4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengembangan Sistem
4.1.2 Tahap Analisis
Tahap pengembangan sistem yang menentukan apa yang harus dilakukan
sistem informasi untuk memecahkan masalah dengan mempelajari sistem dan
proses yang ada (Stair & George 2010). Hasil utama dari tahap ini yaitu
perancangan secara rinci masukan (input), pengolahan (proses), dan informasi
keluaran (output) sesuai dari ruang lingkup yang dibuat. Tahap ini dilakukan
dengan menyusun algoritma dan diagram alir. Berikut Gambar 4 disajikan skema
perancangan sistem analisa dan informasi akan aspek pertumbuhan, mortalitas,
laju eksploitasi dan model surplus produksi.
Panjang
Berat
Jenis
Kelamin
Upaya
Penangkapan
/Effort
Hasil
Tangkapan/
Catch
Masukan
P
E
N
G
O
L
A
H
A
N
D
A
T
A
Keluaran
Parameter
Pertumbuhan
Nilai Mortalitas
Laju Eksploitasi
Model Surplus
Produksi (Schaefer
dan Fox)
Gambar 4. Skema perancangan sistem analisa dan informasi akan aspek
pertumbuhan, laju mortalitas, dan model surplus produksi
Algoritma adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yang
ada. Penyusunan algoritma harus sistematis dan logis untuk mempermudah dalam
pengimplementasian. Terdapat tiga pertimbangan dalam pemilihan algoritma
yaitu kebenaran algoritma, hasil yang dicapai dan efisiensi. Adapun penyusunan
algoritma program CIAFISH ini dapat dilihat pada Tabel 1 bab metodologi.
Diagram alir digunakkan untuk menggambarkan algoritma dari program
tersebut. Berikut ini Gambar 5 disajikan diagram alir input, proses, dan output
dari form pertumbuhan dan model surplus produksi.
Mulai Input Data Apakah Data Sudah Ada? Pengolah Data Tampilkan Informasi Simpan Data Selesai Edit Data Tidak Ya
Gambar 5. Diagram alir input, proses, dan output dari form pertumbuhan dan model
surplus produksi
4.1.3 Tahap Desain
4.1.3.1 Desain Tampilan
Desain tampilan program ini menggunakan WPF. WPF (Windows
Presentation Foundation) adalah sistem tampilan grafis untuk windows, yang
dirancang untuk .NET. WPF direpresentasikan dengan menggunakan bahasa
XAML. Keunggulan menggunakan WPF memberikan pengalaman antarmuka
aplikasi yang lebih baik dibandingkan windows form (McDonald 2010).
Desain tampilan dibuat dengan memperhatikan tampilan yang menarik,
mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan sistem. Didalam tampilan
terdapat subsistem penyelenggara dialog yang memberi sarana antarmuka antara
pemakai dengan sistem penunjang keputusan. Komponen dialog menyajikan
output (keluaran) sistem penunjang keputusan pada pemakai dan mengumpulkan
input (masukan) ke dalam sistem penunjang keputusan. Gaya dialog yang
digunkan pada tampilan program CIAFISH (Calculation, Information, and
Analysis of Fisheries) yaiu dialog form masukan atau keluaran;sistem
menyediakan form input untuk pemakai memasukkan data atau perintah dan form
output sebagai bentuk tanggapan dari sistem (Ekasari & Husnul K 2007).
Secara umum desain tampilan program ini terdiri dari lima menu utama
yaitu form pertumbuhan, model surplus produksi, bantuan, deskripsi aplikasi dan
tentang pengembang. Menu utama adalah menu yang di desain sebagai jalur bagi
pengguna untuk dapat mengakses seluruh bagian dalam program (Kusnandar
2004). Desain menu “Form Pertumbuhan” dan “Form Model Surplus Produksi”
merupakan desain tampilan yang berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan,
mengedit, menghapus data dari pengguna serta informasi dari hasil pengolahan
data.
Desain menu “Bantuan” berfungsi sebagai tempat pemberian informasi
akan tata cara penggunaan program. Menu “Bantuan” dilengkapi pula dengan
gambar serta langkah-langkah penggunannya sehingga memudahkan pengguna
pemula untuk menggunakan program ini. Desain menu “Deskripsi Aplikasi”
berfungsi sebagai tempat pemberian informasi akan deskripsi program secara
umum. Desain menu “Tentang Pengembang” berfungsi sebagai tempat pemberian
informasi akan pengembang dari program CIAFISH (Calculation, Information,
and Analysis of Fisheries). Menu “Tentang Pengembang” dilengkapi dengan
contact person pengembang program. Contact person berguna untuk
menghubungkan pengembang dengan pengguna yang membutuhkan informasi
lebih lanjut atau pengguna yang ingin memberikan kritik dan saran tentang
program ini. Berikut Gambar 6 disajikan skema desain menu.
Form Pertumbuhan
Form Model Surplus
Produksi
Bantuan
Deskripsi Aplikasi
Tentang pengembang
Hubungan panjang dan berat, sebaran frekuensi panjang, nilai
mortalitas dan laju eksploitasi
Fmsy, MSY, TAC Schaefer dan Fox
Panduan penggunaan
Deskripsi singkat aplikasi
Info pengembang
Gambar 6. Skema desain menu dengan sub menu sistem
4.1.3.2 Desain Basis Data
Data yang ada dibuat menjadi suatu himpunan kelompok data yang saling
berkaitan dan terorganisir agar tidak terjadi duplikasi sehingga dapat diolah atau
dieksplorasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi atau sering
disebut dengan basis data (Sutedjo 2002 in Andayati 2010). Perangkat lunak yang
memudahkan pemakai dalam mengelola basis data, Database Management
System (DBMS), yang digunakan dalam program CIAFISH (Calculation,
Information, and Analysis of Fisheries) yaitu XML.
Basis data untuk pembuatan CIAFISH (Calculation, Information, and
Analysis of Fisheries) memiliki dua tabel (entitiy) yang masing-masing tidak
terhubung yaitu tabel pertumbuhan dan tabel model surplus produksi. Tabel
pertumbuhan berfungsi sebagai tabel penyimpan data dari masukkan (input) data
pada form pertumbuhan. Tabel pertumbuhan berisi data atau atribut yaitu Id,
nama peneliti, nama ikan, waktu, panjang, berat dan jenis kelamin. Atribut
tersebut yang kemudian akan diolah untuk memberikan informasi tentang
hubungan panjang berat, sebaran frekuensi panjang, parameter pertumbuhan,
mortalitas penangkapan dan laju eksploitasi. Berikut Tabel 5 disajikan entity
pertumbuhan beserta tipe data, dan keterangan dari atributnya.
Tabel 3. Tabel Pertumbuhan
No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id AutoNumber Kolom Kunci
2 Nama_peneliti Text Nama peneliti
3 Nama_ikan Text Nama ikan yang diteliti
4 Waktu Text Waktu penelitian
5 Panjang Number Panjang ikan
6 Berat Number Berat ikan
7 Jenis_kelamin Text Jenis kelamin ikan
Tabel model surplus produksi berfungsi sebagai tabel penyimpan data dari
masukkan (input) data pada form model surplus produksi. Tabel model surplus
produksi berisi data atau atribut yaitu Id, nama peneliti, nama ikan, tahun, catch,
dan effort. Atribut tersebut yang kemudian akan diolah untuk memberikan
informasi tentang upaya (f
msy) yang menghasilkan suatu hasil tangkapan yang
maksimum lestari tanpa mempengaruhi stok secara jangka panjang atau yang
sering disebut Maximum Sustainable Yield/MSY serta jumlah tangkapan yang
diperbolehkan (JTB/TAC) baik melalui model Schaefer maupun Fox. Berikut
Tabel 6 disajikan entity model surplus produksi beserta tipe data dan keterangan
dari atributnya.
Tabel 4. Tabel Model Surplus Produksi
No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan
1 Id AutoNumber Kolom Kunci
2 Nama_peneliti Text Nama peneliti
3 Nama_ikan Text Nama ikan yang diteliti
4 Tahun Text Tahun sumber data
5 Catch Number Hasil tangkapan ikan
4.1.4 Tahap Implementasi
Tahap implementasi program dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak Microsoft Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman C#, XML
sebagai perangkat lunak pengolah basis data dan Microsoft Expression blend 4
sebagai perangkat lunak desain tampilan. Bahasa pemrograman C# dipilih dalam
pembuatan program ini karena bahasa pemrograman yang memiliki fitur-fitur
yang powerfull dibanding dengan bahasa program lainnya. Pembuatan basis data
menggunakan XML. Keuntungan menggunakan XML yaitu ringan dalam
pemrosesan data dan tidak memerlukan memori yang banyak dalam
penyimpanan. Sedangkan menurut Dweib 2009 bahwa keuntungan menggunakan
XML yaitu dalam mewakili dan pertukaran data dan database relasional dalam
query, keamanan, akses multi-user, integritas data.
4.1.5 Tahap Uji Coba dan Perawatan
Tahap uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program
sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan
pengujian adalah untuk mengetahui cacat dan penyebabnya dari program tersebut
sedini mungkin (Jangra et al. 2011). Pengujian pada program ini dilakukan
dengan pengujian kotak hitam (black box). Pengujian kotak hitam didasarkan
pada analisis spesifikasi program tanpa mengacu pada internal program (Khan
2010). Tujuannya adalah untuk menguji seberapa baik komponen sesuai dengan
tujuan yang diharapkan dengan memastikan input (masukan) yang benar dan
output (keluaran) yang dihasilkan benar.
Proses uji coba dilakukan dengan menggunakan data hasil pengamatan
pengkajian stok ikan oleh Rahayu (2012) di Labuan Banten serta data sekunder
dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Dari hasil uji coba, jika
ditemukan suatu kesalahan atau ketidakcocokan maka akan dijadikan sebagai
acuan untuk memperbaiki sistem. Tahap perawatan dilakukan ketika sistem
informasi sudah dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan dengan proses
pemantauan, evaluasi dan perubahan (perbaikan) bila diperlukan (Mulyanto
2008).
Dalam dokumen
SISTEM INFORMASI PENGKAJIAN STOK IKAN (STUDI KASUS : IKAN KURISI
(Halaman 42-49)