Pengembangan konsep dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tracer study tahun sebelumnya. Melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangannya. Langkah selanjutnya dari hasil identifikasi dan evaluasi dilakukan pengembangan antaranya pengembangan konsep dan instrumen tujuannya agar mendapatkan hasil yang oprtimal pada pelaksaan tracer yang akan dilaksanakan.
Kuisioner sebelum disebar dilakukan validasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan pengubahan kuisioner menjadi online kuisioner.
Tahap pengembangan instrument:
14 a. Penyusunan draft instrument awal
Penyusunan draft instrument tracer study mengacu pada kebutuhan APT dan dikembangkan sesuai dengan ciri khas program studi yang ada di UHAMKA (instrument yang disusun mengacu pada standar BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI dan ditambahkan dengan item-item yang disesuaikan dengan kebutuhan UHAMKA). Penambahan item ini menunjukkan bahwa perlu adanya ujicoba intrumen untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyataan yang dibuat sudah cukup untuk mengukur indicator yang hendak dicapai.
b. Uji coba terbatas dan validitas ahli
Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara menyebar instrument tahap 1 (draft awal) yang sudah dibuat kepada 25 responden (alumni dan pengguna lulusan).
Uji coba terbatas ini dilakukan untuk memeriksa kemingkinan intrumen kurang jelas baik dari segi Bahasa maupun maksud penyampaian. Selain itu juga untuk memeriksa apakah pernyataan dalam instrument sudah sesuai dengan indicator yang akan dicapai dan untuk mengungkapkan seandainya terdapat pernyataan yang masih dangkal untuk mencapai indicator yang diinginkan. Sedangkan validitas ahli dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu UHAMKA.
c. Evaluasi dan perbaikan 1
Evalusi dan perbaikan tahap 1 didasarkan pada hasil ujicoba terbatas dan validasi dari ahli. Peryataan-pernyataan yang masih kurang kuat dalam mengungkap indicator pencapaian bisa diperbaiki.
d. Uji coba lebih luas
Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara menyebar hasil uji coba terbatas yang sudah diperbaiki kepada 50 responden (alumni dan pengguna lulusan).
e. Analisis uji coba dan Revisi II
Setelah melakukan ujicoba sebanyak dua kali, hasil ujicoba digunakan sebagai acuan untuk perbaikan instrument. Hasil perbaikan ini yang nantinya akan disebar ke responden (alumni dan pengguna lulusan) dan data yang diperoleh akan dianalisis untuk kepentingan kegiatan tracer study ini.
Langkah uji coba diatas merupakan uji coba untuk mengetahui validitas isi dan konstruk. Kedua validitas tersebut digunakan untuk menjamin bahwa intrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data adalah instrument yang sudah valid dan dapat digunakan untuk mencapai indicator yang diinginkan.
15 2. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diawali dengan melakukan validasi kontak email/ nomor handphone dari data wisuda. Setelah dilakukan validasi pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni melalui email blast, dan WhatApp blast.
Pengiriman melalui Email dan WA ini bisa dilakukan 1 pekan 2 kali, tergantung dari situasi dan kondisi responden rate serta permintaan dari surveyor. Teknik untuk mendapatkan jumlah responden rate yang maksimal dapat dilakukan edukasi terlebih dahulu kepada surveyor dan responden.
Peran surveyor menjadi penting dalam proses pengumpulan data. Adapun tugas surveyor sebagai berikut :
a. Melakukan edukasi kepentingan dan manfaat Tracer study bagi lulusan yang menjadi target responden
b. Melakukan pemutakhiran basis data dengan melengkapi data kontak para lulusan yang menjadi target responden
c. Mengajak dan mengingatkan para lulusan yang menjadi target responden untuk mengisi kuesioner tracer study
d. Melakukan koordinasi dan pelaporan hasil kerja kepada Tim Pelaksana Tracer study.
3. Analisis data
Data yang didapat kemudian dianalisis oleh Tim, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan data yang ditemukan.
4. Laporan tracer study
Hasil dari kegiatan Tracer study ini adalah sebuah laporan yang menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi hasil penyelenggaraan pendidikan tinggi di UHAMKA dan selanjutnya dapat digunakan untuk peningkatan dan penjaminan kualitas UHAMKA sebagai lembaga pendidikan tinggi. Tracer study juga bermanfaat dalam menyediakan informasi penting mengenai relevansi pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri, informasi bagi pemangku kepentingan, dan kelengkapan persyaratan bagi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).
16 Selanjutnya alur penelitian Tracer study UHAMKA dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 3.1 Alur Penelitian TRACER STUDY TAHUN 2020
Fokus Desain Prosedur Output
Pengembangan
Pengumpulan Data 1. Penentuan surveyor 2. Validasi kontak
email/ nomor bentuk kualitatif dan kuantitatif
Data yang didapat kemudian dianalisis oleh Tim, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan data yang ditemukan
Menghasilkan
laporan tracer study setiap fakultas, blue print kebijakan fakultas atau universitas, Artikel jurnal dan atau HAKI
A. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No. Kegiatan
Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
17 No. Kegiatan
Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 8 Sosialisasi Tracer study
ke Surveyor 9 Pengumpulan Data 10 Analisis Data 11
Monitoring dan Evaluasi dari Lemlitbang
UHAMKA
12 Penyusunan Laporan Tracer study
13 Seminar Hasil Tracer study
14 Pencetakan buku TS
18 BAB IV
ANALISIS TRACER STUDY
A. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Profil Responden 1. Total Responden
Total responden lulusan PG PAUD tracer study 2020 terdiri atas lulusan 2016 berjumlah 30 orang, 2017 berjumlah 17 orang dan 2018 berjumlah 31 orang.
Tabel 4.1 Total Responden
2. Pekerjaan Pertama
Hasil penelusuran tracer study pada Gambar menyajikan informasi bahwa lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 yang mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian sebesar 59% dan 41% mendapatkan pekerjaan setelah lulus ujian. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas lulusan PG PAUD mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian.
Tabel 4.2 Pekerjaan Pertama Lulusan 2016; 30
2017; 17 2018; 31
TOTAL RESPONDEN (N=78)
41% 59%
PEKERJAAN PERTAMA
Sebelum Lulus Setelah Lulus
19 3. Sumber Biaya Kuliah
Sumber biaya lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 berasal dari biaya sendiri atau keluarga, terdapat 76 mahasiswa memperoleh dana atau biaya sendiri dam 2 orang mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).
Tabel 4.3 Sumber Dalam Pembiayaan Kuliah
4. Kompetensi Alumni
Selama berkuliah mahasiswa PG PAUD dibekali keterampilan-keterampilan baik dibidang umum maupun bidang khusus ke Prodi an. Keterampilan atau kompetensi yang menjadi ukuran antara lain ; kemampuan belajar, keterampilan riset, berpikir kritis, keterampilan komputer, keterampilan internet, Bahasa inggris, pengetahuan umum, pengetahuan diluar bidang ilmu, pengetahuan didalam bidang ilmu, toleransi, kemampuan analisis, negosiasi, problem solving, bekerja dalam kelompok (team work), bekerja mandiri, manajemen waktu, bekerja dibawah tekanan, komunikasi, pembelajar seumur hidup (longlife learner), menulis memo, laporan dan dokumen, presentasi produk/laporan, manajemen proyek, inisiatif, tanggung jawab (responsibility), kepemimpinan (leadership), bekerja dengan berbeda budaya, integritas, loyalitas dan kemampuan beradaptasi.
76 0
2 0 0
0 20 40 60 80
BIAYA SENDIRI/KELUARGA BEASISWA BIDIKMISI BEASISWA PPA BEASISWA PERUSAHAAN/SWASTA LAINNYA
Sumber Dalam Pembiayaan Kuliah
20 Tabel 4.4 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (I)
Berdasarkan grafik 4.4, kompetensi lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 pada kompetensi kemampuan belajar mendapat skor 3,90. Kompetensi keterampilan riset mendapat skor 3,66. Kompetensi berpikir kritis mendapat skor 3,77. Kompetensi keterampilan computer mendapat skor 4,00. Kompetensi keterampilan internet mendapat skor 4,03. Keterapilan Bahasa inggris mendapat skor 3,4. Kompetensi pengetahuan umum mendapat skor 3,77. Kompetensi pengetahuan diluar bidang ilmu mendapa skor 3,75 serta kompetensi pengetahuan dalam bidang ilmu mendapat skor 3,96.
Tabel 4.5 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (II)
Kompetensi selanjutnya yang dimiliki oleh lulusan PG PAUD ialah kompetensi toleransi mendapat skor 4,03. Kompetensi kemampuan analisis mendapat skor 3,77.
Kompetensi nedgosiasi mendapat skor 3,76. Kompetensi menyelesaikan masalah atau problem solving mendapat skor 3,82. Kompetensi bekerja dalam kelompok atau team work mendapat skor 4,06. Kompetensi bekerja mandiri mendapat skor
3,96
21 3,88. Kompetensi manajemen waktu mendapat skor 3,92. Kompetensi bekerja dibawah tekanan mendapat skor 3,54 dan kompetensi komunikasi mendapat skor 4,05.
Tabel 4.6 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (III)
Kompetensi berikutnya adalah kompetensi pembelajar seumur hidup atau longlife learner mendapat skor 4,13. Kompetensi menulis memo, laporan dan dokumen mendapat skor 3,87. Kompetensi presentasi produk/laporan mendapat skor 3,81.
Kompetensi manajemen proyek mendapat skor 3,68. Kompetensi inisiatif mendapat skor 3,85. Kompetensi tanggung jawab atau responsibility mendapat skor 4,02.
Kompetensi kepemimpinan atau leadership mendapat skor 3,79. Kompetensi bekerja dengan budaya berbeda mendapa skor 4,03. Kompetensi integiras mendapat skor 3,95. Kompetensi loyalitas mendapat skor 4,03 dan kompetensi kemampuan beradaptasi mendapat skor 3,81.
Dari kompetensi yang telah dijabarkan diatas kompetensi pembelajar seumur hidup mendapat skor tertinggi yaitu 4,13 dan kompetensi Bahasa inggris mendapat skor terendah yaitu 3,4.
5. Gambaran Situasi Alumni
Grafik 4.7 dibawah ini menunjukkan gambaran situasi alumni PG PAUD, dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2 alumni yang masih belajar/melanjutkan kuliah profesi atau pascasarjana, 23 alumni yang sudah menikah, 24 alumni sibuk mengurus keluarga dan anak-anak, 6 alumni sedang mencari pekerjaan dan 23 lainnya.
3,81
22 Tabel 4.7 Penggambaran Situasi Alumni Saat Ini
B. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Penilaian Alumni Terhadap UHAMKA 1. Aspek Pembelajaran
Grafik 4.8 menunjukkan bahwa penilaian alumni terhadap penekanan aspek pembelajaran sudah baik terbukti dengan hasil penilaian yang sebagian besar sudah mencapai skor 4 terutama pada bidang kerja lapangan yang mendapat skor tertinggi yaitu 4,26. Namun perlu diperhatikan juga bahwa bidang partisipasi dalam riset mendapatkan nilai terendah yaitu 3,82 sehingga harus dilakukan penguatan dan tindak lanjut oleh program studi.
Tabel 4.8 Aspek Pembelajaran 2
Penggambaran Situasi Alumni Saat Ini
PERKULIAHAN;
23 2. Kontribuksi UHAMKA dalam Peningkatan Kompetensi Alumni
Grafik 4.9 menggambarkan kontribusi dalam pembekalan kompetensi penunjang dalam pekerjaan yang diberikan kepada Alumni. Data menunjukkan 64% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi tinggi, 35% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi sedang, dan 1% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi rendah.
Tabel 4.9 Kontribusi UHAMKA dalam Pembekalan Kompetensi 3. Sertifikat kompetensi Bagi Alumni
Grafik 4.10 menggambarkan mengenai harapan tempat kerja/instansi dalam kepemilikan serfitikat kompentensi. Data menunjukkan sebesar 62%
perusahaan/instansi memiliki harapan yang tinggi terhadap kepemilikan sertifikat kompentensi, 37% memiliki harapan sedang dan 1% memiliki harapan rendah.
Tabel 4.10 Harapan Tempat Kerja Dalam Kepemilikan Sertifikat Kompetensi
64%
35%
1%
Kontribusi UHAMKA dalam Pembekalan Kompetensi
Tinggi Sedang Rendah
62%
37%
1%
Harapan Tempat Kerja dalam Kepemilikan Sertifikat Kompetensi
Tinggi Sedang Rendah
24 C. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Serapan Dunia Kerja Bagi ALUMNI
1. Pencarian Pekerjaan
Berdasarkan grafik 4.11 dibawah dapat diketahu bahwa 50% lulusan PG PAUD mencari pekerjaan sebelum lulus ujian, 48% lulusan mencari pekerjaan setelah lulus ujian, dan 2% lulusan tidak mencari pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa sejak masih berkuliah mahasiswa PG PAUD sudah dapat mencari pekerjaan.
Tabel 4.11 Waktu Dalam Mencari Pekerjaan
Grafik 4.12 dibawah menunjukkan mayoritas lulusan PG PAUD yaitu sebanyak 33 lulusan mencari dan mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari atau sama dengan 1 bulan, 8 lulusan mendapatkan pekerjaan dalam waktu 2 bulan, 10 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 3 bulan, 3 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 4 bulan, 2 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 5 bulan, 4 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 6 bulan, dan sebanyak 9 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu diatas 12 bulan.
48% 50%
2%
Waktu Dalam Mencari Pekerjaan
Sebelum Lulus
Setelah Lulus
Saya Tidak Mencari Pekerjaan
25 Tabel 4.12 Jumlah Bulan Mencari Pekerjaan
Dapat disimpulkan bahwa lulusan PG PAUD tidak sulit dalam mendapatkan pekerjaan, dilihat dari banyaknya lulusan PG PAUD yang sudah mulai bekerja sejak sebelum lulus ujian yaitu sebanyak 50% dan lulusan mampu mencari dan mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat yaitu 33 lulusan mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu 1 bulan.
2. Media atau Pencarian Kerja
Berdasarkan grafik 4.13 dibawah ini, mayoritas lulusan yait 56 lulusan menggunakan relasi dari dosen atau teman sebagai media untuk mencari pekerjaan, berikutnya sebanyak 14 lulusan menggunakan internet sebagai media mencari pekerjaan, 8 lulusan mendapat pekerjaan dari tempat magang, 8 lulusan melamar ke perusahaan tanpa mencari tahu lowongan yang dibutuhkan, 7 lulusan membangun jejaring/network sejak masih berkuliah, 6 lulusan dihubungi oleh perusahaan, 6 lulusan bekerja ditempat yang sama dengan pekerjaan saat masih berkuliah, 2 lulusan pergi ke bursa/pameran kerja, dan lain sebagainya.
33
26 Tabel 4.13 Media/Cara dalam Mencari Pekerjaan
3. Lamaran Pekerjaan
Grafk 4.14 dibawah ini menunjukkan jumlah instansi yang dilamar oleh lulusan PG PAUD. Sebanyak 33 lulusan hanya melamar di 1 instansi/sekolah, 17 lulusan melamar di 2 instansi/sekolah, 9 lulusan melamar di 3 instansi/sekolah, 3 lulusan melamar di 4 instansi/sekolah. 11 lulusan melamar di 5 instansi/sekolah, dan lainnya melamar di lebih dari 5 sekolah/instansi.
Tabel 4.14 Jumlah Instansi yang Dilamar 5 BEKERJA DITEMPAT YANG SAMA …
LAINNYA
27 Grafik 4.15 di bawah ini menjelaskan mengenai jumlah instansi yang merespon lamaran lulusan PG PAUD, 31 lulusan menyatakan bahwa terdapat 1 instansi/sekolah yang merespon, 23 lulusan menyatakan terdapat 2 instansi/sekolah yang merespon, 9 lulusan menyatakan 3 instansi/sekolah yang merespon, 4 lulusan menyatakan terdapat 4 instansi/sekolah yang merespon, sedangkan 7 lulusan lainnya menyatakan ada lebih dari 5 instansi/sekolah yang merespon.
Tabel 4.15 Jumlah Instansi yang Merespon
Selanjutnya, pada grafik 4.16 dibawah ini jumlah instansi yang mengundang lulusan untuk wawancara. Berdasarkan data dibawah ini 26 lulusan menyatakan bahwa ada 1 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, 24 lulusan menyatakan 2 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, 14 lulusan menyatakan bahwa ada 3 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, sedangkan 11 lulusan menyatakan ada lebih dari 5 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan.
31 23
9 4
4 1 1 1
0 5 10 15 20 25 30 35
1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4 Sekolah 5 Sekolah 7 Sekolah 10 Sekolah 11 Sekolah
Jumlah Instansi yang Merespon
28 Tabel 4.16 Jumlah Instansi yang Mengndang Wawancara
4. Kesesuaian Pekerjaan dengan Kuliah
Berdasarkan grafik 4.17 dibawah hasil data dari lulusan menunjukkan 73% atau sebanyak 57 lulusan menyatakan bahwa kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan tinggi. 26% atau sebanyak 20 lulusan menyatakan kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan sedang, dan 1% atau 1 lulusan menyatakan kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan rendah.
Tabel 4.17 Kesesuaian Pekerjaan dengan Perkuliahan 5. Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan
Berdasarkan grafik 4.18 dibawah ini terlihat bahwa 63 lulusan PG PAUD menganggap bahwa tingkat pendidikan yang mereka dapatkan sudah sesuai dengan pekerjaannya. Sedangkan 14 lulusan mengatakan bahwa sebaiknya tingkat
26
29 pendidikan harus setingkat lebih tinggi dari pekerjaan yang sedang mereka jalani.
Ini menandakan lulusan PG PAUD setidaknya harus melanjutkan pendidikan ke jenang yang lebih tinggi seperti mengikuti program profesi, jenjang magister atau jenjang tinggi lainnya.
Tabel 4.18 Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan 6. Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan
Pada grafik 4.19 di bawah ini menunjukkan bahwa masa tunggu dari lulusan PG PAUD mayoritas kurang dari 3 bulan yaitu sejumlah 59 lulusan sudah memperoleh pekerjaan kurang dari 3 bulan dari waktu kelulusan, sedangkan 19 mahasiswa lainnya memerlukan waktu 3 sampai lebih dari 18 bulan masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan.
Tabel 4.19 Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan 14
3 BULAN SAMPAI KURANG DARI 6 BULAN
6 SAMPAI 18 BULAN
> 18 BULAN
Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan
30 7. Pencarian Pekerjaan Dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir
Berdasarkan grafik 4.20 dibawah 66 lulusan tidak sedang melakukan pencarian pekerjaan dalam kurun 2aktu 4 minggu terakhir, yang menandakan bahwa saat ini lulusan sedang dalam status bekerja.
Tabel 4.20 Pencarian Kerja dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir
D. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Kondisi Pekerjaan Alumni 1. Jenis Perusahaan/Instituri Tempat Kerja
Berdasarkan grafik 4.21 dibawah ini terlihat bahwa mayoritas lulusan PG PAUD yaitu sejumlah 39 lulusan bekerja disekolah atau institusi swasta, selanjutnya 12 lulusan bekerja pada bidang wiraswasta atau perusahaan sendiri. 9 lulusan lainnya bekerja pada organisasi non-profit dan perusahaan/institusi pemerintah.
Tabel 4.21 Jenis Perusahaan/Instansi/Institusi tempat bekerja 66
TIDAK, TAPI SAYA SEDANG … YA, SAYA AKAN MULAI BEKERJA … YA, TAPI SAYA BELUM PASTI …
Pencarian Kerja dalam Kurun Waktu 4 Minggu
Terakhir
31 2. Penghasilan
Tabel 4.22 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Utama
Dari grafik 4.22 diatas menunjukkan bahwa mayoritas besaran penghasilan lulusan PG PAUD berada pada rentang kurang dari Rp 1.000.000,- yaitu sejumlah 28 lulusan dan Rp 1.000.000,- sampai Rp 2.000.000,- yaitu sejumlah 23 mahasiswa.
12 lulusan memiliki pendapatan Rp 2.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- sedangkan 15 lulusan lainnya memiliki pendapatan diatas Rp 3.000.000,- sampai dengan diatas Rp 5.000.000,-
Tabel 4.23 Besaran Pendapatan dari Lembur dan Tips
Grafik 4.23 diatas menunjukkan pendapatan lulusan PG PAUD dari hasil lembur dan tips. Mayoritas lulusan mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips sebesar Rp 0,- sampai Rp 1.000.000,- sebanyak 45 lulusan. Selanjutnya sebanyak 17 lulusan mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips sebesar Rp 1.000.000,-
28
23
12
4
10
1
< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000
Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Utama
45
17
6 3 5 2
< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000
Besaran Pendapatan dari Lembur dan
Tips
32 sampai 2.000.000,- sedangkan 16 lulusan lainnya mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips dalam rentang Rp 2.000.000,- sampai lebih dari 5.000.000,-
Tabel 4. 24 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Lainnya
Grafik 4.24 diatas menunjukkan pendapatan alumni dari pekerjaan lainnya.
Lulusan PG PAUD mayoritas mendapatkan pendapatan dari pekerjaan lain sebesar Rp 0,- sampai Rp 1.000.000,- sebanyak 64 alumni, sedangkan 13 alumni lainnya bervariasi, yaitu pada rentang Rp 1.000.000,- sampai lebih dari Rp 5.000.000,-
E. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Al Islam Kemuhammadiyahan
1. Dampak Pembinaan Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan Terhadap Kepemilikan Integritas
Grafik 4.25 dibawah ini menunjukkan adanya pengaruh pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada lulusan PG PAUD terutama pada kepemilikan Integritas. Data menunjukkan 51% menyatakan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang tiggi dalam dunia kerja, dan 47 alumni menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup berpengaruh.
64
6 2 2 3 0
< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000
Besaran Pendapatan dari Pekerjaan
Lainnya
33 Tabel 4.25 Dampak Pembinaan AIK terhadap Integritas
2. Dampak Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Terhadap Ketaatan Beribadah
Grafik 4.26 dibawah menunjukkan terdapat 51% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh tinggi terhadap ketaatan dalam beribadah dan berdakwah Islamiyah bagi masing-masing individu lulusan, sedangkan 49% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup pengaruh terhadap ketaan beribadah masing-masing lulusan.
Tabel 4.26 Dampak Pembinaan AIK terhadap Ketaan Beribadah 3. Partisipasi Alumni dalam Persyarikatan Muhammadiyah
Pada grafik 4,27 di bawah ini terlihat 65% lulusan PG PAUD terlibat aktif dalam Organisasi Persyarikatan Muhamamdiyah yaitu dengan menjadi pengurus Organisasi Muhammadiyah, 26% lulusan Bekerja pada Badan Amal Usaha
Rendah 0%
Cukup 49%
Tinggi 51%
Dampak Pembinaan AIK terhadap Kepemilikan Integritas
Rendah 0%
Cukup 49%
Tinggi 51%
Dampak Pembinaan AIK terhadap Ketaatan Beribadah
34 Muhammadiyah seperti mengajar pada TK Aisyiyah Bustanul Athfal, 5% menjadi anggota aktif persyarikatan dan 4% menjadi pengurus pasif.
Tabel 4.27 Partisipasi dalam ORTOM
F. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Pembelajaran di Program Studi PG PAUD
1. Kompetensi yang Diutamakan oleh institusi/perusahaan/sekolah
Berdasarkan grafik 4.28 dibawah ini, kompetensi alumni PG PAUD yang diutamakan oleh institusi/perusahaan/sekolah ialah kompetensi pengelolaan kelas sebesar 15%, selanjutnya kompetensi penguasaan karakteristik siswa yaitu sebesar 13% dan kemampuan komunikasi sebesar 13%, hal ini menunjukkan bahwa lulusan PG PAUD yang nantinya akan bekerja pada lingkungan sekolah harus benar-benar mampu mengelola kelas, memahami karakteristik siswa dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kompetensi selanjutnya adalah kemampuan komputer dasar 11%, kemampuan adaptasi 10%, kemampuan Bahasa asing 8%, pengalaman organisasi 8% dan lainnya pada kemampuan ketahanmalangan, akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi.
65%
26%
5%4%
Partisipasi dalam ORTOM
PENGURUS ORGANISASI MUHAMMADIYAH
BEKERJA PADA BADAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH ANGGOTA AKTIF
ANGGOTA PASIF
35 Tabel 4.28 Kompetensi yang Diutamakan oleh Institusi
2. Peningkatan Kompetensi yang sedang ditempuh
Grafik 4.29 dibawah ini menunjukkan kompetensi atau keterampilan-keterampilan yang sedang ditempuh oleh lulusan untuk menunjang pekerjaannya saat ini, Mayoritas lulusan sebesar 34% saat ini sedang mengikuti kegiatan kursus untuk mengasah keterampilannya, 21% lulusan meningkatkan kembali kemampuan computer dasarnya, 22% lulusan mengasah kemampuannya dalam bidang pengembangan aplikasi, 20% lulusan Kembali belajar Bahasa inggris, dan 3%
lulusan melakukan peningkatan kompetensi dengan belajar dari internet.
Tabel 4.29 Peningkatan Kompetensi yang Sedang ditempuh
IPK
36 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tracer study yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Responden tracerstudy 2020 terdiri lulusan 2016 berjumlah 30 0rang, 2017 berjumlah 17 orang dan 2018 berjumlah 31 orang dengan tingkat pengisian kuesioner sebesar 100%. Profil responden lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 yang mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian sebesar 59% dan 41% mendapatkan pekerjaan setelah lulus ujian.
Sedangkan berasal dari biaya sendiri atau keluarga, terdapat 76 mahasiswa memperoleh dana atau biaya sendiri dan 2 orang mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).
2. Kompetensi responden pada kompetensi kemampuan belajar mendapat skor 3,90.
Kompetensi keterampilan riset mendapat skor 3,66. Kompetensi berpikir kritis mendapat skor 3,77. Kompetensi keterampilan computer mendapat skor 4,00.
Kompetensi keterampilan internet mendapat skor 4,03. Keterampilan bahasa inggris mendapat skor 3,4. Kompetensi pengetahuan umum mendapat skor 3,77. Kompetensi pengetahuan diluar bidang ilmu mendapat skor 3,75 serta kompetensi pengetahuan dalam bidang ilmu mendapat skor 3,96. Kompetensi selanjutnya yang dimiliki oleh lulusan PG PAUD ialah kompetensi toleransi mendapat skor 4,03. Kompetensi kemampuan analisis mendapat skor 3,77. Kompetensi nedgosiasi mendapat skor 3,76.
Kompetensi menyelesaikan masalah atau problem solving mendapat skor 3,82.
Kompetensi bekerja dalam kelompok atau team work mendapat skor 4,06. Kompetensi bekerja mandiri mendapat skor 3,88. Kompetensi manajemen waktu mendapat skor 3,92. Kompetensi bekerja dibawah tekanan mendapat skor 3,54 dan kompetensi komunikasi mendapat skor 4,05. Sedangkan Kompetensi berikutnya adalah kompetensi pembelajar seumur hidup atau longlife learner mendapat skor 4,13. Kompetensi menulis memo, laporan dan dokumen mendapat skor 3,87. Kompetensi presentasi produk/laporan mendapat skor 3,81. Kompetensi manajemen proyek mendapat skor 3,68. Kompetensi inisiatif mendapat skor 3,85. Kompetensi tanggung jawab atau responsibility mendapat skor 4,02. Kompetensi kepemimpinan atau leadership mendapat skor 3,79. Kompetensi bekerja dengan budaya berbeda mendapa skor 4,03.
Kompetensi integiras mendapat skor 3,95. Kompetensi loyalitas mendapat skor 4,03 dan kompetensi kemampuan beradaptasi mendapat skor 3,81. Dengan demikian kompetensi yang telah dijabarkan diatas kompetensi pembelajar seumur hidup
37 mendapat skor tertinggi yaitu 4,13 dan kompetensi bahasa inggris mendapat skor terendah yaitu 3,4.
3. Kontribusi dalam pembekalan kompetensi penunjang dalam pekerjaan yang diberikan kepada Alumni menunjukkan 64% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi tinggi, 35% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi sedang, dan 1% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi rendah.
4. Pengaruh pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada lulusan PG PAUD terutama pada kepemilikan Integritas. Data menunjukkan 51% menyatakan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang tiggi dalam dunia kerja, dan 47 alumni menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup berpengaruh. Selanjutnya 51% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan
4. Pengaruh pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada lulusan PG PAUD terutama pada kepemilikan Integritas. Data menunjukkan 51% menyatakan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang tiggi dalam dunia kerja, dan 47 alumni menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup berpengaruh. Selanjutnya 51% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan