• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap penilaian dan tindak lanjut bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan intruksional. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah: (1) mengajukan pertanyaan atau siswa disuruh mela-kukan kegiatan tentang materi yang telah dipelajari-nya; (2) apabila 75% siswa belum bisa melakukan, maka guru hendaknya mengulangi kembali penjelasan meteri yang telah diberikan; (3) guru bisa memberikan tugas-tugas di rumah yang ada hubungannya dengan materi pokok; dan (4) mengakhiri pelaksanaan pem-belajaran.

Wahjoedi (2005: 1) memaparkan, pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan umumnya dilakukan dalam serangkaian dari tiga tahapan, yaitu: pemanasan (warming up), latihan inti, dan pendingin-an (cooling down). Latihan inti mendapat porsi waktu terbesar setiap kali pertemuan yaitu 70% sampai 80%, sisanya 10% sampai 15% untuk pemanasan, dan 5%

sampai 10% untuk pendinginan.

Dari berbagai pandangan tersebut maka dapat disampaikan bahwa banyak faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran penjasorkes, salah satu di antaranya adalah faktor guru. Hal ini terutama karena peran guru sebagai seorang pembimbing, pengajar, dan panutan bagi semua siswanya. Guru merupakan pribadi kunci yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap keberhasilan proses pembela-jaran, karena itu guru sebagai seorang pemimpin dalam kelas harus memiliki sejumlah kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan fungsinya. Kompetensi berarti kemampuan, kecakapan (ability). Kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menjalankan profesi keguruannya.

2.4.3 Evaluasi Hasil Belajar

Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh seo-rang guru setelah melakukan kegiatan pembelajaran adalah melakukan evaluasi pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik (feet back) atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru. Dengan evaluasi, kita dapat mengetahui pencapaian standar kompetensi atau pencapaian tujuan yang diharapkan. Selain itu evaluasi juga dimaksudkan untuk mengetahui efektivi-tas pembelajaran yang dilakukan, karena seorang guru tidak akan mungkin mengetahui perkembangan siswa didiknya tanpa melakukan evaluasi.

Menurut Hamalik (2001: 145-146), istilah evalu-asi sering disebut juga assessment yang mempunyai arti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional. Majid (2007: 185) menyebutkan sebagai berikut:

Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidik-an, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan. Sudjana (2007: 243) membagi evaluasi menjadi dua yaitu: (1) evaluasi proses pengajaran; dan (2) evaluasi hasil pengajaran. Evaluasi terhadap proses pengajaran dilakukan guru sebagai bagian integral dari pengajar-an itu sendiri, artinya evaluasi harus tidak terpisah-kan dengan penyusunan dan pelaksanaan pengajaran, sedangkan evaluasi hasil pengajaran merupakan bentuk hasil akhir dari sebuah pengajaran.

Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa evaluasi yang harus dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah evaluasi proses bukan evaluasi hasil, karena evaluasi hasil cenderung mengukur prestasi. Evaluasi pembelajaran akan lebih baik apabila menggunakan evaluasi proses. Dalam pembelajaran, terutama pem-belajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, penampilan gerak dan kesegaran jasmani adalah merupakan tujuan utama dari pembelajaran tersebut.

Namun karena evaluasi dapat berfungsi sebagai umpan balik dan remidial pengajaran, apa pun hasil evaluasi tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran berikutnya. Dengan demikian strategi pembelajaran guru dari waktu ke waktu akan selalu berubah menyesuaikan kondisi lapangan.

2.4.4 Analisis Hasil Evaluasi

Setelah dilakukan kegiatan evaluasi, guru kemu-dian melaksanakan kegiatan berikutnya, yaitu analisis hasil evaluasi. Analisis ialah proses untuk mengetahui informasi yang telah dikumpulkan. Analisis termasuk mengolah data yang telah dikumpulkan untuk menen-tukan kesimpulan yang telah didukung data tersebut, seberapa banyak ia mendukung dan seberapa banyak ia tidak mendukung. Farida (2008:112) mengatakan:

Tujuan dari analisis ialah membuat singkatan dari data dan menyimpulkan pesan-pesan yang ada di dalamnya sebagai informasi yang dapat dipakai sebagai dasar yang tentatif untuk mengambil suatu keputusan.

Hasil penilaian belajar dianalisis untuk menda-patkan umpan balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis untuk ulangan harian dengan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari

batas minimal ketuntasan belajar diberikan remidial, sedangkan bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan minimal diberikan pengayaan.

Lebih lanjut Farida (2008:114) mengatakan:

Analisis hasil evaluasi dilaksanakan setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud des-kripsi hasil evalusi berkenaan dengan hasil belajar siswa, yaitu penguasaan kompetensi. Analisis hasil evaluasi didahului dengan langkah skoring sebagai tahapan penentuan capaian penguasaan kompe-tensi oleh setiap siswa. Pemberian skoring terha-dap tugas dan/atau pekerjaan siswa harus dilak-sanakan segera setelah pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara objektif. Untuk menjamin keobjektifan skoring guru harus mengikuti pedoman skoring sesuai dengan jenis dan bentuk tes/instrumen evaluasi yang digunakan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis hasil evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan menganalisis data dari evaluasi pem-belajaran yang telah dilakukan. Adapun tujuan dari analisis evaluasi pembelajaran adalah untuk mengeta-hui tingkat keberhasilan pembelajaran dilaksanakan. Karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang direncanakan dengan seksama, sehingga dengan kata lain analisis hasil evaluasi pembelajaran adalah ke-giatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi keberhasilan dari suatu pembelajaran yang direncanakan.

2.4.5 Tindaklanjut Hasil Evaluasi

Setelah dilakukan kegiatan analisis hasil evalu-asi, guru kemudian melaksanakan kegiatan berikut-nya yaitu tindaklanjut hasil evaluasi. Kegiatan ini di-maksudkan untuk perbaikan dan pengayaan, perbaik-an dilakukperbaik-an terhadap perbaik-anak yperbaik-ang belum mencapai ketuntasan belajar, sedangkan pengayaan dilakukan kepada siswa yang sudah mencapai ketuntasan, atau yang sering kita kenal dalam pembelajaran tuntas.

Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama (2004: 21) mengatakan program layanan dalam pembelajaran tuntas adalah sebagai berikut:

a. Bagi siswa yang belum mencapai skor 75 untuk kompetensi dasar (KD) tertentu, maka siswa yang bersangkutan harus diberi layanan yang berupa program remedial (perbaikan);

b. Bagi siswa yang mencapai skor untuk kompe-tensi dasar (KD) tertentu antara 75 – 90, ke-lompok siswa ini perlu diberikan program peng-ayaan (enrichment);

c. Sedangkan siswa yang skor penguasaan kompe-tensi dasar (KD) tertentu lebih dari 90, maka siswa tersebut sebaiknya diberikan layanan program percepatan (akselerasi).

Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Perta-ma (2006: 20) mengatakan:

Sekolah boleh menetapkan atau membuat sendiri kriteria ketuntasan minimum (KKM) boleh lebih rendah atau kalau mungkin boleh lebih tinggi dari 75% dengan memperhatikan dan

mempertimbang-kan tingkat kerumitan (kompleksitas), tingkat ke-mampuan rata-rata siswa, dan tingkat kemampu-an daya dukung dari sekolah tersebut.

Secara skematis ketiga bentuk program layanan tersebut, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2004: 21) menggam-barkan sebagai berikut:

Gambar 3

Skema Bentuk Program Layanan

(Depdiknas, 2004: 21)

Dokumen terkait