• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap share pada penggunaan media sosial facebook komunitas Indonesia Hoaxes dalam upaya anti-hoax

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Tahap share pada penggunaan media sosial facebook komunitas Indonesia Hoaxes dalam upaya anti-hoax

Pada tahapa share, telah dijelakasan sebelumnya bahwa ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam penggunaan media sosial yaitu, bagaiamana subjek berpartisipasi dalam media sosial (participate), bagiamana subjek menjalin hubungan dengan followers di media sosial (connect) dan bagaimana subjek membangun kepercayaan dengan followers (build trust).

Proses share merupakan tahap awal dalam konsep ini, perusahaan atau organisasi akan mecari tahu media sosial apa yang tepat untuk digunakan sesuai dengan karakteristik khalayak. Organisasi tersebut juga harus berpartisipasi di media sosial tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatan Luttrell (2015:41) dalam pengaplikasianya tahap share sebagai berikut:

"Social media throught social networl help people connect winth others who share similar intrests passion and beliefts. organizations that use specife networking stragies wherein their consumeers are particapting their targeted populations" (Luttell, 2015:41)

Luttrell (2015:131) juga menuturkan bahwa semakin organisasi sharing dengan publiknya, audiens tersebut akan semakin membagikan kepada yang lainya. Membagi foto di jejaring sosial, dimana juga mengajak mereka untuk share, coment dan berinterkasi dengan organisasi tersebut, akan mendukung jiwa media sosial itu sendiri. Media sosial melalui jaringan sosial membantu orang-orang terhubung dengan yang lainya yang memiliki minat, gairah, atau kriteria dan keyakinan yang sama. Organisasi yang menggunkana startegi jarigan media sosial tertenu dimana konsumen mereka berpartisipasi dalam percakapan tersebut akan mampu bersosialisasi online bersama-sama.

Latar belakang pemilihan media sosial facaebook ini adalah karena memiliki keunggulan dimana tidak akan ditemukan pada media sosial lainya. facebook memiliki keunggulan pada pembuatan caption, sekarang facebook memliki 60.000 text. Yang bermulai awalnya hanya dari 500 menjadi 5.000 tapi jumlah batas facebook mutlak baru sebernannya 63.206 karakter, dengan adanya penambahan jumlah text pada facebook sangat memudahkan komunitas Indonesia Hoaxes dalam membuat konten klarifikasi anti-hoax. Keputusan komunitas Indonesia Hoaxes dalam menggunakan media sosial facebook sebagai media utama hal yang tepat. Menurut Luttrell (2015:42) Dalam mengaktivasi media sosial yang akan digunakan, tidak sembarang yang aktivasi. Pasalnya media sosial tersbut sebaiknya memiliki unsur share agar bisa saling menghubungkan audiens di media sosial tersebut baik dengan atau tidak dengan

peran subjek itu sendiri. Menurutnya media sosial yang memiliki unsur share tersebut adalah : Facebook, Instagram, Pinterest, MySpace, Youtube, Vimeo, LinkedIn, Flickr, Kaboodle, Bebo dan Hi5.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa komunitas Indonesia Hoaxes sudah benar dalam mengaktivaisi media sosial yang dijelaskan Luttrell. Facebook dianggap salah satu situs jejaring sosial terbesar di dunia. Facebook menyediakan para pengguna dengan kemampuan untuk berbagi dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman, dan itu meningkatkan keterbukaan dan konektivitas di seluruh dunia. Lebih banyak 70 miliar keping potongan dari link web, cerita berita, pos-pos blog, update status, foto, dan sumber-sumber lain yang dibagikan melalui platform ini. Facebook menyediakan tempat untuk tidak hanya berbagi intormasi tetapi juga berinteraksi dengan itu. Organisasi berita, contoh memungkinkan orang-orang untuk mengirim cerita mereka saya langsung ke dinding Facebook mereka untuk berbagi dengan teman-teman. Pengguna jejaring jejaring facebook untuk membangun komunitas dan melibatkan konsumen dengan cara yang lebih bermakna.

Berkaitan dengan konsep diatas pula, komunitas Indonesia Hoaxes tidak semua sosial media dapat efektif digunakan. Maka dari itu facebook dianggap paling efektif dalam menyebarkan pesan. Dapat diketahui bahwa komunitas Indonesia Hoaxes menyebarkan postingan yang menggunakan banyak text

keunggulan yang dimilki facebook sangat cocok untuk menyebarkan informasi tentang hoax.

Dalam pembuat konten, komunitas Indoensia Hoaxes berawal melihat dari pengaruh suatu berita yang tersebar di media sosial. Banyak tidaknya berita isu tersebar menjadi awal pergerakan untuk memulai menyelediki lebih lanjut, bilamana dampaknya berita tidak begitu besar Indonesia Hoaxes tidak akan menyelidiki. Bila yang didapatkan isu begitu besar maka admin akan mulai menganalisanya, setelah mendapatkan data, sumber, fakta. Indonesia Hoaxes akan membuat klarifikasi yang nantinya akan diupdate agar pesan yang disampaikanya efektif Indonesia Hoaxes selalu menyebarluaskan konten klarifikasi ataupun disinformasi.

Konten-konten yang ada pada fanpage facebook komunitas Indonesia Hoaxes mempunyai banyak sumber data, data yang didapatkaan yang nanti akan diolah menjadi konten, konten komunitas Indonesia Hoaxes tidak asal dalam pembuatan kontennya yang akan diposting, dari isu yang diangkat menjadi konten pada komunitas Indonesia Hoaxes saja itu tergantung besar kecilnya dampak hoax yang dirasakan. Terlebih hoax sangatlah meresahakan, sehingga konten yang dipublikasikan harus diberi sumber fakta yang jelas. Gunanya menampilakan sumber, agar tidak menimbulkan rekasi negatif pada para followers. Sebelum untuk pembuatan konten, para admin mendisukusikannya melaui grup khusus pengurus komunitas Indonesia Hoaxes.

Keberagaman konten yang disajikanpun pada komunitas ini sangat beragam yang peneliti lihat, hal ini disengaja oleh admin, agar followers tidak saling serang antara kedua kubu dikala tahun pemilu dikala admin membahas isu politik yang dijadikannya konten. adapun konten yang tidak membuat panas susana dalam fanpage tersebut hanya sebagai alat mempercair situasi dalam fanpage tersebut. Tak hanya sebuah Isu hoax politik, sara, kriminal dll. Indonesia Hoaxes juga membahas isu tentang sebuah film, game bahkan hingga anime yang tidak mungkin didapatkan pada fanpage komunitas melawan hoax.. Indoensia Hoaxes juga memberikan edukasi berupa konten tips dan adanya sebuah infograris penyebaran berita hoax disebuah jerajing sosial.

Gambar 4.13

(Sumber: https://www.facebook.com/TurnBackHoax/. Di akses pada tanggal Rabu, 26 Januari 2019)

Adapun konten fanpage komunitas Indonesia Hoaxes yang mengedukasi followersnya yaitu konten tips berhubungan melawan hoax. konten ini biasanya hasil repost dari akun instagram @divisihumasporli atau akun pemeberatas hoax lainya. Tujuan admin hanya menggingatan kembali kepara followersnya baik yang baru gabung atau sudah lama mengikuti fanpage.

Gambar 4.14

Konten menedukaasi followers Indonesia Hoaxes melalui fanpage facebook

(Sumber: https://www.facebook.com/TurnBackHoax/. Di akses pada tanggal Rabu, 26 Januari 2019)

Dalam pengolaan media sosial facebook, fanpage komunitas Indonesia Hoaxes mempunyai karakterisik dalam penulisan konten yang dibuat. Indonesia Hoaxes menggunakan kalimat formal pada kontennya, itu menjadi sebuah aturan bagi komunitas tersebut. Guna mengunakan kalimat formal tersebut agar fanpage memeliki kribilitas. Dari sudut pandang followerspun bahwa fanpage tersebut bukan untuk main-main dalam menjalankan tugasnya sebagai melawan hoax tersebut.

Dalam berpartisipasi membagikan informasi melalui facebook, komunitas Indonesia Hoaxes melakukan sosialisasi di fanpage dengan membuat konten konten perihal mencegah hoax, dimana saat ini hoax menjadi musuh bagi pengguna sosial media khususnya.

Peneliti melihat Indonesia Hoaxes dirasa belum optimal dalam menggunakan fasilitas media sosial facebook. Dikarenakan terbatasnya ruang untuk menambahkan text yang banyak, yang peneliti lihat penyamapaian sebuah klarifikasi hoax tidak bisa setengah-setengah dalam menjalakan sebuah informasi harus lengkap dalam membeberkan suatu informasi lugas. komunitas Indonesia Hoaxes pada umumnya pada konten klrafikasi isi caption membahas dari berita hoax yang sedang beredar apa, dan penjelasan fakta yang sebenranya apa, isi pada konten juga selalu di akhir dengan sebuah kesimpulan.maka dari itu

Indonesia Hoaxes lebih memilih fitur post biasa pada fanpage tersebut ketimbang fitur-fitur baru yang dimiliki facebook.

Terkait poin lain dalam share yaitu connect, komunitas Indonesia menjalin koneksi dan membuat upaya membuat apa yang mereka posting menjadi di posting kembali oleh followersnya. Untuk menjalin komunitas hubungan Indonesia Hoaxes membuat grup khusus di media sosial facebook, yang bernama Indonesia Hoaxes Comunity. komunitas Indonesia Hoaxes berusaha menjalin hubungan dengan followers, agar komunitas dan followers dapat berkomunikasi satu sama yang lain.

Agar followersnya memposting apa yang mereka buat Komunitas Indonesia Hoaxes menurut Muhamad Azka Ramadhan mereka menyelipkan guyonan atau candaan yang menghibur. Artinya disini mereka berusaha angar menarik perhatian followers memposting apa yang mereka buat. Tetapi itupun tergantung isu ramai atau tidaknya, Tapi komunitas Indonesia Hoaxes selalu mendapatkan repost debunk dari followersnya.

Poin lain dalam tahap share yang dilakukan komunitas Indonesia Hoaxes adalah membangun kepercayaan (build trust) followers di media sosial. Ketika media sosial digunakan untuk penyebaran informasi, sudah seharusnya media sosial tersebut juga digunakan untuk membangun kepercayaan publik.

Lutrell (2015:52) mengatakan bahwa media sosial dibaung atas premis untuk membuat hubungan yang otentik. Kita harus bekerja lebih baik untuk memahai mengapa banyak perusahaan yang gagal dalam menggunakan sosial media. Ada beberapa alasan mengapa itu terjadi, namun yang paling besar dalam kegagalan tersebut adalah saat organisasi tersebut terlalu tergesa-gesa saat proses membangun tersebut. Luttrell juga menambkan bahawa membangun hubungan suatu hubungan melalui media sosial memperlukam keadaan yang bisa membuat audiens tersebut pantas untuk dilibatkan didalamnya. Regina Luttrell (2015:53) dalam bukunya Social Media: How to Engage. Share and Connet mengatakan bahwa:

“mendengarkan dan berbincangan dari waktu ke waktu adalah bagaiama hubungan yang berkaman dibangun dan kepercayaan dapat didapat” (Luttrell, 2015:53)

Komunitas Indonesia Hoaxes pun berusaha untuk membangun kepercayaan yang baik dengan followers di facebook dalam upaya anti-hoax. Salah cara yang mereka gunakan adalah dengan mengambil jalan tengah untuk menedebunk suatu berita, debunk adalah membuktikan ketidak benaran, memperlihatkan fakta seberarnya. Komunitas Indonesia Hoaxes mengambil sumber-sumber berita yang berlawanan yang followers inginkan gunanya mengambil dari sumber yang berbeda agaar followers dalam kedua kubu berbeda khususnya tidak terprecah belah dalam fanpage komunitas Indonesia Hoaxes

tersebut, agar dirasa oleh masing masing kubu tidak ada saling tuding terhadap fanpage tersebut. Walau sudah memberikan yang terbaik kepada followersnya dan mengikuti keinginnya mengabil dari sumber yang followers mau. tetap saja ada yang kontra terhap koten yang dibuat oleh komunitas Indonesia Hoaxes.

Dari semua penjabaran hasil diatas, akhirnya peneliti dapat merangkum hasil tersebut kedalam sebuah model, sebagai berikut:

Gamabar 4.15

Model penggunaan tahap share Fanpage komunitas Idonesia

Hoaxes

Tahap Share

Partiscipate

Latar Belakang Aktivasi Facebook  Memiliki keunggulan yang tidak

ditemukan pada sosial lainya yaitu memiliki 60.000 karakter untuk membuat status

Konten yang diposting

 Gaya penulisan mengunakan

kalimat formal pada setiap postingan agar memiliki kridibilitas

 Edukasi : memberikan tips bagiamana melaporkan hoax, infografis penyeabran berita hoax media sosial

 Informasi : klarifikasi isu hoax yang didapat dari followersnya

Connect Upaya membuat followers merepost Menyelipkan guyonaan atau candaan yang menghibur agar memiliki ketertarikan untuk merepost oleh followersnya Build trust  Berusaha menjawab respon yang masuk  Mengambil jalan tengah, komunitas Indonesia Hoaxes mengambil data sumber berita yang berlawanan yang masing-masing followers inginkan

Penggunaan Media Sosial Facebook Dalam Upaya Anti-Hoax Oleh komunitas Indonesia Hoaxes Kepada Followersnya

4.2.2 Tahap optimize pada penggunaan media sosial facebook komunitas

Dokumen terkait