• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas

BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS 14

B. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas

melakukan praktek konseling sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh para mahasiswa KKN.

Pada pertemuan terakhir, mahasiswa KKN akan memberikan pelatihan mengenai Neuro-Linguistic Programming atau biasa disebut dengan NLP. Pelatihan ini akan dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan Tasawuf Psikoterapi. Di jam pertama, pemateri akan menjelaskan teori tentang NLP itu sendiri. Yang mana, NLP adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi.

B. Tahapan Pelaksanaan Kkn Sisdamas 1. Sosialisasi Awal

Sosialisasi awal yang dilalkukan terbagi kedalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Adapun kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswi yaitu dilaksannakannya sosialisasi dalam kegiatan pengajian ibu-ibu yang bertempat di paud Cendrawasih II, des. Sukahurip, kec. Pataruman, kota Banjar yang diselenggaraka oleh majlis ta’lim An-Nisa. Dalam pengajian tersebut kami memperkenalkan diri kpada ib-ibu warga Sukahurip sebagai Peserta KKN isdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan sambutan yang di wkili oleh perwakilan peserta kkn. Sosialisasi kedua yang dilaksanakan di majid Al-Huda dengan diawali kegiatan pengajian rutin mingguan. Sosialisasi ini diwakili oleh salah satu mahasiswa kkn dengan

18

menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kkn sisidamas 2017.

2. Rembug Warga

Rembug warga dilaksanakan hari Sabtu pada tanggal 11 Februari 2017 di Aula Desa Sukamukti dengan Ketua Dusun, Ketua RT, Ketua RW dan kalangan masyarakat. Rembug warga dengan agenda pembahasan yang pertama mencari masalah yang ada di masyarakat. Ada beberapa masalah di Desa Sukamukti yang pertama yaitu:

a. Masalah perpustakaan yang sudah vakum selama 1 tahun dikarenakan tidak jelas SOP dan susunan kepengurusannya sehingga mahasiswa sehingga mahasiswa KKN SISDAMAS UIN SGD Bandung menyimpulkan ini merupakan masalah yang harus diselesaikan.

b. Masalah PIK-R yang dipicu dengan adanya masalah internal dengan Karang Taruna sehingga PIK-R vakum selama hampir 1 tahun serta masalah program yang tidak sesuai dengan tufoksi PIK-R itu sendiri.

3. Refleksi Sosial

Desa sukamukti terdapat pusat informasi konseling Remaja (PIK-R) yang di bawah naungan BKKBN. Akan tetapi dalam sembilan bulan ini kegiatan PIK-R tersebut

19

pasif dikarenakan ada permasalahan dengan karang taruna. Dimana pihak karang taruna merasa bahwa PIK-R mengambil alih fungsi dari karang taruna sebagai penghubung apabila ada acara desa yang melibatkan masyarakat. Budaya organisasi di pik r desa sukamuktipun tida seperti PIK R yang ada, dimana program kerja dan sasaran mereka bukan ke remaja tapi lebih ke acara/even di masyarakat dengan alasan jenuh karena program pik r gitu-gitu aja, padahal jika dikaji ulang sebenarnya program pik r itu sangat banyak dan berfaryatif dengan sasaran para remaja di desa sukamukti, tapi semua itu tida dapat direalisasikan karena budaya di organisasi pik r itu sendiri.

Pada awal pertemuan dengan PIK-R dari ketuanya menceritakan konflik antara PIK-R dengan karang taruna semenjak ketua karang taruna periode 2016/2017 di angkat, ada kecemburuan sosial yang di rasakan oleh pihak karang taruna, ketika pada event besar di desa di pegang oleh pihak PIK-R pada saat hari jadi desa sukamukti. Pada waktu itu dari PIK-R sendiri mersa jenuh dengan kegiatan yang ada.

Salah satu pihak karang taruna mengadu ke desa sehingga ada stetment dari desa yang menyatakan bahwa “PIK-R terlalu aktif” yang menyebabkan pihak PIK-R

20

merasa kecewa dengan hal tersebut, seetelah berjuang selama beberapa hari dalam acara desa.

Setelah di analisis PIK-R sendiri menyadari bahwa ada kesalahan fungsi yang seharusnya PIK-R bergerak dalam ranah remaja, bukan mengurusi kegiatan yang ada di desa. PIK-R ini masih belum ada job description yang jelas, dan kegiatan mengenai keremajaan.

Seharusnya PIK-R tersebut fokus terhadap ranah remaja, dan mencari permasalahan di remaja. Sehingga program PIK-R tentang penyuluhan TRIAD KKR bisa tersampaikan terhadap remaja.

4. Pemetaan Sosial

Berdasarkan pemetaan sosial, Desa Sukamukti memiliki berbagai Potensi Kelembagaan. Diantaranya: 1. Lembaga Pemerintah 2. Lembaga Kemasyarakatan 3. Lembaga Ekonomi 4. Lembaga Pendidikan 5. Lembaga Adat 6. Lembaga Keamanan

Potensi dari berbagai lembaga tersebut bervariatif. Dapat dilihat dari data Profil Desa Sukamukti ada beberapa lembaga yang berjalan efektif, baik dan

21

bersinergi adapun beberapa lembaga lain yang mengalami berbagai kendala.

Dari potensi lembaga pemerintah, dirasakan cukup baik karena dapat berintegrasi dengan lembaga-lembaga lain. Aparat desa maupun Badan Permusyawaratan daerah memiliki hubugan integritas yang baik. hal ini dirasakan penting karena lembaga pemerintah dapat dikatakan menjadi jadi jantung dari semua lembaga yang ada. Dari lembaga pendidikan, lembaga keamanan, dan lembaga adat belum terlihat dengan jelas. Dari sisi pendidikan formal perlu adanya pengoptimalan sistem pendidikan. Dari potensi lembaga Ekonomi, desa Sukamukti mendapatkan pergerakan ekonomi dari bebrbagai jenis usaha. Diantaranya industri kecil menengah, usaha jasa perdagangan, usaha perkebunan, jasa hiburan, usaha migas, dan usaha jenis keterampilan. Berbagai keterampilan dari dea sukamukti yaitu usaha kayu alba, batu, bordir, cukur, servise elektronik, besi, dan gali sumur, sementara usaha lain yaitu jasa hukim dan konsultasi, serta jasa penginapan.

Sementara dari lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan terdapat beberapa potensi yang menonjol di lingkungan masyarakat. Lembaga kemasyarakan di Desa Sukamukti memiliki kemampuan untuk

22

menyatukan masyarakat dengan baik. terlihat dari hubungan RT/RW dengan masyarakat. Sikap gotong royong menjadi ciri khas yang dapat dilihat dengan adanya program operasi bersih (Opsih).

Disisi lain, terdapat berbagai kendala yang dirasakan dari lembaga kemasyarakatan. Contohnya program PKK yang memiliki kegiatan KWT (Kelompok Wanita Tani) KWT ini masih kurang dukungan dari segelintir pihak contohnya dari pihak bapak-bapak. Kemudian program Bina Lansia yang masih kurang fasilitas, contohnya

soundsystem untuk kegiatan senam lansia di salah satu

dusun.

Beranjak pada lembaga keorganisasian, organisasi keagaman menjadi potensi yang dominan setelah adanya program magrib mengaji dan subuh mengaji. Beberapa masyarakat sudah menjalankan kegiatan tersebut secara konsisten. Tingkat keagaamaan di desa sukamukti menjadi bagus kerena pertisipasi warga yang tinggi terhadap agama.

Sementara itu, lembaga keorganisasian lain pun diantaranya karang taruna dan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) yang pada tahun 2017 ini masih belum berkesinambungan. Mengingat terdapat permasalahan yang cukup kuat dari kedua pihak

23

tersebut. Hal ini telah dibahas di siklus Refleksi sosial. Oleh karena itu, pada program sisdamas ini mahasiswa KKN kelompok 314 berupaya memberdayakan PIK-R dengan analisis sebagai berikut:

Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) berada di bawah naungan BKKBN. Di desa sukamukti dusun Sukahurip menjadi tempat pusat PIK-R yang bernama GARUDA SAKTI (Gabungan Remaja Unggulan Desa Sukamukti). Dan memiliki beberapa cabang di berbagai dusun di sukamukti yaitu

1. GEMA (Generasi Muda Mudi Mukti Asih) 2. PERMATA (Persatuan Remaja Tembung Kerta) 3. LANGGANGGA

4. HIMALAYA (Himpunan Muda-Mudi Sukamulya) Berdasarkan pemetaan sosial kelompok 314, dapat diananlisis bahwa PIK-R memiliki:

1. Potensi

a. Pembentukan bibit remaja agar menjadi contoh atau icon remaja sukamukti yang baik

b. Sebagai mediator terhadap permasalahan remaja baik dari sisi pencegahan (preventif) maupun pengobatan dengan masalah-masalah yang sudah ada (kuratif)

24

a. Keluar dari ranahnya sebagai konseling remaja b. Kurangnya integrasi dengan pik-R dusun lain 3. Kebutuhan

a. SDM b. Soft Skill

c. Kejelasan Program baik jangka panjang maupun jangka pendek.

25

5. Pengorganisasian Masyarakat

PIK-R bekerjasama dengan MUI (Majlis Ulama Indinesia) dengan pembinanya ketua MUI di desa Sukamukti. PIK-R berada di bawah naungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) . Dengan adanya dukungan dari lembaga tersebut PIK-R bisa menjalankan program remaja seperti penyuluhan tentnag napza, sex edukasi, dan permasalahan remaja lainnya. Program-program yang dilaksanakan oleh BKKBN bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan PIK-R agar berjalan di fungsinya yang berada di ranah kekonselingan.

Dalam proses pemberdayaan, mahasiswa KKN berkoordinasi dengan ketua PIK-R Garuda Sakti, sebagai ketua di dusun Sukahurip dan tiap ketua PIK-R di masing-masing dusun. Seperti ketua PIK-R Gema, Ketua PIK-R permata, ketua PIK-R langgangga, dan ketua R lainnya.

6. Perencanaan Partisipatif

Melakukan diskusi terhadap pengurus PIK-R desa Sukamukti, untuk merumuskan program yang tidak berjalan sehingga di cari solusinya. Dan mendapatkan beberapa alternatif :

26

1. Diadakannya pertemuan satu minggu sekali dengan seluruh pengurus.

2. Di bentuknya kelompok mentoring untuk anggota PIK-R agar terjalin komunikasi antara pengurus dan anggota.

3. Di adakannya jadwal pertemuan ketua untuk melakukan diskusi kesetiap 5 dusun, agar tidak terjadi kecemburuan sosial.

4. Di adakannya pelatihan untuk pengurus tentang dasar konseling dan memberikan pemahaman tentang PIK-R.

Pada perencanaan partisipatif, organisasi PIK-R desa Sukamukti sepakat dengan diadakannya penyuluhan tentang pemahaman konseling.

7. Sinergi Program

Pengajuan program untuk PIK-R kedepan dibawah bimbingan mahasiswa KKN dimana mahasiswa memberikan gambaran PIK-R yang berada di luar atau PIK-R tingkat mahasiswa dengan tujuan agar PIK-R desa sukamukti bisa membuka mata dan menimbang program rekomendasi sebagai acuan pengembangan. Adapun progran lain yaitu :

a) Diadakannya pertemuan 2x dalam sebulan dengan anggota

27

b) Meningkatkan kordinasi antar ketua PIK-R dari berbagai dusun di desa sukamukti

c) Diadakannya kelompok mentoring untuk anggota oleh pengurus.

8. Pelaksanaan Program

Pada tahap ini, kita melakukan pemahaman tentang PIK-R dengan studi banding pada PIKMA UIN Bandung sebagai gambaran kegiatan PIK-R yang seharusnya. Didalamnya dijelaskan berbagai pemahaman dunia kekonselingan secara meluas dan rinci.

Dalam pelaksanaan program, memberikan penyuluhan tentang dasar konseling pada pengurus PIK-R dengan tiga materi sekaligus, yaitu pengertian konseling, konseling individu dan kelompok, dan NLP.

28

Dokumen terkait