• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN INFORMASI DI BMKG WILAYAH III

2. Tekanan udara

5.3 Tahap 3 dan 4: Penyampaian Informasi

Informasi yang diberikan oleh BMKG berbeda, tergantung dari para pengguna jasa. Penyampaian informasi melalui media antara lain televisi, radio, website, ataupun buletin. Adapun alur data pelayanan jasa BMKG Wilayah III dapat dilihat pada gambar berikut (Gambar 6). BMKG mendapatkan data dari berbagai sumber

seperti stasiun MKG & pos kerjasama, CMSS intranet, internet, radar cuaca, serta sensor seismo PGR III; kemudian data tersebut diolah berdasarkan data meteorologi, klimatologi, dan geofisika; hasil olahan data berupa produk prakiran yang bahasanya dapat dimengerti oleh masyarakat umum; hasil analisa data yang berupa produk prakiraan dipublikasikan ke masyarakat umum melalui sarana diseminasi

seperti telepon, faksimile, internet, radio, dan stasiun televisi.

Gambar 6: Alur Data Pelayanan Jasa BMKG Wilayah III

Masyarakat Umum Media Massa Stasiun Lokal

Gubernur/PemDa Bali BMKG Wilayah III

Hotel-hotel Pelabuhan Dinas Pariwisata

Dinas Transportasi Udara dan Laut Dinas Pertanian

Peran

BMKG Pusat Pemerintah (Departemen Perhubungan)

Kepentingan

Gambar 7. Matriks Peran dan Kepentingan Stakeholders terhadap Data dan Informasi yang Dihasilkan BMKG Wilayah III

Tabel 3. Peran dan Kepentingan Stakeholders terhadap Data dan Informasi yang Dihasilkan Oleh BMKG Wilayah III

STAKEHOLDERS PERAN KEPENTINGAN

BMKG Pusat

Pengawas kinerja BMKG Wilayah III

Sebagai sumber data dan informasi Pemerintah (Departemen

Perhubungan) BMKG Wilayah III Pengawas kinerja Memenuhi sarana dan prasarana MasyarakatUmum

Membantu penentuan manfaat produk

prakiraan

memerlukan data dan informasi dari BMKG sebagai pedoman dalam pertahanan dan keamanan

yang berkaitan dengan kejadian meteorologi, klimatologi, dan

geofisika Hotel DinasPariwisata Dinas Kelautan Pelabuhan Polda

Fenomena meteorologi, klimatologi, dan geofisika memerlukan penanganan secara terpadu dengan melibatkan para pengelola kepentingan, diantaranya masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah dengan prinsip-prinsip keterpaduan, kesetaraan, dan berkomitmen agar penyelenggaraan penanganan fenomena meteorologi, klimatologi, dan geofisika dapat efektif, efisien, dan berkelanjutan (BMKG 2009).

BMKG Wilayah III dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tidak lepas dari

stakeholders.Stakeholders memiliki peran dan kepentingan masing-masing (Tabel 3). BMKG Wilayah III memiliki peran yang tinggi dalam hal pengolahan data dan informasi dari sumber. Selain itu, BMKG Wilayah III berkewajiban menyampaikan informasi tersebut kepada para pengguna jasa. BMKG Wilayah III juga mempunyai kepentingan terhadap data dan informasi sebagai acuan untuk mengolah data.

BMKG Pusat memiliki peran yang tinggi karena BMKG Pusat menjadi kepala dari semua Balai Besar termasuk diantaranya Balai Wilayah III.Karena sebagai kepala dari semua balai besar, BMKG Pusat mengawasi kinerja dari BMKG Wilayah III dan membantu dalam penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh BMKG Wilayah III. Maka dari itu, BMKG Wilayah III bertanggung jawab dalam penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika kepada BMKG Pusat.

Pemerintah, dalam hal ini Departemen Perhubungan memiliki peran yang tinggi sebagai pengawas kinerja BMKG Wilayah III. Pemerintah sendiri pun juga memiliki kepentingan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar penyampaian

data dan informasi kepada pengguna dapat berjalan lancar. BMKG Wilayah III bertanggungjawab memberikan laporan kinerjanya ke Pemerintah.

Jenis-jenis data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa berbeda-beda. Masyarakat umum sebagai pengguna jasa, memerlukan informasi prakiraan cuaca sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan di luar rumah. Misalkan informasi adanya hujan/badai, gempa bumi ataupun tsunami. Informasi ini diperlukan untuk menghindari adanya hal-hal yang berbahaya. Masyarakat berhak memberikan saran dan kritik atas kinerja BMKG Wilayah III untuk meningkatkan mutu dan kualitas kerja mereka.

Dinas transportasi udara (penerbangan), informasi dan data cuaca sangat penting dan dibutuhkan sebagai panduan bagi pesawat untuk dapat terbang ataupun mendarat. Informasi cuaca membantu para pilot menjalankan tugasnya. Tanpa adanya informasi cuaca ini, pesawat akan kesulitan mengetahui keadaan cuaca sehingga dapat berakibat buruk bagi penerbangan pesawat tersebut. Sedangkan pada dinas transportasi bidang maritim (pelayaran), informasi kecepatan angin serta tinggi gelombang sangat diperlukan untuk mengetahui apakah aman untuk melakukan pelayaran.

Pada dinas pertanian yang umum digunakan adalah data iklim. Data tersebut diperlukan dalam hal pengelolaan tanaman, diantaranya menentukan tanaman jenis apa yang sesuai untuk dikembangkan di suatu daerah, kapan waktu tanam dan panen yang tepat, kapan sebaiknya penyemprotan hama harus dilakukan, kapan pengairan diperlukan, serta apa bentuk pola tanam yang seharusnya digunakan (Nurhayati 2009). Penentuan

tanggal tanam yang salah dapat menyebabkan kegagalan panen karena kondisi iklim yang tidak sesuai.

Penyelenggaraan penanganan fenomena MKKuG tersebut diperlukan perencanaan yang komprehensif, yang mengakomodasikan berbagai kepentingan dari stakeholders. Dalam melaksanakan pelayanan di bidang MKKuG, BMKG Wilayah III telah banyak memberikan informasi baik di kalangan instansi pemerintah maupun masyarakat secara umum, diantaranya pelayanan informasi di bidang penerbangan, pelayaran, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam maupun bidang konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta kepentingan masyarakat umum dan instansi pemerintah sangat tinggi dan berpengaruh terhadap kinerja BMKG Wilayah III.

Rencana Strategis (Renstra) diperlukan dalam menyusun rencana pembangunan maupun pengembangan sebagai tuntutan akan perubahan dan peningkatan kinerja prima BMKG yang semakin lama semakin meningkat sejalan dengan adanya pemanasan global serta dampak perubahan iklim yang ditimbulkannya. Hal ini sebagai acuan bagi

stakeholders (BMKG 2010).

Dalam menjalankan visinya, BMKG diharapkan tanggap dan mampu menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, serta jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa. Dukungan dari pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta serta masyarakat pengguna (stakeholder) juga dibutuhkan BMKG dalam mencapai visinya.

Salah satu sasaran utama BMKG dalam bidang pembangunan adalah membentuk forum komunikasi dan pengembangan dengan organisasi masyarakat dan media massa untuk pengembangan ruang bagi informasi publik bidang MKKuG. Hal ini mempunyai sasaran kampanye advokasi informasi publik dan keterlibatan stakeholders BMKG dengan output BMKG serta memiliki forum

komunikasi dalam mengembangkan

organisasi masyarakat dan media massa di bidang MKKuG.

Dalam pengembangan pembangunan perlu diperhatikan unsur-unsur antara lain:

 Pemerataan penyebaran informasi, keuntungan sosial ekonomi, dan sebagainya.

 Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

 Bersifat mandiri dalam pembangunan dengan mengandalkan potensi sumber daya tersebut.

Tabel 4. Daftar Pengguna Jasa Data dan Informasi BMKG Wilayah III

No Pengguna Jasa BMKG Denpasar 1 RRI (siaran langsung / on air)

2 Harian Bali Post

3 Kesbanglimas

4 Adpel Benoa

5 Bali TV

6 Dinas Pariwisata

7 Kodam

8 ASDP Padang Bai

9 Poltabes Denpasar 10 Danlanud 11 SAR 12 Navigasi Benoa 13 Pemkot Badung 14 ASDP Gilimanuk 15 Polda Bali

16 Hotel Four Season, Jimbaran

17 Hotel Intercontinental

18 Bali Kama Resort

19 Bali Hyatt Hotel

20 Oberoy Hotel

21 Bali Mandira Hotel

22 Novotel Hotel

Sumber: http://www.bmgbali.com/info-lain-lain/daftar-pengguna-jasa

5.4 Tahap 5 dan 6: Umpan Balik

Stakeholders

Stakeholders menerima informasi yang disampaikan oleh BMKG melalui media massa atau langsung datang ke kantor pelayanan jasa BMKG apabila memerlukan data dan informasi lebih lanjut. Setiap para pengguna jasa berbeda dalam menafsirkan informasi yang mereka terima. Para pelaut menerima informasi berupa keadaan angin dan tinggi gelombang, sebagian pengguna jasa memerlukan data cuaca untuk penelitian, sedangkan untuk tempat-tempat wisata memerlukan informasi dari BMKG agar mereka dapat mempersiapkan segala sesuatunya apabila terjadi cuaca buruk. Kesalahan dalam penafsiran informasi BMKG

dapat terjadi khususnya pada masyarakat awam

Para pengguna jasa atau stakeholders yang telah mendapatkan informasi dari BMKG dapat memberikan umpan balik berupa laporan penelitian, informasi kunjungan wisatawan, ataupun saran serta kritik terhadap kinerja BMKG (Lampiran 10). Selama ini BMKG tidak memilik mekanisme khusus dalam menangani saran serta kritik dari masyarakat.

VI. KESIMPULAN DAN

SARAN

6.1 Kesimpulan

 Sistem informasi data di BMKG Wilayah III melalui beberapa tahap, yaitu data dari sumber (stasiun, intranet, internet) dikumpulkan ke Balai Wilayah III untuk diolah dan dianalisis. Data dari stasiun pengamatan yang tidak memenuhi standar (ada data kosong) dapat diakibatkan adanya kesalahan pada alat dan pengamatan. Hasil analisis data dan informasi berupa produk prakiraan cuaca. Informasi cuaca serta data disampaikan kepada para pengguna data dan informasi seperti masyarakat umum, pemerintah, dinas pariwisata, dinas kelautan, perhotelan, dan lain-lain.

 BMKG saat ini dinilai lemah dalam memberikan layanan informasi peringatan dini kepada masyarakat. Hal ini disebabkan kurang memadainya peralatan serta kurang inovatif dalam memperluas jangkauan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi. Maka dari itu, peran serta stakeholders sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi BMKG, sebagai contoh pemerintah memiliki kepentingan menyediakan sarana dan prasarana misalnya alat radar cuaca. Selain itu BMKG bekerjasama dengan pihak penerbangan untuk memberi layanan informasi cuaca.

6.2 Saran

 Pengumpulan data dari tiap stasiun pengamatan ke balai memerlukan biaya dan waktu yang mahal. Maka dari itu, perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan dalam pengumpulan data dari stasiun-stasiun dengan dilakukannya sistem jaringan database antar stasiun di Balai Wilayah III sehingga data langsung dapat

diinput ke database dan mudah diakses langsung dari balai serta tidak perlu dikirim terlebih dahulu yang dapat mengakibatkan berkas data hilang.

 Peran serta masyarakat sangat penting dalam menyebarluaskan informasi cuaca, pemeliharaan sarana dan prasarana serta dalam pemberian saran dan pendapat kepada pemerintah. Sebaiknya BMKG perlu mengadakan mekanisme sendiri dalam mengolah saran dan pendapat dari masyarakat sehingga hal ini dapat segera ditindaklanjuti.

 Perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menerima informasi yang diberikan oleh BMKG, karena data dan informasi yang diberikan terkadang menggunakan bahasa ilmiah yang sulit diterima oleh masyarakat awam.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M. A. 2007. Sistem Manajemen Data Kualitas Udara dalam Kaitannya dengan Pengolahan Data Terdistribusi. [Bul. Meteorol dan Geof 3:191-200]

(BMKG) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jakarta: BMKG

(BMKG) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 2009. Rencana Strategis BMKG Tahun 2010-2014. Jakarta: BMKG Jogiyanto, H. M. 1990. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Berstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi ke-1. Yogyakarta: Andi Offset.

Muhammad, A. 2004. Komunikasi

Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasrullah dan Arif, M. A. 2008. Database Kualitas Udara. Jakarta: BMKG

Philips, R. 2004. Some key questions about stakeholders theory. Ethics and a

manager’s obligations under stakeholder

Dokumen terkait