• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Sumber dan bentuk pendanaan (kolaborasi) 5. Waktu dan Tahapan pelaksanaan

1.4 Tahap Keberlanjutan

Tahapan keberlanjutan ini diartikan sebagai tahap setelah pelaksaaan lapangan dilakukan meskipun demikian hal tersebut tidak dapat terjadi dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan sejak awal proses dari tahapan persiapan, perencanaan dan pelaksanaan di mana di dalamnya ada tahapan monitoring dan evaluasi. Upaya keberlanjutan pada program ini diuraikan sebagai berikut:

1.4.1 Pengembangan Kelembagaan dan Pembangunan Kolaborasi Secara Menerus

Kegiatan pengembangan kelembagaan merupakan penguatan terhadap kelembagaan yang ada atau membangun kelembagaan baru untuk mengawal seluruh proses penataan permukiman dan penanganan permukiman kumuh di tingkat kelurahan/desa, dari membangun gagasan atau prakarsa sampai dengan memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan. Untuk itu kelembagaan d itingkat basis menjadi sangat penting seperti dibentuk/dibangunnya lembaga penilik (penjamin mutu/quality assuarance) seperti penilik sampah, penilik bangunan, penilik kebakaran dsb. Di samping membangun kelembagaan, juga dibuat perencanaan yang terintegrasi dengan perencanaan kelurahan untuk penanganan kumuh. Selain itu juga diikuti aturan main seperti peraturan bangunan setempat, aturan bersama, pemeliharaan dan keberlanjutan. Kegiatan pengembangan kelembagaan secara jelas dan rinci telah di ataur dalam POS Pengembangan Kelembagaan tingkat Kelurahan/desa. Adapun tahapan pengembangan kelembagaan yang dilakukan, adalah sebagai berikut :

Tujuan 1. Terbangunnya lembaga baru atau memfungsikan lembaga yang sudah ada untuk mengawal dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman;

51

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

kelurahan/desa (Renstra Kecamatan/RPJMDes).

3. Terlaksananya aturan bersama program permukiman secara konsisten dan menerus;

4. Terlaksananya secara menerus pengembangan kapasitas pemerintahan kelurahan/desa, BKM/LKM, relawan, KSM, Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP), lembaga lainnya, dan masyarakat terhadap pengembangan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman;

5. Terbangunnya kreatifitas dan inovasi dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman.

Metode Pelatihan, study banding, workshop

Proses 1. Melakukan kegiatan pengembangan kapasitas kepada pemerintahan

kelurahan/desa, BKM/LKM, relawan, KSM, KPP, lembaga lainnya, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi;

2. Melakukan kerjasama internal berbagai kelompok di dalam kelurahan/desa dan kerjasama eksternal dengan berbagai pihak di luar kelurahan/desa seperti perguruan tinggi, kelompok peduli, swasta, dan lainnya untuk mengembangkan inovasi dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman.

3. Mengintegrasikan perencanaan penanganan kumuh dengan Renstra Kecamatan/RPJMDes melalui mekanisme Musrenbang.

Keluaran 1. Memliki kelembagaan (lembaga dan aturan) yang mampu secara mandiri melaksanakan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman; 2. Adanya inovasi kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman. 3. Renstra Kecamatan/RPJMDes yang berorientasi pada pengurangan luasan

kumuh.

Pelaksana Lurah/Kepala Desa, BKM/LKM,

Peserta Pemda, Camat, Perguruan Tinggi, Kelompok Peduli, KSM, KPP, masyarakat, dll Narasumber Pokja PKP, Pemda, City Changer

52

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

1.4.2 Kegiatan Menerus dan Berkala

Kegiatan menerus dan berkala ini akan dilaksanakan dari mulai tahap persiapan sampai ke keberlanjutan sesuai dengan kebutuhan, kegiatan- kegiatan tersebut adalah :

1.4.2.1 Rencana Pengelolaan

a. Pengertian

Rencana pengelolaan adalah dokumen perencanaan yang memuat aturan-aturan/ketentuan pengelolaan hasil-hasil pembangunan Kawasan prioritas kumuh dan Kelurahan yang disusun dan disepakati masyarakat, seperti:

• Lembaga pengelola pembangunan Kawasan prioritas dan Kelurahan yang dapat dibagi kedalam Bidang Urusan Perencanaan, Bidang Urusan Kerjasama & Kemitraan dan Bidang Urusan Pelaksanaan dan pemeliharaan pembangunan fisik.

• Lembaga pengelola Kawasan sentra produksi/ekonomi lokal, antara lain: Pengelola kawasan sentra peternakan, home industri, kawasan desa wisata dll, sebagai wujud implementasi kegiatan PPMK

• Lembaga pengelola dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan serta lembaga pengamanan sosial seperti: pengelola RTH, persampahan, air minum, keamanan lingkungan, pemadam kebakaran komunitas, pengelola penanganan resiko bencana tingkat komunitas dll. Lembaga pengelola dan pemeliharaan pembangunan telah dijelaskan secara rinci dalam POS Operasi dan Pemeliharaan tingkat Kelurahan/desa;

b. Tujuan

• Membangun sistem ditingkat masyarakat/komunitas untuk melaksanakan fungsi kontrol, perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan di Kawasan Prioritas Kumuh dan Kelurahan secara menyeluruh.

• Memastikan proses pembelajaran perencanaan partisipatif, kolaborasi dan pelaksanaan pembangunan dapat dilanjutkan oleh masyarakat secara mandiri, melalui optimalisasi peran dan fungsi lembaga pengelola pembangunan kawasan/kelurahan yang dibentuk dan disepakati bersama.

• Membangun sistem yang mampu mengendalikan pengelolaan hasil-hasil pembangunan hanya dikuasai kelompok-kelompok tertentu yang tidak berpihak pada upaya untuk mewujudkan kesejahteraan warga miskin.

53

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

• Membangun kepercayaan (trust) kepada para pihak termasuk dunia usaha yang akan berkolaborasi dengan masyarakat dalam merealisasikan rencana investasi yang telah disusun dan disepakati masyarakat.

c. Ruang Lingkup Rencana Pengelolaan

Dalam menyusun rencana pengelolaan setidaknya berisi : • Organisasi Pengelola antara lain :

o Strutur organisasi

o Peran, tugas, fungsi dan tanggungjawab (Job desc) o Status hukum organisasi (legalitas)

• Aturan main:

o Mekanisme pengelolaan o Kemanfaatan bagi orang miskin o Strategi pemasaran

o Mekanisme kerjasama dengan pemanfaat dan pihak ketiga o Pembagian keuntungan

• Hubungan antar lembaga: o Organisasi Pengelola o Kepala Kelurahanl/Desa o UP-UP BKM/LKM, KPP o Pihak Ketiga

d. Waktu Pelaksanaan

Waktu pembentukan dan pelaksanaan tugas lembaga pengelola selambat-lambanya dilakukan setelah tersusunnya RPLP Kawasan prioritas.

e. Peran Pelaku

• Pelaksana: Lurah/Kepala Desa, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota • Peserta: UP-UP BKM, TIPP,KPP, KSM, Lembaga adat, dan kelompok masyarakat peduli • Fasilitator: Fasilitator Kelurahan

1.4.3 Integrasi Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah

Integrasi perencanaan dan penganggaran daerah yang mulai dilaksanakan pada tahap perencanaan tujuannya adalah untuk memastikan target penanganan permukiman kumuh menjadi 0 persen pada

54

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

tahun 2019 serta memiliki hunian yang layak dan berkelanjutan. Proses integrasi fokusnya pada skenario penanganan permukiman kumuh yang sudah menghasilkan investasi kegiatan, bisa terintegrasi dengan RPJM Desa/RKP desa atau rentstra/renja kecamatan serta perencanaan pembangunan kota/kabupaten. Proses integrasi perencanaanj RPLP kedalam RPJM Desa dan Renstra Kecamatan secara jelas disajikan pada gambar berikut :

1.4.4 Monitoring dan Evaluasi Setiap Kegiatan

Kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintahan kelurahan/desa, BKM/LKM, TIPP, dan masyarakat baik di dalam maupun luar kelurahan/desa untuk menjamin setiap kegiatan terlaksana dengan kualitas baik. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah program sudah sesuai dengan rencana dan mencapai target pencapaian visi Permukiman dan pengurangan luas kumuh. Review setiap tahapan kegiatan dapat dilakukan secara regular atau sesuai kebutuhan. Audit keuangan dan audit kegiatan harus dilakukan sebagai bagian dari proses monitoring dan evaluasi. Laporan tahunan untuk melaporkan secara terbuka kepada masyarakat mengenai rencana dan hasil kegiatan penataan Permukiman dilakukan secara rutin sebagai bagian dari proses transparansi dan akuntabilitas. Kegiatan monitoring dan evaluasi di atas secara jelas dan rinci telah diatur dalam Petunjuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi.

55

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

1.4.5 Pengembangan Kapasitas.

Kegiatan pengembangan kapasitas dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala pada setiap tahapan kegiatan, regular dan/atau menerus tidak terputus. Kegiatan pelatihan dan sosialisasi akan dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan kelurahan/desa, BKM/LKM, TIPP, relawan, dan masyarakat dalam rangka menjalankan setiap tahapan kegiatan dan agar kegiatan dapat menerus demi tercapainya visi Permukiman dan tercapainya 0 ha kumuh pada 2019. Pelaksanaan kegiatan ini merujuk pada POS Pengembangan Kapasitas tingkat Kelurahan/desa;

1.4.6 Operasi dan pemeliharaan serta pengembangan dan inovasi kegiatan

Operasional dan pemeliharaan terhadap kegiatan social, ekonomi, dan infrastruktur yang telah dibangun akan dilaksanakan secara menerus. Agar permukiman dapat terus ditingkatkan kualitasnya maka perlu terus menerus dilakukan proses Pengembangan dan inovasi kegiatan Permukiman. Pelaksanaan kegiatan yang dimaksud, perlu merujuk pada POS Operasi dan Pemeliharaan tingkat Kelurahan/desa;

56

Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat Desa/Kelurahan

Dokumen terkait