• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel VIF Tolerance value Asumsi Multikolinieritas

ROA 1,194 0,838 tidak terjadi multikolinieritas FL 2,726 0,367 tidak terjadi multikolinieritas

commit to user

FS 1,328 0,753 tidak terjadi multikolinieritas OCF 1,139 0,878 tidak terjadi multikolinieritas IP 1,444 0,692 tidak terjadi multikolinieritas PPS 1,458 0,686 tidak terjadi multikolinieritas AGE 1,385 0,722 tidak terjadi multikolinieritas TL 1,195 0,837 tidak terjadi multikolinieritas UDW 1,473 0,679 tidak terjadi multikolinieritas AUD 1,692 0,591 tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : data diolah

· Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan melihat residual plot persamaan regresi, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas.

commit to user

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana titik- titik yang ada dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

· Uji Normalitas Regresi Berganda Model III

TABEL IV.14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .20160611

Most Extreme Differences Absolute .102

commit to user

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .723

Asymp. Sig. (2-tailed) .672

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : data diolah

KarenaSig . > 0,05 maka regresi model III normal.

2. Analisis Persamaan Regresi Berganda Model III

TABEL IV.15

Regresi Berganda Model III

Model Unstandardized Coefficients

3 B Std. Error (Constant) -0.318 0.451 ROA -0.007 0.008 FL -0.277 0.153 FS 0.108 0.059 OCF -2.88E-07 0 IP -0.094 0.086 PPS 0.143 0.279 AGE -0.006 0.003 TL 0.01 0.009 UDW -0.113 0.075 AUD -0.116 0.069

Sumber : data diolah

Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan dalam persamaan berikut :

IPORETN = - 0,318 – 0,007 ROA – 0,277 FL + 0,108FS – 2, 877E-7 OCF – 0,094 IP + 0,143 PPS -0,006 AGE + 0,010 TL – 0,113 UDW – 0,116 AUD

Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan :

· Nilai b1 sebesar -0,007, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel ROA sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,007.

commit to user

· Nilai b2 sebesar -0,277, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,277.

· Nilai b3 sebesar 0,108, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage

sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,108.

· Nilai b4 sebesar -2,877E-7 mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 2,877E-7.

· Nilai b5 sebesar -0,094, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,094.

· Nilai b6 sebesar 0,143, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel prosentase saham sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,143.

· Nilai b7 sebesar -0,006, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel AGE sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,006.

· Nilai b8 sebesar 0,010, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel time lag sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0, 010.

· Nilai b9 sebesar -0,113, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel underwriter

commit to user

· Nilai b10 sebesar -0,116, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel auditor sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,116.

G. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Hipotesis Model I

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

TABEL IV.16

Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai t Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi 1 Regresi 2,028 0,433 0,095 0,93 (Constant) 1.97 0.055 ROA -1.938 0.059 FL -1.203 0.235 FS -0.672 0.505 OCF -0.52 0.605 IP -0.898 0.374

Sumber : data diolah

Hipotesis model I penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm

size, operation cash flow dan Issue price berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10%.

commit to user

Hasil uji F pada hipotesis model I mempunyai signifikansi sebesar 0,093 yang berada di bawah 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel keuangan yaitu return

on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow dan Issue price

secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

b. Pengujian secara parsial (Uji t)

Berdasarkan hasil uji regresi berganda model I pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam variabel keuangan pada hipotesis model I secara parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap terjadinya underpricng. Hal ini berarti sesuai dengan penelitian Gerianta (2002) , Su (2004), dan Syarifah Aini (2009) bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Variabel FL tidak signifikan pengaruhnya terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Misnen (2003) dan penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

Variabel FS secara partial tidak berpengaruh terjadinya underpricing.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa investor tidak memperhatikan firm size dalam memilih untuk menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut. Perusahaan yang berskala besar tidak berarti memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik daripada perusahaan berskala kecil. Hasil ini sama dengan penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) dan Helen Sulistyo (2005).

Variabel OCF secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Bodin & Samuelsson (2010)

mengingat penelitian dilakukan untuk operation cash flow secara keseluruhan baik negatif atau pun positif. Penelitian Bodin & Samuelsson (2010) bahwa

commit to user

operation cash flow dan negatif operation cash flow tidak memiliki pengaruh

terhadap tingkat underpricing namun positif operation cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.

Variabel IP secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Dimovski & Brooks (2008)

dan Syarifah (2009) yang menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan Issue

price terhadap terjadinya underpricing.

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model I menunjukkan angka 0,095 artinya hanya 9,5 % dari variabel dependen yaitu underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non keuangan. Sisanya sebesar 91,5 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar variabel penelitian ini.

2. Hipotesis Model II

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

TABEL IV.17

Hasil Analisis Regresi Variabel Non Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai t Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi

2 1,913 0, 146 0, 049 0, 111 (Constant) 1.412 0.165 PPS 1.179 0.245 AGE -0.99 0.328 TL 0.952 0.346 UDW -1.504 0.14 AUD -1.069 0.291

Sumber : data diolah

commit to user

= Variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time lag,

underwriter dan auditor berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10%.

Hasil uji F pada hipotesis model II mempunyai signifikansi sebesar 0,111 yang berada di atas 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time lag, underwriter dan auditor secara simultan tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

b. Pengujian secara parsial (Uji t)

Variabel PPS secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gerinta

(2002).

Variabel AGE secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hal ini dimungkinkan karena investor menganggap tidak hanya perusahaan yang berumur tua yang berprospek bagus. Banyak perusahaan yang baru berdiri namun mempunyai prospek masa depan yang bagus, sehingga dapat menarik investor. Karena kemungkinan perusahaan yang telah lama berdiri dan seharusnya mempunyai publikasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru, namun calon investor kesulitan untuk mendapatkan informasi tersebut serta mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memperoleh informasi dari perusahaan tersebut. Selain itu, belum tentu perusahaan yang telah lama berdiri memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik

commit to user

daripada perusahaan yang masih baru (Syarifah, 2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Gerinta (2002), Su (2004) dan Suyatmin & Sujadi (2006) yang mengemukakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap

underpricing

Variabel TL tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini berbeda dengan penelitian Chan et al (2004) yang menunjukkan bahwa time lag

berpengaruh positif terhadap terjadinya underpricing.

Variabel underwriter tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Penelitian ini mendukung peneltian Misnen (2003) dalam hal ini underwriter yang memiliki reputasi tinggi tersebut dapat saja menggunakan reputasinya untuk menaikan harga saham perdana sehingga nantinya akan merugikan konsumen.

Variabel reputasi auditor menunjukkan tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hal tersebut kemungkinan disebabkan melemahnya kepercayaan investor terhadap kinerja auditor, walaupun emiten telah berusaha dengan menggunakan jasa auditor yang bereputasi baik dan berafiliasi dengan KAP asing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Syarifah (2009).

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model II menunjukkan angka 0,049 artinya hanya 4,9 % dari variabel dependen yaitu

underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen non keuangan.

Sisanya sebesar 95,1 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar variabel penelitian ini.

3. Hipotesis Model III

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

commit to user

TABEL IV.18

Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan dan

Non Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi

3 Regresi 2,115 0, 352 0, 185 0, 047

Sumber : data diolah

Variabel keuangan (return on asset, financial leverage, firm size,

operation cash flow, issue price) dan Variabel non keuangan ( presentase saham,

Age, time lag, underwriter, auditor) secara simultan berpengaruh positif terhadap

terjadinya underpricing.

Berdasarkan analisis data diketahui tingkat signifikansi sebesar 0.047 pada derajat signifikansi (α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel

keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm size, operation cash

flow, Issue price dan Variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time

lag, underwriter, auditor secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model III menunjukkan angka 0,185 artinya 18,5% dari variabel dependen yaitu

underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non

keuangan. Sisanya sebesar 81,5 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar variabel penelitian ini.

Peningkatan pada adjusted R² dari 0,095 pada regresi model I dan 0,049 pada regresi model II menjadi 0,185 pada regresi model III menunjukkan bahwa investor menggunakan menggunakan variable keuangan dan non keuangan secara bersama-sama untuk membuat keputusan investasi di pasar perdana sehingga

commit to user

keputusan tersebut akan mempengaruhi harga saham perdana yang mengalami

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1) Hasil uji F variabel keuangan (ROA, financial leverage, firm size,

operation cash flow dan issue price) berpengaruh signifikan terhadap

Underpricing. Berarti dapat disimpulkan investor dalam

menginvestasikan dananya pada perusahaan yang akan go public

memperhatikan variabel keuangan atau informasi akuntansi dari prospektus perusahaan. Secara partial variabel keuangan yaitu return on

asset yang berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Sedangkan

variable keuangan lainya financial leverage, firm size, operation cash

flow, dan Issue price secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

2) Hasil uji F variable non keuangan (prosentase saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya underpricing. Secara partial variabel prosentase saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor juga tidak ada yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap underpricing. 3) Hasil uji F secara simultan variabel keuangan dan variabel non keuangan

commit to user

variable keuangan dan non keuangan berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

B. Keterbatasan

Beberapa keterbaasan penelitian ini yang perlu diperbaiki dalam penelitian selanjutnya adalah:

1) Penelitian ini hanya mempertimbangkan variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow, issue price

dan variabel non keuangan yaitu prosentase saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor.

2) Jangka waktu penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian lima tahun sehingga sampel perusahaan yang melakukan penawaran perdana terbatas jumlahnya.

3) Penelitian ini hanya menggunakan data laporan keuangan perusahaan

(return on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow, issue

price) untuk tahun terakhir sebelum perusahaan melakukan IPO,

sehingga memiliki kelemahan dalam memprediksi kecenderungan (trend) data keuangan perusahaan sebelum IPO.

C. Saran

Berdasarkan analisis terhadap terdapat beberapa saran atau rekomendasi yang dapat diberikan sebagai berikut:

commit to user

1) Bagi investor yang akan berinvestasi pada perusahaan yang melakukan IPO hendaknya mempertimbangkan variabel keuangan dan variabel non keuangan untuk mendapatkan initial return yang tinggi.

2) Bagi peneliti, penelitian yang akan datang diharapkan mengambil jangka waktu penelitian yang lebih panjang sehingga dapat dilihat pengaruh variabel keuangan maupun non keuangan terhadap

underprincing. Pengkajian ulang tentang pengaruh variabel keuangan

dan non keuangan terhadap underpricing dengan menghubungkan variabel yang lebih luas. Serta berusaha menghilangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, misalnya dengan menambah sampel penelitian dari perusahaan keuangan yang mengalami underpriced.

Dokumen terkait