• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

5. Tabungan Berencana

Tabungan berencana adalah tabungan yang disetorkan oleh anggota dan sudah direncanakan alokasi dan waktu penarikannya dengan jumlah minimal setoran Rp5 000 setiap minggu. Tabungan berencana terdiri dari 5 macam, yakni: tabungan rencana pendidikan (TRENDIS), tabungan syawal (TASYA), tabungan ibu melahirkan (TABUMIL), tabungan qurba (TAQUR), serta tabungan haji dan umrah (TAJIROH). Akad yang digunakan pada tabungan berencana adalah

wadiah yad dhamanah. Periode waktu menabung minimal 25 minggu dan bisa diperpanjang setelah jatuh tempo. Anggota akan mendapatkan bonus bulanan serta bonus yang diberikan pada saat jatuh tempo. Penyetoran tabungan berencana dilakukan per minggu sesuai dengan kesepakatan pada perjanjian awal dan setoran dilakukan pada proses pertemuan majelis setiap minggunya. Pada saat jatuh tempo, anggota mengisi form pengajuan penarikan atau perpanjangan tabungan berencana. Apabila tabungan berencana ini tidak diperpanjang, maka akan dicairkan pada pertemuan berikutnya. Namun, bila anggota ingin melakukan perpanjangan periode tabungan ini, anggota tersebut diwajibkan mengisi form aplikasi tabungan berencana kembali. Bagi anggota yang memperpanjang jangka waktu tabungan berencananya, maka mendapatkan kartu tabungan berencana yang baru dengan memuat saldo pokok sebelumnya dan bonus yang diperoleh.

Akad-Akad Pembiayaan di Koperasi Baytul Ikhtiar 1. Qardhul Hasan

Qardhul hassan adalah akad pembiayaan yang diberikan kepada anggota majelis pada awal keikutsertaan mereka sebagai anggota KBI. Dana yang disediakan untuk akad pembiayaan ini bersumber dari dana ZIS (Zakat, Infak, dan Shodaqoh) yang terdapat di lembaga KBI. Pembiayan-pembiayaan yang menggunakan akad qardhul hassan meliputi sektor produktif, seperti modal kerja, serta sektor konsumtif, seperti pendidikan, perumahan, dan kesehatan. Beberapa ketentuan yang terdapat dalam akad pembiayaan qardhul hassan adalah:

Plafond pembiayaan maksimal adalah sebesar Rp500 000

 Jangka waktu pembiayaan selama 50 minggu

 Pembayaran dilakukan setiap minggu dengan jumlah angsuran yang besarnya tetap

 Pengajuan pembiayaan dilakukan pada saat pertemuan majelis dengan persetujuan anggota lainnya

2. Murabahah

Murabahah adalah produk pembiayaan yang diberikan kepada anggota majelis untuk pembelian sesuatu barang halal dengan akad wakalah wal murabahah. Beberapa ketentuan yang terdapat dalam akad pembiayaan

murabahah adalah:

 Anggota yang mengajukan pembiayaan ini telah menyebutkan rencana atas jenis barang yang akan dibeli dan harganya

 Pengadaan dan pembelian barang diwakilkan kepada anggota dan anggota menyerahkan bukti transaksi pembelian

Plafond pembiayaan maksimal adalah sebesar Rp8 000 000

 Jangka waktu pembiayaan adalah 50 minggu

 Pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan setiap minggu dengan jumlah angsuran yang besaranya tetap

 Besar margin pembiayaan yang akan dibayarkan oleh anggota dapat dinegosiasikan dengan petugas sebagai wakil dari pihak KBI

3. Ijarah

Ijarah adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota majelis untuk pembayaran atas manfaat atau jasa yang sudah diterima. Pembiayan-pembiayaan yang menggunakan akad ijarah meliputi: biaya pendidikan, perawatan kesehatan, pembayaran sewa alat kerja, dan kontrak rumah atau tempat usaha. Beberapa ketentuan yang terdapat dalam akad pembiayaan ijarah adalah:

 Anggota yang mengajukan pembiayaan dengan akad ini menyebutkan manfaat atau jasa yang sudah diterima

 Pembayaran kepada penyedia jasa diwakilkan kepada anggota dan anggota menyerahkan bukti atas pembayaran jasa tersebut

 Jangka waktu pembiayaan selama 50 minggu

 Pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan setiap minggu dengan jumlah angsuran yang besaranya tetap

 Besaran fee atau biaya jasa dapat yang ingin diberikan oleh anggota kepada pihak KBI dapat dinegosiasikan dengan petugas sebagai wakil dari pihak KBI

4. Hiwalah

Hiwalah adalah akad pembiayaan untuk mengalihkan hutang anggota kepada pihak ketiga yang kemudian dialihkan sehingga menjadi beban pihak Koperasi Baytul Ikhtiar. Beberapa ketentuan yang terdapat dalam akad pembiayaan hiwalah adalah:

 Anggota yang mengajukan pembiayaan dengan akad ini telah menyebutkan besarnya hutang dan tujuan pemanfaatan dari uang hasil berhutang tersebut

 Pembayaran kepada pemberi hutang diwakilkan kepada anggota dan anggota menyerahkan bukti atas pembayaran tersebut

 Jangka waktu pembiayaan selama 50 minggu

 Pembayaran angsuran pembiayaan dilakukan setiap minggu dengan jumlah angsuran yang besaranya tetap

 Besaran fee atau biaya jasa dapat yang ingin diberikan oleh anggota kepada pihak KBI dapat dinegosiasikan dengan petugas sebagai wakil dari pihak KBI

Peta Sebaran Anggota Koperasi Baytul Ikhtiar

Peta sebaran anggota berdasarkan wilayah kecamatan tempat tinggal anggota dapat dilihat dalam Tabel 3. Jumlah total wilayah kecamatan berdasarkan tempat tinggal anggota KBI sebanyak 25 kecamatan dan tersebar ke dalam satu wilayah kotamadya, yaitu Kotamadya Bogor, serta tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Berdasarkan data KBI (2012), total kelompok pada KBI berjumlah 976 kelompok dengan total anggota sebanyak 15 043 orang. Jumlah kelompok maupun jumlah anggota terbanyak berada di wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah total 652 kelompok dan 10 102 anggota. Kecamatan Tamansari menempati wilayah dengan jumlah

kelompok maupun jumlah anggota terbanyak menurut peta sebaran tempat tinggal anggota, yaitu terdapat 167 kelompok dengan 2 292 orang anggota. Hal ini dikarenakan Kecamatan Tamansari merupakan wilayah perintis bagi kegiatan simpan pinjam berprinsip syariah dengan pola grameen bank yang dilakukan oleh KBI.

Tabel 3 Peta sebaran anggota Koperasi Baytul Ikhtiar tahun 2012a

No. Wilayah Kelompok Anggota

Kotamadya Bogor 148 1 990 1 Bogor Barat 29 395 2 Bogor Selatan 33 561 3 Bogor Tengah 4 35 4 Bogor Utara 38 548 5 Bogor Timur 11 175 6 Tanah Sareal 33 276 Kabupaten Bogor 652 10 102 1 Tamansari 167 2 294 2 Rancabungur 16 210 3 Pamijahan 45 780 4 Ciomas 61 925 5 Ciampea 62 1 052 6 Cibungbulang 53 830 7 Dramaga 121 1 995 8 Tenjolaya 68 1 049 9 Rumpin 59 957 Kabupaten Sukabumi 143 2 407 1 Cibadak 25 450 2 Bojong Genteng 4 61 3 Parung Kuda 2 30 4 Cicantaian 12 195 5 Nagrak 1 20 6 Ciambar 2 35 7 Cisaat 3 55 8 Cicurug 21 349 9 Cidahu 72 1 212 Kabupaten Cianjur 33 544 1 Cugenang 33 544 Total 976 15 043 a

Sumber : Koperasi Baytul Ikhtiar tahun 2012

Jumlah Aset dan Pembiayaan pada Koperasi Baytul Ikhtiar

Jumlah aset dan pembiayaan yang disalurkan oleh KBI kepada anggotanya selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan tingkat kepercayaan masyarakat pada umumnya, maupun anggota pada khususnya, mengalami peningkatan terhadap kinerja lembaga keuangan mikro ini. Di sisi lain,

tingkat kepercayaan KBI terhadap kemampuan anggota dalam mengelola pembiayaan yang diberikan pun mengalami peningkatan.

Perkembangan jumlah aset periode tahun 2008 hingga 2011 dapat dilihat pada Gambar 5. Peningkatan jumlah aset terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp3 096 040 166 atau sebesar 52.78 persen dari tahun 2010. Pada tahun 2010, peningkatan aset adalah sebesar 48.95 persen dari tahun 2009 atau sebesar Rp1 927 919 712. Pada tahun 2009, peningkatan jumlah aset KBI mencapai jumlah terkecil pada kurun waktu 2008-2011. Peningkatan jumlah aset KBI pada tahun 2009 adalah sebesar Rp1 051 909 422 atau sebesar 36.44 persen dari tahun sebelumnya. Rataan jumlah peningkatan aset pada periode 2008-2011 adalah sebesar Rp2 025 289 767 per tahun atau sebesar 46.06 persen per tahunnya.

Gambar 6 Perkembangan jumlah aset Koperasi Baytul Ikhtiar tahun 2008-2011 Jumlah pembiayaan yang disalurkan KBI kepada anggota juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penyaluran pembiayaan terbesar terjadi pada tahun 2011, yaitu sebesar Rp3 875 965 731 atau sebesar 66.07 persen dari periode 2010. Pada tahun 2010, peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan adalah sebesar Rp1 913 284 269 atau meningkat sebesar 48.40 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pembiayaan terkecil terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar Rp1 223 550 000 atau sebesar 44.83 persen dari tahun 2008. Rata-rata jumlah penyaluran pembiayaan setiap tahunnya adalah sebesar Rp2 337 600 000 atau sebesar 53.10 persen per tahun. Perkembangan jumlah penyaluran pembiayaan periode 2008-2011 dapat dilihat pada Gambar 1.

0 0 0 0 1 000 000 000 2 000 000 000 3 000 000 000 4 000 000 000 5 000 000 000 6 000 000 000 7 000 000 000 8 000 000 000 9 000 000 000 10 000 000 000

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Ju m lah aset ( ru p iah )

KARAKTERISTIK RESPONDEN, KARAKTERISTIK USAHA,

Dokumen terkait