• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Tahap-Tahap Bimbingan dan Konseling Agama Islam

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pembimbing Islami Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar sebagai informan kunci dengan inisial EO menyatakan bahwa :

Terkait rumusan tahap-tahap bimbingan dan konseling agama Islam secara administratif dan struktural belum ada perencanaan layanannya, namun dalam pelaksanaannya diluar konteks perencanaan layanan yang administratif dan struktural, terkait point-point yang terdapat dalam tahap-tahap BKAI, ada dilaksanakan berupa pemberian bimbingan mental agama, Selanjutnya beliau menjelaskan : Pelayanan BKAI secara real administratif dan struktural untuk lansia di PSTW KSI ini belum ada, namun pembekalan atau penyempaian yang mengarah ke pelayanan BKAI itu ada, yang disebut dengan bimbingan mental agama, pelaksanaan

bimbingan mental agama dilaksanakan pada setiap hari Jum’at, jam 08.00 wib di Masjid Annur PSTW.41

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh petugas harian Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar sebagai informan pendukung dengan inisial PTR mengatakan bahwa :

Pelayanan BKAI diselenggarakan berbentuk bimbingan mental agama yang dilaksanakan satu kali seminggu dengan format klasikal yang diselenggarakan di Masjid Annur PSTW.42

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh salah seorang lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar sebagai informan pendukung dengan inisial SL menyatakan bahwa :

Pelayanan BKAI dilaksanakan dalam bentuk bimbingan mental agama yang menunjukkan cara beragama dan ajaran agama Islam, dilaksanakan setiap hari Jum’at di Masjid Annur.43

Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap lansia dalam pelaksanaan layanan BKAI, penulis melihat bahwa pelayanan BKAI secara teoritis dan administratif memang belum ada, namun ada kegiatan yang mengarah kepada pelayanan BKAI yaitu pelaksanaan bimbingan mental agama yang diselenggarakan pada hari Jum’at, di Masjid PSTW.44

Dari hasil wawancara dan observasi penulis di atas disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan BKAI secara real dan teoritis belum ada perencanaan

41

EO. Pembimbing Islami PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar, 3 Januari 2017

42 PTR. Petugas Harian PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar, 10 Januari 2017

43

SL. Lansia PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar, 13 Januari 2017

44 Hasil observasi Lansia dalam pelaksanaan layanan BKAI PSTW KSI Batusangkar. Batusangkar, 6 januari 2017

layanan dan belum terlaksana, namun ada kegiatan yang mengarah kepada point-point yang terdapat dalam tahap-tahap pelayanan BKAI yaitu penyelenggaraan bimbingan mental agama dengan format klasikal yang dilaksanakan setiap hari Jum’at di Masjid Annur PSTW KSI.

B. Pembimbing yang Memiliki Kewenangan (Kompetensi) untuk Melakukan Bimbingan dan Konseling Agama Islam

Berdasarkan seminar nasional bimbingan dan konseling agama Islam I, diperoleh rumusan bahwa pembimbing adalah individu yang memiliki kewenangan (kompetensi) untuk melakukan bimbingan dan konseling Islami yaitu :

1) Ahli Bimbingan dan Konseling (Konselor) 2) Ahli Psikologi (Psikolog)

3) Ahli pendidikan (Pedagok) 4) Ahli Agama Islam (ulama) 5) Dokter

6) Pekerja sosial.45

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pembimbing Islami Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai pelaksana / pemateri bimbingan mental agama, penulis mendapatkan informasi bahwa :

Pelaksana atau pemateri bimbingan mental agama adalah instruktrur / ustadz dan ustadzah yang didatangkan dari luar PSTW yaitu dari institusi-intitusi tertentu seperti dari Kantor Urusan Agama (KUA),

45

Dinas Sosial dan Lembaga Sosial Masyarakat., adapun pemateri dari Jum’at ke Jum’at berbeda-beda dan kegiatannya pun berbeda pula sesuai dengan jadwal yang telah disusun, terkait kegiatan yang diselenggarakan meliputi pengajian agama yang bisa disebut dengan layanan informasi agama dan layanan pembelajaran, serta bimbingan membaca Alqur’an yang bisa termasuk kepada layanan penguasaan konten.46

Hal ini senada dengan hasil wawancara penulis dengan petugas harian Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar yang menyatakan bahwa :

Pelaksanaan bimbingan mental agama ini terjadwal dan sebagai pematerinya petugas mendatangkan instruktur dengan kehalian yang relevan, seperti dari KUA, DINSOS dan LSM.47

Hal serupa pun diungkapkan oleh salah seorang lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar yang menyatakan bahwa :

Bimbingan mental agama disampaikan oleh ustadz atau ustadzah dari kantor KUA dan setiap minggu nya berganti-ganti pemateri dan kegiatannya pun berbeda-beda, ada yang berupa pengajian agama, dan mengajarkan membaca alqur’an (surat pendek)48

Berdasarkan hasil observasi penulis dari Jum’at ke Jum’at penulis melihat bahwa pelaksanaan bimbingan mental agama diberikan oleh instruktur/ Ustadzah yang bekerja di Kantor Urusan Agama Tanahdatar, pada Jum’at pertama penulis melihat bahwa kegiatan Bimbingan mental

46 EO. Pembimbing Islami PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar. 3 Januari 2017

47

PTR. Peetugas Harian PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar. 10 Januari 2017

48

agama berupa bimbingan membaca / melantunkan Alqur’an (surat pendek) secara baik dan benar, surat yang di ajarkan pada saat itu adalah surat Al Kafirun, lansia dilatihkan untuk melafazkan bacaan dengan baik dan benar secara berulang-ulang kemudian lansia dicobakan untuk melafazkan kembali surat tersebut baik secara perorangan maupun perkelompok.

Hasil observasi penulis terhadap lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar dalam pelaksanaan bimbingan mental agama pada Jumát pertama tanggal 6 Januari 2017 yaitu :

1. Lansia selalu antusias dalam mengikuti kegiatan

2. Lansia selalu mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh saat kegiatan berlangsung

3. Lansia tidak pernah tertidur saat kegiatan

4. Lansia kadang-kadang bercerita dengan sesamanya saat kegiatan berlangsung

5. Lansia tidak pernah merasa bosan dalam mengikuti kegiatan 6. Lansia tidak pernah merasa enggan mengikuti kegiatan

7. Lansia selalu puas dan senang karena mendapatkan ilmu dan pengetahuan agama setelah mengikuti kegiatan

8. Lansia jarang bertanya jika ada yang tidak dimengerti dari materi yang disampaikan.

9. Lansia jarang langsung mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang didapat dari kegiatan.

10. Lansia selalu menjadikan kegiatan sebagai ladang untuk menuntut ilmu agama.49

49 Hasil observasi Lansia dalam pelaksanaan layanan BKAI PSTW KSI Batusangkar. Batusangkar, 6 januari 2017

Hasil observasi penulis terhadap lansia Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar dalam pelaksanaan bimbingan mental agama pada Jum’at kedua tanggal 13 Januari 2017, bimbingan mental agama diselenggarakan berupa pengajian agama dengan tema ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam kegiatan ini instruktur/ustadzah menjelaskan secara menyeluruh terkait tema tersebut, dan juga instruktur memberikan kesempatan kepada lansia untuk bertanya jika ada pembahasan yang belum dimengerti, dalam kegiatan ini penulis melihat bahwa:

1. Lansia selalu antusias dalam mengikuti kegiatan

2. Sebagian Lansia jarang mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh saat kegiatan berlangsung

3. Sebagian kecil Lansia kadang-kadang tertidur saat kegiatan

4. Lansia kadang-kadang bercerita dengan sesamanya saat kegiatan berlangsung

5. Sebagian Lansia kadang-kadang merasa bosan dalam mengikuti kegiatan

6. Sebagian Lansia kadang-kadang merasa enggan mengikuti kegiatan 7. Lansia selalu puas dan senang karena mendapatkan ilmu dan

pengetahuan agama setelah mengikuti kegiatan

8. Lansia selalu bertanya jika ada yang tidak dimengerti dari materi yang disampaikan.

9. Lansia jarang langsung mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang didapat dari kegiatan.

10. Sebagian Lansia jarang menjadikan kegiatan sebagai ladang untuk menuntut ilmu agama.50

50 Hasil observasi Lansia dalam pelaksanaan layanan BKAI PSTW KSI Batusangkar. Batusangkar, 13 januari 2017

Dari hasil wawancara dan observasi penulis di atas disimpulkan bahwa pelaksana atau pemateri dalam bimbingan mental agama adalah instruktur dengan keahlian relevan yang didatangkan dari luar PSTW, pelaksanaan bimbingan mental agama sudah terjadwal jadi setiap minggunya berganti-ganti pemateri dan jenis kegiatannya., saat penulis menjadi simpatisan dalam mengobservasi kegiatan bimbingan mental agama, penulis melihat bahwa rata-rata lansia semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan mental agama.

C. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Agama Islam. Terdapat tujuh jenis layanan BKAI, yaitu :

1. Layanan Orientasi Agama 2. Layanan Informasi Keagamaan

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Bakat Keberagamaan 4. Layanan Bimbingan Pembelajaran / Pengajian Agama 5. Layanan Konseling Agama Perorangan/Individual 6. Layanan Konseling Agama Kelompok

7. Layanan Bimbingan Agama Kelompok51

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pembimbing Islami Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai layanan-layanan BKAI, maka pembimbing Islami menjelaskan bahwa,

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PSTW KSI ini yang mengarah kepada layanan-layanan BKAI yaitu Layanan informasi kegamaan

51

berupa ceramah agama dengan berbagai topik keagamaan Islam. Serta layanan konseling agama individual, layanan ini dilaksanakan jika lansia memiliki masalah di wisma, maka pembimbing yang menemui lansia ke wisma, atau lansia dipanggil ke kantor ada juga lansia yang datang langsung menemui pembimbing untuk menanyakan sesuatu hal tertentu. Layanan mediasi pun terlaksana, layanan ini dilaksanakan jika terjadi perselisihan antar dua lansia seperti ada lansia yang saling tidak bertegur sapa maka pembimbing memanggil kedua lansia itu untuk dimediasi agar mereka berdamai dan bertegur sapa kembali. Layanan-layanan itu terlaksana diluar konteks tertulis atau administratif, dalam artian layanan tersebut hanya dilaksanakan berdasarkan kebutuhan saja, maka untuk program pelayanan, satuan layanan (RPL) dan laporan pelaksanaan layanan belum ada.52

Dari hasil wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa secara teoritis dan administratif layanan-layanan BKAI di PSTW KSI belum terealisasi, namun jika di luar konteks administratif dan teoritis terdapat beberapa layanan yang terselenggara yaitu layanan informasi agama, layanan konseling agama individual dan layanan mediasi, jadi layanan itu dilaksanakan berdasarkan kebutuhan saja, maka untuk Program Pelayanan, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), dan Laporan pelaksanaan program belum ada.

52 EO. Pembimbing Islami PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar.3 Januari 2017

D. Evaluasi

Untuk mengevaluasi hasil konseling bisa dilakukan dengan mengamati perubahan aktualisasi iman, Islam, dan ikhsan individu dalam kehidupan sehari-hari.53

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pembimbing Islami Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai aktualisasi keimanan, keIslaman dan keikhsanan diperoleh keterangan bahwa :

Dalam mengamati perubahan aktualisasi keimanan Lansia, saya melakukannya dengan cara mengamati cerminan keimanan lansia seperti kesungguhan lansia dalam melaksanakan ibadah, serta kesadaran lansia akan pentingnya ibadah untuk bekal diakhirat kelak., adapun yang saya peroleh setelah mengamati perubahan aktualisasi keimanan lansia tersebut bahwa Alhamdulillah rata-rata lansia disini besungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah.

Sedangkan dalam mengamati perubahan aktualisasi keIslaman lansia, saya melakukannya dengan cara mengamati ketakwaan lansia dalam mematuhi segala tuntunan agama dan menjauhi segala yang dilarang agama, adapun yang saya peroleh setelah mengamati perubahan aktualisasi keIslaman lansia tersebut bahwa Alhamdulillah rata-rata lansia disini mengamalkan atas ajaran agama yang telah diajarkan.

Dalam hal mengamati perubahan aktualisasi keikhsanan, saya melakukannya dengan cara melihat pergaulan sesama lansia, serta melihat upaya lansia dalam menjaga kesehatan jiwa dan raganya.

53 Anwar Sutoyo. Bimbingan dan Konseling Agama Islam (Teori dan Praktik). (Yogyakarta: pustaka pelajar 2013) h 214

Adapun yang saya peroleh setelah mengamati perubahan aktualisasi keikhsanan lansia tersebut bahwa sebagian lansia masih ada yang sesekali bertengkar antar sesamanya, serta ada juga lansia yang tidak memperdulikan kesehatannya seperti ada sebagian lansia laki-laki yang merokok.54

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh petugas harian Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai keberhasilan yang telah dicapai dari pelaksanaan layanan BKAI atau yang disebut dengan bimbingan mental agama, petugas harian menuturkan bahwa

Pelaksanaan bimbingan mental agama yang diselenggarakan cukup berhasil setelah diberikan bimbingan agama, sebagian besar lansia melaksanakan kegiatan ibadah (terutama ibadah wajib) dengan teratur.55

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa evaluasi konseling islami (bimbingan mental agama) yang dilakukan melalui pengamatan :

a. Perubahan aktualisasi keimanan lansia, dengan cara mengamati kesungguhan lansia dalam melaksanakan ibadah serta kesadaran lansia akan pentingnya ibadah untuk bekal di akhirat kelak., serta hasil yang diperoleh yaitu alahamdulillah rata-rata lansia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah.

b. Perubahan aktualisasi keIslaman lansia, dengan cara mengamati ketakwaan lansia dalam mematuhi segala tuntunan agama dan menjauhi segala yang di larang agama., serta hasil yang diperoleh yaitu

54

EO. Pembimbing Islami PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar. 3 Januari 2017

55 PTR. Peetugas Harian PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar. 10 Januari 2017

alhamdulillah rata-rata lansia mengamalkan atas ajaran agama yang telah diajarkan

c. Perubahan aktualisasi keikhsanan lansia, dengan cara melihat pergaulan sesama lansia, serta melihat upaya lansia dalam menjaga kesehatan jiwa dan raga., hasil yang diperoleh yaitu sebagian lansia masih ada yang sesekali bertengkar antar sesama, serta ada juga lansia yang tidak memperdulikan kesehatannya seperti ada sebagian lansia laki-laki yang merokok.

E. Tindak Lanjut

Dalam BKAI terdapat rumusan tindak lanjut dari hasil yang diperoleh dari evaluasi yang telah diselenggarakan yaitu :

1. Pencegahan dan pemeliharaan, agar perkembangan iman, Islam, dan

ikhsan yang telah dicapai individu tidak kembali ke posisi sebelumnya.

2. Penyembuhan, untuk menghilangkan pengaruh negatif yang dapat merusak keimanan, keIslaman, dan Ikhsan yang ada pada individu. 3. Pengembangan, agar iman, Islam, dan ikhsan yang ada pada individu

bisa semakin tumbuh subur mendekati sempurna dan sekaligus terhindar dari kerusakan.56

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pembimbing Islami Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai tindak lanjutnya dalam mencegah dan memelihara agar perkembangan iman, Islam, dan ikhsan yang telah dicapai lansia tidak kembali keposisi sebelumnya yaitu:

56 Anwar Sutoyo. Bimbingan dan Konseling Agama Islam (Teori dan Praktik). (Yogyakarta: pustaka pelajar 2013) h 220

Pembimbing selalu meyakinkan lansia bahwa keimanan, keIslaman dan keikhsanan sangatlah penting guna mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sedangkan tindak lanjut pembimbing dalam penyembuhan lansia untuk menghilangkan pengaruh negatif yeng dapat merusak keimanan keIslaman dan keikhsanan yang ada pada lansia yaitu : selalu memberikan bimbingan agama secara berkelanjutan terhadap lansia.

Dalam hal tindak lanjut pembimbing dalam pengembangan iman, Islam dan ikhsan yang ada pada lansia agar bisa semakin tumbuh subur mendekati sempurna dan terhindar dari kerusakan yaitu : dengan memotivasi dan membiasakan lansia agar senantiasa meningkatkan kualitas ibadah mereka.57

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh petugas harian Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar mengenai tindak lanjut dari hasil yang diperoleh dari pelaksanaan bimbingan mental agama, menyatakan bahwa :

lansia dengan kondisi fisik yang telah terbatas harus diberikan bimbingan agama secara berkelanjutan hingga menjadi kebiasaan, lansia yang tidak menerapkan komitmen dan hasil yang diperoleh saat bimbingan agama akan ditemui dan dilakukan konseling individual.58

Jadi, dari hasil wawancara dan observasi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan BKAI di PSTW KSI Batusangkar secara

57

EO. Pembimbing Islami PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar.3 Januari 2017

58 PTR. Peetugas Harian PSTW KSI Batusangkar, wawancara pribadi. Batusangkar. 10 Januari 2017

teoritis dan administratif belum ada, namun terdapat kegiatan kegiatan yang mengarah kepada pelaksanaan layanan BKAI yaitu pelaksanaan Bimbingan mental agama. Pelaksanaan bimbingan mental agama ini bisa mengarah kepada layanan informasi agama, selain itu di PSTW ini juga terlaksana layanan konseling agama individual dan layanan mediasi. Untuk ketiga layanan yang disebutkan tadi pembimbing tidak membuat rencana pelaksanaan kegiatan terlebih dahulu, kebanyakan bimbingan yang diberikan dilaksanakan atas dasar kebutuhan saja. Pelaksanaan bimbingan mental agama ini diselenggarakan setiap hari Jum’at di Masjid Annur PSTW KSI.

Pelaksana atau pemateri dalam pelaksanaan bimbingan mental agama yaitu instruktur dengan keahlian yang relevan yang didatangkan dari luar PSTW, pelaksanaan bimbingan mental agama terlaksana sesuai jadwal, jadi setiap minggunya instruktur yang menjadi pembicara berbeda-beda serta bentuk kegiatan nya pun berbeda pula. Bentuk kegiatannya berupa pengajian agama, bimbingan membaca/ melafazkan alqur’an yang baik dan benar, dll. Saat pelaksanaan bimbingan mental agama para lansia sangat antusias dalam mengikutinya serta lansia berperan aktif dalam kegiatan itu.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PSTW KSI ini yang mengarah kepada layanan-layanan BKAI yaitu Layanan informasi kegamaan berupa ceramah agama dengan berbagai topik keagamaan Islam. Serta layanan konseling agama individual, layanan ini dilaksanakan jika lansia memiliki masalah di wisma, maka pembimbing yang menemui lansia ke wisma, atau lansia dipanggil ke kantor ada juga lansia yang datang langsung menemui pembimbing untuk

menanyakan sesuatu hal tertentu. Layanan mediasi pun terlaksana, layanan ini dilaksanakan jika terjadi perselisihan antar dua lansia seperti ada lansia yang saling tidak bertegur sapa maka pembimbing memanggil kedua lansia itu untuk dimediasi agar mereka berdamai dan bertegur sapa kembali.

Evaluasi dalam pelaksanaan bimbingan mental agama mengenai aktualisasi Iman, Islam dan Ikhsan ada terlaksana dan hasil yang diperoleh pun lumayan memuaskan, sedangkan tindak lanjut dari hasil evaluasi diatas juga sudah terlaksana.

BAB V

PENUTUP

Dokumen terkait