• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap manage pada penggunaan media sosial facebook komunitas Indonesia Hoaxes

Dalam sub bab ini peneliti akan menjelaskan bagaiaman tahap manage (mengelola) pada media sosial facebook komunitas Indonesia Hoaxes dalam upaya anti-hoax. Ada tiga poin yang harus diperhatikan. Pertama adalah bagaiamana Indonesia Hoaxes melakukan media monitoring. Kedua adalah, bagaiama melakukan interaksi dalam waktu

sebenarnya di media sosial (real-time intrecation). Ketiga adalah bagaimana komunitas Indonesia Hoaxes merespon cepat terhadap feedback followersnyanya di media sosial. Peneliti akan memeparkan hasil wawancara berkenaan dengan tiga poin tersebut. Sedangkan interpresntasi terkait temuan tersebut akan dibahas pada sub pembahasaan.

Komunitas Indoensia Hoaxes dalam mengelola media sosial mereka dengan membuka untuk menjadi relawan pengurusan fanpage atau grup itupun hanya dikontrak menjadi moderator di grup Indonnesia Hoaxes, bila aktif berkontribusi yang banyak dalam medebunk bisa menjadi diangkat menjadi pengurus fanpage, komunitas Indonesia Hoaxes. untuk mengelola pesan, Komunitas Indonesia Hoaxes melihat dari isu yang akan diklarifiaksi memiliki data yang kurang ataupun sesitif mereka akan mediskusikan terlebih dahulu dengan sesama anggotanya. Adapun peryataan tersbut dari Muhammad Azka Ramadhan sebagai berikut:

“Untuk itu jika isu yang akan diklarifikasi memiliki data yang kurang, bahkan sensitif biasanya akan diskusikan dahulu dengan anggota lain. Namun jika ke media yang dimaksud seperti berita online, yang saya temukan kebanyakan media tersebut mengutip langsung dari fanpage. maksudnya media tersebut ketika ingin mengangkatnya menjadi artikel, dapat langsung mengutip dari fanpage. Dari fanpage Indonesian Hoaxes.” (wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 22 Maret 2019, 13.52 WIB).

Dalam pengelolaan pesan komunitas Indonesia Hoaxes ketika menganalis mendapatkan data yang kurang atau sensitif biasamya komunitas ini terlebih dahulu tidak langsung memposting tetapi mendiskusikanya terlebih dahulu dengan anggota lain. Menurut Muhammad Azka Ramadhan terkadang ada saja berita online yang ditemukan selalu mengutip langsung dari fanpage tersebut

Dalam melakukan media monitoring komunitas Indonesia Hoaxes tidak menggunakan tools khusus untuk melihat perkembangan fanpage komunitas Indonesia Hoaxes Adapun peryataan tersbut dari Muhammad Azka Ramadhan sebagai berikut:

“Untuk saat ini komunitas Indonesia Hoaxes belum memakai tools dari pihak ketiga, masih mengandalkan engagement organik dari facebook. Mengandalkan share dari followers, jumlah share pada suatu post tersebut akan diakumulasi oleh facebook.” (wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 22 Maret 2019, 13.52 WIB).

Dari penejelasan diatas mereka tidak menggunakan alat dari pihak ketiga mereka mengandalkan engangement organik dari facebook atau yang diakumulasi oleh facebook sendiri.

Komunitas Indonessia Hoaxes tidak mempunyai batasan waktu untuk memposting, hal ini dijelaskan oleh Muhahamad Azka Ramadhan sebagai berikut:

“Untuk post konten bisa kapan saja, tidak ada batasan waktu.” (wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 22 Maret 2019, 13.52 WIB).

Masalah hoax tidak perlu adanya batasan waktu karena isu hoax sendiri sangat sensitif di masyarkat maka dari itu komunitas Indonesia Hoaxes bila mendapatkan isu hoax bisa langsung di klarifikasi tidak perlu menunggu.

Hal lain tahap Manage adalah bagiamana komunitas Indonesia Hoaxes melaukan Real-time interacton di media sosial facebook. Muhammad Azka Ramadhan menjelasakan tidak adanya aturan yang di berikan untuk berintraksi tidak adaanya batasan dalam berdisuksi.

“Untuk interkasi real-time kami biasanya lebih sering melakukan di grup dari pada di fanpage. “(wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 22 Maret 2019, 13.52 WIB). Dari penjelasan tersebut menujukan bahwa komunitas Indonesia Hoaxes lebih banyak berinterkasi real-time pada grup Indonesia Hoaxes Comunity dibadingkan pada fanpage komunitas Indonesia Hoaxes tersebut.

Komunitas Indoneisa Hoaxes mengakuai bahwa respon dalam membalas sangat lambat dikarenakana dalam satu postingan bisa lebih dari lima ratus komentar hal ini dinyataka oleh Muhammad Azka Ramadhan sebagai berikut:

“Kalau responya bisa dibilang kami agak lambat kalau melalui fanpage karena di fanpage itu tidak jarang satu postingan bisa ada lebih dari lima ratus komentar apalagi kalau yang bener bener hangat bahkan bisa tembus seribu komentar jadi kami sulit menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh followers jadi kalaupun ingin fastrespon sebaiknya yaitu dengan bergabung ke grup Indoensia Hoaxes Comunity agar fast respon lebih baik tanpa harus mencari cari suatu komentar yang ada pada status fanpage” (wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 23 Januari 2019, 15.39 WIB).

Dari penjelasan tersebut menujukan bahwa interkasi secara langsung di fanpage facebook tidak dilakukan secara optimal, karena banyaknya pertanyaan yang masuk pada komunitas Indonesia Hoaxes admin sendiri menyarankan bila mempunyai pertanyaan bisa bergabung pada grup Indoensia Hoaxes Communty dan kelebihan pada grup Indonesia Hoaxes Comunity tingkat responya lebih cepat dan tidak harus menacari cari suatu komentar yang ada pada status fanpage.

Adapun pandangan berbeda dari salah satu follower komunitas Indonesia Hoaxes yang mengatakan bahwa respon yang diberikan sangat kurang tidak tahun 2018 lalu.

“kalau menurut saya kurang ya, ga seperti tahun dua ribu delapan belas lalu kalau menurut saya rasakan.” (wawancara Andreva Rahman, 23 Januari 2019, 11.26 WIB)

Gambar 4.11

Salah satu komentar yang tidak di respon Indonesia Hoaxes melalui fanpage facebook

(Sumber: https://www.facebook.com/TurnBackHoax/. Di akses pada tanggal Rabu, 26 Januari 2019)

Gambar 4.12

Salah satu komentar yang tidak di respon Indonesia Hoaxes melalui fanpage facebook

(Sumber: https://www.facebook.com/TurnBackHoax/. Di akses pada tanggal Rabu, 26 Januari 2019)

Berdasarakan penjelasan diatas, dapat dilihat bagaiamana kurangnya respon yang diberikan pada kolom komentar. Indonesia Hoaxes bisa membalas setiap respon yang masuk di fanpage facebook tergantung dari mendaapatakan informasi sulit atau tidaknya peryataan ini dinyataka oleh Muhammad Azka Ramadhan sebagai berikut:

“kalau jangka waktu yaa tergantung dari penggunaan kitanya mendapatkan suatu informasi karena eeee se apa, sesulit atau tidaknya mendapatkanya informasi mempengaruhi kita merespon pertanyaan followers. Jika misalakan yang diajukan isu, isu apa yang bisa dibilang cukup sulit ada kemungkinan kami akan agak lama menyelidikinya namun sebaliknya jika memang sudah tersedia bisiaanya kami merespon lebih cepat. Analis paling lama bisa seminggu atau dua minggu kalau

paling lamanya terlebih jika media resmi juga belum mengambarakan biasanya itu memakan waktu yang cukup lama, Kalau paling cepet di hari yang sama juga bisa paling cepetnya gituh, di hari yang sama jika wah ini kebetulan isunya sudah di beritakan nah kami akan diberitahu biasanya umumnya gituh jika memang sudah ada beritanya.” (wawancara Muhammad Azka Ramadhan, 23 Januari 2019, 15.39 WIB).

Yang kita bisa lihat di atas bahawa Indonesia Hoaxes lama dalam mendapatkan bahan klarifikasi karena lama atau tidaknya tergantung dalam bhan untuk memverikasi, untuk masalah respon sudah cepat namun untuk menanalisinya itu lama, paling cepat di hari yang sama juga bisa jika isunya sudah du beritakan.

Dokumen terkait