• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PROSES PENCIPTAAN KARYA

A. Tahap Pembuatan Karya

1. Persiapan Alat Dan Bahan

Bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan karya busana kebaya dan setelannya dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu bahan batik dan busana. Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan:

1) Bahan Batik

Tabel 01. Keterangan Bahan Batik

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Kain merupakan bahan utama dalam proses

pembuatan karya dengan motif batik tulis, kain mori berfungsi sebagai media untuk menuangkan motif batik yang telah didesain.

Kain mori terbagi menjadi beberapa jenis kualitas berdasarkan pada tingkat kehalusan nomor benang, ketebalan benang, serta kerapatan anyaman benang. Dalam penciptaan busana setelan kebaya moderen dengan motif batik ini menggunakan kain mori sunforis.

2. Malam merupakan bahan perintang warna yang dituangkan pada kain agar zat pewarna tidak masuk pada serat kain. Malam berkarakter resis terhadap cairan, sehingga difungsikan sebagai perintang zat warna. Cara menggunakan malam yaitu dengan memanaskan malam hingga mencair, lalu dituangkan/ditulis pada permukaan kain sesuai dengan gambar motif yang telah dibuat.

Dalam proses pembuatan karya setelan kebaya moderen ini, penulis menggunakan malam carik. Malam carik dipilih karena memiliki kekuatan rekat yang tinggi dan elastis sehingga dapat meminimalisir zat warna masuk ke dalam serat kain.

3. Zat warna adalah bahan yang digunakan untuk

memberi warna sehingga dapat menunjang kualitas pada suatu karyabatik. Secara umum zat pewarna batik dibedakan menjadi 2 kelompol yaitu zat pewarna sintetis dan zat warna alami. Dalam pembuatan karya tugas akhir ini penulis menggunakan zat warna sintetis napthol dan indigosol. Zat pewarna napthol dan indigosol dipilih karena memiliki karakter warna pekat dan memiliki varian warna yang banyak.

4. Zat pendukung meliputi semua bahan yang digunakan untuk mendukung dalam proses membatik. Dalam penggunaan zat warna napthol dibutuhkan zat pendukung seperti:

TRO, soda abu, dan kostik. TRO berfungsi sebagai zat untuk membuka pori-pori pada kain sebelum kain melalui proses pewarnaan.

Soda abu berfungsi sebagai campuran dalam proses pelorodan untuk mempermudah menghilangkan malam. Kostik berfungsi sebagai campuran pada zat warna napthol.

2) Bahan Kebaya

Tabel 02. Keterangan Bahan Kebaya

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Kain Satin Larissa adalah termasuk dalam

golongan kain satin, tapi tidak terlalu mengkilap dan lebih tebal. Satin Larissa memiliki tekstur kain yang halus dan mudah dijahit. Kain ini digunakan dalam pembuatan busana kebaya moderen.

2. Kain brocade merupakan kain dekorasi yang tersusun dari motif-motif yang memberi kesan mewah pada busana kebaya. Brocade digunakan untuk membuat kebaya sebagai busana paduan untuk rok. Brocade yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah brocade tulle prancis mutiara.

3 Kain Organza merupakan kain yang memiliki

karakteristik ringan, lembut dan permukaan kain yang mengkilap dan transparan. Kain organza digunakan sebagai kombinasi busana kebaya pada bagian lengan untuk memberi kesan mewah.

4. Benang digunakan untuk menggabungkan

pola busana satu ke pola busana lainnya dengan menggunakan mesin jahit, warna benang disesuaikan dengan warna kain yang dijahit.

5. Payet dan mutiara merupakan komponen

untuk menghias busana agar busana yang diciptakan terlihat lebih menarik, indah, dan mewah

6. Ritsliting adalah bahan untuk menyambung dua sisi kain, ritsliting sering digunakan pada pakaian, tas, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan karya busana ini ritsliting digunakan pada bagian badan belakang dan rok bagian belakang.

7. Mori gula dan kain keras merupakan bahan

yang digunakan untuk melapisi kain agar kain tidak kusut dan terlihat halus. Pemasangan mori gula dilakukan dengan cara diletakkan pada bagian dalam kain dengan cara disetrika.

8. Hak rok merupakan bahan yang digunakan

untuk pengait untuk menyatukan pada bagian ban pinggang, seperti rok dan celana.

b. Persiapan Alat

Pada proses pembuatan karya busana setelan kebaya moderen dengan motif Kelapa Sawit dibutuhkan alat yang harus dipersiapkan untuk mewujudkan karya. Berikut adalah alat-alat yang digunakan

1) Alat Batik

Tabel 03. Keterangan Bahan Alat Batik

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Canting merupakan alat yang terbuat dari

lembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik). Canting terdiri dari bagian cucuk berupa gulungan tembaga menyerupai pipa kecil berlubang, fungsinya seperti untuk menuangkan malam panas pada permukaan kain. Nyamplungan berfungsi sebagai tempat untuk menampung malam panas yang terbuat dari tembaga. Gagang canting terbuat dari bambu atau kayu, yang berfungsi sebagai pegangan. Berdasarkan fungsinya canting dibedakan menjadi 3, yaitu klowongan digunakan untuk membatik motif sesuai pola, cecek digunakan untuk membuat isen-isen, serta tembokan digunakan untuk membuat blok pada bidang motif.

2. Kompor merupakan alat pemanas yang

digunakan untuk melelehkan malam dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah.

Sedangkan wajan merupakan alat yang berfungsi sebagai penampung malam yang akan dilelehkan.

3. Dingklik atau bangku adalah tempat duduk rendah yang digunakan untuk tempat duduk saat proses membatik, dingklik biasanya terbuat dari kayu dan plastik.

4. Panci besar adalah tempat yang digunakan

dalam proses mendidihkan air pada proses pelorodan.

5. Timbangan dan gelas takar adalah alat yang

digunakan untuk mengukur atau menentukan jumlah komposisi yang tepat untuk meracik zat pewarna dan zat tambahan lainnya.

6. Ember plastik digunakan untuk melarutkan zat

pewarna dan untuk proses perendaman kain dengan TRO sebelum kain diwarna.

7. Meja warna adalah meja yang didesain secara

khusus untuk membantu proses pewarnaan.

Pewarnaan menggunakan meja warna ini lebih

mudah dilakukan karena kain yang akan diwarna bisa dibentangkan di atas meja.

8. Spanram adalah sebuah alat yang biasanya

terbuat dari kayu dan berfungsi untuk membentangkan kain batik yang akan diwarna dengan teknik colet.

9. Meja gambar merupakan meja kaca yang

memiliki lampu dibagian bawahnya, meja ini berfungsi untuk memindahkan gambar motif dari kertas ke permukaan kain yang akan dibatik atau dalam istilah batik disebut nyorek.

10 Kuas merupakan alat yang digunakan untuk

menorehkan malam cair pada kain dalam proses membatik. Kuas digunakan pada bagian kain yang ingin ditutup malam.

11. Alat tulis seperti pensil, penghapus,

dan drawingpen digunakan untuk membuat pola dan motif

2) Alat Kebaya

Tabel 04. Keterangan Bahan Alat Kebaya

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Mesin jahit merupakan alat utama yang

harus dipersiapkan dalam pembuatan busana kebaya. Mesin jahit berfungsi untuk menyambung komponen-komponen kain yang telah dipotong sesuai dengan pola untuk menghasilkan busana.

2. Penggaris pola berfungsi sebagai alat

bantu untuk membuat pola, penggaris pola yang digunakan adalah penggaris panggul dan siku.

3. Metline atau meteran adalah alat yang

digunakan untuk mengukur tubuh saat proses pengambilan ukuran.

4. Gunting kain merupakan alat yang

berfungsi sebagai pemotong kain dan kertas.

5. Jarum pentul digunakan untuk menyematkan kain yang akan dipotong dengan pola adar pola tidak bergeser.

6. Dressfoam adalah patung yang berbentuk

badan manusia (perempuan), digunakan untuk membantu proses fitting busana.

7. Kapur jahit digunakan untuk memberi

tanda tertentu pada kain. Kapur jahit terdiri dari 2 jenis yaitu kapur jahit dengan bentuk segitiga dan kapur jahit dengan bentuk seperti pensil.

8. Setrika digunakan untuk menyetrika kain atau baju yang baru selesai dijahit agar mematikan bekas jahitan dan merapikan jahitan..

9. Mesin obras berfungsi untuk merapikan

tepi kain agar tidak berserabut dan terlihat rapi.

10. Jarum jahit adalah jarum dengan ujung

tajam dan pipih memiliki lubang pada sisi yang pipih untuk memasukan benang jahit dan dipasang pada mesin jahit.

11. Spul dan skoci adalah alat untuk pengikal,

pengunci benang bagian bawah mesin jahit.

12. Cekris dan pendedel adalah alat untuk mendedel jahitan yang salah dan penggunting benang-benang setelah finishing.

Dokumen terkait