• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN PENGUATAN MUTU PROGRAM STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN PENGUATAN MUTU PROGRAM STUDI"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENELITIAN PENGUATAN MUTU PROGRAM STUDI

TRACER STUDY UHAMKA 2020

Oleh :

Ketua : Amelia Vinayastri S.Psi., M.Pd NIDN: 0308097707

Anggota :

Khusniyati Masykuroh M.Pd NIDN: 0325067607

Carina Rahadian Pratiwi S.Pd

PROGRAM STUDI PG. PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2020

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN PENGUATAN MUTU PROGRAM STUDI

Judul Penelitian Tracer study UHAMKA 2020

Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap Amelia Vinayastri S.Psi., M.Pd

b. NPD/NIDN 08097707

c. Jabatan Fungsional Asisten Ahli d. Fakultas/Program Studi FKIP/PG PAUD

e. H.P/Telepon 0817757922

f. Alamat Surel/email [email protected] Anggota Peneliti 1

a. Nama Lengkap Khusniyati Masykuroh M.Pd

b. NIDN 0325067607

c. Fakultas/Program Studi FKIP/PG PAUD

Anggota Peneliti 2 Carina Rahadian Pratiwi S.Pd a. Nama Lengkap

b. NIDN -

c. Fakultas/Program Studi FKIP/PG PAUD

Lama Penelitian 6 bulan

Luaran Penelitian Artikel Penelitian

Biaya Penelitian Rp 4.000.000

Jakarta, 15 Desember 2020

Ketua Program Studi Ketua Penelitia,

Amelia Vinayastri, S. Psi, M. Pd Amelia Vinayastri, S. Psi, M. Pd Mengetahui,

Dekan Ketua Lemlitbang UHAMKA

Dr. Desvian Bandarsyah, M. Pd Prof. Dr. Hj. Suswandari, M. Pd

NIDN. 0317126903 NIDN. 0020116601

(3)

ii

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA PENELITIAN

(4)

iii

(5)

iv

RINGKASAN

Tracer study merupakan studi penelusuran yang dilakukan kepada lulusan perguruan tinggi dalam rangka mendapatkan umpan balik dari lulusan untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan juga perbaikan mutu dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi. Tracer study menjadi bagian penting bagi eksistensi perguruan tinggi dalam upaya mencermati link and match mutu lulusan di dunia kerja dengan layanan pembelajaran yang diberikan. Penyelenggaraan Tracer Studi di perguruan tinggi difokuskan untuk melakukan penelusuran lulusan dalam rangka mendapatkan umpan balik dari proses dan layanan pendidikan / pembelajaran yang telah dilakukan, baik kepada alumni ataupun para pengguna lulusan di masyarakat (stakeholder).Secara periodik UHAMKA melakukan Tracer study dengan tujuan untuk peningkatan mutu layanan pembelajaran berbasis umpan balik dari para alumni dan para pengguna lulusan melalui kegiatan Tracer study ini. Tracer Study UHAMKA dilaksanakan di seluruh program studi baik pada jenjang sarjana maupun magister secara serentak pada periode 2020 untuk lulusan tahun 2016, 2017, dan 2018 dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan November 2020. Adapun tahapan yang ditempuh dalam pelaksanaan Tracser Studi ini antara lain : penyamaan persepsi tentang pentingnya Tracer study di tingkat ketua program study, pelaksanaan tracer study secara serentak, pengolahan data di tingkat program studi, akumulasi dan analisis data tracer study di tingkat universitas, seminar hasil, penetapan hasil, publikasi serta tindak lanjut peningkatan mutu layanan pembelajaran berbasis tracer study di tingkar program studi, fakultas dan universitas serta monitoring dan evaluasinya bersama Lembaga Penjaminan Mutu UHAMKA. Tracer Study UHAMKA menggunakan metode Survai kepada paraalumni dua tahun setelah lulus dan kepada para pengguna. Pendalaman hasil survai dilakukan dengan wawancara mendalam kepada beberapa alumni dan pengguna lulusan terpilih untuk memperkuat temuan hasil tracer study untuk perbaikan layanan pembelajaran di UHAMKA. Penggalian data dilakukan berbasis IT agar dapat menjangkau seluruh sasaran target Tracer study yang telah ditetapkan.

(6)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA PENELITIAN ... ii

RINGKASAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

BAB III METODE PENELITIAN... 12

A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 13

B. Metode Analisis Data ... 13

C. Tahapan Pelaksanaan Tracer study ... 13

D. Jadwal Penelitian ... 16

BAB IV ANALISIS TRACER STUDY ... 18

A. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Profil Responden ... 18

B. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Penilaian Alumni Terhadap UHAMKA ... 22

C. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Serapan Dunia Kerja Bagi ALUMNI ... 24

D. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Kondisi Pekerjaan Alumni ... 30

E. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Al Islam Kemuhammadiyahan ... 32

F. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Pembelajaran di Program Studi PG PAUD .. 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 36

A. Kesimpulan ... 36

B. Rekomendasi ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alur Penelitian ... 16

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 16

Tabel 4.1 Total Responden ... 18

Tabel 4.2 Pekerjaan Pertama Lulusan ... 18

Tabel 4.3 Sumber Dalam Pembiayaan Kuliah ... 19

Tabel 4.4 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (I) ... 20

Tabel 4.5 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (II) ... 20

Tabel 4.6 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (III) ... 21

Tabel 4.7 Penggambaran Situasi Alumni Saat Ini ... 22

Tabel 4.8 Aspek Pembelajaran ... 22

Tabel 4.9 Kontribusi UHAMKA dalam Pembekalan Kompetensi ... 23

Tabel 4.10 Harapan Tempat Kerja Dalam Kepemilikan Sertifikat Kompetensi ... 23

Tabel 4.11 Waktu Dalam Mencari Pekerjaan ... 24

Tabel 4.12 Jumlah Bulan Mencari Pekerjaan ... 25

Tabel 4.13 Media/Cara dalam Mencari Pekerjaan ... 26

Tabel 4.14 Jumlah Instansi yang Dilamar... 26

Tabel 4.15 Jumlah Instansi yang Merespon ... 27

Tabel 4.16 Jumlah Instansi yang Mengndang Wawancara ... 28

Tabel 4.17 Kesesuaian Pekerjaan dengan Perkuliahan ... 28

Tabel 4.18 Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan ... 29

Tabel 4.19 Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan ... 29

Tabel 4.20 Pencarian Kerja dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir ... 30

Tabel 4.21 Jenis Perusahaan/Instansi/Institusi tempat bekerja ... 30

Tabel 4.22 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Utama ... 31

Tabel 4.23 Besaran Pendapatan dari Lembur dan Tips ... 31

Tabel 4. 24 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Lainnya ... 32

Tabel 4.25 Dampak Pembinaan AIK terhadap Integritas ... 33

Tabel 4.26 Dampak Pembinaan AIK terhadap Ketaan Beribadah ... 33

Tabel 4.27 Partisipasi dalam ORTOM... 34

Tabel 4.28 Kompetensi yang Diutamakan oleh Institusi ... 35

Tabel 4.29 Peningkatan Kompetensi yang Sedang ditempuh ... 35

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Latar Belakang Tracer study ... 1

Gambar 2.1 Informasi tracer study ... 7

Gambar 2.2 Waktu pelaksanaan tracer study ... 8

Gambar 2.3 Hubungan antara tracer study, institusi, dan penelitian ... 9

Gambar 2.4 Perolehan data dalam tracer study ... 10

Gambar 2.5 Tujuan tracer study UHAMKA ... 11

Gambar 3.1 Alur Tracer study UHAMKA 2020 ... 12

(9)

1 BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

Lulusan atau alumni merupakan produk akhir dari sebuah proses yang ada di suatu perguruan tinggi. Salah satu penilaian yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kualitas perguruan tinggi adalah dengan melihat reputasi alumninya di tengah masyarakat ataupun di dunia kerja. Berbagai kiprah alumni yang berhasil di dalam karirnya, akan berdampak positif terhadap peningkatan reputasi UHAMKA di mata masyarakat.

Perguruan tinggi merupakan salah satu wadah pendidikan yang memiliki peranan penting dalam melahirkan generasi-generasi pemimpin bangsa. Dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsinya tersebut, UHAMKA secara konsisten melakukan kegiatan Tracer study sejak tahun 2015. Melalui kegiatan Tracer study ini akan tersedia berbagai informasi yang bermanfaat untuk evaluasi proses dan hasil kegiatan Pendidikan Tinggi. Berbagai informasi tersebut selanjutnya diharapkan akan digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas UHAMKA di masa depan serta senantiasa relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Tracer study merupakan studi penelusuran yang dilakukan kepada lulusan perguruan tinggi dalam rangka mendapatkan umpan balik dari lulusan untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan juga perbaikan mutu dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi. Setiap institusi harus selalu berupaya melakukan perbaikan sistem dan peningkatan kualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah dengan mencari umpan balik dari alumni melalui kegiatan Tracer study.

Gambar 1.1 Latar Belakang Tracer study (Schomburg, 2011)

(10)

2 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dalam perjalananannya sudah banyak menghasilkan lulusan. Sebaran lulusan ini dapat diketahui melalui kegiatan tracer study.

Kegiatan tracer yang dilakukan oleh UHAMKA tahun ini merupakan kegiatan yang ketiga.

Hasil dari pelaksanaan tracer study yang dilakukan oleh UHAMKA pada tahun 2019, angka partisipasi alumni (response rate) dinilai masih belum signifikan, pada lulusan tahun 2016 angka partisipasi 15 % . Kemudian pada lulusan tahun 2017 angka partisipasi 21%. Kemudian pada lulusan tahun 2018 angka partisipasi 25%. Rendahnya angka partisipasi ini perlu disiasati agar UHAMKA mendapatkan feedback yang optimal dari alumni. Tingkat respon yang dianggap layak dalam pelaksanaan tracer study diangka 50%, hal ini menggambarkan setengah dari karakteristik dan profil responden.

Output dari survey Tracer study mencakup tersedianya informasi penting mengenai hubungan antara perguruan tinggi dan dunia kerja professional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholders). Informasi yang akuran tentang kesesuaian antara layanan pembelajaran yang diberikan dengan keahlian yang dimiliki sebagai upaya menjaga kepercayaan pengguna lulusan dalam dunia kerja secara professional.

Informasi umpan balik ini berguna sebagai bahan evaluasi bagi perguruan tinggi dan digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas Lembaga pendidikan tinggi.

Sasaran kegiatan Tracer study diarahkan untuk menjangkau informasi yang berupa : a. Data diri alumni yang meliputi : nama, jenis kelamin, alamat tempat tinggal

terkini, nomor seluler dan alamat email terupdate, tahun lulus, tahun masuk, sumber dana kuliah, waktu mulai mencari pekerjaan, lama mencari kerja, informasi lowongan kerja, jumlah instansi yang dilamar dan yang merespon dan lain lain yang relevan. Selain itu juga menelusuri wirausaha yang dibangun, kondisi pekerjaan, besar gaji yang diterima dan sebagainya.

b. Pandangan para alumni terkait dengan layanan pendidikan/ pembelajaran yang diberikan sebagaimana tertuang dalam Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang meliputi : proses pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kompetensi yang diperoleh dan kaitannya dengan kompetensi yang dibutuhkan, berbagai bentuk komptensi tambahan yang diperoleh dari UHAMKA serta sertifikasi kompetensi setelah lulus.

c. Tingkat kepuasan pengguna lulusan terkait dengan kemampuan melaksanakan tugas profesional alumni UHAMKA di tempat kerja dengan beberapa dimensi sebagai berikut, etika bekerja dan beinteraksi di kantor, kompetensi utama yang

(11)

3 dimiliki dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya, kemampuan berbahasa asing, ketrampilan IT, ketrampilan berkomunikasi bisnis, kerjasama tim dan upaya pengembangan diri.

d. Implementasi nilai- nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan bagi para lulusan di tempat kerja dan masyarakat meliputi dimensi sebagai berikut : pembinaan AIK dalam kehidupan sehari hari dalam keluarga dan masyarakat, pembinaan AIK di lingkungan tempat bekerja dan aktivitas dalam kepengurusan di Ortom Muhammadiyah di lingkungan sendiri, daerah, wilayah dan pusat.

Dengan demikian kegiatan Tracer Study UHAMKA memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menganalisi Data diri alumni UHAMKA yang meliputi : nama, jenis kelamin, alamat tempat tinggal terkini, nomor seluler dan alamat email terupdate, tahun lulus, tahun masuk, sumber dana kuliah, waktu mulai mencari pekerjaan, lama mencari kerja, informasi lowongan kerja, jumlah instansi yang dilamar dan yang merespon dan lain lain yang relevan. Selain itu juga menaganalisis wirausaha yang dibangun, kondisi pekerjaan, besar gaji yang diterima dan sebagainya. Hal ini bermanfaat untuk mengukur tingkat keberhasilan dari layanan pendidikan yang diberikan.

2. Mendeskripsinan pandangan para alumni terkait dengan layanan pendidikan/

pembelajaran yang diberikan sebagaimana tertuang dalam Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang meliputi : proses pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, kompetensi yang diperoleh dan kaitannya dengan kompetensi yang dibutuhkan, berbagai bentuk komptensi tambahan yang diperoleh dari UHAMKA serta sertifikasi kompetensi setelah lulus.

3. Menganalisis tingkat kepuasan pengguna lulusan terkait dengan kemampuan melaksanakan tugas profesional alumni UHAMKA di tempat kerja dengan beberapa dimensi sebagai berikut, etika bekerja dan beinteraksi di kantor, kompetensi utama yang dimiliki dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya, kemampuan berbahasa asing, ketrampilan IT, ketrampilan berkomunikasi bisnis, kerjasama tim dan upaya pengembangan diri. Hal sangat penting dalam pengembangan jaringan kerja UHAMKA dengan stake holder.

4. Menganalisis implementasi nilai- nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan bagi para lulusan di tempat kerja dan masyarakat meliputi dimensi sebagai berikut :

(12)

4 pembinaan AIK dalam kehidupan sehari hari dalam keluarga dan masyarakat, pembinaan AIK di lingkungan tempat bekerja dan aktivitas dalam kepengurusan di Ortom Muhammadiyah di lingkungan sendiri, daerah, wilayah dan pusat.

(13)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu terkait tracer study telah banyak dilakukan yang berfungsi sebagai bahan analisa dan memperkaya pembahasan penelitian ini, serta sebagai pembeda dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhimma (2015); Evi Roviati, dkk (2015); Muhammad Ilham Bakhtiar dan Suciani Latif pada (2017); Maryam Rahim dan Meiske Puluhulawa (2017) menggunakan deskriptif persentase dalam menganalisis data tracer study. Selanjutnya, Ramadiani, dkk (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan analisis perancangan kebutuhan sistem tracer study Universitas Mulawarman yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi dalam proses akreditasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem memiliki manfaat berikut: 1) memenuhi kebutuhan data dan informasi terkait lulusan; 2) memenuhi kebutuhan data akreditasi perguruan tinggi; 3) mempermudah perguruan tinggi dalam mengelola data lulusan; dan 4) memudahkan perguruan tinggi dalam menunjang keputusan menentukan perencanaan strategis sebagai upaya peningkatan kualitas mutu lulusan. Miftahul Khair, dkk (2016) melakukan penelitian berjudul Alumni Tracer System Berbasis Web: Studi Kasus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu rancangan sistem berbasis web yang dapat digunakan untuk mendata informasi dari alumni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sistem dapat merekam data dengan menggunakan basis data sehingga data alumni tersimpan secara terstruktur; 2) sistem berjalan sesuai yang diharapkan oleh penulis; 3) pemanfaatan website dapat berfungsi sebagai media survey, dan melalui website secara online kegiatan survey dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Budi Santoso, dkk (2019) melakukan penelitian yang berjudul Studi Pelacakan Kinerja Lulusan Program Pascasarjana Magister Ilmu Ekonomi (MIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram. Penelitian bertujuan untuk mengkaji: a) kondisi Proses belajar mengajar dan manajemen internal di Prodi MIE UNRAM; b) kebutuhan soft dan hard skills lulusan/ alumni Prodi MIE UNRAM; dan c) penilaian pengguna terhadap kinerja lulusan Prodi MIE UNRAM. Data diperoleh dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa Alumni menyatakan pentingnya pengalaman magang, penekanan besar terhadap aspek peragaan atau demontrasi materi perkuliahan, dan pembimbingan akademik bernilai besar dalam proses pembelajaran. Sedangkan soft dan hard skills yang mereka butuhkan adalah kemampuan mengkomunikasikan hasil penelitian, dan gagasan mereka dengan dunia praktik.

(14)

6 Tracer study ini akan mengkaji profil responden, penilaian alumni terhadap kinerja UHAMKA, serapan dunia kerja bagi alumni, kondisi pekerjaan alumni, dan penilaian alumni terhadap kegiatan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di UHAMKA. Sistem yang akan digunakan dalam Tracer study ini adalah sistem tracer study uhamka yang telah dikembangkan sejak tahun 2017. Selanjutnya, peneliti akan memodifikasi sistem agar dapat diakses dengan mudah oleh para alumni, serta dibantu dengan aplikasi lain seperti Google form. Selanjutnya, data Tracer study akan dianalisis dengan mixed method.

Studi pelacakan jejak alumni atau survey lulusan atau Tracer study telah dijadikan sebagai salah satu dimensi akreditasi perguruan tinggi dan berbagai program hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementrian Ristek dan Dikti akhir akhir ini. Tracer study menjadi semakin penting perannya karena dapat memberikan berbagai informasi utama untuk pengembangan perguruan tinggi yang melaksanakan Tracer study tersebut. Data dan Informasi yang diperoleh melalui Tracer study, berperan sebagai alat untuk mengevaluasi relevansi antara pendidikan tinggi dengan pasaran dan kebutuhan dunia kerja, menyajikan berbagai masukan yang berguna bagi dosen dan administrator untuk peningkatan kinerja layanan pendidikan, serta masukan bagi para orangtua dalam memantau layanan pendidikan di perguruan tinggi untuk anaknya (Sukardi, 2010).

Pelaksanaan Tracer study di Perguruan Tinggi, tidak lain juga disebabkan karena perguruan tinggi membutuhkan umpan balik dari alumni dalam usahanya untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Perencanaan program kerja perguruan tinggi di awal tahun ajaran menentukan arah kebijakan layanan pendidikan tinggi tahun berjalan dan selanjutnya, berupa penyiapan kondisi, proses pemberian pengalaman melalui pembelajaran, dan motivasi mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi tersebut dengan berbagai harapan yang telah diimpikan. Masukkan mengenai kondisi, pengalaman dan motivasi ini menentukan pula perguruan tinggi dalam menerapkan sistem dan pengelolaan pendidikan dalam hal pola/proses pengajaran dan pembelajaran, penelitian, praktikum, workshop, laboratorium, studio ataupun riset. Penerapan sistem pengajaran dan pembelajaran inipun akan dipengaruhi pula oleh kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.

Hasil Tracer study menjadi masukkan bagi perguruan tinggi berupa keadaan nyata, pengalaman dan motivasi yang diberikan kepada mahasiswa, sistem dan kebijakan pendidikan di perguruan tinggi, berikut proses pengajaran/ pembelajaran yang akan membantu dalam membentuk karakter/kompetensi dari lulusan perguruan tinggi itu sendiri. Lulusan/alumni dari perguruan tinggi umumnya akan memiliki pengetahuan, kemampuan, motivasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja hasil dari proses layanan

(15)

7 pembelajaran di pendidikan tinggi berupa pengetahuan, kemampuan dan kompetensi alumni perguruan tinggi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Kondisi saat alumni menjalani pekerjaan di awal karir mereka merupakan hal yang dibutuhkan bagi perguruan tinggi untuk perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan. Kebutuhan untuk mengetahui rekam jejak alumni serta hubungan pendidikan tinggi dengan pekerjaan inilah yang menjadi konsep dasar dalam Tracer study, sebagaimana bagan di bawah ini (Budi, 2018).

Gambar 2.1 Informasi tracer study

Pelaksanaan Tracer study idealnya dilakukan kepada alumni perguruan tinggi pada 1-3 tahun semenjak kelulusan. Kondisi ini dianggap ideal karena 1-3 tahun setelah kelulusan alumni dianggap sudah memiliki pengalaman dan kompetensi dalam pekerjaan serta pengetahuan akan dunia kerja (terekspos di dunia kerja). Pengalaman dan kompetensi di dunia kerja inilah yang kemudian akan menjadi umpan balik alumni bagi perguruan tinggi terkait hubungan pendidikan tinggi dengan pekerjaan. Lebih jelasnya dapat dicermati dalam bagan berikut di bawah ini.

(16)

8 Gambar 2.2 Waktu pelaksanaan tracer study

Relevansi konten proses pembelajaran dengan tuntutan kebutuhan di dalam kehidupan masyarakat nyata, menjadi fokus mengapa Tracer study perlu dilakukan. Pelaksanaan Tracer Studi dalam beberapa kajian terdahulu juga dilaksanakan oleh berbagai negara-negara di dunia, sebagai ujud nyata dari komitmen perguruan tinggi terhadap kebutuhan sumber daya berkualitas dan memenuhi kebutuhan jaman. Berbagai negara yang telah melaksanakan Tracer study seperti Jerman, Perancis, Italia, Britania Raya, Belanda, Norwegia, Swiss, Spanyol, Portugis, dan Austria secara berkelanjutan (Schomburg, 2009). Kondisi ini diwujudkan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki serta perkembangan teknologi dengan pengaruh besarnya di dunia. Kontinuitas, tersistem dan terstandar dalam pelaksanaan Tracer study menjadi salah satu ciri perguruan tinggi di negara maju. Lebih lanjut Scomburg (2009) menjelaskan bahwa pada dasarnya Tracer study memiliki peran penting dalam pengembangan institusi perguruan tinggi sebagaimana bagan berikut di bawah ini.

(17)

9 Gambar 2.3 Hubungan antara tracer study, institusi, dan penelitian

Berdasarkan bagan tersebut semakin telas bahwa pelaksanaan Tracer study menjadi bagian penting dari proses akademik yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dalam upaya untuk memperoleh data akurat yang berkaitan dengan kualitas lulusan dengan dunia kerja.

Data tersebut merupakan informasi yang sangat penting sebagai basis data dalam upaya perbaikan dan atau pengembangan perguruan tinggi, evaluasi relevansi pendidikan perguruan tinggi, kebutuhan proses akreditasi dan informasi penting bagi dosen, tenaga kependidikan, orang tua mahasiswa dan para mahasiswa itu sendiri. Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang telah melaksanakan Tracer study dengan baik dan memiliki sistem yang yang bisa dirujuk dalam pelaksanaan Tracer study di UHAMKA sebagaimana bagan berikut di bawah ini.

(18)

10 Gambar 2.4 Perolehan data dalam tracer study

Berdasarkan bagan tersebut, terlihat dengan jelas bagaimana pasar dunia kerja terus megalami pergeseran seiring dengan perubahan waktu dan jaman. Tuntutan kompetensi yang relevansi dengan kebutuhan dunia kerja terus mengalami perubahan terlebih pada saat globalisasi saat ini. Tracer study ini sangat penting bagi UHAMKA dalam upaya menggali informasi sebagai masukan untuk perbaikan sistem dan tata kelola layanan pendidikan sebagai fokus utama. Melalui Tracer study ini para alumni UHAMKA diharapkan dapar memberikan data yang berkaitan dengan pengalaman pendidikan tinggi yang diperoleh mencakup: struktur pendidikan, kondisi pendidikan, kurikulum berjalan dan aturan akademik yang berlaku, kompetensi yang ditawarkan, proses transisi dari perguruan tinggi ke dunia industri, informasi pekerjaan, kondisi dunia usaha, dan sebagainya. Dengan kata lain, Tracer study dilakukan dalam upaya untuk mendalami lebih jauh situasi perubahan dan kebutuhan riil di luar kampus terkait dengan output yang akan dihasilkan. Lebih jelasnya, hubungan antara pentingnya Tracer study dengan institusi pendidikan tinggi dapat dicermati dalam bagan berikut di bawah ini (Schomburg 2011).

(19)

11 Gambar 2.5 Tujuan tracer study UHAMKA

Mencermati bagan tersebut dapat dinyatakan bahwa, Tracer study menjadi garis penghubung antara layanan perguruan tinggi dan kebutuhan sumber daya manusia di masyarakat. Seluruh hasil yang diperoleh dari proses pelaksanaan Tracer study digunakan sebagai basis data evaluasi program layanan dan perbaikan mutu penjaminan pendidikan tinggi, peningkatan pelayanan karir alumni, serta informasi pemasaran pendidikan bagi pergutuan tinggi. Hasil pelacakan karir alumni melalui Tracer study juga dapat dimanfaatkan untuk melihat tepat tidaknya kebijakan layanan pendidikan (mencakup mata kuliah yang diberikan, model evelusai yang dilakukan, bentuk penguatan akademik yang lainnya) dengan dunia pekerjaan yang ditawarkan di pasaran tenaga kerja. Dengan kata lain, Tracer study memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan eksistensi perguruan tinggi di masyarakat.

(20)

12 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya ada empat tahapan utama dalam pelaksanaan Tracer study, yaitu mulai dari pengembangan konsep dan instrumen, dilanjutkan dengan pengumpulan data, kemudian analisis data yang sudah terkumpul, dan terakhir adalah penyusunan laporan hasil Tracer study. Pada tahap pertama, dilakukan pengembangan konsep dan instrumen kuesioner Tracer study yang terdiri dari sejumlah item pertanyaan yang sesuai dengan standar BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI dan ditambahkan dengan item-item yang disesuaikan dengan kebutuhan UHAMKA. Sebelum disebar kuisioner melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu.

Tahap kedua, dilanjutkan dengan proses penggalian umpan balik dari para responden yang dilakukan secara daring/online agar dapat memudahkan responden dalam mengisi, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan response rate.

Alur Tracer study dapat dilihat pada bagan di bawah ini .

Gambar 3.1 Alur Tracer study UHAMKA 2020 Tahap Pesiapan

Pengumpulan data kontak alumni

Pemuntakhiran data alumni

Pengembangan instrumen

Persiapan undangan melalui Email atau WhatApp

Training Surveyor

Tahap Pelaksanaan

Kirim undangan melalui email dan WhatsApp

Survei Dimulai

Progres Monitoring

Kirim Pengingat 1-3 kali

Survei ditutup

Tahap Analisa

Pengolahan Data

Analisis Data

Hasil Analisis (Tabel dan Laporan) Laporan Akhir

Deseminasi Hasil

Tahap Evaluasi

Pelaporan Hasil Kepada Pimpinan Universitas

Rapat Pimpinan Terkait Data hasil Trascer Study Follow Up mauskan dari

hasil tracer study

(21)

13 Secara lebih jelas metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Tracer study UHAMKA tahun 2020 adalah lulusan UHAMKA tahun 2016- 2018, dengan perhitungan sampel sebagai berikut:

1. Untuk program studi dengan jumlah lulusan dalam 3 tahun (TS-4 s.d. TS-2) 300 orang, maka Prmin = 30%.

2. Untuk program studi dengan jumlah lulusan dalam 3 tahun (TS-4 s.d. TS-2) < 300 orang, maka Prmin = 50% - ((NL / 300) x 20%)

Berdasarkan pedoman IAPS tersebut bagi setiap program studi yang memiliki jumlah lulusan 300 aka a el i i al eba ak 30% da i l l a e ah , eda gka yang jumlah lulusan dibawah 300 minimal sampel nya 50% - ((NL / 300) x 20%) dari jumlah lulusan per tahun.

Misalnya: Prodi D3 Akuntansi jumlah lulusan selama 3 tahun sebanyak 68 orang, makan sampel minimal yang harus diperoleh adalah = 50%-((68/300) x 20%) = 45% lulusan per tahun.

B. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan mix methode. Mix method merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif (Creswell, 2015: 5). Model yang digunakan yakni Sequential Explanatory yang artinya pengumpulan dan analisis data kuantitatif diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan Teknik survey, kemudian untuk mempertajam analis data menggunakan kualitatif deskriptif.

C. Tahapan Pelaksanaan Tracer study 1. Pengembangan Konsep Dan Instrumen

Pengembangan konsep dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tracer study tahun sebelumnya. Melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangannya. Langkah selanjutnya dari hasil identifikasi dan evaluasi dilakukan pengembangan antaranya pengembangan konsep dan instrumen tujuannya agar mendapatkan hasil yang oprtimal pada pelaksaan tracer yang akan dilaksanakan.

Kuisioner sebelum disebar dilakukan validasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan pengubahan kuisioner menjadi online kuisioner.

Tahap pengembangan instrument:

(22)

14 a. Penyusunan draft instrument awal

Penyusunan draft instrument tracer study mengacu pada kebutuhan APT dan dikembangkan sesuai dengan ciri khas program studi yang ada di UHAMKA (instrument yang disusun mengacu pada standar BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI dan ditambahkan dengan item-item yang disesuaikan dengan kebutuhan UHAMKA). Penambahan item ini menunjukkan bahwa perlu adanya ujicoba intrumen untuk mengetahui apakah pernyataan- pernyataan yang dibuat sudah cukup untuk mengukur indicator yang hendak dicapai.

b. Uji coba terbatas dan validitas ahli

Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara menyebar instrument tahap 1 (draft awal) yang sudah dibuat kepada 25 responden (alumni dan pengguna lulusan).

Uji coba terbatas ini dilakukan untuk memeriksa kemingkinan intrumen kurang jelas baik dari segi Bahasa maupun maksud penyampaian. Selain itu juga untuk memeriksa apakah pernyataan dalam instrument sudah sesuai dengan indicator yang akan dicapai dan untuk mengungkapkan seandainya terdapat pernyataan yang masih dangkal untuk mencapai indicator yang diinginkan. Sedangkan validitas ahli dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu UHAMKA.

c. Evaluasi dan perbaikan 1

Evalusi dan perbaikan tahap 1 didasarkan pada hasil ujicoba terbatas dan validasi dari ahli. Peryataan-pernyataan yang masih kurang kuat dalam mengungkap indicator pencapaian bisa diperbaiki.

d. Uji coba lebih luas

Uji coba terbatas dilaksanakan dengan cara menyebar hasil uji coba terbatas yang sudah diperbaiki kepada 50 responden (alumni dan pengguna lulusan).

e. Analisis uji coba dan Revisi II

Setelah melakukan ujicoba sebanyak dua kali, hasil ujicoba digunakan sebagai acuan untuk perbaikan instrument. Hasil perbaikan ini yang nantinya akan disebar ke responden (alumni dan pengguna lulusan) dan data yang diperoleh akan dianalisis untuk kepentingan kegiatan tracer study ini.

Langkah uji coba diatas merupakan uji coba untuk mengetahui validitas isi dan konstruk. Kedua validitas tersebut digunakan untuk menjamin bahwa intrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data adalah instrument yang sudah valid dan dapat digunakan untuk mencapai indicator yang diinginkan.

(23)

15 2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diawali dengan melakukan validasi kontak email/ nomor handphone dari data wisuda. Setelah dilakukan validasi pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni melalui email blast, dan WhatApp blast.

Pengiriman melalui Email dan WA ini bisa dilakukan 1 pekan 2 kali, tergantung dari situasi dan kondisi responden rate serta permintaan dari surveyor. Teknik untuk mendapatkan jumlah responden rate yang maksimal dapat dilakukan edukasi terlebih dahulu kepada surveyor dan responden.

Peran surveyor menjadi penting dalam proses pengumpulan data. Adapun tugas surveyor sebagai berikut :

a. Melakukan edukasi kepentingan dan manfaat Tracer study bagi lulusan yang menjadi target responden

b. Melakukan pemutakhiran basis data dengan melengkapi data kontak para lulusan yang menjadi target responden

c. Mengajak dan mengingatkan para lulusan yang menjadi target responden untuk mengisi kuesioner tracer study

d. Melakukan koordinasi dan pelaporan hasil kerja kepada Tim Pelaksana Tracer study.

3. Analisis data

Data yang didapat kemudian dianalisis oleh Tim, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan data yang ditemukan.

4. Laporan tracer study

Hasil dari kegiatan Tracer study ini adalah sebuah laporan yang menyediakan berbagai informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi hasil penyelenggaraan pendidikan tinggi di UHAMKA dan selanjutnya dapat digunakan untuk peningkatan dan penjaminan kualitas UHAMKA sebagai lembaga pendidikan tinggi. Tracer study juga bermanfaat dalam menyediakan informasi penting mengenai relevansi pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri, informasi bagi pemangku kepentingan, dan kelengkapan persyaratan bagi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).

(24)

16 Selanjutnya alur penelitian Tracer study UHAMKA dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 3.1 Alur Penelitian TRACER STUDY TAHUN 2020

Fokus Desain Prosedur Output

Pengembangan

Konsep Dan

Instrumen

Pengembangan konsep dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tracer study tahun sebelumnya

1. Mempertimbangkan dan mengkaji sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan instrument

penelitian

2. Melakukan uji validitas dan reliabilitas

instrument penelitian

Instrumen penelitian valid dan dapat digunakan untuk penelitian (kuisioner online)

Pengumpulan Data 1. Penentuan surveyor 2. Validasi kontak

email/ nomor handphone

Responden diberikan kuisioner penelitian secara online dan diberikan waktu menjawab selama ±5 menit

Data penelitian diperoleh

Analisis data dan Laporan tracer study

Mix method

merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan bentuk kualitatif dan kuantitatif

Data yang didapat kemudian dianalisis oleh Tim, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan data yang ditemukan

Menghasilkan

laporan tracer study setiap fakultas, blue print kebijakan fakultas atau universitas, Artikel jurnal dan atau HAKI

A. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian No. Kegiatan

Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Rapat Koodinasi Persiapan dan Evaluasi TS

2 Pembentukan Tim TS 3 Pengembangan

Instrumen TS

4 Validasi Intrumen TS 5 Membuat Kuisioner

Online

6 Penunjukan Surveyor oleh Prodi

7 Validasi Data Responden

(25)

17 No. Kegiatan

Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 8 Sosialisasi Tracer study

ke Surveyor 9 Pengumpulan Data 10 Analisis Data 11

Monitoring dan Evaluasi dari Lemlitbang

UHAMKA

12 Penyusunan Laporan Tracer study

13 Seminar Hasil Tracer study

14 Pencetakan buku TS

(26)

18 BAB IV

ANALISIS TRACER STUDY

A. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Profil Responden 1. Total Responden

Total responden lulusan PG PAUD tracer study 2020 terdiri atas lulusan 2016 berjumlah 30 orang, 2017 berjumlah 17 orang dan 2018 berjumlah 31 orang.

Tabel 4.1 Total Responden

2. Pekerjaan Pertama

Hasil penelusuran tracer study pada Gambar menyajikan informasi bahwa lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 yang mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian sebesar 59% dan 41% mendapatkan pekerjaan setelah lulus ujian. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas lulusan PG PAUD mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian.

Tabel 4.2 Pekerjaan Pertama Lulusan 2016; 30

2017; 17 2018; 31

TOTAL RESPONDEN (N=78)

41% 59%

PEKERJAAN PERTAMA

Sebelum Lulus Setelah Lulus

(27)

19 3. Sumber Biaya Kuliah

Sumber biaya lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 berasal dari biaya sendiri atau keluarga, terdapat 76 mahasiswa memperoleh dana atau biaya sendiri dam 2 orang mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).

Tabel 4.3 Sumber Dalam Pembiayaan Kuliah

4. Kompetensi Alumni

Selama berkuliah mahasiswa PG PAUD dibekali keterampilan-keterampilan baik dibidang umum maupun bidang khusus ke Prodi an. Keterampilan atau kompetensi yang menjadi ukuran antara lain ; kemampuan belajar, keterampilan riset, berpikir kritis, keterampilan komputer, keterampilan internet, Bahasa inggris, pengetahuan umum, pengetahuan diluar bidang ilmu, pengetahuan didalam bidang ilmu, toleransi, kemampuan analisis, negosiasi, problem solving, bekerja dalam kelompok (team work), bekerja mandiri, manajemen waktu, bekerja dibawah tekanan, komunikasi, pembelajar seumur hidup (longlife learner), menulis memo, laporan dan dokumen, presentasi produk/laporan, manajemen proyek, inisiatif, tanggung jawab (responsibility), kepemimpinan (leadership), bekerja dengan berbeda budaya, integritas, loyalitas dan kemampuan beradaptasi.

76 0

2 0 0

0 20 40 60 80

BIAYA SENDIRI/KELUARGA BEASISWA BIDIKMISI BEASISWA PPA BEASISWA PERUSAHAAN/SWASTA LAINNYA

Sumber Dalam Pembiayaan Kuliah

(28)

20 Tabel 4.4 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (I)

Berdasarkan grafik 4.4, kompetensi lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 pada kompetensi kemampuan belajar mendapat skor 3,90. Kompetensi keterampilan riset mendapat skor 3,66. Kompetensi berpikir kritis mendapat skor 3,77. Kompetensi keterampilan computer mendapat skor 4,00. Kompetensi keterampilan internet mendapat skor 4,03. Keterapilan Bahasa inggris mendapat skor 3,4. Kompetensi pengetahuan umum mendapat skor 3,77. Kompetensi pengetahuan diluar bidang ilmu mendapa skor 3,75 serta kompetensi pengetahuan dalam bidang ilmu mendapat skor 3,96.

Tabel 4.5 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (II)

Kompetensi selanjutnya yang dimiliki oleh lulusan PG PAUD ialah kompetensi toleransi mendapat skor 4,03. Kompetensi kemampuan analisis mendapat skor 3,77.

Kompetensi nedgosiasi mendapat skor 3,76. Kompetensi menyelesaikan masalah atau problem solving mendapat skor 3,82. Kompetensi bekerja dalam kelompok atau team work mendapat skor 4,06. Kompetensi bekerja mandiri mendapat skor

3,96 3,756666667

3,77 3,4

4,03 4 3,77 3,666666667

3,903333333

PENGETAHUAN DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DILUAR BIDANG ILMU PENGETAHUAN UMUM B. INGGRIS KET. INTERNET KET. KOMPUTER BERPIKIR KRITIS KET. RISET KEMAMPUAN BELAJAR

4,053333333 3,54

3,92 3,88

4,063333333 3,823333333 3,76

3,77

4,003333333

KOMUNIKASI BEKERJA DIBAWAH TEKANAN MANAJEMEN WAKTU BEKERJA MANDIRI TEAM WORK PROBLEM SOLVING NEGOSIASI KEMAMPUAN ANALISIS TOLERANSI

(29)

21 3,88. Kompetensi manajemen waktu mendapat skor 3,92. Kompetensi bekerja dibawah tekanan mendapat skor 3,54 dan kompetensi komunikasi mendapat skor 4,05.

Tabel 4.6 Tingkat Kompetensi yang Dikuasai pada Saat Lulus (III)

Kompetensi berikutnya adalah kompetensi pembelajar seumur hidup atau longlife learner mendapat skor 4,13. Kompetensi menulis memo, laporan dan dokumen mendapat skor 3,87. Kompetensi presentasi produk/laporan mendapat skor 3,81.

Kompetensi manajemen proyek mendapat skor 3,68. Kompetensi inisiatif mendapat skor 3,85. Kompetensi tanggung jawab atau responsibility mendapat skor 4,02.

Kompetensi kepemimpinan atau leadership mendapat skor 3,79. Kompetensi bekerja dengan budaya berbeda mendapa skor 4,03. Kompetensi integiras mendapat skor 3,95. Kompetensi loyalitas mendapat skor 4,03 dan kompetensi kemampuan beradaptasi mendapat skor 3,81.

Dari kompetensi yang telah dijabarkan diatas kompetensi pembelajar seumur hidup mendapat skor tertinggi yaitu 4,13 dan kompetensi Bahasa inggris mendapat skor terendah yaitu 3,4.

5. Gambaran Situasi Alumni

Grafik 4.7 dibawah ini menunjukkan gambaran situasi alumni PG PAUD, dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2 alumni yang masih belajar/melanjutkan kuliah profesi atau pascasarjana, 23 alumni yang sudah menikah, 24 alumni sibuk mengurus keluarga dan anak-anak, 6 alumni sedang mencari pekerjaan dan 23 lainnya.

3,81

4,033333333 3,956666667

4,003333333 3,793333333

4,023333333 3,85

3,683333333 3,81

3,873333333 4,13

KEMAMPUAN BERADAPTASI LOYALITAS INTEGRITAS BEKERJA DENGAN BUDAYA BERBEDA LEADERSHIP RESPONSIBILITY INISIATIF MANAJEMEN PROYEK PRESENTASI PRODUK/LAPORAN MENULIS MEMO, LAPORAN, DOKUMEN LONGLIFE LEARNER

(30)

22 Tabel 4.7 Penggambaran Situasi Alumni Saat Ini

B. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Penilaian Alumni Terhadap UHAMKA 1. Aspek Pembelajaran

Grafik 4.8 menunjukkan bahwa penilaian alumni terhadap penekanan aspek pembelajaran sudah baik terbukti dengan hasil penilaian yang sebagian besar sudah mencapai skor 4 terutama pada bidang kerja lapangan yang mendapat skor tertinggi yaitu 4,26. Namun perlu diperhatikan juga bahwa bidang partisipasi dalam riset mendapatkan nilai terendah yaitu 3,82 sehingga harus dilakukan penguatan dan tindak lanjut oleh program studi.

Tabel 4.8 Aspek Pembelajaran 2

23 24 6

23

0 5 10 15 20 25 30

SAYA MASIH … SAYA MENIKAH SAYA SIBUK DENGAN … SAYA SEKARANG SEDANG … LAINNYA

Penggambaran Situasi Alumni Saat Ini

PERKULIAHAN;

4,226666667

DEMONSTRASI;

4,016666667

PARTISIPASI DALAM RISET;

3,823333333 MAGANG;

4,16 PRAKTIKUM;

4,236666667 KERJA LAPANGAN;

4,266666667 DISKUSI; 4,11

(31)

23 2. Kontribuksi UHAMKA dalam Peningkatan Kompetensi Alumni

Grafik 4.9 menggambarkan kontribusi dalam pembekalan kompetensi penunjang dalam pekerjaan yang diberikan kepada Alumni. Data menunjukkan 64% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi tinggi, 35% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi sedang, dan 1% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi rendah.

Tabel 4.9 Kontribusi UHAMKA dalam Pembekalan Kompetensi 3. Sertifikat kompetensi Bagi Alumni

Grafik 4.10 menggambarkan mengenai harapan tempat kerja/instansi dalam kepemilikan serfitikat kompentensi. Data menunjukkan sebesar 62%

perusahaan/instansi memiliki harapan yang tinggi terhadap kepemilikan sertifikat kompentensi, 37% memiliki harapan sedang dan 1% memiliki harapan rendah.

Tabel 4.10 Harapan Tempat Kerja Dalam Kepemilikan Sertifikat Kompetensi

64%

35%

1%

Kontribusi UHAMKA dalam Pembekalan Kompetensi

Tinggi Sedang Rendah

62%

37%

1%

Harapan Tempat Kerja dalam Kepemilikan Sertifikat Kompetensi

Tinggi Sedang Rendah

(32)

24 C. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Serapan Dunia Kerja Bagi ALUMNI

1. Pencarian Pekerjaan

Berdasarkan grafik 4.11 dibawah dapat diketahu bahwa 50% lulusan PG PAUD mencari pekerjaan sebelum lulus ujian, 48% lulusan mencari pekerjaan setelah lulus ujian, dan 2% lulusan tidak mencari pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa sejak masih berkuliah mahasiswa PG PAUD sudah dapat mencari pekerjaan.

Tabel 4.11 Waktu Dalam Mencari Pekerjaan

Grafik 4.12 dibawah menunjukkan mayoritas lulusan PG PAUD yaitu sebanyak 33 lulusan mencari dan mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari atau sama dengan 1 bulan, 8 lulusan mendapatkan pekerjaan dalam waktu 2 bulan, 10 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 3 bulan, 3 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 4 bulan, 2 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 5 bulan, 4 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu 6 bulan, dan sebanyak 9 lulusan mendapat pekerjaan dalam waktu diatas 12 bulan.

48% 50%

2%

Waktu Dalam Mencari Pekerjaan

Sebelum Lulus

Setelah Lulus

Saya Tidak Mencari Pekerjaan

(33)

25 Tabel 4.12 Jumlah Bulan Mencari Pekerjaan

Dapat disimpulkan bahwa lulusan PG PAUD tidak sulit dalam mendapatkan pekerjaan, dilihat dari banyaknya lulusan PG PAUD yang sudah mulai bekerja sejak sebelum lulus ujian yaitu sebanyak 50% dan lulusan mampu mencari dan mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat yaitu 33 lulusan mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu 1 bulan.

2. Media atau Pencarian Kerja

Berdasarkan grafik 4.13 dibawah ini, mayoritas lulusan yait 56 lulusan menggunakan relasi dari dosen atau teman sebagai media untuk mencari pekerjaan, berikutnya sebanyak 14 lulusan menggunakan internet sebagai media mencari pekerjaan, 8 lulusan mendapat pekerjaan dari tempat magang, 8 lulusan melamar ke perusahaan tanpa mencari tahu lowongan yang dibutuhkan, 7 lulusan membangun jejaring/network sejak masih berkuliah, 6 lulusan dihubungi oleh perusahaan, 6 lulusan bekerja ditempat yang sama dengan pekerjaan saat masih berkuliah, 2 lulusan pergi ke bursa/pameran kerja, dan lain sebagainya.

33 8

10 3

2 4 0 0 0 0

9

0 5 10 15 20 25 30 35

1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 7 BULAN 8 BULAN 9 BULAN 10 BULAN

> 12 BULAN

Jumlah Bulan Mencari Pekerjaan

(34)

26 Tabel 4.13 Media/Cara dalam Mencari Pekerjaan

3. Lamaran Pekerjaan

Grafk 4.14 dibawah ini menunjukkan jumlah instansi yang dilamar oleh lulusan PG PAUD. Sebanyak 33 lulusan hanya melamar di 1 instansi/sekolah, 17 lulusan melamar di 2 instansi/sekolah, 9 lulusan melamar di 3 instansi/sekolah, 3 lulusan melamar di 4 instansi/sekolah. 11 lulusan melamar di 5 instansi/sekolah, dan lainnya melamar di lebih dari 5 sekolah/instansi.

Tabel 4.14 Jumlah Instansi yang Dilamar 5

8 2

14 6 0 1 0 0 7

56 4

8 6 1

0 10 20 30 40 50 60 MELALUI IKLAN DI …

MELAMAR KE PERUSAHAAN … PERGI KE BURSA/PAMERAN KERJA

MENCARI LEWAT INTERNET DIHUBUNGI OLEH PERUSAHAAN MENGHUBUNGI … MENGHUBUNGI AGEN TENAGA … MENDAPAT INFORMASI DARI … MENGHUBUNGI KANTOR … MEMBANGUN … MELALUI RELASI (MISALNYA … MEMBANGUN BISNIS SENDIRI

MELALUI PENEMPATAN … BEKERJA DITEMPAT YANG SAMA …

LAINNYA

Media/Cara dalam Mencari Pekerjaan

33 17

9 3

11 1

1

0 5 10 15 20 25 30 35

1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4 Sekolah 5 Sekolah 10 Sekolah 12 Sekolah

Jumlah Instansi yang Dilamar

(35)

27 Grafik 4.15 di bawah ini menjelaskan mengenai jumlah instansi yang merespon lamaran lulusan PG PAUD, 31 lulusan menyatakan bahwa terdapat 1 instansi/sekolah yang merespon, 23 lulusan menyatakan terdapat 2 instansi/sekolah yang merespon, 9 lulusan menyatakan 3 instansi/sekolah yang merespon, 4 lulusan menyatakan terdapat 4 instansi/sekolah yang merespon, sedangkan 7 lulusan lainnya menyatakan ada lebih dari 5 instansi/sekolah yang merespon.

Tabel 4.15 Jumlah Instansi yang Merespon

Selanjutnya, pada grafik 4.16 dibawah ini jumlah instansi yang mengundang lulusan untuk wawancara. Berdasarkan data dibawah ini 26 lulusan menyatakan bahwa ada 1 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, 24 lulusan menyatakan 2 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, 14 lulusan menyatakan bahwa ada 3 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan, sedangkan 11 lulusan menyatakan ada lebih dari 5 instansi/ sekolah yang mengundang mereka untuk melakukan wawancara pekerjaan.

31 23

9 4

4 1 1 1

0 5 10 15 20 25 30 35

1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4 Sekolah 5 Sekolah 7 Sekolah 10 Sekolah 11 Sekolah

Jumlah Instansi yang Merespon

(36)

28 Tabel 4.16 Jumlah Instansi yang Mengndang Wawancara

4. Kesesuaian Pekerjaan dengan Kuliah

Berdasarkan grafik 4.17 dibawah hasil data dari lulusan menunjukkan 73% atau sebanyak 57 lulusan menyatakan bahwa kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan tinggi. 26% atau sebanyak 20 lulusan menyatakan kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan sedang, dan 1% atau 1 lulusan menyatakan kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan rendah.

Tabel 4.17 Kesesuaian Pekerjaan dengan Perkuliahan 5. Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan

Berdasarkan grafik 4.18 dibawah ini terlihat bahwa 63 lulusan PG PAUD menganggap bahwa tingkat pendidikan yang mereka dapatkan sudah sesuai dengan pekerjaannya. Sedangkan 14 lulusan mengatakan bahwa sebaiknya tingkat

26 24 14

5 4 1 1

0 5 10 15 20 25 30

1 Sekolah 2 Sekolah 3 Sekolah 4 Sekolah 5 Sekolah 7 Sekolah 11 Sekolah

Jumlah Instansi yang Mengundang Wawancara

57; 73%

20; 26%

1; 1%

Kesesuaian Pekerjaan dengan Perkuliahan

Tinggi Sedang Cukup Erat

(37)

29 pendidikan harus setingkat lebih tinggi dari pekerjaan yang sedang mereka jalani.

Ini menandakan lulusan PG PAUD setidaknya harus melanjutkan pendidikan ke jenang yang lebih tinggi seperti mengikuti program profesi, jenjang magister atau jenjang tinggi lainnya.

Tabel 4.18 Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan 6. Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan

Pada grafik 4.19 di bawah ini menunjukkan bahwa masa tunggu dari lulusan PG PAUD mayoritas kurang dari 3 bulan yaitu sejumlah 59 lulusan sudah memperoleh pekerjaan kurang dari 3 bulan dari waktu kelulusan, sedangkan 19 mahasiswa lainnya memerlukan waktu 3 sampai lebih dari 18 bulan masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan.

Tabel 4.19 Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan 14

63 1

0

0 10 20 30 40 50 60 70 SETINGKAT LEBIH TINGGI

TINGKAT YANG SAMA SETINGKAT LEBIH RENDAH TIDAK PERLU PENDIDIKAN TINGGI

Kesesuaian Tingkat Pendidikan dengan Pekerjaan

59 14

4 1

0 10 20 30 40 50 60 70 KURANG DARI 3 BULAN

3 BULAN SAMPAI KURANG DARI 6 BULAN

6 SAMPAI 18 BULAN

> 18 BULAN

Masa Tunggu Memperoleh Pekerjaan

(38)

30 7. Pencarian Pekerjaan Dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir

Berdasarkan grafik 4.20 dibawah 66 lulusan tidak sedang melakukan pencarian pekerjaan dalam kurun 2aktu 4 minggu terakhir, yang menandakan bahwa saat ini lulusan sedang dalam status bekerja.

Tabel 4.20 Pencarian Kerja dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir

D. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Kondisi Pekerjaan Alumni 1. Jenis Perusahaan/Instituri Tempat Kerja

Berdasarkan grafik 4.21 dibawah ini terlihat bahwa mayoritas lulusan PG PAUD yaitu sejumlah 39 lulusan bekerja disekolah atau institusi swasta, selanjutnya 12 lulusan bekerja pada bidang wiraswasta atau perusahaan sendiri. 9 lulusan lainnya bekerja pada organisasi non-profit dan perusahaan/institusi pemerintah.

Tabel 4.21 Jenis Perusahaan/Instansi/Institusi tempat bekerja 66 2

5 5

0 10 20 30 40 50 60 70 TIDAK

TIDAK, TAPI SAYA SEDANG … YA, SAYA AKAN MULAI BEKERJA … YA, TAPI SAYA BELUM PASTI …

Pencarian Kerja dalam Kurun Waktu 4 Minggu Terakhir

7 2

39 12

0 10 20 30 40 50

PERUSAHAAN/INSTITUSI … ORGANISASI NON-PROFIT PERUSAHAAN/INSTITUSI SWASTA

WIRASWASTA/PERUSAHAAN …

Jenis perusahaan/instansi/institusi tempat

bekerja

(39)

31 2. Penghasilan

Tabel 4.22 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Utama

Dari grafik 4.22 diatas menunjukkan bahwa mayoritas besaran penghasilan lulusan PG PAUD berada pada rentang kurang dari Rp 1.000.000,- yaitu sejumlah 28 lulusan dan Rp 1.000.000,- sampai Rp 2.000.000,- yaitu sejumlah 23 mahasiswa.

12 lulusan memiliki pendapatan Rp 2.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- sedangkan 15 lulusan lainnya memiliki pendapatan diatas Rp 3.000.000,- sampai dengan diatas Rp 5.000.000,-

Tabel 4.23 Besaran Pendapatan dari Lembur dan Tips

Grafik 4.23 diatas menunjukkan pendapatan lulusan PG PAUD dari hasil lembur dan tips. Mayoritas lulusan mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips sebesar Rp 0,- sampai Rp 1.000.000,- sebanyak 45 lulusan. Selanjutnya sebanyak 17 lulusan mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips sebesar Rp 1.000.000,-

28

23

12

4

10

1

< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000

Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Utama

45

17

6 3 5 2

< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000

Besaran Pendapatan dari Lembur dan

Tips

(40)

32 sampai 2.000.000,- sedangkan 16 lulusan lainnya mendapatkan pendapatan dari lembur dan tips dalam rentang Rp 2.000.000,- sampai lebih dari 5.000.000,-

Tabel 4. 24 Besaran Pendapatan dari Pekerjaan Lainnya

Grafik 4.24 diatas menunjukkan pendapatan alumni dari pekerjaan lainnya.

Lulusan PG PAUD mayoritas mendapatkan pendapatan dari pekerjaan lain sebesar Rp 0,- sampai Rp 1.000.000,- sebanyak 64 alumni, sedangkan 13 alumni lainnya bervariasi, yaitu pada rentang Rp 1.000.000,- sampai lebih dari Rp 5.000.000,-

E. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Al Islam Kemuhammadiyahan

1. Dampak Pembinaan Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan Terhadap Kepemilikan Integritas

Grafik 4.25 dibawah ini menunjukkan adanya pengaruh pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada lulusan PG PAUD terutama pada kepemilikan Integritas. Data menunjukkan 51% menyatakan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang tiggi dalam dunia kerja, dan 47 alumni menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup berpengaruh.

64

6 2 2 3 0

< 1.000.000 > 1.000.000 > 2.000.000 > 3.000.000 > 4.000.000 > 5.000.000

Besaran Pendapatan dari Pekerjaan

Lainnya

(41)

33 Tabel 4.25 Dampak Pembinaan AIK terhadap Integritas

2. Dampak Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Terhadap Ketaatan Beribadah

Grafik 4.26 dibawah menunjukkan terdapat 51% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh tinggi terhadap ketaatan dalam beribadah dan berdakwah Islamiyah bagi masing-masing individu lulusan, sedangkan 49% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup pengaruh terhadap ketaan beribadah masing-masing lulusan.

Tabel 4.26 Dampak Pembinaan AIK terhadap Ketaan Beribadah 3. Partisipasi Alumni dalam Persyarikatan Muhammadiyah

Pada grafik 4,27 di bawah ini terlihat 65% lulusan PG PAUD terlibat aktif dalam Organisasi Persyarikatan Muhamamdiyah yaitu dengan menjadi pengurus Organisasi Muhammadiyah, 26% lulusan Bekerja pada Badan Amal Usaha

Rendah 0%

Cukup 49%

Tinggi 51%

Dampak Pembinaan AIK terhadap Kepemilikan Integritas

Rendah 0%

Cukup 49%

Tinggi 51%

Dampak Pembinaan AIK terhadap Ketaatan Beribadah

(42)

34 Muhammadiyah seperti mengajar pada TK Aisyiyah Bustanul Athfal, 5% menjadi anggota aktif persyarikatan dan 4% menjadi pengurus pasif.

Tabel 4.27 Partisipasi dalam ORTOM

F. Analisis Tracer study UHAMKA 2020: Pembelajaran di Program Studi PG PAUD

1. Kompetensi yang Diutamakan oleh institusi/perusahaan/sekolah

Berdasarkan grafik 4.28 dibawah ini, kompetensi alumni PG PAUD yang diutamakan oleh institusi/perusahaan/sekolah ialah kompetensi pengelolaan kelas sebesar 15%, selanjutnya kompetensi penguasaan karakteristik siswa yaitu sebesar 13% dan kemampuan komunikasi sebesar 13%, hal ini menunjukkan bahwa lulusan PG PAUD yang nantinya akan bekerja pada lingkungan sekolah harus benar-benar mampu mengelola kelas, memahami karakteristik siswa dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kompetensi selanjutnya adalah kemampuan komputer dasar 11%, kemampuan adaptasi 10%, kemampuan Bahasa asing 8%, pengalaman organisasi 8% dan lainnya pada kemampuan ketahanmalangan, akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi.

65%

26%

5%4%

Partisipasi dalam ORTOM

PENGURUS ORGANISASI MUHAMMADIYAH

BEKERJA PADA BADAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH ANGGOTA AKTIF

ANGGOTA PASIF

(43)

35 Tabel 4.28 Kompetensi yang Diutamakan oleh Institusi

2. Peningkatan Kompetensi yang sedang ditempuh

Grafik 4.29 dibawah ini menunjukkan kompetensi atau keterampilan-keterampilan yang sedang ditempuh oleh lulusan untuk menunjang pekerjaannya saat ini, Mayoritas lulusan sebesar 34% saat ini sedang mengikuti kegiatan kursus untuk mengasah keterampilannya, 21% lulusan meningkatkan kembali kemampuan computer dasarnya, 22% lulusan mengasah kemampuannya dalam bidang pengembangan aplikasi, 20% lulusan Kembali belajar Bahasa inggris, dan 3%

lulusan melakukan peningkatan kompetensi dengan belajar dari internet.

Tabel 4.29 Peningkatan Kompetensi yang Sedang ditempuh

IPK 7%

ORGANISASI 8%

BAHASA ASING 8%

PENGELOLAAN KELAS

15%

PENGUASAAN KARAKTERISTIK

SISWA 13%

AKREDITASI PT 5%

AKREDITASI PRODI

6%

KOMPUTER DASAR

11%

KEMAMPUAN ADAPTASI

10%

KETAHANMALA NGAN

4%

KEMAMPUAN KOMUNIKASI

13%

20%

21% 34%

22%

3%

B.INGGRIS KURSUS

KOMPUTER DASAR PENGEMBANGAN APLIKASI BELAJAR DARI INTERNET

(44)

36 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tracer study yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Responden tracerstudy 2020 terdiri lulusan 2016 berjumlah 30 0rang, 2017 berjumlah 17 orang dan 2018 berjumlah 31 orang dengan tingkat pengisian kuesioner sebesar 100%. Profil responden lulusan PG PAUD tahun 2016, 2017, dan 2018 yang mendapat pekerjaan pertama sebelum lulus ujian sebesar 59% dan 41% mendapatkan pekerjaan setelah lulus ujian.

Sedangkan berasal dari biaya sendiri atau keluarga, terdapat 76 mahasiswa memperoleh dana atau biaya sendiri dan 2 orang mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA).

2. Kompetensi responden pada kompetensi kemampuan belajar mendapat skor 3,90.

Kompetensi keterampilan riset mendapat skor 3,66. Kompetensi berpikir kritis mendapat skor 3,77. Kompetensi keterampilan computer mendapat skor 4,00.

Kompetensi keterampilan internet mendapat skor 4,03. Keterampilan bahasa inggris mendapat skor 3,4. Kompetensi pengetahuan umum mendapat skor 3,77. Kompetensi pengetahuan diluar bidang ilmu mendapat skor 3,75 serta kompetensi pengetahuan dalam bidang ilmu mendapat skor 3,96. Kompetensi selanjutnya yang dimiliki oleh lulusan PG PAUD ialah kompetensi toleransi mendapat skor 4,03. Kompetensi kemampuan analisis mendapat skor 3,77. Kompetensi nedgosiasi mendapat skor 3,76.

Kompetensi menyelesaikan masalah atau problem solving mendapat skor 3,82.

Kompetensi bekerja dalam kelompok atau team work mendapat skor 4,06. Kompetensi bekerja mandiri mendapat skor 3,88. Kompetensi manajemen waktu mendapat skor 3,92. Kompetensi bekerja dibawah tekanan mendapat skor 3,54 dan kompetensi komunikasi mendapat skor 4,05. Sedangkan Kompetensi berikutnya adalah kompetensi pembelajar seumur hidup atau longlife learner mendapat skor 4,13. Kompetensi menulis memo, laporan dan dokumen mendapat skor 3,87. Kompetensi presentasi produk/laporan mendapat skor 3,81. Kompetensi manajemen proyek mendapat skor 3,68. Kompetensi inisiatif mendapat skor 3,85. Kompetensi tanggung jawab atau responsibility mendapat skor 4,02. Kompetensi kepemimpinan atau leadership mendapat skor 3,79. Kompetensi bekerja dengan budaya berbeda mendapa skor 4,03.

Kompetensi integiras mendapat skor 3,95. Kompetensi loyalitas mendapat skor 4,03 dan kompetensi kemampuan beradaptasi mendapat skor 3,81. Dengan demikian kompetensi yang telah dijabarkan diatas kompetensi pembelajar seumur hidup

(45)

37 mendapat skor tertinggi yaitu 4,13 dan kompetensi bahasa inggris mendapat skor terendah yaitu 3,4.

3. Kontribusi dalam pembekalan kompetensi penunjang dalam pekerjaan yang diberikan kepada Alumni menunjukkan 64% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi tinggi, 35% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi sedang, dan 1% alumni menyatakan UHAMKA memberikan kontribusi rendah.

4. Pengaruh pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan kepada lulusan PG PAUD terutama pada kepemilikan Integritas. Data menunjukkan 51% menyatakan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh yang tiggi dalam dunia kerja, dan 47 alumni menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup berpengaruh. Selanjutnya 51% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki pengaruh tinggi terhadap ketaatan dalam beribadah dan berdakwah Islamiyah bagi masing-masing individu lulusan, sedangkan 49% lulusan menyatakan bahwa pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan cukup pengaruh terhadap ketaan beribadah masing-masing lulusan. Keterlibatan responden dalam Organisasi Persyarikatan Muhamamdiyah yaitu dengan menjadi pengurus Organisasi Muhammadiyah, 26% lulusan Bekerja pada Badan Amal Usaha Muhammadiyah seperti mengajar pada TK Aisyiyah Bustanul Athfal, 5% menjadi anggota aktif persyarikatan dan 4% menjadi pengurus pasif.

5. Kompetensi alumni PG PAUD yang diutamakan oleh institusi ialah kompetensi pengelolaan kelas sebesar 15%, selanjutnya kompetensi penguasaan karakteristik siswa yaitu sebesar 13% dan kemampuan komunikasi sebesar 13%. Kompetensi selanjutnya adalah kemampuan komputer dasar 11%, kemampuan adaptasi 10%, kemampuan Bahasa asing 8%, pengalaman organisasi 8% dan lainnya pada kemampuan ketahanmalangan, akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi.Mayoritas lulusan sebesar 34% saat ini sedang mengikuti kegiatan kursus untuk mengasah keterampilannya, 21% lulusan meningkatkan kembali kemampuan computer dasarnya, 22% lulusan mengasah kemampuannya dalam bidang pengembangan aplikasi, 20%

lulusan Kembali belajar Bahasa inggris, dan 3% lulusan melakukan peningkatan kompetensi dengan belajar dari internet.

(46)

38 B. Rekomendasi

Penyusunan laporan tracerstudy Program Studi PG PAUD 2020 merumuskan rekomendasi sebagai berikut:

1. Tracerstudy merupakan masukan sangat penting untuk Program Studi dalam mengevaluasi dan menganalisis implementasi kurikulum sehingga menjadi dasar dalam peninjauan kurikulum.

2. Tracerstudy sebagai dasar untuk peningkatan kebutuhan pengembangan lulusan yakni penguasaan bahasa inggris dan penguasaan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran abad 21.

3. Program Studi menjadikan tracerstudy untuk perbaikan pembelajaran, pengembangan inovasi dalam proses perkuliahan, kemutahiran keilmuaan serta pembaharuan keilmuaan sehingga terciptanya kesatuan sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Referensi

Dokumen terkait

Hanya saja, untuk prinsip umumnya, seperti adanya upaya perlindungan terhadap hak asasi manusia, adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, adanya pelaksanaan kedaulatan rakyat,

KANDUNGAN KLOROFIL, FIKOERITRIN DAN KARAGINAN PADA RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum YANG DITANAM PADA KEDALAMAN.. YANG BERBEDA Veronika dan

Judul Skripsi : Studi Etnobotani Tumbuhan Obat dan Manfaatnya Di Suku Marapu Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat Sebagai Sumber Belajar Biologi.. Diajukan untuk

Aplikasi sistem pakar ini memberikan pengetahuan berbagai jenis penyakit beserta gejala yang ditimbulkannya dan dilengkapi dengan solusi untuk mengatasi penyakit

Korban kecelakaan sepeda motor yang masuk ke IGD RSUP Fatmawati kebanyakan mengalami cedera di bagian kepala dengan luka terbuka, dan kondisi korban yang parah cukup besar yaitu

Manajemen operasional, dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkoordinasikan proses produksi untuk menambah kegunaan barang atau jasa, serta merupakan suatu usaha –

Pada blok ini mahasiswa telah diberikan pemahaman dan pembelajaran baru tentang anatomi dan fisiologi sistem perkemihan, patofissiologi sistem perkemihan, tindakan

Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengrajin gula kelapa di Desa purbosari menghasilkan produksi dan kualitas yang masih rendah, keterbatasan mengakses