• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI Pasal 1

Dalam dokumen Gambar Rangka Atap Model CAD 2D (Halaman 163-169)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pasal 18 Pelelangan Ulang

11.2. SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI Pasal 1

Jaminan Lelang

1. Jaminan lelang (tender garansi) berupa Surat Jaminan Bank milik Pemerintah atau Bank Umum/Lembaga Keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan tanggal 24 Februari 1988 Nomor : 205/KMK/013/1988.

2. Bagi Pemborong yang tidak ditetapkan sebagai pemenang pelelangan, jaminan lelang dapat diambil setelah Panitia mengumumkan pengumuman pemenang pelelangan.

3. Bagi Pemborong yang ditetapkan menjadi pemenang pelelangan, diberikan kembali pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pemimpin Proyek sekaligus menerima SPK.

Pasal 2

Jaminan Pelaksanaan

1. Jaminan Pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak 2. Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Pemimpin Proyek pada saat menerima

SPK.

3. Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan apabila prestasi mencapai penyelesaian 100% dan pekerjaan sudah diserahkan untuk yang pertama

Penyerahan ke I).

Jaminan Uang Muka :

1. Besarnya sesuai dengan peraturan yang masih berlaku sebesar 20% dari kontrak.

2. Uang muka dibayarkan setelah Pemborong menyerahkan Jaminan Uang Muka dan setelah Pemborong menandatangani kontrak.

3. Pengembalian uang muka secara berangsur-angsur diperhitungkan dalam tahap pembayaran, yang akan diatur dalam kontrak.

4. Jaminan Uang Muka menjadi milik negara apabila terjadi pemutusan perjanjian dan dapat dicairkan oleh Pemimpin Proyek secara langsung.

5. Jaminan Uang Muka harus dari Bank yang berdomisili di Semarang.

Pasal 3

Rencana Kerja (Time Schedule)

1. Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan yang disetujui oleh Pemimpin Proyek selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah SPK diterbitkan serta daftar nama pelaksanaan yang dikerahkan untuk penyelesaian proyek ini.

2. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaan menurut rencana kerja tersebut.

Pasal 4

Laporan Harian dan Mingguan

1. Konsultan pengawas tiap minggu diwajibkan mengirimkan laporan kepada Pemimpin Proyek mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan harian.

2. Penilaian persentase kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak termasuk adanya bahan-bahan di tempat pekerjaan dan tidak atas dasar besarnya pengeluaran uang oleh Pemborong.

3. Contoh blangko harian dan mingguan dapat berkonsultasi dengan Proyek.

4. Atas keterlambatan pembuatan laporan harian dan mingguan oleh Konsultan pengawas akan diatur secara teratur oleh pihak proyek.

Pasal 5

Pembayaran (Pasal 50 dari A.V)

1. Pembayaran uang muka dapat dibayarkan setelah Surat Perjanjian Pemborongan selesai ditandatangani oleh pihak pertama dan pihak kedua telah menyerahkan jaminan uang muka dari Bank lainnya atau Lembaga Keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam Keppres 16/1994 Tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Bab I Pedoman Pokok, Bagian Ketiga Pengeluaran Anggaran Pasal 22 ayat (4a) yang berbunyi :

“Uang muka dapat diberikan sebesar 30% dari nilai surat perjanjian/kontrak bagi golongan ekonomi lemah dan sebesar 20% dari nilai surat perjanjian/kontrak bagi golongan bukan ekonomi lemah”. Dikarenakan proyek diperuntukan bagi kontraktor yang bukan golongan ekonomi lemah dan berdasar pada peraturan tersebut, maka uang muka diberikan sebesar 20% dari Nilai Kontrak serta dilakukan setelah selesainya penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan ini oleh kedua belah pihak.

2. Pembayaran angsuran selanjutnya diatur sebagai berikut :

a. Angsuran pertama dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 40% dan dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaan Pelaksanaan yang diuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.

b. Angsuran kedua dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 70% dan dinyatakan daam Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Prestasi Pekerjaaan Pelaksanaan yang dibuat oleh pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.

c. Angsuran ketiga dibayarkan sebesar 30% dari nilai kontrak yang telah dikurangi dengan 6% (30% dari uang muka) atau sebesar 24% dari Nilai Kontrak, setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% dan diserahkan Pertama Kalinya (Serah Terima I) dinyatakan dengan Berita Acara yang telah disetujui pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.

yang telah dikurangi dengan 2% (10% dari uang muka) atau sebesar 8%

dari Nilai Kontrak, setelah pihak kedua menyelesaikan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan dan pekerjaan diserahkan untuk yang kedua kalinya (Serah Terima II) dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua yangdisetujui pihak pertama dan diketahui pejabat yang berwenang.

3. Tiap mengajukan pembayaran angsuran (termijn) harus disertai Berita Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan pekerjaan dan foto berwarna.

4. Pada penyerahan pekerjaan baik pada penyerahan pertama maupun penyerahan kedua harus disertai Berita Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan pekerjaaan dan foto berwarna. Khusus untuk penyerahan kedua ditambah dengan As Built Drawing.

Pasal 6

Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)

1. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak seluruhnya dibubuhi materai Rp 6000,00 atas biaya pemborong.

2. Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak dibuat rangkap 15 (lima belas) atas biaya pemborong.

3. Konsep Kontrak dibuat oleh Pemimpin Proyek, sedangkan lampiran-lampiran dan seluruh Kontrak disiapkan oleh pemborong, antara lain:

a. Bestek dan Voorwaarden/ RKS yang disahkan.

b. Berita Acara Aanwijzing yang disahkan.

c. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran.

d. Berita Acara Evaluasi.

e. Usulan Penetapan Pemenang.

f. Penetapan dan Pengumuman Pemenang.

g. SPK (Gunning) dan Surat Penawaran besarta lampiran-lampirannya.

h. Foto copy Jaminan Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan.

Pasal 7

Permulaaan Pekerjaan

1. Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung dari SPK (Gunning) dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek, pekerjaan harus sudah dimulai.

2. Bilamana ketentuan seperti tersebut pasal 7 di atas tidak dipenuhi, maka jaminan pelaksanaan dinyatakan hilang dan menjadi milik pemerintah.

3. Pemborong wajib memberitahukan kepada Pemimpin Proyek bila akan memulai pekerjaan dan Pemborong wajib melakukan pemotretan dari 0%

sampai 100% dan dicetak menurut petunjuk konsultan pengawas.

Pasal 8

Penyerahan Pekerjaan

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 hari kalender, termasuk hari besar dan hari raya.

2. Pekerjaan dapat diserahkan uang pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah selesai 100% dan dapat diteriam dengan baik oleh Pemimpin Proyek dengan disertai Berita Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan.

3. Untuk memudahkan dalam suatu penelitian sewaktu diadakan pemeriksaan teknis dalam rangka penyerahan ke I, maka surat permohonan pemeriksaaan teknis yang diajukan kepada Pemimpin Proyek supaya dilampiri:

a. Daftar kemajuan pekerjaan

b. Empat album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi pekerjaan 4. Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada pemimpin

proyek harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.

Pasal 9

Masa Pemeliharaan (Onderhoud Termijn)

1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender setelah penyerahan pertama.

2. Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn) terjadi kerusakan akibat kurang sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu

memperbaiki dan menyempurnakan.

3. Meskipun pekerjaan telah diserahkan yang kedua kalinya namun Pemborong masih terikat pada pasal 9.

Pasal 10

Perpanjangan Waktu Penyerahan

1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan petama yang diajukan kepada Pemimpin Proyek harus sudah diterima selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertaam kali berakhir dan surat tersebut supaya dilampiri :

a. Data-data yang lengkap.

b. Time schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan.

2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang lengkap tidak akan dipertimbangkan.

3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya dapat diterima oleh Pemimpin Proyek bilamana :

a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer of minderwork) yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

b. Adanya surat perintah tertulis dari Pemimpin Proyek tentang pekerjaan tambahan untuk sementara waktu dihentikan.

c. Adanya force majeure (bencana alam, gangguan keamanan, pemogokkan, perang) kejadian mana harus diteguhkan oleh yang berwenang.

d. Adanya gangguan curah hujan terus menerus di tempat pekerjaan dan secara langsung mengganggu pekerjaan yang dilaporkan oleh Konsultan Pengawas dilegalisir oleh Unsur Teknis yang bersangkutan.

e. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan karena lahan yang dipakai untuk bangunan masih ada masalah.

Pasal 11

Dalam dokumen Gambar Rangka Atap Model CAD 2D (Halaman 163-169)

Dokumen terkait