DITIMBULKAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN
TAHAP OPERASI
SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK
Fisik-Kimia Biologi Sosekbudkesmas Transportasi
Gambar 4.2. Diagram Alir Dampak pada Tahap Operasi Pengisian waduk
Munculnya Persepsi dan Sikap Masyarakat Pengoperasian
rehabilitaslimpasan Bendungan Lalung
Pemeliharaan Bendungan Lalung
Gangguan Biota Air
Penurunan Kualitas air permukaan Peningkatan Erosi dan
sedimentasi
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 5 Tabel 4.2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantahuan Lingkungan Hidup dari Rehabilitasi Bendungan Lalung
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Periode Pemantauan A. TAHAP KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi.
Dampak Terbuka Kesempatan Kerja
Peluang kerja bagi 90 orang yang dapat dipekerjakan dalam pelaksanaan konstruksi
- Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar terkait dengan proses rekrutment, terutama kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan - Membuat kontrak kerja
kepada tenaga kerja yang direkrut
- Memprioritaskan tenaga kerja dari daerah setempat dalam perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga sumber daya manusia daerah setempat lebih diberdayakan.
- Bekerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan, Kelurahan. Lalung, Kecamatan. Karanganyar dalam proses rekrutment tenaga kerja konstruksi.
- Masyarakat
Selama tahap konstruksi tenaga kerja konstruksi)
Menginventaris jumlah tenaga kerja konstruksi yang telah direkrut, untuk mengetahui besarnya persentase
keterlibatan masyarakat sekitar saat kegiatan konstruksi berlangsung, sehingga dapat diketahui pula besarnya prioritas masyarakat sekitar dalam kegiatan konstruksi
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 3 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - Disdagnakerkop
UKM Kabupaten Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Dampak
Intensitas keluhan yang disampaikan masyarakat sekitar yang merasa kurang simpatik terhadap pelaksanaan perekrutan tenaga kerja
- Memberikan informasi lowongan kerja secara transparan kepada masyarakat sekitar melalui pengumuman lowongan kerja di Kantor Kelurahan.
Lalung, Kecamatan.
Karanganyar, meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, spesifikasi, waktu dan tempat pendaftaran, tempat dan
- Masyarakat
Selama tahap konstruksi tenaga kerja konstruksi)
- Melakukan pengamatan secara langsung dan memastikan bahwa informasi adanya perekrutan tenaga kerja telah tersosialisasi kepada masyarakat sekitar.
- Menginventaris jumlah tenaga kerja
- Masyarakat
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 3 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - Dinas Sosial
Kabupaten Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
DPLH
Rehabilitasi Bendungan LalungKabupaten Karanganyar DAMPAK LINGKUNGAN& UKL - UPL
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 6
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Periode Pemantauan tanggal proses seleksi
- Melaksanakan komitment terkait prioritas tenaga kerja yang direkrut diambil dari masyarakat sekitar.
- Memberikan informasi tentang peluang usaha apa saja yang dapat diisi atau menjadi rekanan kerja dalam kegiatan konstruksi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Bentuk informasi dapat dilakukan dengan membuat pengumuman yang ditempelkan di kantor Kepala Kelurahan setempat.
Bendungan lalung
konstruksi yang telah direkrut, untuk mengetahui besarnya persentase keterlibatan masyarakat sekitar saat kegiatan konstruksi berlangsung, sehingga dapat diketahui pula besarnya prioritas masyarakat sekitar dalam kegiatan konstruksi
Pencapaian hasil penerimaan tenaga kerja dengan memprioritaskan sebesar 30% dari total kebutuhan berasal dari warga sekitar sehingga sumberdaya manusia yang ada dapat diberdayakan dan mengurangi pengangguran.
- Kesempatan kerja diprioritaskan kepada tenaga kerja lokal untuk terlibat pada proyek, terutama untuk jenis pekerjaan yang tidak membutuhkan kualifikasi khusus dengan melibatkan tokoh masyarakat dan aparat setempat pada proses seleksi untuk memastikan bahwa pendaftar betul-betul merupakan warga lokal atau yang terkena dampak - Memberikan informasi
lowongan kerja secara transparan kepada warga melalui pengumuman di pos kamling yang ada di kelurahan terdampak,
- Masyarakat
Selama tahap konstruksi tenaga kerja konstruksi)
- Wawancara dengan warga sekitar dan tokoh masyarakat terkait dengan proporsi tenaga kerja yang diterima dan yang tidak diterima - Pemantauan
langsung terhadap pengumuman yang diberikan kepada warga sekitar terkait detail informasi lowongan kerja
- Analisis : diuraikan secara deskriptif dengan tabulasi
- Masyarakat
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 3 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - Disdagnakerkop
UKM Kabupaten Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 7
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Periode Pemantauan kantor-kantor kelurahan
dan Kecamatan, meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kualifikasi, waktu dan tempat pendaftaran, tempat dan tanggal proses seleksi, tanggal dan tempat pengumuman tenaga kerja yang diterima
2. Pembuatan dan pengoperasian Base camp
Dampak penurunan kualitas air
Penurunan kualitas air permukaan, parameter fisik, kimia dan bakteriologis serta biota perairan
- Menerapkan peraturan bagi pekerja konstruksi agar tidak membuang hajat, sampah sembarangan - Melarang pekerja
melakukan aktivitas domestik di sungai - Membuat MCK
(sementara) dengan pola kering (tanpa bak mandi) selama konstruksi berlangsung.
- Menjaga kebersihan areal proyek
- Menyediakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah domestik dan sisa bahan material
- Mengatur aliran air sungai, dengan membangun saluran pengelak di sisi lokasi pembangunan waduk, sehingga aliran air tetap mengalir secara normal dan tidak mempengaruhi
ketersediaan air di bagian
Di dalam area proyek.
Selama tahap konstruksi berlangsung
Pengujian kualitas air Bendungan lalung dilakukan dengan pengambilan sampel air (±50 dan 100 m arah hulu dan hilir dari as Bendungan lalung) masing-masing 1 titik sampel. Sampel air tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium dan dilakukan
uji/analisis terhadap parameter-parameter sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan
Sungai yang dilintasi rencana pembangunan
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Pekerjaan
Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
c. Instansi Penerima Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
DPLH
Rehabilitasi Bendungan LalungKabupaten Karanganyar DAMPAK LINGKUNGAN& UKL - UPL
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 8
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
- Meminimalisasi sedimen yang masuk ke dalam aliran sungai, dengan merelokasi bahan material dan sisa galian tanah ke lokasi yang tidak berdekatan dengan aliran sungai
- Tidak membuang sisa bahan material ke badan air/ aliran sungai Dampak
Peningkatan Timbulan Sampah
Volume sampah domestik yang dihasilkan aktivitas tenaga kerja konstruksi diperkirakan sebesar 202,5 l/hari
- Menerapkan peraturan kepada para pekerja konstruksi untuk menjaga kebersihan di seluruh area proyek
- Menyediakan tempat/bak sampah
- Tempat/bak sampah berbahan kuat/awet, tidak mudah rusak dan dilengkapi dengan tutup - Mengumpulkan sampah setiap 1 hari sekali dan secara rutin setiap 1-2 hari sekali mengangkut sampah ke TPA.
- Memasang himbauan peringatan “JAGALAH KEBERSIHAN” dan
“DILARANG BUANG SAMPAH
SEMBARANGAN”.
- Di dalam area proyek - TPS proyek.
Selama tahap konstruksi berlangsung
- Pendataan volume sampah.yang diangkut ke TPA - Pengamatan
terhadap kebersihan area proyek.
- Di dalam area proyek - Di tempat/bak
sampah dan TPS proyek.
Selama tahap konstruksi
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Kesehatan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 9
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan keberadaan vektor penyakit (lalat, kecoa, nyamuk dan tikus) yang berkembang biak dan membuat sarang/’habitat di lingkungan area proyek
- Menanamkan kesadaran tenaga kerja konstruksi untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.
- Tidak
menumpuk/menggantung pakaian kotor
- Tidak menumpuk sampah hingga berhari-hari (pengangkutan sampah dilakukan rutin setiap hari) - Menyediakan
wadah/tempat sampah dan diberi penutup rapat - Membersihkan MCK
minimal 2-3 hari sekali meliputi kebersihan bak air, closet/kakus dan lantai agar tidak berlumut dan licin.
- Mencuci tangan setelah bekerja, sebelum makan dan minum dengan menggunakan sabun.
- Memasang himbauan kebersihan “JAGALAH KEBERSIHAN DAN KESEHATAN”
- Di seluruh area
sampah dan TPS proyek.
-
Selama tahap konstruksi berlangsung
Pengamatan menggunakan metode Landing trap yaitu dengan menempatkan perangkap (kecoa, lalat dan tikus) di seluruh areal proyek khususnya pada tempat-tempat yang potensial
bersarangnya vektor penyakit)
selanjutnya dilakukan inventarisasi terhadap jumlah dan jenis vektor penyakit yang terperangkap
- Di seluruh area
sampah dan TPS proyek.
-
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 1 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Kesehatan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
3. Mobilisasi Fisik Akses Jalan Eksisting
- Kendaraan pengangkut berjenis truk dan dump truck - Peralatan berat
berjenis excavator, wheel loader, bulldozer, motor grader, tendem roller,
- Membuat rute perjalanan kendaraan pengangkut sesuai dengan kemampuan jalan atau yang dapat mengurangi terjadinya kerusakan fisik akses jalan eksisting.
- Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat (Dukuh, RW/RT) berkaitan dengan
Jalan eksisting disekitar material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (saat pelaksanaan pengangkutan material dan peralatan kerja)
Melakukan inventarisasi dan dokumentasi kondisi fisik jalan eksisting disekitar rencana pembangunan yang akan dilewati kendaraan pengangkut material dan
Jalan eksisting disekitar rencana pembangunan yang akan dilewati kendaraan pengangkut material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Perhubungan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan
DPLH
Rehabilitasi Bendungan LalungKabupaten Karanganyar DAMPAK LINGKUNGAN& UKL - UPL
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 10
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Periode Pemantauan compactor, stone
crusher, asphalt finisher,dan pneumatic roller.
rute pengangkutan.
- Melakukan perbaikan jalan eksisting yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan pengangkut material dan peralatan kerja
peralatan kerja sebelum dan sesudah pelaksanaan konstruksi
- DLH Kabupaten Karanganyar
Dampak Gangguan Kelancaran dan Keselamatan Lalu Lintas
Saat pelaksanaan konstruksi angkutan material pada saat jam puncak akan menambah volume lalu lintas jalan eksisting
- Waktu pengangkutan dipilih pada waktu/jam-jam lalu lintas tidak sibuk dan tidak pada jam istirahat (pukul 18.00 - 06.00 WIB).
- Menghindari kendaraan proyek berhenti atau di bagian jalan eksisting.
- Memasang tanda-tanda peringatan
(pemberitahuan) bagi pengguna jalan, seperti
“MAAF JALAN ANDA TERGANGGU ADA PEKERJAAN JALAN” ;
“AWAS HATI-HATI ADA PEKERJAAN JALAN”
- Penyuluhan kepada sopir untuk berhati-hati selama mengemudikan kendaraan pengangkut
- Batasan kecepatan selama maksimum 30 km/jam, bila melintasi daerah permukiman
- Membersihkan/penyirama n air pada jalan-jalan eksisting yang terdapat ceceran tanah/material agar tidak membahayakan penguna jalan yang
Jalan eksisting disekitar material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (saat pelaksanaan pengangkutan material dan peralatan kerja)
- Pengamatan langsung/pendataa n volume arus lalulintas dan ritasi kendaraan pengangkut - Pencatatan
kejadian kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kegiatan konstruksi.
Jalan eksisting disekitar rencana pembangunan yang akan dilewati kendaraan pengangkut material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Perhubungan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 11
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan Kualitas Udara Ambien
Kadar polutan udara dapat meningkat di atas kadar kualitas awal, dimana : kendaraan pengangkut material dengan terpal, agar tidak menimbulkan ceceran material dan tebaran debu - Penyiraman dilakukan
apabila melalui jalan-jalan yang berdebu di daerah pemukiman.
- Pembersihan tumpahan material yang tercecer di badan jalan
- Perawatan mesin kendaraan pengangkut secara berkala
Jalan eksisting disekitar material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (saat pelaksanaan pengangkutan material dan peralatan kerja)
Melakukan pengukuran kualitas udara ambien di dalam area proyek dan di lingkungan sekitar masing-masing sebanyak 1 titik sampel, selanjutnya dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 8 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Udara Ambien Daerah di Provinsi Jawa Tengah
- Di dalam tapak proyek.
- Di pemukiman penduduk sesuai arah angin
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Kesehatan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Dampak Peningkatan Kebisingan
Pengangkutan material dengan menggunakan truk bermesin diesel.
Berdasarkan kajian literatur, sumber tingkat kebisingan yang berasal dari truk angkutan mencapai > 64 dB (melebihi baku mutu 55 dB untuk daerah
permukiman)
- Mengatur waktu pengangkutan saat siang hari dan tidak bertepatan dengan waktu istirahat masyarakat dan jam-jam puncak lalu lintas - Menggunakan kendaraan
pengangkut yang laik jalan (Memiliki kondisi baik atau lulus uji KIR).
- Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut, yaitu maks 30 km/jam bila melintasi
daerahpermukiman
Jalan eksisting disekitar material dan peralatan kerja
Selama tahap konstruksi berlangsung (saat pelaksanaan pengangkutan material dan peralatan kerja)
Melakukan pengukuran tingkat kebisingan di dalam area proyek dan di lingkungan sekitar sebanyak 1 titik sampel, selanjutnya dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri
- Di dalam tapak proyek.
- Di pemukiman penduduk sesuai arah angin
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Kesehatan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
DPLH
Rehabilitasi Bendungan LalungKabupaten Karanganyar DAMPAK LINGKUNGAN& UKL - UPL
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 12
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
kendaraan pengangkut secara berkala
Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Dampak Peningkatan Resiko Kecelakaan Kerja
Sebanyak 6 orang tenaga kerja sebagai sopir beresiko mengalami kecelakaan kerja selama berlangsungnya pelaksanaan konstruksi
- Sopir kendaraan
pengangkut wajib memiliki SIM sesuai jenis
kendaraannya.
- Pebinaan kepada sopir untuk berhati-hati selama mengemudikan kendaraan pengangkut
- Mematuhi peraturan lalu lintas saat mengemudikan kendaraan pengangkut - Menggunakan kendaraan
pengangkut yang laik jalan (Memiliki kondisi baik atau lulus uji KIR), agar tidak menimbulkan permasalahan selama mengendarai - Memberikan jaminan
asuransi BPJS Ketenagakerjaan Jasa Kontruksi pada seluruh tenaga kerja
- Memberi laporan ke Dinas Tenaga kerja
Kab.Karanganyar apabila terjadi kecelakaan kerja
Di dalam area proyek (lokasi rawan/ bahaya)
Selama tahap konstruksi berlangsung (saat pelaksanaan pengangkutan material dan peralatan kerja)
- Wawancara langsung terhadap kondisi kesehatan pekerja konstruksi sebelum mulai bekerja
- Menginventarisasi kasus kecelakaan kerja terhadap pekerja konstruksi selama kegiatan konstruksi berlangsung
Di dalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 3 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar - Dinas Kesehatan
Kab. Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
4. Pembangunan Fisik Rehabilitasi Tubuh Bendungan
Dampak Penurunan Kualitas Udara Ambien
Kadar polutan udara dapat meningkat di atas kadar kualitas
- Penyiraman secara rutin setiap akan memulai dan selesai pekerjaan pada area badan/tubuh
Area di sekitar rehabilitasi limpasan Bendungan
Selama tahap konstruksi berlangsung
Melakukan pengukuran kualitas udara ambien selanjutnya
Area di sekitar rehabilitasi limpasan Bendungan
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 13
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Bendungan khususnya dimusim kemarau untuk mengurangi sebaran debu - Merelokasi sisa tanah
agar tidak tercecer dan menimbulkan debu.
- Memasang atap penutup batching plant dan stone crusher dan memasang pagar pembatas di lokasi batching plant dan stone crusher
lalung dianalisa di
laboratorium dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.8 Tahun 2001 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Daerah di Propinsi Jawa Tengah
lalung sekali) - DLH Kabupaten
Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Dampak Peningkatan Kebisingan
Tingkat kebisingan meningkat di atas nilai kualitas awal hingga 63,1dB(A).
- Membatasi jam pekerjaan antara jam 08.00-17.00, bila dilakukan di luar jam tersebut, maka memberitahukan warga setempat.
- Menggunakan peralatan konstruksi dan alat berat yang layak operasi - Melakukan perawatan
secara periodik terhadap alat-alat kerja yang digunakan agar dapat mengurangi kebisingan yang diakibatkan pada saat beroperasinya alat tersebut
Area di sekitar rehabilitasi limpasan Bendungan lalung
Selama tahap konstruksi berlangsung
Melakukan pengukuran tingkat kebisingan di dalam area dan di lingkungan sekitar sebanyak 1 titik sampel, selanjutnya dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Area di sekitar rehabilitasi limpasan Bendungan lalung
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Dampak gangguan
Perubahan jumlah biota akuatik pada
Mencegah masuknya unsur-unsur yang
Di area akuatik Bendungan
Pengelolaan biota akuatik
Pemantauan dilakukan dengan
Di area akuatik Bendungan
Pemantauan biota akuatik
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
DPLH
Rehabilitasi Bendungan LalungKabupaten Karanganyar DAMPAK LINGKUNGAN& UKL - UPL
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 14
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
saat kegiatan pelaksanaan konstruksi Bendungan
menyebabkan kondisi air mengalami pencemaran sehingga akan mengganggu kehidupan biota akuatik
lalung dilakukan 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung
menggunakan metode observasi di lapangan
berdasarkan jumlah populasi biota akuatik
Lalung dilakukan 6 bulan sekali
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar Dampak orang tenaga kerja konstruksi beresiko mengalami kecelakaan kerja selama berlangsungnya pelaksanaan konstruksi
- Pengendalian bahaya di tempat kerja (Elimination, Reduction, Engineering control, Administrative control, dan Personal protective equipment) - Memberikan pembinaan
ke seluruh pekerja konstruksi tentang K3 setiap akan melaksanakan pekerjaan.
- Memberikan jaminan asuransi BPJS Ketenagakerjaan Jasa Kontruksi pada seluruh tenaga kerja
- Menyediakan dan mewajibkan setiap pekerja proyek memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis bahaya dan keselamatan tenaga kerja - Menyediakan peralatan
P3K untuk upaya penanganan pertama jika terjadi kecelakaan kerja.
- Memasang spanduk, bendera dan rambu-rambu K3 umum di depan lokasi proyek serta
rambu-Di dalam area proyek (lokasi rawan/ bahaya)
Selama tahap konstruksi berlangsung
- Wawancara langsung terhadap kondisi kesehatan pekerja konstruksi sebelum mulai bekerja
- Menginventarisasi kasus kecelakaan kerja terhadap pekerja konstruksi selama kegiatan konstruksi berlangsung
Di dalam lokasi proyek
Selama tahap konstruksi berlangsung (setiap 6 bulan sekali)
a. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
b. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar c. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo IV - 15
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan
Hidup Bentuk Upaya Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Periode Pemantauan rambu K3 khusus di setiap
lokasi-lokasi rawan kecelakaan kerja - Memberi laporan ke Dinas
Tenaga kerja
Kab.Karanganyar apabila terjadi kecelakaan kerja.
B. TAHAP OPERASIONAL 5. Pengisian air
Bendungan
Dampak Perubahan populasi biota air
Perubahan jumlah biota akuatik pada saat kegiatan pengisian Bendungan
Mencegah masuknya unsur-unsur yang menyebabkan kondisi air mengalami pencemaran sehingga akan mengganggu kehidupan biota akuatik
Di area akuatik Bendungan lalung
Pengelolaan biota akuatik dilakukan 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung
Pemantauan dilakukan dengan menggunakan metode observasi di lapangan
berdasarkan jumlah populasi biota akuatik
Di area akuatik Bendungan Lalung
Pemantauan biota akuatik dilakukan 6 bulan sekali
d. Pelaksana - BBWS Bengawan
Solo
e. Instansi Pengawas - DLH Kabupaten
Karanganyar f. Instansi Penerima
Laporan - DLH Kabupaten
Karanganyar 6. Pengoprasian dan
Pemanfaatan Bendungan
Dampak penurunan kualitas air permukaan (Bendungan )
Penurunan kualitas air permukaan, parameter fisik, kimia dan bakteriologis serta
Penurunan kualitas air permukaan, parameter fisik, kimia dan bakteriologis serta