereka tidak sadar pasukan muslim sudah sampai di tempat mereka// maka kaum Yahudi itu kaget setengah mati/ saat mendapati ada tentara muslim di daerah mereka// Orang-orang Yahudi itu ketakutan dan masuk bersembunyi ke dalam benteng//

Kaum muslimin menyerang dan mengepung benteng-benteng Yahudi//

Hari berikutnya/ sebelum penyerangan tahap kedua/ Rasul memilih sahabatnya yang akan diserahi bendera perang// Beliau memanggil Ali yang sedang sakit mata// Setelah sampai di hadapannya/ Nabi menyembuhkan sakit mata Ali//

Kemudian beliau shalallahu alaihi wasallam berpesan//

“Ajaklah mereka kepada Islam/ sebelum engkau memerangi mereka//

Sebab/ demi Allah/ seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu/ maka sungguh/ itu lebih baik bagimu/ dari pada onta merah//

Saat itu/ onta merah adalah harta bangsa Arab yang paling mewah//

Kaum Yahudi tidak pernah berhenti/ dari rencana buruk terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Islam//

Karena mereka kalah dari Perang Khaibar/ dan beberapa kali gagal dalam upaya untuk membunuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam/ maka mereka bermaksud untuk membunuh beliau dengan siasat baru// Seorang wanita Yahudi berperan besar dalam makar buruk ini// Wanita Yahudi itu memberi hadiah kepada Nabi/ berupa hidangan daging paha kambing panggang yang sudah diberi banyak racun//

Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakannya/ daging tersebut mengabari beliau bahwa ia beracun// Maka beliau memuntahkan daging beracun itu// Ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam//

Adapun Bisri bin Baru radhiallahu ‘anhu/ yang ikut makan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam/ meninggal dunia karena racun tersebut//

Oleh sebab itu/ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membunuh wanita ini sebagai qishosh///

Sumber-sumber: Majalah Al-Furqon Edisi 1 Tahun Kesebelas 1432 H Artikel www.KisahMuslim.com

Script Kuis Kisah Teladan Edisi 20 : Perang Mu’tah

Islam yang mulia/ selalu menjaga keagungan wajahnya// Islam terbebas dari tuduhan selama ini/ yang menyatakan bahwa/ Islam adalah agama teroris/

perusak/ tidak cinta damai// Padahal, Islam sangat menghargai ikatan

perdamaian// Islam tidak akan memulai peperangan/ sebelum musuh melakukan kesalahan/ atau memulai peperangan terlebih dahulu//

Perang Mu'tah adalah perang pertama kaum muslim dengan Romawi//

Penyebab peperangan ini bermula/ ketika Rasulullah mengirim utusan/ untuk menemui penguasa Bashra// Di tengah jalan/ utusan itu ditangkap/ dan dibawa ke hadapan kaisar Romawi/ lalu kepalanya dipenggal// Pelecehan dan pembunuhan utusan Negara/ termasuk menyalahi aturan politik dunia// Selain itu/ 15 orang sahabat Rasulullah/ juga dibunuh// Hal inilah yang membuat Nabi kita marah//

Selanjutnya/ beliau mempersiapkan sebuah pasukan// Pasukan muslim terdiri dari 3.000 personel/ untuk menghadapi kekuatan besar Romawi yang berjumlah 200.000 pasukan// Berarti/ satu orang tentara muslim harus melawan enam puluh tujuh orang (1:67)!//

Rasulullah ikut merancang strategi perang Mu’tah dalam menghadapi pasukan Romawi/ yaitu sebagai berikut.

Strategi Rasulullah dalam Perang Mu'tah

1. Rasulullah menggerakkan pasukan muslim secara totalitas// Jumlah 3000 pasukan itu adalah jumlah pasukan terbesar yang dimiliki kaum muslim setelah perang Ahzab//

2. Rasulullah Mengangkat dan Merekomendasikan Komandan Perang.

"Kalau Zaid gugur/ Ja'far bin Abi Thalib yang memegang pimpinan//

Kalau Ja'far gugur/ Abdullah bin Rawahah yang memegang pimpinan."//

Itulah rekomendasi yang diberikan Rasulullah// Adapun peperangan ini merupakan perang pertama bagi Khalid bin Walid/ setelah beberapa waktu

sebelumnya masuk Islam// Dengan sukarela/ ia menjadi prajurit di bawah komando/ orang-orang yang telah ditunjuk Rasulullah.//

3. Membuat Aturan Perang

Rasulullah berpesan kepada para komandan/ sebelum mereka berangkat//

Diriwayatkan dalam sahih Bukhari,/ "Berperanglah kalian atas nama Allah/ di jalan Allah/ melawan orang-orang kafir/ kepada Allah// Jangan berkhianat/ jangan mencincang mayat/ jangan membunuh anak-anak/ wanita/ orang yang sudah tua renta/ orang yang menyendiri di biara Nasrani// Jangan menebang pohon kurma dan pohon apa pun/ dan jangan merobohkan bangunan."//

4. Melepas Keberangkatan Pasukan

Strategi perang ini/ biasa dilakukan oleh para pemimpin/ untuk memompa semangat pasukan// Beliau mengantarkan mereka/ sampai di tempat bernama Tsaniatul Wada'// Setelah itu/ pasukan berangkat dengan rahmat Allah/ tanpa ada ketakutan sedikit pun di dalam hati mereka/ kecuali takut kepada Allah// Menuju karunia Allah/ dengan menghadapi pasukan besar musuh// Inilah komitmen terbesar seorang muslim diuji//

Tidak salah/ jika Rasulullah mengatakan bahwa/ "Puncak dari agama adalah jihad."// Hal tersebut memberikan gambaran kepada kita/ bahwa perjuangan yang kita lakukan pada bangsa Indonesia/ belum sebanding dengan perjuangan para Nabi dan sahabat-sahabatnya///

Sumber: dari buku "Strategi Perang Rasulullah?. Muhammad Abu Ayyasy. QultumMedia. 2009.

http://qultummedia.com/37-artikel/ibadah-haji/356-strategi-jenius-khalid-bin-walid-dalam-perang-mutah

Script Kuis Kisah Teladan Edisi 21 : Fathu Makkah

Episode berikutnya/ dalam sejarah kemenangan kaum muslimin/ di bawah bimbingan kenabian/ yang terjadi di bulan Ramadhan/ adalah Fathu Makkah (penaklukan kota Mekkah)// Peristiwa ini terjadi pada tahun delapan Hijriyah//

Allah menyelamatkan kota Makkah/ dari kesyirikan dan kedhaliman/ menjadi kota bernafaskan Islam/ dengan ruh tauhid dan sunnah// Dengan peristiwa fathu makkah ini/ Allah mengubah kota Makkah/ yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan/ menjadi kota yang merupakan lambang keimanan dan kepasrahan/ kepada Allah ta’ala//

Sebab Terjadinya Fathu Makkah

Diawali dari perjanjian damai Hudaibiyah/ antara kaum muslimin Madinah/ dengan orang musyrikin Quraisy// Orang Quraisy dari Bani Bakr melanggar perjanjian Hudaibiyah ini// Mereka menyerang suku Khuza’ah (sekutu Nabi Muhammad SAW)// Penyerangan ini dilakukan secara licik/ serangannya mendadak di malam hari// Maka/ dengan adanya pengkhianatan ini/ Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam memerintahkan para shahabat/ untuk menyiapkan senjata dan perlengkapan perang// Beliau mengajak semua shahabat untuk menyerang Makkah// Beliau barsabda, “Ya Allah/ buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar/ hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”//

Dalam kisah ini/ ada pelajaran penting yang bisa dipetik// Ternyata/ kaum muslimin dibolehkan untuk membatalkan perjanjian damai dengan orang kafir//

Namun/ pembatalan perjanjian damai ini/ harus dilakukan seimbang// Artinya tidak boleh sepihak/ melainkan masing-masing pihak tahu sama tahu//

Untuk menjaga misi rahasia ini/ Rasulullah membuat strategi pengalihan perhatian// Akan tetapi/ secara diam-diam ada salah seorang Muhajirin/ yang membocorkan rencana penyerangan rahasia Rasulullah saw ini/ kepada kerabatnya di Makkah// Hampir saja rencana penaklukan Makkah itu terbongkar//

Akan tetapi/ dengan sigap Rasulullah SAW mengirim Ali dan Al-Miqdad untuk mengamankan surat yang masih dalam perjalanan tersebut//

Selanjutnya mitra Pendengar/ Pasukan Islam Bergerak Menuju Makkah//

Nabi Muhammad keluar dari Madinah/ bersama sepuluh ribu shahabat yang siap perang// Beliau memberi tugas kepada Abdullah bin Umi Maktum/ untuk menggantikan posisi beliau di Madinah//

Sepanjang perjalanan menuju Makkah/ rombongan Rasulullah beberapa kali bertemu dengan orang yang kemudian masuk islam/ termasuk pembesar Quraisy dan penentang yang paling keras/ Abu Sufyan//

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam memasuki kota Makkah dengan menundukkan kepala/ sambil membaca firman Allah// “Sesungguhnya kami memberikan kepadamu/ kemenangan yang nyata.”// (Qs. Al Fath: 1)//

Beliau mengumumkan kepada penduduk Makkah,/ “Siapa yang masuk masjid maka dia aman/ siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman/

siapa yang masuk rumahnya dan menutup pintunya maka dia aman.”// Mendengar itu/ semua orang Quraisy bersembunyi agar aman//

Beliau SAW terus berjalan/ hingga sampai di Masjidil Haram// Beliau thawaf dengan menunggang onta/ sambil menggulingkan berhala-berhala di sekeliling Ka’bah// Kemudian/ beliau memerintahkan/ untuk menghapus semua gambar yang ada di dalam Ka’bah// Lantas/, beliau shalat//

Setelah itu/ Nabi bersabda kepada orang-orang Quraisy dari pintu Ka’bah//

“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya// ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian// Allah mengampuni kalian// Dia Maha penyayang// Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”//

Begitulah/ Makkah telah takluk tanpa perlu pecah perang yang menumpahkan darah//

Sumber http://muslim.or.id/sejarah-islam/fathu-makkah-pelajaran-dari-penaklukan-kota-mekkah.html

Script Kuis Kisah Teladan Edisi 22 : Perang Tabuk Perang Tabuk//

Perang ini terjadi pada bulan Rajab tahun 9 Hijriah// Tabuk/ adalah suatu tempat yang terletak antara Hijaz dan Syam//

Peperangan ini berawal dari keinginan kerajaan Romawi / untuk menyerang negara Islam Madinah// Mereka mengumpulkan tentaranya di Syam/

dan membuat kongkalokong dengan kabilah-kabilah Arab lainnya/ seperti Lakham/ Juzam/ Amilah/ dan Ghosan//

Rasulullah mengadakan persiapan untuk menghadapi tantangan ini//

Kaum muslimin sempat mengalami banyak kesulitan/ karena cuaca waktu itu

sangat panas// Sekalipun begitu/ semangat juang kaum Mukminin tidak luntur sedikit pun// Ada tiga orang sahabat yang bersedia mengeluarkan biaya/ untuk keperluan perang Tabuk// Abu Bakar menginfakkan 40.000 dirham/ Umar menyedekahkan setengah dari nilai seluruh kekayaannya/ dan Utsman pun begitu//

Namun/ uang sebesar itu baru bisa menutup sepertiga ongkos perang/ atau baru bisa membiayai pasukan sejumlah 10.000 orang// Padahal/ Rasulullah berhasil menghimpun 30.000 orang tentara/ yang terdiri atas 20.000 infanteri/ dan 10.000 orang tentara berkuda (kavaleri)// Ini merupakan pasukan terbesar sepanjang sejarah peperangan bangsa-bangsa Arab/ sampai dewasa ini//

Nabi dan pasukannya segera mencapai Desa Tabuk// Tetapi setelah bersiaga selama lebih kurang 20 hari/ ternyata pasukan Romawi dan sekutu-sekutunya tidak kunjung datang/ sehingga Nabi dan 30.000 pasukan itu pulang ke Madinah//

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersama pasukan muslimin mulai mendekati kota Madinah// Beberapa penduduk kota berlarian menyambut beliau//

Begitu pula wanita dan anak-anak yang hendak menyambut beliau/ suami/ dan ayah-ayah mereka// Mereka yang tidak ikut perang berduyun-duyun datang ke masjid/ menyampaikan uzur mereka dan mohon pengampunan// Rasul menerima permohonan ampun mereka// Akan tetapi/ ada tiga sahabat yang mengakui kesalahannya tidak ikut berangkat ke perang Tabuk/ tanpa menyebutkan uzur//

Mereka sadar diri atas kesalahan mereka/ dan siap menanggung konsekuensinya//

Akhirnya mereka sempat dikucilkan atas perintah Rasulullah//

Perang Tabuk ini/ merupakan peperangan yang terakhir selama hidup Nabi// Dan atas peristiwa ini turun firman Allah/ “Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi/ orang-orang Muhajirin/ dan Anshar/ yang mengikuti Nabi dalam masa sulit/ setelah hati sebagian mereka hampir berpaling// Kemudian Allah menerima taubat mereka itu// Sesungguhnya Allah Maha pengampun/ dan Maha Penyayang// Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan penerimaan taubatnya/ hingga apabila bumi telah menjadi sempit oleh mereka/ serta mereka telah mengetahui tidak ada tempat berlindung dari siksaan/ melainkan kepada Allah saja// Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap di dalamnya// Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

(QS. At-Taubah: 117-118)

Sumber: http://www.hadielislam.com/indo/sirah-nabawi/586-perang-tabuk.html

Script Kuis Kisah Teladan Edisi 23 : Haji Wada’

Bulan Dzul Qa’dah sudah di ambang pintu// Kota Madinah masih sibuk sebagaimana biasa// Sesudah Makkah berada dalam pangkuan Islam/ kabilah-kabilah Arab dan beberapa raja kecil di sekitar Hijaz/ mengirim utusan mereka//

Ada yang menerima Islam dan menganutnya/ ada pula yang masih memilih keyakinan lamanya/ tetapi bersedia mengirimkan jizyah(pajak)//

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah menunaikan ibadah haji (Haji secara Islam) selain pada tahun ke 10 H ini// Haji ini dikenal dengan Haji Wada’/ karena beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menitipkan pesan-pesan kepada kaum muslimin/ dan tidak berhaji lagi sesudah itu//

Ketika muncul keinginan untuk menunaikan haji/ Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wasallam memberitahukannya kepada seluruh kaum muslimin/ bahwa beliau akan berangkat haji// Mendengar berita ini/ tidak hanya para sahabat yang di Madinah dan sekitarnya yang bersiap-siap// Mereka yang di Makkah juga mempersiapkan diri/ menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan saudara-saudara mereka/ yang ingin berhaji//

Siang hari/ Sabtu 26 Dzul Qa’dah/ seusai shalat zhuhur empat rakaat/

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertolak dari Madinah//

Pada hari keberangkatan/ ribuan kaum muslimin bertemu dengan beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam di sebuah jalan// Mereka pun bergabung bersama rombongan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam// Lautan manusia/

mengelilingi Rasulullah di depan/ belakang/ kanan dan kiri beliau// Ada yang berjalan kaki/ ada pula yang di atas kendaraan mereka//

Baitullah yang telah bersih dari kotoran dan budaya syirik/ seolah-olah memanggil orang-orang yang dahulu ‘memuliakannya’ dengan adat jahiliah/ agar menggantinya dengan pemuliaan di atas ajaran Islam//

Ribuan manusia/ satu hati/ satu tujuan/ mengagungkan Pencipta mereka/

tunduk sambil melantunkan talbiyah// Hilang sudah kesombongan jahiliah//

Dalam haji wada’ ini/ Rasulullah menyampaikan wasiat/ yang seolah merangkum seluruh ajaran islam.//

Setelah memuji Allah/ mengucapkan syahadatain/ Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wasallam menyampaikan pesan-pesannya// Seolah-olah itu adalah pesan

terakhir/ ungkapan perpisahan/ dan pernyataan selesainya tugas dan tanggung jawab/ mengemban risalah Dzat Yang Mahaagung/ Allah Subhanahuwata’ala//

Wasiat yang menyentuh// Seolah-olah menyiratkan/ bahwa usia beliau yang penuh berkah akan berakhir/ pertemuan dan kebersamaan akan usai// Lalu beliau shallallahu’alaihi wasallam/ akan bersiap-siap menjumpai Kekasihnya/

Allah Subhanahuwata’ala//

Tuntas sudah// Semua yang terkait dengan ibadah haji telah beliau ajarkan/

melalui ucapan dan perbuatan// Bahkan/ seluruh ajaran Islam/ besar maupun kecil/

lahir dan batin/ telah beliau ajarkan//

Saat itulah turun wahyu terakhir//

“Pada hari ini/ telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu// dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku/ dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”// (al-Maidah: 3)///

Script Kuis Kisah Teladan

Dokumen terkait