• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Tabel Tunggal

4.2.3 Kemampuan Public Speaking

4.2.3.3 Tahap Penyampaian

8. Membangun kepercayaan diri dan kredibilitas

Tabel 24. Penyampaian Membangun Kepercayaan Diri dan Kredibilitas

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 1 4,8

2 Kurang Memperhatikan 6 28,6

3 Cukup Memperhatikan 11 52,4

4 Sangat Memperhatikan 3 14,3

Total 21 100

Sumber : P14/FC.41

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai usaha untuk membangun kredibilitas dengan menyampaikan latar belakang ataupun portofolio pembicara ketika menyampaikan pidato. 1 orang responden (4,8%) menyatakan tidak memperhatikan, 6 orang responden (28,6%) menyatakan kurang memperhatikan, 11 orang responden (52,4%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 3 orang responden (14,3%) menyatakan sangat memperhatikan.

9. Kontak visual

Tabel 25. Penyampaian Penggunaan Kontak Mata

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 0 0

2 Kurang Memperhatikan 2 9,5

3 Cukup Memperhatikan 11 52,4

4 Sangat Memperhatikan 8 38,1

Total 21 100

Sumber : P14/FC.42

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai penggunaan kontak mata dengan audiens ketika menyampaikan pidato.Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 2 orang responden (9,5%) menyatakan kurang memperhatikan, 11 orang responden (52,4%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 8 orang responden (38,1%) menyatakan sangat memperhatikan.

Tabel 26. Penyampaian Penggunaan Alat Bantu Visual

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 0 0

2 Kurang Memperhatikan 3 14,3

3 Cukup Memperhatikan 11 52,4

4 Sangat Memperhatikan 7 33,3

Total 21 100

Sumber : P14/FC.43

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai penggunaan perlengkapan / alat bantu visual untuk merangsang perhatian audiens ketika menyampaikan pidato. Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 3 orang responden (14,3%) menyatakan kurang memperhatikan, 11 orang responden (52,4%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 7 orang responden (33,3%) menyatakan sangat memperhatikan.

10. Olah vokal

Tabel 27. Penyampaian Penggunaan Intonasi dan Penekanan

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 0 0

2 Kurang Memperhatikan 2 9,5

3 Cukup Memperhatikan 9 42,9

4 Sangat Memperhatikan 10 47,6

Total 21 100

Sumber : P14/FC.44

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai penggunaan intonasi dan penekanan nada bicara ketika menyampaikan pidato. Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 2 orang responden (9,5%) menyatakan kurang memperhatikan, 9 orang responden (42,9%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 10 orang responden (47,6%) menyatakan sangat memperhatikan.

Tabel 28. Penyampaian Penggunaan Kecepatan Berbicara

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 0 0

2 Kurang Memperhatikan 3 14,3

3 Cukup Memperhatikan 13 61,9

4 Sangat Memperhatikan 5 23,8

Total 21 100

Sumber : P14/FC.45

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai cepat lambatnya berbicara ketika menyampaikan pidato. Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 3 orang responden (14,3%) menyatakan kurang memperhatikan, 13 orang responden (61,9%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 5 orang responden (23,8%) menyatakan sangat memperhatikan.

11. Olah visual

Tabel 29. Penyampaian Penggunaan Gerakan Tubuh / Gesture

No Tingkat Perhatian Jumlah Anggota (%)

1 Tidak Memperhatikan 0 0

2 Kurang Memperhatikan 2 9,5

3 Cukup Memperhatikan 12 57,1

4 Sangat Memperhatikan 7 33,3

Total 21 100

Sumber : P14/FC.46

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai penggunaan gerakan tubuh / gesture dalam menyampaikan pidato untuk meyakinkan pesan yang disampaikan. Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 2 orang responden (9,5%) menyatakan kurang memperhatikan, 12 orang responden (57,1%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 7 orang responden (33,3%) menyatakan sangat memperhatikan.

Tabel 30. Penyampaian Penggunaan Mimik / Ekspresi Muka

Data diatas menjelaskan perhatian yang diberikan responden mengenai penggunaan mimik / ekspresi muka dalam menyampaikan pidato untuk meyakinkan pesan yang disampaikan. Tidak ada satu orang responden pun (0%) yang menyatakan tidak memperhatikan, 3 orang responden (14,3%) menyatakan kurang memperhatikan, 12 orang respon den (57,1%) menyatakan cukup memperhatikan, dan 6 orang responden (28,6%) menyatakan sangat memperhatikan.

4.3 Analisis Tabel Silang

Tabel 4.31 Hubungan Antara Penguasaan Buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap Persiapan Menentukan Jenis

Pidato

Sumber : P09/FC.09 – P12/FC.29

Tabel 31 menunjukkan tentang hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan menentukan jenis pidato, apakah menggunakan pidato impromptu, manuskrip, memoriter atau ekstempore. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang menjawab kurang menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan tidak memperhatikan penentuan jenis pidato sebanyak 1 responden, kurang memperhatikan sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 2 responden dan sangat memperhatikan 1 orang. Jumlah responden yang menjawab cukup menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan penentuan jenis pidato sebanyak 2 responden, cukup memperhatikan 5 orang, dan sangat memperhatikan 3 orang. Jumlah responden yang menjawab menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan cukup memperhatikan penentuan jenis pidato sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 3 responden. Jumlah responden yang menjawab sangat menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan sangat memperhatikan penentuan jenis pidato sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penentuan jenis pidato, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Kurang menguasai : 2/21 x100% = 9,52%

Cukup menguasai : 5/21 x 100% = 23,80%

Menguasai : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat Hubungan Antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan menentukan jenis pidato, yaitu sebesar 38,08%, hubungan yang tergolong tidak terlalu kuat ini dapat terjadi karena di dalam buku tersebut tidak terlalu banyak membahas tentang jenis pidato impromptu, manuskrip, memoriter atau ekstempore.

Tabel 32. Hubungan Antara Penguasaan Buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap Persiapan Memilih Topik

Pidato

Sumber : P09/FC.09 – P12/FC.30

Tabel 32 menunjukkan tentang hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan memilih topik pidato dengan analisis terhadap audiens. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang menjawab kurang menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan persiapan memilih topik pidato sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan sebanyak 3 responden, dan sangat memperhatikan 1 orang. Jumlah responden yang menjawab cukup menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan persiapan

memilih topik pidato sebanyak 2 responden, cukup memperhatikan 6 orang, dan sangat memperhatikan 1 orang. Jumlah responden yang menjawab menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan cukup memperhatikan persiapan memilih topik pidato sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 3 responden. Jumlah responden yang menjawab sangat menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan sangat memperhatikan persiapan memilih topik pidato sebanyak 2 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan persiapan memilih topik pidato, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Kurang menguasai : 3/21 x100% = 14,28%

Cukup menguasai : 6/21 x 100% = 28,57%

Menguasai : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan memilih topik pidato, yaitu sebesar 47,61%.

Penentuan topik yang relevan dengan audiens menjadi salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam berpidato, penguasaan buku tersebut mendukung pemahaman akan pentingnya memperhatikan hal tersebut.

Tabel 33. Hubungan Antara Penguasaan Buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap Persiapan Pengembangan

Bahasan

Competent

Sumber : P09/FC.09 – P12/FC.32

Tabel 33 menunjukkan tentang hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan pengembangan bahasan. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang menjawab kurang menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan cukup memperhatikan persiapan pengembangan bahasan pidato sebanyak 5 responden. Jumlah responden yang menjawab cukup menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan persiapan pengembangan bahasan sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 8 orang, dan sangat memperhatikan 1 orang. Jumlah responden yang menjawab menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan cukup memperhatikan persiapan pengembangan bahasan sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 3 responden. Jumlah responden yang menjawab sangat menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan sangat memperhatikan persiapan pengembangan bahasan sebanyak 2 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan persiapan memilih pengembangan bahasan, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Kurang menguasai : 5/21 x100% = 23,8%

Cukup menguasai : 8/21 x 100% = 38,09%

Menguasai : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap persiapan pengembangan bahasan, yaitu sebesar 66,65%.

Tabel 34. Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 3 terhadap Penyusunan Organisasi Pesan

Sumber : P10/FC.12 – P13/FC.35

Tabel 34 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 3: Get to The Point terhadap penyusunan organisasi pesan yang deduktif ataupun induktif. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 3: Get to The Point dan kurang memperhatikan penyusunan organisasi pesan sebanyak 2 responden,dan cukup memperhatikan 2 responden.

Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 3: Get to The Point sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyusunan organisasi pesan sebanyak 2 responden, cukup memperhatikan 7 responden, dan sangat memperhatikan 4

responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 3: Get to The Point sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyusunan organisasi pesan sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 1 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 3: Get to The Point sebanyak 3 kali dan cukup memperhatikan penyusunan organisasi pesan sebanyak 2 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 3: Get to The Point sebanyak lebih dari 3 kali dan sangat memperhatikan penyusunan organisasi pesan sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyusunan organisasi pesan, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Tidak Pernah : 2/21 x100% = 9,52%

1 kali : 7/21 x 100% = 33,33%

3 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara antara frekuensi praktek Project 3: Get to The Point terhadap penyusunan organisasi pesan yang deduktif ataupun induktif, yaitu sebesar 47,61%, modul tersebut memiliki tujuan yang harus dicapai, yaitu harus terdapat pesan yang disampaikan dalam berpidato, pengalaman dalam modul tersebut mendukung kemampuan untuk mengorganisasi pesan dengan baik.

Tabel 35. Hubungan Antara Penguasaan Buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap Penyusunan Garis-Garis

Besar Pidato

Penguasaan

Sumber : P09/FC.09 – P13/FC.36

Tabel 35 menunjukkan tentang hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap penyusunan garis-garis besar dalam pidato. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang menjawab kurang menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan penyusunan garis-garis besar dalam pidato sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan sebanyak 2 responden, dan sangat memperhatikan sebanyak 2 responden. Jumlah responden yang menjawab cukup menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan kurang memperhatikan persiapan pengembangan bahasan sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 8 orang, dan sangat memperhatikan 1 orang. Jumlah responden yang menjawab menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan cukup memperhatikan penyusunan garis-garis besar dalam pidato sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 3 responden. Jumlah responden yang menjawab sangat menguasai buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker dan sangat memperhatikan penyusunan garis-garis besar dalam pidato sebanyak 2 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan persiapan memilih pengembangan bahasan, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Kurang menguasai : 2/21 x100% = 9,52%

Cukup menguasai : 8/21 x 100% = 38,09%

Menguasi : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penguasaan buku Competent Commmunication : a Practical Guide to Becoming a Better Speaker terhadap penyusunan garis-garis besar dalam pidato, yaitu sebesar 52,37%, garis-garis besar yang disusun dalam pidato berkaitan dengan keseluruhan pesan yang disampaikan dalam pidato, hal ini diulas secara terperinci di dalam setiap project yang ada di dalam buku, penguasaan buku yang baik akan mempengaruhi penyusunan garis-garis besar pidato.

Tabel 36. Hubungan Antara Frekuensi Partisipasi Grammarian terhadap Penyusunan Pemilihan kata / diksi

Sumber : P11/FC.21 – P13/FC.38

Tabel 36 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi partisipasi menjadi Grammarian terhadap penyusunan pemilihan kata / diksi yang sesuai dalam naskah pidato. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang frekuensi partisipasi menjadi Grammarian sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyusunan pemilihan kata / diksi sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 6 responden,

sangat memperhatikan 2 orang. Jumlah responden yang menjawab frekuensi partisipasi menjadi Grammarian sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyusunan pemilihan kata / diksi sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 2 responden, dan sangat memperhatikan 1 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi partisipasi menjadi Grammarian sebanyak 3 kali dan kurang memperhatikan penyusunan pemilihan kata / diksi sebanyak 1 responden.Jumlah responden yang menjawab frekuensi partisipasi menjadi Grammarian sebanyak 3 kali dan kurang memperhatikan penyusunan pemilihan kata / diksi sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi partisipasi menjadi Grammarian sebanyak lebih dari 3 kali dan kurang memperhatikan penyusunan pemilihan kata / diksi sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan sebanyak 2 responden, dan sangat memperhatikan sebanyak 4 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyusunan organisasi pesan, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

1 kali : 6/21 x100% = 28,57%

2 kali : 2/21 x 100% = 9,52%

>3 kali : 2/21 x 100% = 9,52%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara antara frekuensi partisipasi Grammarian terhadap penyusunan pemilihan kata / diksi yang sesuai dalam naskah pidato, yaitu sebesar 47,61%, tugas sebagai seorang grammarian menuntut kemampuan tata basa serta pemilihan kata yang baik, pengalaman yang banyak dalam bertugas sebagai grammarian akan meningkatkan kemampuan pemilihan kata / diksi dalam menyusun naskah pidato.

Tabel 37. Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 2 terhadap Penyusunan Cara

Sumber : P10/FC.11 – P13/FC.39

Tabel 37 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech terhadap penyusunan cara membuka pidato yang menarik sehingga dapat menarik perhatian audiens. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 2: Organize Your Speech dan tidak memperhatikan penyusunan cara membuka pidato sebanyak 1 responden,dan cukup memperhatikan 2 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyusunan cara membuka pidato sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 8 responden, dan sangat memperhatikan 5 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyusunan cara membuka pidato sebanyak 1 responden, sangat memperhatikan 1 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 3 kali dan cukup memperhatikan penyusunan cara membuka pidato sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech

sebanyak lebih dari 3 kali dan cukup memperhatikan penyusunan cara membuka pidato sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyusunan cara membuka pidato, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Tidak Pernah : 2/21 x100% = 9,52%

1 kali : 8/21 x 100% = 38,09%

3 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara antara praktek Project 2: Organize Your Speech dengan penyusunan cara membuka pidato yang menarik sehingga dapat menarik perhatian audiens, organisasi pidato yang dilatih yaitu menyusun pembuka, isi dan penutup pesan berhubungan erat dengan menentukan cara membuka pesan yang baik, hubungan tersebut sebesar 52,37%,

Tabel 38 Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 2 terhadap Penyusunan Kesimpulan Pidato

Sumber : P10/FC.11 – P13/FC.340

Tabel 38 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech terhadap penyusunan kesimpulan pidato. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 2:

Organize Your Speech dan cukup memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato sebanyak 3 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato sebanyak 2 responden, cukup memperhatikan 6 responden, dan sangat memperhatikan 6 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 1 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak 3 kali dan cukup memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech sebanyak lebih dari 3 kali dan cukup memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyusunan kesimpulan pidato, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Tidak Pernah : 3/21 x100% = 14,28%

1 kali : 6/21 x 100% = 28,57%

2 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

3 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara frekuensi praktek Project 2: Organize Your Speech terhadap penyusunan kesimpulan pidato, organisasi pidato yang dilatih yaitu menyusun pembuka, isi dan penutup

pesan berhubungan erat dengan menentukan cara membuat kesimpulan pidato yang baik, hubungan tersebut sebesar 52,37%.

Tabel 39. Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 10 terhadap Penyampaian Kontak Mata

Sumber : P10/FC.19 – P14/FC.342

Tabel 39 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience terhadap penyampaian kontak mata dengan audiens. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 10 : Inspire Your Audience dan cukup memperhatikan penyampaian kontak mata sebanyak 5 responden, dan sangat memperhatikan 2 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyampaian kontak mata sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 5 responden, dan sangat memperhatikan 4 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyampaian kontak mata sebanyak 1 responden.

Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience sebanyak 3 kali dan cukup memperhatikan penyampaian kontak mata sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience sebanyak lebih dari 3 kali dan sangat memperhatikan penyampaian kontak mata sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyampaian kontak mata, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Tidak Pernah : 5/21 x100% = 23,8%

1 kali : 5/21 x 100% = 23,8%

3 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara frekuensi praktek Project 10 : Inspire Your Audience terhadap penyampaian kontak mata dengan audiens, hubungan tersebut terdapat pada pengalaman dalam mempraktekkan project 10 yang harus menginspirasi dan meyakinkan orang lain akan pesan yang disampaikan dalam pidato, untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan kontak mata yang intensif dan menyeluruh terhadap seluruh audiens, hubungan tersebut sebesar 52,36%.

Tabel 40. Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 8 terhadap Penyampaian Penggunaan Alat Bantu Visual

Sumber : P10/FC.17 – P14/FC.43

Tabel 4.40 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids terhadap penyampaian penggunaan alat bantu

visual untuk membantu penyampaian pesan. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 4 responden, dan sangat memperhatikan 2 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 6 responden, dan sangat memperhatikan 4 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual sebanyak 1 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids sebanyak 3 kali dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids sebanyak lebih dari 3 kali dan sangat memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab cukup memperhatikan penyampaian penggunaan alat bantu visual, maka yang dibahas hanya jawaban yang menyatakan cukup memperhatikan, yaitu:

Tidak Pernah : 4/21 x100% = 19,04%

1 kali : 6/21 x 100% = 28,57%

3 kali : 1/21 x 100% = 4,76%

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara frekuensi praktek Project 8 : Get Comfortable With Visual Aids terhadap penyampaian penggunaan alat bantu visual untuk membantu penyampaian pesan.

Project 8 mengharuskan anggota untuk menyampaikan pidato dengan dengan menggunakan alat bantu visual, dapat berupa alat peraga dan layar proyektor.

Penggunaan alat bantu visual ini berfungsi untuk membantu pembicara dalam menegaskan pesan yang disampaikan melalui visual audiens. Pembicara dituntut tidak hanya sekedar menggunakan namun juga dapat menguasai audiens dengan penggunaan tersebut, sehingga tidak sebaliknya menimbulkan dampak negatif terhadap pidato yang disampaikan karena audiens menjadi lebih fokus terhadap alat peraga dibandingkan dengan pembiacara yang sedang menyampaikan pidato, hubungan yang terjadi yaitu sebesar 52,37%.

Tabel 41. Hubungan Antara Frekuensi Praktek Project 6 terhadap Penyampaian Penggunaan Intonasi dan Penekanan

Sumber : P10/FC.15 – P14/FC.44

Tabel 41 menunjukkan tentang hubungan antara frekuensi praktek Project 6 : Vocal Variety terhadap penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan nada ketika menyampaikan pidato. Dari 21 orang responden, jumlah responden yang tidak pernah melakukan praktek Project 6 : Vocal Variety dan cukup memperhatikan

penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan sebanyak 3 responden, dan sangat memperhatikan 3 responden. Jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 6 : Vocal Variety sebanyak 1 kali dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan sebanyak 1 responden, cukup memperhatikan 5 responden, dan sangat memperhatikan 5 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 6 : Vocal Variety sebanyak 2 kali dan kurang memperhatikan penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan sebanyak 1 responden, dan sangat memperhatikan sebanyak 1 responden. Jumlah responden yang frekuensi praktek Project 6 : Vocal Variety sebanyak 3 kali dan cukup memperhatikan penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan sebanyak 1 responden. Sedangkan jumlah responden yang menjawab frekuensi praktek Project 6 : Vocal Variety sebanyak lebih dari 3 kali dan sangat memperhatikan penyampaian penggunaan intonasi dan penekanan sebanyak 1 responden.

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab sangat

Berdasarkan data diatas, mayoritas responden menjawab sangat

Dokumen terkait