• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian data dan Analisis

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian data dan Analisis

Dalam hal ini penyajian data merupakan langkah merancang deretan dan kolom-kolom sebuah matrik untuk data

70Haberman & Miles. Analilsis Data Kualitatif (Jakarta : Universitas Indonesia 1992), 16-19.

kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matrik.

c. Penarikan Kesimpulan

Dari data yang disajikan, dan diolah akhirnya akan ditarik suatu kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian. Peneliti yang berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan mula-mula belum jelas, namun dengan meminjam istilah klasik dari Glaser dan Strauss kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dan mengokoh dalam sebuah kesimpulan.

3. Keabsahan Data

Data yang telah berhasil dikumpulkan dan dicatat, dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya.

Oleh karena itu, seorang peneliti harus pandai memilih alat atau cara yang kuat dan tepat untuk mengembangkan tingkat keabsahan data yang diperolehnya.

Keabsahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.71

71Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2007), 241.

Teknik triangulasi dibedakan menjadi empat menurut Denzim sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan metode digunakan untuk pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi dengan teori merupakan berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi dengan sumber membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi dengan penyidik ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.72

Adapun teknik triangulasi yang digunakan yaitu teknik triangulasi dengan sumber. Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan di antaranya:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi;

72Lexy. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Persada Karya, 2004), 330.

Tahap-tahap penelitian yang dimasudkan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian. Adapun prosedur atau tahap penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pra Lapangan

1) Menentukan lokasi penelitian yaitu di Tanggul Kulon, tepatnya di Kamung Sakinah tanggul Kulon Jember

2) Menyusun proposal penelitian 3) Mengurus surat izin penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan observasi langsung ke Kampung sakinah Tanggul Jember dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data yang kemudian nanti akan dikembangkan serta dikaji secara mendalam.

c. Tahap Penyelesaian

73Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 331.

Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir yakni peneliti menyusun data yang telah dianalisis dan disimpulkan dalam bentuk karya ilmiah berupa laporan penelitian dengan mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

KUA Kecamatan Tanggul adalah salah satu KUA yang ditunjuk Kanwil untuk ikut serta berkompetisi menjadi KUA teladan.

pasca dipindahnya bapak kepala KUA yang lama pak Kusno memberikan amanah kepada kepala KUA Tanggul yang baru pak Subhan, untuk membentuk sebuah binaan yang berada di bawah naungan KUA kecamatan Tanggul.

Dengan memegang amanah yang diberikan pak Kusno, Pak Subhan selaku penerus kepemimpinan di KUA kecamatan Tanggul berupaya untuk merealisasikan keberadaan sebuah binaan yang berada di wilayah kampung. Sehingga pada akhirnya pak Subhan berkoordinasi dengan salah seorang penyuluh agama fungsional.

Kemudian Penyuluh Agama Fugsional bersama Penyuluh Agama Honorer mencari lokasi yang sekiranya tepat guna dan tepat sasaran untuk dijadikan objek binaan KUA kecamatan Tanggul. Pada akhirnya atas perintah kepala KUA kecamatan Tanggul, Penyuluh Agama Islam mengobservasi beberapa kampung di kecamatan Tanggul, dan menemukan kampung yang berada di belakang Klinik Slamet yang dikenal dengan Kampung Kamaran.

Kondisi masyarakat kampung Kamaran ini 90 % banyak yang masih di bawah angka kemiskinan, mata pencaharian mereka rata-rata berprofesi sebagai buruh harian lepas, tukang becak, sopir angkot, jual jajan keliling, pembantu rumah tangga (PRT) dan terdapat pula masyarakat yang berprofesi sebagai perantauan demi mencukupi kebutuhan hidup. Dengan keterhimpitan ekonomi, mereka juga mengalami persoalan berupa dokumen resmi terkait Surat nikah dan Akta kelahiran. beberapa warga, status pernikahannya termasuk pada kategori nikah sirri.

Nikah sirri merupakan pernikahan yang tidak dilengkapi surat secara resmi dari pemerintah yang berakibat pada terkendalanya pengurusan akta kelahiran sebagai syarat untuk menempuh dan melanjutkan pendidikan. Sedangkan masyarakat di kampung Kamaran sudah terdapat beberapa warga yang telah dikaruniai anak sebagai buah hati dari hasil pernikahan yang dilakukan secara sembunyi atau sirri (tanpa melalui KUA)

Sebagai Penyuluh Agama Islam di bawah naungan Kementerian Agama dalam hal ini adalah KUA Kecamatan Tanggul mengemban amanah yang berupa informatif, advokatif, edukatif, dan konsultatif. Dari tupoksi itu Penyuluh Agama Islam setelah mengobservasi selama beberapa bulan segera berurun-rembuk menyikapi realitas sosial masyarakat kampung Kamaran. Kemudian pada Hari rabu, 10 juli 2019 mengadakan silaturrahmi ke rumah RT

setempat, dan berkeliling di kampung Kamaran, pada hari itu juga menentukan titik central binaan berlokasi di RT 02 RW 03 kampung Kamaran.

Pada hari dan tanggal yang sama jam 10.00 WIB penyuluh agama Islam mendatangi balai desa untuk koordinasi terkait realitas sosial yang berada di kampung Kamaran namun hanya dapat menjumpai bapak Rifki sekretaris desa. Namun semangat Penyuluh Agama Islam dalam menyikapi realitas masyarakat kampung Kamaran tidak hanya sampai di situ, karena bapak Arifin Wahyuono kades Tanggul Kulon tidak ada di kantor desa maka Penyuluh Agama Islam berkomunikasi dengan pak kades via Whatsap bahwa akan membentuk sebuah kampung Sakinah di kampung Kamaran. Alhamdulillah,, pak kades Tanggul Kulon sebagai kepala pemerintah desa langsung mengamini inisiatif yang telah direncanakan Penyuluh Agama Islam.

Kemudian pakul 13.00 wib Penyuluh Agama Islam menemui pak Ghazali camat Tanggul guna berkoordinasi tentang adanya kampung sakinah sebagai kampung binaan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tanggul, dan bapak camat sangat mengapresiasi keberadaan kampung sakinah yang dibuktikan dengan kehadiran pak camat di lokasi dengan memberikan uang sebesar Rp. 500.000,- untuk membeli cat jalan masuk kampung sakinah (hari pelaksanaan ngecat hari jumat tanggal 12-07 2019). Kemudian pada malam kamis Penyuluh Agama Islam bersama ibu-ibu muslimat kampung Sakinah

ngaji dan tahlil bersama di mana di sela-sela itu Penyuluh Agama Islam menjelaskan tentang kampung sakinah sebagai kampung binaan.

Table program Kampung Sakinah

Jangka pendek Jangka panjang

Nama program

1. Peringatan hari besar Islam (PHBI)

2. Peringatan hari besar Nasonal

3. Ekonomi Kreatif

1. Advokasi penyelesaian status pernikahan siri

B. Penyajian data dan Analisis

Setelah peneliti melakukan penelitian yakni terjun lapangan di lokasi atau objek penelitian, maka peneliti akan memaparkan sajian data terkait dengan strategi Penyuluh Agama Islam kecamatan Tanggul dalam mewujudkan keluarga sakinah adalah sebagai berikut :

Pernyataan salah satu Penyuluh Agama Islam. Jinani meyatakan untuk mewujudkan keluarga Sakinah dia melakukan pendampinan berupa kegiatan bakti sosial dan keagamaan sebagaimana pernyataan berikut :

“setelah kami masuk pada lingkungan serta menjadi bagian dari masyarakat kampung sakinah adalah dengan membersihkan lingkungan, dan menjaga keindahan kampung sakinah tersebut, yang awalnya kotor banyak ditumbuhi reruputan liar di jalan-jalan dan banyak sampah dan temboknya kurang bagus dilihat masih kumuh sekali, jadi kita bersihkan itu dan kita cat warna warni biar bagus, tentunya ini bersama dengan masyarakat, kemudian saya pertama kali melakukan binaan bersama teman-teman di keagamaannya, berupa mengadakan muslimatan dan diisi dengan tahlil serta penyluhan agama,penyuluhan agama yang dimaksud di sini adalah bimbingan keagamaan yang bersifat transfer pemahaman.

Dan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman awal sesuai dengan pondasi awal keislaman seseorang yang harus dibangun yakni lima rukun Islam, kebetulan di dalam penyuluh agama itu ada tupoksi masing-masing jjadi kita memberikan materi sesuai dengan tupoksi kita, seperti kemaren

itu an bulan ramadhan, ya kita penyuluhan tentang bulan ramadhan yang diisi oleh penyuluh agama Islam dengan tupoksi zakat dan waqaf. 74

Selanjutnya pak Nawawi juga memberikan pernytan terkait strategi yang dilakukannya sebagai penyuluh agama untuk mewujudkan keluarga sakinah, berikut ini pernytaan hasil wawancara dengan peneliti :

“Pertama kali saya bersama teman-teman langsung merencanakan pola binaan, selai dari pengajian muslimat yaitu pola binaan berupa PBHA (pemberantasan buta huruf al-qur’an) karena sebagian masyarakat warga kampung sakina tidak bisa membaca al-qur’an”75

Begitu pula dengan ustadz Juri terkait dengan strategi penyuluh agama dalam mewujudkan keluarga sakinah di Kampung Sakinah, pernyataannya adalah sebagai berikut :

‘setelah kampung sakinah terbentuk Penyuluh Agama Islam membuat rencana yang kemudian akan diterapkan menjadi rutinitas, kami juga membuat dan mencari bahan ajar untuk disampaikan kepada masyarakat yang ada di kampung sakinah. Selanjutnya kami terus mendampingi masyarakat dan mengobservasi keberadaan mereka dari sisi pemahaman agama, sosial ekonomi, dan lain sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat dari potensi dakwah yang kami lakukan dengan pemetaan potensi dakwah. Sehingga kami menemukan suatu yang perlu menjadi skala prioritas adalah kekurang pahaman masyarakat kampung sakinah dalam keagamaan terutama PBHA (pemberantasan buta huruf al-Qur’an). Tentunya yang kami lakukan pertama kali adalah sentuhan batin, sentuhan rohani, yang bersifat menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam. Kami sampaikan kepada mereka iman itu apa, Islam itu apa dan ihsan itu apa, kami juga sampaikan kemada merek tujuan dan maksud hidup di dunia ini, setelah itu karena sudah terjadwal program yang sudah disepakati oleh para penyuluh maka kami buat desain program itu bersifat pendidikan yang disebut dengan pemberantas buat huru qur’an. Untuk mengjari terutama ibu-ibu membaca apalagi menulis al-Qur’an. Tidak hanya disampaikan atau menyampaikan akan tetapi kami juga mengajarkan bagaimana menghormati, mengingat leluhur-lelhur dan

74 Jinani, wawancara, Kampung Sakinah (25 Juni 2020)

75 Nawawi, wawancara, kampung Sakinah (24 Juni 2020)

sesepuh-sesepuh yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah, seperti diajari tawassul, kirim doa dan semacamnya.76

Selain itu pak Alimul Ghani yang merupakan koordinator Penyuluh Agama Islam KUA kecamatan Tanggul juga memberikan komentar yang sama dengan pak Juri sebagai berikut :

Untuk pertama kali kita mengadakan pertemuan dengan masyarakat dalam merencanakan kegiatan yang nantinya akan menjadi rutinitas di kampung sakinah terlebih dahulu kita membuat perencanaan, langkah-langkah yang ditempuh dengan perencanaan itu adalah sebuah gagasan yang kemudian nanti akan menjadi pijakan untuk membangun kualitas masyarakat yang lebih baik. Pada awal pembentukan yang kita rapatkan adalah bentuk dari kegiatan sosial keagamaan seperti apa yang akan kita terapkan di masyarakat, alhmadulillah kita sepakat membentuk muslimatan yang diisi dengan tahlil dan yasin, serta rutinan PBHA dala, rangka pemberantasan buta hurus al-Qu’an setiap hari senin selasa rabu dan kamis jam 14.00 dan kemudian pengajan ibu-ibu muslimat setiap jum’at jam 13.00-15.00. dan kemudian pengajian bapak-baoak setiap habis isya’ sampai selesai. Berikutnya dibidang kesehatan kami adakan senam anti stroke, senam anti deabet dan lain semacamnya dalam rangka memningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.77

Dalam mewujudkan sosial masyarakat yang sakinah Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan menurut pak Juri tidak serta merta langsung diberi siraman rohani atau materi keagamaan namun sentuhan rohani sebagaimnya pernyataan yang telah dilontarkan pak Juri terkait Kampung yang ditempati masyarakat. Berikut pernytaan pak Juri :

Langkah awal yang kami lakukan adalah berkomitmet di hadapan masyarakat untuk mewujudkan makna dari kampung sakinah itu sendiri.

Kami menjelaskan makna kampung kepada mereka (masyarakat ) sebagai sebuah kelompok masyarakat atau komponen masyarakat terdiri dari 1-2 orang atau lebih sehingga dibuatlah sebuah kampung dengan dihuni oleh beberapa kepala keluarga, sedangkan sakinah itu kami gambarkan kepada mereka sebagai kampung yang kondusif, damai, aman, taraf kesejahteraan dan kebutuhannnya terpenuhi terpenuhi baik secara

76 Juri, Wawancara, kampung sakinah (21 juni 2020)

77 Alimul Ghani, Wawancara, Kampung Sakinah (21 juni 2020)

lahiriyah atau batiniyyahnya. Ini yang menjadi salah satu latar belakang kami memberikan nama kampung kami sebagai upya dan bentuk jihad kami untuk membentuk kampung yang dihuni oleh masyarakat yang sejahtera.

Sebab sebelum adanya kampung Sakinah masyarakat yang tinggal di kampung ini merupakan masyarakat yang minim akan pemahaman agama, di samping juga lingkungan yang jorok di bawah standart kesehatan, membuang kotoran tidak teratur, relasi yang dibangun masyarakat di luara satndarat agama, rentan terjadi ketegangan selisih paham dan semacamnya. Untuk itu kami berjiahad berjuang bahwa kami akan wujudkan atas kampung berkat izin Allah kampung yang sebelumnya merupakan kampung kumuh dan relasi masyarakatnya tidak teratur merubah menjadi kampung Sakinah.

Lalu kemudian setelah kampung sakinah terbetuk langkah awal kami melakukan edukasi karena kondisi masyarakanya sangat lemah, baik secara umum, lebih-lebih di bidang agama, sekaligus juga ekonomi masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan, dan semacamnya.

Untuk itu kami beserta teman-teman penyuluh agama langkah awal yang kami lakukan kepada masyarakat adalah sentuhan rohani, batin tentunya dengan akhlakul karimah sebagaimana telah dicontohkan nabi kita, setelah kami lakukan sentuhan rohani dan batin kepada mereka maka ada sebuah kecocokan dan sudah mulai membaur dan bermasyarakat di sana baru dibentuk kegiatan yang kemudian akan menjadi rutinitas kegiatan keagamaan.pertama adalah membentuk jamaah muslimat, mengaji ibu-ibu, dan juga kami jelakan kepada mereka tentang ketauhidan, makan iman, ihsan dan lain sebagainya. Jadi mereka langsung mendapatkan pelajaran seperti membaca al-quran dan juga mendapatkan pemahaman ajaran-ajaran ibadah pokok yang terdapat dalam fiqih seperti syarat dan rukun whudu’. Kami ajarkan kepada mereka hubungan vertikal dan hubungan horizontal. Sehingga bagi kami ini adalah tugas yan berat ke depan.

Kami juga secara sosial tetap berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait sepertti dalam hal tatanan desa kami koordinasi dengan pemerintah desa, jambanisasi keluarga yang berkoodinasi aparat kesehatan (puskesmas), camat, dan juga kerja sama dengan pengusaha-pengusaha guna menjadi donatur yang kami kelola untuk tetap menjaga kesejahteraan masyarakat. 78

Muslimah yang juga merupakan bagian dari Penyuluh Agama Islam dan juga turut serta dalam membina masyarakat di kampung sakinah sebagai kelompok binaan menyatakan bahwa pertama kali yang

78 Juri, wawancara, kampung sakinah (21 Juni 2020)

dilakukannya dalam membina masyarakat adalah dengan membangun mental, sebagai mana pernyataan berikut :

Pertama yang saya lakukan adalah membangun mental, kebiasaan dan perilaku mereka untuk menjadi insan yang lebih baik baik daru sisi duniawi dan ukhrowi. Tidak mudah dan instan tentunya, step by step saya awali sentuh mereka dengan sentuhan kebutuhan lahiriyah yakni pengadaan bantuan rumah, MCK, “maaf” kampung Sakinah dulunya tidak ada yang punya MCK, mungkin bagi mereka MCK itu tidak terlalu penting, padahal bagi saya itu adalah sesuatu yang krusial dalam kehidupan ini. Bagaimana kita bisa hidup besih, bersuci kala tidak memadai. Alhmdulillah penyuluh agama Islam kua kecamatan Tanggul ini dengan bersiergi bersama muspika, dan bebeapa donatur di instansi-instansi terkait akhirnya program mck terwujud, dan berkat sentuhan tersebut warga kampung sakinah semakin sdar akan kebutuhan batiniyah mereka sedikit demi sedikit mereka sudah mulai sholat berjamaah di musholla, yang tadinya musolla tersebut sepi dari jamaah dengan adanya sentuhan tersebut mereka terbuka, mereka sadar bahwa tujuan hidu dan kehidupan ini bukanlah semata hanya untuk menikmati dunia saja, makan muinum dansebagainya, tapi sebagai manusia ciptaan Allah kita butuh beribadah kepada Allah. Alhmdulillah mereka semakindekat kepada Allah yang pada akhirnya terbentuk pengajian-pengajian bapak-bapak, ibu-ibu.

Dan yang paling berksesan bagi saya ada ibu-ibu yang mungkin dulu belum sempat belajat ngaji sekarang berkean untuk belajar ngaji meskipun sudah lansia.79

Sebelum Muslimah melangsungkan pembinaan kepada masyarakat di kampung Sakinah, Muslimah juga melakukan pendekatan kepada masyarakat guna menyambung hubungan emosional kepada masyarakat yang tinggal di kampung sakinah, berikut pernyataan muslimah :

Sebelum kami melakukan pembinaan kepada masyarakat terlebih dahulu kami melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan pengenalan yang kami datangi ke rumah masing-masing, untuk mempermudah komunikasi dan menjalin hubungan tali persaudaraan semakin erat kami ingin kehadiran penyuluh bukan hanya sekedar program

79 Muslimah, Wawancara, Kampung Sakinah (19 Juni 2020)

semata namun lebih dari itu yakni realisasi program-program yang telah kami rencanakan.80

Hal serupa juga dinyatakan Iqbal sebagai penyuluh agama Islam KUA kecamatan Tanggul berikut pernyataannya :

Pertma yang saya lakukan adalah dengan musyawarah bersama-teman-teman penyuluh lainnya untuk playning ke depan, setelah itu kami melakukan koordinasi dengan birokrasi desa tingkat RT yang kemudian berkumpul dengan dengan masyarakat di kampung sakinah. Pembinaan pertama kali kami lakukan adalah berupa pengajian muslimin dan muslimat. Pengajian bagi bapak-bapak muslimin kami lakukan pada senin malam selasa sedangkan untuk pengajian ibu-ibu muslimat kami lakukan pada hari jum’at. Masing-masing kita isi dengan pertama pembacaan yasin dan tahlil, dan ceramah keagamaan.81

Dokumen terkait