• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Tahap Reduksi Data

a. Hasil Observasi Umum

1) Gambaran Umum Latar Penelitian

TK Kristen Dorkas Nunhila Kupang terletak di jalan Pahlawan nomor 44, Kelurahan Nunhila Kecamatan Alak Kota Kupang. Dari segi geografis, TK Kristen Dorkas terletak di jalur arus lalulintas yang cukup ramai dan berada di sepanjang garis pantai.

Visi TK Kristen Dorkas Nunhila yakni “menghasilkan anak didik yang berperilaku baik, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” yang kemudian dijabarkan dalam misi yakni “melaksanakan pembiasaan-pembiasaan yang baik untuk pembentukan perilaku yang baik dan menanamkan nilai-nilai agama Kristen dalam kehidupan sehari-hari di TK, dan melaksanakan proses belajar mengajar secara teratur dan terprogram sehingga dapat mengembangkan potensi anak secara optimal.

Anak didik berasal dari latar belakang sosial dan pendidikan orang tua yang berbeda mulai dari buruh, nelayan sampai dosen, polisi dan TNI. Tidak hanya latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda, para anak didik juga memiliki potensi kemampuan yang berbeda-beda, di satu sisi terdapat anak yang mampu merespon berbagai hal dengan baik dan ada juga anak yang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memahami kegiatan pembelajaran.

Anak didik yang terdapat dalam kelompok B1 berjumlah 13 orang dengan rincian 6 (enam) orang laki-laki dan 7 (tujuh) orang perempuan. Usia mereka berkisar antara 4-6 tahun. Terdapat 2 (dua) orang anak yang sudah 2 tahun lamanya masih mengikuti kegiatan pembelajaran dengan alasan belum cukup umur untuk masuk ke sekolah dasar. Kemampuan anak-anak ini sangat berbeda yakni kedua orang anak yang ulang sekolah memiliki kemampuan di atas beberapa teman yang lain tetapi juga terdapat 3 orang anak yang kemampuannya sama dengan 2 teman yang ulang sekolah karena daya tangkap mereka yang sangat baik dan sisa dari kelima anak ini adalah mereka yang masih sangat membutuhkan perhatian khusus untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan mereka.

Penentuan informan penelitian dilatarbelakangi oleh kemampuan anak dalam mengenal bentuk, ukuran dan warna di mana anak yang dijadikan informan penelitian dinilai masih kurang tetapi memiliki potensi berkembang atau daya tangkap yang cukup baik. Pemikiran ini dimaksudkan agar dapat memberikan bukti sekaligus gambaran bahwa bermain PlayDough pada dasarnya mampu memberikan kontribusi urgen dalam mengenalkan bentuk, ukuran dan warna kepada anak.

3) Gambaran Umum Kegiatan Bermain PlayDough

Media PlayDough/ plastisin merupakan media yang sering digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. PlayDough sangat memungkinkan bagi anak untuk mengenal berbagai macam warna yang terdapat dalam adonan tersebut. Guru sering mencantumkan kegiatan bermain PlayDough dalam rencana kegiatan harian yang kegiatannya disesuaikan dengan tema tertentu. Tema binatang misalnya, kegiatan dalam RKH demikian “membentuk binatang kesukaan dari

PlayDough”, tema tanaman dengan kegiatannya “membentuk buah tomat, apel, anggur dan lainnya dari PlayDough” begitu juga dengan tema lainnya, guru sering memasukkan kegiatan bermain PlayDough dalam jenis bermain pembangunan. Bermain PlayDough sangat disukai dan menyenangkan bagi anak, bahwa meskipun kegiatan bermain PlayDough pada hari tertentu atau tidak setiap hari dicantumkan dalam RKH, tetapi anak tetap memiliki keinginan untuk bermain PlayDough setelah kegiatan pembelajaran (bermain bebas/istirahat).

Hal yang menjadi salah satu kekurangan bahwa, guru kurang memaksimalkan kegiatan bermain PlayDough dalam mengembangkan indikator perkembangan anak pada aspek kognitif khususnya pada indikator mengenal bentuk, ukuran dan warna.

Kegiatan pengembangan kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk, ukuran dan warna kurang dimaksimalkan melalui media PlayDough. Ditemukan beberapa orang anak usia 4-5 tahun yang sampai saat ini belum mengenal beberapa jenis warna dengan pasti, hanya mengenal empat macam bentuk (lingkaran, segi empat, segi tiga, dan persegi panjang) dan masih memiliki kesulitan untuk mengidentifikasi ukuran benda (tinggi-rendah, tebal-tipis, panjang-pendek, lebar-sempit). Masih ditemukan bahwa, guru hanya memfokuskan kegiatan pada satu indikator yang akan dicapai dalam RKH, padahal dengan kegiatan membentuk benda sesuai dengan tema apa pun, guru dapat memperkenalkan berbagai bentuk geometri kepada anak dari sisi atau bagian tertentu, dapat mengenalkan ukuran dengan melakukan pembandingan/pengukuran sederhana dengan cara mengurutkan, mengelompokkan dan memasangkan. Tentunya selain dapat memperkenalkan bentuk dan ukuran, dapat juga memperkenalkan beragam warna dalam

PlayDough. Kemampuan ini dapat dicapai anak apabila guru mendampingi anak pada saat anak bermain agar mengarahkan daya pikir anak terhadap beragam bentuk, ukuran dan warna tidak sekedar membiarkan anak bermain sendirian tanpa keikutsertaan guru.

b. Hasil Observasi Khusus

Peneliti partisipatif turut memberikan intervensi pada saat anak bermain

PlayDough. Artinya bahwa peneliti menyiapkan bahan dan alat pembuatan media

PlayDough sampai dengan kegiatan anak bermain atau membentuk dengan media

PlayDough.

Berikut dipaparkan proses anak membuat sampai dengan membentuk benda berbagai bentuk, ukuran dan warna dari media PlayDough.

1) Alat dan Bahan

Peneliti menyediakan bahan yang dibutuhkan untuk membuat PlayDough

yaitu; tepung terigu (1 kg), minyak sayur (250 gr), serbuk pewarna makanan (warna-warni), garam dan air secukupnya. Anak diperkenankan untuk mengambil alat yang diinginkan seperti pisau mainan, sendok makan, gayung

mainan dan benda halus untuk menggilas dan alat mencetak yang dibutuhkan pada saat membentuk PlayDough.

2) Kegiatan

Pertama-tama, anak dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang anak. Kemudian guru membagikan bahan-bahan secara proporsional untuk setiap kelompok. Untuk menghasilkan PlayDough yang menarik, anak-anak dapat memberikan pewarna sehingga PlayDough menjadi berwarna. Cara memberi pewarna yakni, mula-mula anak memisahkan wadah yang berisi air untuk mencampur warna yang diinginkan (merah, biru, kuning). Anak mengukur pewarna menggunakan sendok makan dengan takaran satu sendok makan. Kegiatan berikutnya, anak-anak dapat mencampur semua bahan (terigu, minyak, garam,) menjadi satu ke dalam pewarna yang sudah dipisahkan dengan ukuran yang sama dan seimbang, lalu diaduk agar tidak lengket dan menjadi adonan yang dapat dibentuk. Setelah itu, setiap anak diberi kesempatan untuk membuat bentuk-bentuk geometri dengan warna dan ukuran yang bervariasi. Tidak menutup kemungkinan bagi anak membentuk benda-benda yang diinginkannya dengan menggunakan PlayDough tadi misalnya membuat binatang, membuat bunga, membuat rumah, orang dan benda kesukaan lainnya seperti bola. Setelah mereka selesai membuat benda tersebut, guru dapat mengajukan pertanyaan untuk mengeskplor pemahaman anak dalam mengenal bentuk, ukuran dan warna.

Berikut disajikan hasil potret proses anak belajar mengenal bentuk, ukuran dan warna dalam kegiatan bermain PlayDough;

Anak mengukur air ke dalam wadah menggunakan gayung mainan dengan ukuran 1 gayung.

Setelah mengukur air, ibe mengukur pewarna menggunakan sendok sebanyak 1 sendok makan lalu mengaduk pewarna hingga merata dengan air.

Kemudian, ibe mengukur tepung menggunakan sendok makan ke dalam wadah berisi pewarna. Mula-mula ibe memasukkan empat sendok makan terigu ke dalam wadah lalu diaduk hingga rata. Setelah diaduk, ternyata adonan masih sangat encer dan lengket sehingga ia menambahkan semua tepung yang tersisa.

Setelah adonan dirasakan cukup padat untuk dibentuk, ibe memasukkan satu tutup botol minyak bimoli ke dalam adonan sahingga PlayDough tidak lengket dan kenyal pada saat dibentuk.

Dari potret ini secara kasat mata dilihat bahwa anak-anak begitu antusias dan tertantang untuk membuat suatu media PlayDough yang sangat disukainya. Hal menarik yang anak temukan dalam kegiatan ini yakni menimbulkan suatu informasi dan pemahaman baru bahwa PlayDough yang selama ini mereka mainkan yang disediakan guru dengan dibeli dari toko, ternyata mereka dapat membuatnya sendiri dengan bahan-bahan sederhana yang mereka kenal. Apabila dikaji lebih jauh, dapat dipahami bahwa tidak hanya memberikan pengalaman baru, bermain PlayDough memberikan pemahaman dalam mengenal bentuk, ukuran dan warna. Sejak proses awal anak membuat PlayDough, anak mengenal sifat benda seperti padat (tepung dan garam), cair (air dan pewarna), encer, kental, lembut, dan kenyal pada adonan PlayDough yang telah jadi. Setelah proses membuat, anak mengenal bentuk yang lebih kompleks setelah ia membentuk benda tertentu dari PlayDough yang telah diciptakannya. Sejak proses membuat PlayDough, anak juga mengenal konsep ukuran secara kualitatif dengan menggunakan jenis kata-kata ukuran seperti banyak-sedikit, besar-kecil, sama-tidak sama pada saat anak mengukur takaran bahan-bahan untuk membuat PlayDough

seperti mengukur air, mengukur pewarna, mengukur tepung, mengukur garam dan mengukur minyak, serta mengukur tingkat kekentalan adonan dengan cara diremas dan ditempa. Selain dapat mengenal bentuk dan ukuran, anak mengenal warna yang terdapat dalam adonan

PlayDough dari kegiatan mencampur warna-warna primer (merah, biru dan kuning) untuk menghasilkan warna PlayDough yang diinginkan.

Dari proses kegiatan bermain PlayDough, ditemukan beberapa hasil pengamatan sebagai berikut:

Tanggal Observasi : 19 dan 21 Maret 2014 Nama informan : Ibe

Umur : 4 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tabel 1 Lembaran Observasi

INDIKATOR ASPEK YANG DINILAI

Bentuk Ukuran Warna

Menyebutkan bentuk-bentuk geometri,

Sebelum anak membuat bentuk geometri, guru memperkenalkan jenis bentuk

Hasil kegiatan membentuk dari PlayDough digunakan guru untuk meminta anak

Guru mengarahkan anak untuk mencampur jenis warna yang disukai

ukuran dan warna sesuai hasil membentuk dari Playdough (Obs.1)

geometri yang akan dibuat (gambar bentuk). Setelah itu, anak membentuknya sendiri sesuai kreativitasnya. Anak membentuk beberapa jenis bentuk geometri seperti segi tiga, bola/lingkaran dan segi empat. Dengan arahan guru, anak dapat menyebutkan jenis bentuk yang dibuat dari Playdough.(Obs 1B)

untuk menyebutkan jenis ukuran tertentu (besar, sedang, kecil, dan sangat kecil). (Obs 1U)

(merah, kuning dan biru). Dari warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer, guru meminta anak untuk menyebutkan jenis warna yang diketahuinya dan anak cukup antusias berpikir untuk mengidentifikasi warna yang

dihasilkannya. (Obs 1W) Mampu membedakan

jenis-jenis bentuk geometri, ukuran dan warna pada saat membentuk adonan Playdough (Obs.2)

Secara spontan anak membedakan bentuk wadah yang digunakan untuk mencampur PlayDough dengan mengatakan “ kita campur terigu di mangkuk saja, kalau di piring nanti tumpah karena bentuknya ceper”. (Obs 2B)

Anak mengukur air, tepung terigu, pewarna dan garam ke dalam wadah yang disiapkan menggunakan sendok makan, sendok teh dan gayung mainan kecil. Air sebanyak 2 gayung, pewarna sebanyak 1 sendok teh, garam sebanyak 1 sendok teh dan tepung terigu sebanyak 20 sendok makan. (Obs 2U)

Anak mencampur pewarna yang disukai ke dalam wadah berisi air. Setelah melihat hasil perwarna yang dicampur dengan air, anak langsung menidentifikasi jenis warna dalam wadahnya dan membedakannya dengan warna teman lainnya dengan

mengungkapkan kalimat “ b punya warna ungu, juda punya warna hijau”. (Obs 2W)

Mengelompokan benda hasil bentukan sesuai bentuk, ukuran dan warna (Obs.3)

Setelah anak membuat bentuk geometri, guru mengarahkan anak untuk mengelompokkan benda sesuai dengan bentuknya. Anak aktif bermain dan berusaha mengelompokkan benda yang sesuai dengan bentuknya. Terlihat anak menyimpan benda yang bentuknya sama pada sebuah posisi yang sama secara terpisah dengan bentuk yang lainnya. (Obs 3B)

Tidak hanya

mengelompkkan benda kedalam bentuk yang sama, anak juga diarahkan untuk mengelompkkan bentuk sesuai dengan ukurannya. Anak sedikit mengalami kesulitan karena bentuk yang dibuat terkadang memiliki ukuran yang hampir sama karena kurang ataupun terlalu banyak adonan yang digunakan. Tetapi guru berusaha mengarahkan anak untuk memperbaiki hasil bentukanya agar menghasilkan bentuk proporsional yang berbeda ukuran (besar, sedang, kecil, sangat kecil). (Obs 3U)

Guru mengarahkan anak untuk mengelompokkan bentuk sesuai warna. Anak berusaha membuat bentuk dengan warna yang beragam. Anak berusaha meminta adonan tepung dari teman lain untuk memperbanyak warna pada jenis bentuk yang akan dibuat. Anak mengelompokan bentuk yang berwarna kuning, merah, hijau, ungu pada suatu posisi lurus dengan urutan ukuran sangat kecil-besar dan besar-sangat kecil. (Obs 3W)

- Memasangka n bentuk, ukuran dan warna benda dari Playdough (Obs.4)

Guru mengarahkan anak untuk memasangkan bentuk lingkaran pada gambar lingkaran, segi tiga pada gambar segitiga dan seterusnya. Tidak hanya pada gambar, guru menantang anak untuk mencari bentuk benda apa dalam ruangan yang sama dengan bentuk lingkaran, segiti tiga, segi empat, belah ketupat, trapesium dan jajar genjang. Untuk bentuk lingkaran anak

memasangkannya dengan bola, segi empat anak memasangkannya dengan balok angka, segi tiga dengan

Anak memasangkan bentuk ukuran yang paling kecil hingga ukuran yang besar. Saat memasang, anak menemukan adanya bentuk yang ukurannya tidak sesuai dengan gambar baik itu lebih besar maupun lebih sedikit, sehingga anak berusaha untuk menyamakan ukuran dengan cara menambah atau mengurangi adonan PlayDough pada bentuk sampai didapatkan ukuran yang proporsional. (Obs 4U)

Setelah melihat beberapa jenis warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer pada PlayDough, anak diminta untuk mencari benda mana yang warnanya sama dengan warna yang dihasilkan seperti benda berwarna ungu, merah, hijau, kuning, biru, coklat, orange dan seterusnya. (Obs 4W)

balok segi tiga, segi empat dengan meja, dan belah ketupat dengan lipatan kertas belah ketupat yang ditempel di tembok. (Obs 4B) - Mengurutkan benda menurut bentuk, ukuran dan warna tertentu (Obs.5) Setelah mengelompokkan, anak diarahkan untuk mengurutkan benda dengan berbagai variasi bentuk seperti lingkaran-trapesium-belah ketupat-segi empat-segi tiga-jajar genjang-persegi panjang. Anak mengurutkan benda sesuai anjuran guru, namun ditemukan masalah di mana anak belum terlalu jelas membedakan bentuk trapesium dan jajar genjang karena bentuknya yang hampir mirip dan guru menjelaskan bahwa bentuk trapesium memiliki sisi kiri yang miring ke kiri- dan sisi kanan yang miring ke kanan, sedangkan jajar genjang memiliki sisi kiri-kanan yang sama miring ke kiri. (Obs 5B)

Anak mengurutkan bentuk menurut ukuran besar-sedang-kecil-sangat kecil menggunakan berbagai bentuk dari PlayDough. (Obs 5U)

Anak diarahkan untuk mengurutkan benda menurut seriasi urutan warna yang berbeda seperti merah-hijau-ungu-biru-jingga tua-coklat-kuning. Anak terlihat lebih kreatif dengan mengurutkan benda dengan seriasi warna yang lebih menarik yakni 2 bentuk warna merah- 1 bentuk warna hijau-2 bentuk warna ungu dan seterusnya sampai semua warna diurutkan. (Obs 5W)

c. Deskripsi Hasil Wawancara

Pertanyaan wawancara ini, muncul pada saat anak dalam proses membuat dan bermain adonan PlayDough, dan juga ditanyakan di lain waktu tetapi semua pertanyaan wawancara ditanyakan dengan menggunakan media PlayDough dan sesekali menyuruh anak mengulangi kegiatan bermain PlayDough untuk kembali mengasah kemampuan anak mengenal bentuk, ukuran dan warna.

Tabel 2

Wawancara Pengenalan Bentuk (Tanggal 24 Maret 2014)

Indikator Kode (I.1-I.3)

Penilaian Keterangan

mampu Belum mampu

bentuk (B.W1) PlayDough) Bentuk apakah ini? Itu bentuk lingkaran/bola, segi tiga, segi empat, belah ketupat. (trapesium dan jajar genjang belum di jawab dengan benar).

Mampu membedakan bentuk (B.W2)

Segi empat ada berapa sisi? “ ada empat” coba hitung!! “1,2,3,4” bentuk lingkaran punya sisi tidak? “tidak punya ibu” ok pintar. Segi tiga ada berapa sisi? “ada tiga” kalau begitu segi tiga dengan segi empat perbedaannya apa? Sambil menunggu berpikir beberapa saat guru mengarahkan pikiran anak “segi tiga memiliki 3 sisi sedangkan segi empat memiliki 4 sisi” ok hebat. Masih ingat atau tidak ibu sudah jelaskan, Trapesium memiliki berapa sisi? Coba hitung! “1,2,3,4, ada empat bu” bagus. Sisi kirinya miring ke arah mana, kiri atau kanan? Coba mana tangan kirinya? Anak mengangkat tangan kirinya, kalau begitu sisi kiri trapesium mengarah kemana? “ke kiri bu” ya benar, terus kalau begitu sisi kanannya mengarah ke mana? “ke kanan bu” sangat pintar. Sekarang jajar genjang (menunjukkan bentuk dari PlayDough) memiliki berapa sudut, coba di hitung? “1,2,3,4 ada empat bu”, ok masih ingat tidak, sisi kiri dan kanannya menghadap kearah mana, kiri atau kanan? Sejenak anak berpikir sambil melihat bentuk kemudian menjawab “ke kiri bu”, pintar, anak hebat.

Mengelompokkan bentuk (B.W3)

Nah, sekarang coba ibe sebutkan benda apa saja dalam ruangan ini yang bentuknya bulat (lingkaran)? Anak berusaha mencari-cari bentuk benda yang bulat “ b tau ibu, bola kaki” selain bola, ada apa lagi, coba sari lagi? “ dapat ibu, simpai, manik-manik untuk meroce, hula hup, jam dinding, jam tangan” hebat. memasangkan

bentuk (B.W4)

Ibu punya gambar orang. Sekarang ibe coba sebutkan kepala orang ini bentuknya apa? “bulat ibu”, bentuk perutnya apa? “mirip persegi panjang ibu, tapi dia ke bawah” pintar. Nah

sekarang coba ibe pasangkan bentuk yang sudah ibe buat dari PlayDough pada gambar orang ini. Anak terlihat sangat antusias untuk membuat bentuk yang proporsional untuk dipasangkan pada gambar tersebut.

mengurutkan bentuk geometri (B.W5)

Dari bentuk gambar orang yang sudah dipasangkan dengan bentuk dari PlayDough, coba ibe sebutkan dengan urutan bagian yang bentuknya paling besar sampai yang terkecil! “ perut, kepala, kaki, tangan, telinga, hidung, dan mata”, ok hebat.

Tabel 3

Wawancara Pengenalan Ukuran (Tanggal 27 Maret 2014)

Indikator Kode

(I.1-I.3) Penilaian Keterangan Mampu Belum

mampu Menyebutkan

ukuran (U.W1)

Meja ukurannya apa, besar atukah kecil? “ besar”. Ada berapa gambar/ bentuk bola ini? “ada empat ibu” nah sekarang coba sebutkan ukurannya! “ ada yang paling besar, paling kecil, sedang dan kecil. (menunjukkan berbagai bentuk binatang mainan dan bentuk binatang dari PlayDough), bentuk binatang dinosaurus ini ukuran lehernya bagaimana, apakah sama dengan anjing? “ tidak bu, dinaosaurus punya leher panjang, anjing punya hanya pendek saja ibu”. Meja dengan kursi, manakah yang lebih besar, lebih panjang, lebih tinggi? “meja”. Mampu

membedakan ukuran (U.W2)

Coba lihat bentuk lingkaran dan bola ini, manakah ukuran yang lebih besar/lebih kecil? Anak mengambil bola dan bentuk lingkaran dan mengukurnya dengan cara meletakkan bola di atas bentuk lingkaran kemudian menjawab “ bola lebih besar ibu, lingkaran lebih kecil”. sekarang evelin dan juda berdiri, siapa yang paling tinggi? “evelin”, siapa yang pendek? “juda”.

Mengelompokan ukuran (U.W3)

Benda apa sajakah dalam kelas yang ukurannya sangat besar? Anak mencari dan menemukan sendiri “ada meja ibu, lemari, papan tulis”.

memasangkan ukuran (U.W4)

Benda yang bentuknya sama dengan segi empat apa ya? Ayo coba di cari? “ ada buku tulis ibu”, yang lainnya? “balok segi empat, kartu angka”, hebat. Benda yang sama dengan bentuk persegi panjang ini apa? “meja, lemari, meja cuci tangan” . mengurutkan

ukuran geometri (U.W5)

(mengacak urutan ukuran bentuk) Sebutkan urutan bentuk trapesium ini! “ kecil, besar, sedang, kecil sekali” (meminta beberapa teman dalam kelas yang memiliki ukuran tinggi dan berat badan yang berbeda untuk berdiri di depan kelas), ibe coba mengatur posisi teman-teman supaya berdiri sesuai dengan urutan yang paling tinggi sampai yang paling pendek! Anak berusaha untuk mengurutkan posisi berdiri teman-teman untuk menghasilkan urutan ukuran tinggi badan yang sesuai dengan ukurannya, dan hasilnya anak sedikit mengalami kesulitan dalam menempatkan posisi sedang dan kecil secara terbalik.

Tabel 4

Wawancara Pengenalan Warna (Tanggal 28 Maret 2014)

Indikator Kode (I.1-I.3) Penilaian Keterangan mampu Belum mampu Menyebutkan warna (Wr.W1)

Warna apa saja yang terdapat pada PlayDough ini? “ada warna merah muda, merah tua, hijau, kuning, biru, ungu”. Tadi kita sudah mencampur warna, warna kuning dicampur dengan

warna merah jadi warna apa? Anak masih berpikir beberapa menit, kemudian peneliti mengambil sedikit PlayDough berwarna merah dan kuning kemudian meminta anak untuk menggabungkannya, lalu warna PlayDough berubah menjadi warna hijau maka dengan senyuman anak menjawab “ warna hijau bu,,” ok, jangan lupa lagi ya ibe,,,

Mampu

membedakan warna (Wr.W2)

Bentuk lingkaran dan bola ini warnanya sama atau tidak? “tidak sama ibu, kalau bola warnanya kuning, lingkaran warnanya ungu”. Bentuk apa sajakah yang warnanya berbeda? “belah ketupat warna merah-jajar genjang warna kuning, segi empat warna merah-trapesium warna kuning. Mengelompokkan

warna (Wr.W3)

Benda apakah dalam kelas yang warnanya/ merah, /hijau, /biru,/ kuning? Memasangkan

warna (Wr.W4)

Dari gambar ini, manakah bentuk dari PlayDough yang warnanya sama? pasangkan benda pada gambar! Anak memasangkan benda pasa gambar yang memiliki warna yang sama “ lingkaran warna merah- hijau- dan kuning, segi tiga warna kuning, segi empat warna merah, trapesium warna merah, jajar genjang warna merah” .

mengurutkan warna geometri (Wr.W5)

Sebutkan, jenis warna apa sajakah yang terdapat pada bentuk dari ukuran yang besar sampai yang terkecil? “warna merah, biru, cokelat dan ungu”

Secara umum dapat disimpulkan dari hasil wawancara tersebut bahwa informan penelitian mampu mengenal bentuk, ukuran dan warna melalui kegiatan bermain PlayDough. Anak belajar untuk bereksplorasi menggunakan adonan PlayDough dengan mencampur warna-warna primer yang menghasilkan warna sekunder dan seterusnya seperti warna merah dicampur dengan warna kuning menghasilkan warna hijau, warna merah dicampur dengan warna biru menghasilkan warna ungu dan seterusnya hingga semua warna selesai tercampur hingga menghasilkan warna yang berbeda. Dengan kegiatan mencampur warna, anak

diberikan pertanyaan untuk menilai sejauh mana anak mengenal warna dalam adonan

PlayDough. Tidak hanya mengenal warna, anak dapat mengenal bentuk yang terlihat dari

Dokumen terkait