• Tidak ada hasil yang ditemukan

FLUIDA STATIS

4. Tahap Implementation (implementasi)

Tahap implementation dilakukan untuk mengetahui kualitas dan keefektifan produk media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) yang telah dikembangkan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Produk yang sudah dilakukan uji awal produk dan direvisi, selanjutnya diujicobakan di lapangan pada kelompok besar (uji lapangan operasional). Uji lapangan operasional bertujuan untuk mendapatkan produk akhir yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Uji lapangan oprasional dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turi, Sleman dengan meibatkan 31 siswa yang berasa dari kelas XI IPA 1. Pemilihan kelas yang menjadi subjek untuk pelaksanaan uji lapangan oprasional ini dilakukan berdasarkan masukan yang diberikan oleh guru fisika di sekolah tersebut.

123

Pada tanggal 13 Februari 2017 sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), siswa diberikan soal pretest dan angket motivasi belajar sebelum pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu. Pada tanggal 2 Maret 2017 setelah pertemuan akhir pembelajaran, siswa diberikan soal posttest dan angket motivasi belajar sesudah pembelajaran. Pemberian soal pretest-posttest dan angket motivasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa. Uji lapangan oprasional dilakukan dalam empat kali pertemuan menurut RPP yang telah disusun. Berikut ini adalah penjabaran waktu dan sub materi pada setiap pertemuan.

a. Pertemuan pertama di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Kamis, 16 Februari 2017. Pada pertemuan pertama sub materi yang yang dibahas adalah tekanan hidrostatis. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 1 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan tekanan hidrostatis.

b. Pertemuan kedua di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Senin, 20 Februari 2017. Pada pertemuan kedua sub materi yang yang

124

dibahas adalah hukum Pascal. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 2 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan hukum Pascal.

c. Pertemuan ketiga di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Kamis, 23 Februari 2017. Pada pertemuan ketiga sub materi yang yang dibahas adalah hukum Archimedes. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 3 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Adapun kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan hukum Archimedes.

d. Pertemuan kempat di kelas XI IPA 1 dilakukan pada hari Senin, 27 Februari 2017. Pada pertemuan keempat sub materi yang yang dibahas adalah tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan initi siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan Kegiatan Belajar 4 yang terdapat di dalam media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Adapun

125

kegiatan, uraian materi serta contoh soal dan pembahasan serta tes formatif yang digunakan berkaitan dengan tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.

Setelah penelitian dilakukan, selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh dari angket respon siswa, angket motivasi belajar siswa, lembar observasi keterlaksanaan RPP dan hasil belajar siswa berdasarkan nilai pretest-posttest. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen penelitian yang digunakan antara lain RPP dan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), serta untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan angket motivasi belajar yang telah diisi oleh siswa dan peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan nilai nilai pretest-posttest. a. Keterlaksanaan RPP

Analisis terhadap keterlaksanaan RPP pada uji lapngan operasional dilakukan dengan menghitung persentase kegiatan pada RPP yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan penilaian observer ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Persentase merupakan nilai interjugde agrrement (IJA) tersebut kemudian dirata-rata dan dikonversikan ke dalam Skala Likert. Berikut ini adalah Tabel 19 yang berisi ringkasan hasil analisis keterlaksanaan RPP pada masing-masing pertemuan. Adapun analisis selengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran 4.

126

Tabel 19. Hasil Analisis Keterlaksanaan RPP

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Nilai IJA 100% 100% 92% 100% Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Rata-rata Nilai IJA 98%

Kategori Sangat Baik

Tabel 19 menunjukkan persentae ketelakanaan kegiatan yang terdapat dalam RPP terhadap keseluruhan kegiatan yang direncanakan. Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa terdapat kegiatan yang tidak terlaksana dalam pembelajaran di kelas terutama pada pertemuan ke-3. Hal ini disebabkan karena guru lupa untuk meminta tugas laporan praktikum pertemuan sebelumnya dan tugas rumah dari siswa, serta guru tidak menilai kemampuan siswa dalam menelaah persamaan yang telah diturunkan. Selain hal tersebut, selebihnya persentase keterlaksanaan RPP yang diperoleh sangat besar, mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. Hal ini dapat dilihat dari konversi Skala Likert yang menunjukkan kategori Sangat Baik untuk masing-masing pertemuan. Selain itu nilai IJA melebihi 75%, sehingga RPP yang disusun dapat dikatakan layak digunakan.

b. Respon Siswa Terhadap Media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle)

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal (Sbi), Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) yang digunakan untuk penelitian pengembangan media Modul Fisika Berbasis

127

Siklus Belajar (Learning Cycle) memiliki nilai rata-rata total sebesar 3,30 dengan kategori kualitas Sangat Baik, sehingga dapat dikatakan bahwa Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) tersebut layak untuk digunakan. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil respon siswa terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil analisis respon siswa terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.

Tabel 20. Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada Uji Lapangan Operasional

No. Aspek yang Dinilai Nilai Rata-rata

1. Bahasa dan Tampilan 3,25

2. Kelayakan Penyajian 3,27

3. Kualitas, Isi dan Tujuan 3,30

4. Instruksional 3,25

5. Teknis 3,46

Rata-rata 3,30

Kategori Sangat Baik

c. Motivasi Belajar Siswa 1) Motivasi Belajar Awal

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal (Sbi), motivasi belajar fisika siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) memiliki nilai rata-rata total sebesar 2,27 dengan kategori Sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa. Pada

128

Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil motivasi belajar awal siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil analisis motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

Tabel 21. Hasil Analisis Motivasi Belajar Awal Siswa No. Aspek yang Dinilai Skor Rata-rata

Motivasi Awal

1. Adanya kemauan untuk belajar 2,55

2. Tersedianya strategi belajar yang aktif 2,60

3. Nilai belajar yang diperoleh siswa 2,63

4. Kompetisi dalam belajar 2,70

5. Penghargaan yang diperoleh siswa 2,75

6. Kepuasan hasil belajar 2,96

7. Tersedianya lingkungan belajar yang

menyenangkan 2,86

Rata-rata Total 2,72

Kategori Sedang

2) Motivasi Belajar Akhir

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis simpangan baku ideal (Sbi), motivasi belajar fisika siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) memiliki nilai rata-rata total sebesar 3,12 dengan kategori Tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil motivasi belajar awal siswa sesudah melakukan pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning

129

Cycle) pada uji lapangan operasioanal. Adapun ringkasan hasil analisis motivasi belajar akhir siswa dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

Tabel 22. Hasil Analisis Motivasi Belajar Akhir Siswa No. Aspek yang Dinilai Skor Rata-rata

Motivasi Akhir

1. Adanya kemauan untuk belajar 2,92

2. Tersedianya strategi belajar yang aktif 3,01

3. Nilai belajar yang diperoleh siswa 3,16

4. Kompetisi dalam belajar 3,05

5. Penghargaan yang diperoleh siswa 3,14

6. Kepuasan hasil belajar 3,27

7. Tersedianya lingkungan belajar yang

menyenangkan 3,27

Rata-rata Total 3,12

Kategori Tinggi

3) Peningkatan Motivasi Belajar

Salah satu aspek penting yang diukur dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa ini dihitung berdasarkan skor perolehan skor pada angket motivasi belajar awal dan akhir yaitu sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Teknik analisis yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada uji lapangan operasional adalah dengan menghitung nilai Standard Gain. Pada Lampiran 4, secara rinci disajikan tabel hasil peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran menggunakan terhadap Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada uji lapangan operasioanal.

130

Adapun ringkasan hasil analisis peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan nilai Standard Gain dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.

Tabel 23. Hasil Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

Skor Motivasi Awal Skor Motivasi Awal Standar

Gain

Min Max Rerata SD Min Max Rerata SD

80 115 95,29 7,21 100 130 109,10 7,47 0,31

Terjadi peningkatan motivasi belajar fisika yang sedang setelah siswa melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) berdasarkan pada Tabel 23. Sebelum menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong sedang, yaitu sebesar 2,72. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong tinggi, yaitu sebesar 3,12. Adapun nilai Standard Gain yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebesar 0,31 dengan kategori Sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa yang sedang pada mata pelajarn fisika setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi Fluida Statis.

131 d. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar masing-masing siswa sebelum melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) dapat dilihat berdasarkan nilai pretest yang diperoleh, sedangkan hasil belajar masing-masing siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) dapat dilihat berdasarkan nilai posttest yang diperoleh. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat berdasarkan perbedaan antra nilai pretest dan posttest. Teknik analisis yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada uji lapangan operasional adalah dengan menghitung nilai Standard Gain kemudian menginterpretasikan nilai tersebut ke dalam kategori pada Tabel 8. Hasil belajar siswa dikatakan mengalami peningkatan apabila nilai posttest lebih besar dibandingkan nilai pretest. Pada Tabel 24 berikut, memperlihatkan ringkaan hasil analisis terhadap peningkatan hasil belajar berdasarkan nilai nilai pretest dan posttest yang diperoleh dalam uji lapangan operasional. Adapun hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran 4.

Tabel 24. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Skor Pretest Skor Posttest Standar

Gain

Min Max Rerata SD Min Max Rerata SD

132

Terjadi peningkatan hasil belajar fisika yang tinggi setelah siswa melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) berdasarkan pada Tabel 24. Sebelum menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong sedang, yaitu sebesar 33,16. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle), nilai rata-rata hasili belajar siswa pada mata pelajaran fisika tergolong tinggi, yaitu sebesar 94,71. Adapun nilai Standard Gain yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan sebesar 0,92 dengan kategori Tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sedang pada mata pelajaran fisika setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi Fluida Statis.

5. Tahap Evaluation (evaluasi)

Tahap evaluation merupakan tahap akhir pada pelaksanaan penelitian dan pengembangan dengan desain ADDIE. Pada tahap ini dilakukan perbaikan media modul fisika yang sudah dikembangkan berdasarkan saran dan komentar siswa mengenai penggunaan Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar (Learning Cycle). Terdapat beberapa masukan terhadap media Modul Fisika Berbasis Siklus Belajar

133

(Learning Cycle), antara lain untuk memperbaiki sampul modul yang terlalu kaku dan memperbaiki penjilidan modul akibat lem yang digunakan kurang kencang. Selain itu tidak terdapat masukan untuk perbaikan modul karena tanggapan siswa terhadap modul adalah sangat baik dilihat dari komentar pada angket respon siswa yang menyatakan bahwa modul sangat menarik karena memiliki tampilan visual yang bagus, berwarna dan materi yang disajikan dalam modul memudahkan siswa untuk memahami materi serta kegiatan belajar yang tidak membosakankan karena pada setiap sub materi terdapat kegiatan praktikum yang membuat siswa aktif.

B. Pembahasan