• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketika bumi semakin tandus, kehijauan pun semakin dibutuhkan. Ketika kota menjadi belantara beton, pepohonanpun menjadi kerinduan. Antara manusia dan lingkungannya mendambakan keserasian kehidupan alami yang saling membutuhkan. Kutipan ini setidaknya mampu menjadi isyarat bahwa aspek lingkungan menjadi hal yang penting untuk dimasukkan ke dalam agenda pembangunan kota.

Kacamata antropologi juga turut memperhatikan aspek lingkungan ini sudah sejak lama, terbukti dengan adanya cerita mengenai pentingnya lingkungan yang berasal dari Indonesia bagian timur, yaitu Timor Timur34

. Rakyat Timor Timur meyakini bahwa daun palem dan buaya merupakan dua hal yang sangat penting di dalam kehidupan. Hal ini bermula dari cerita rakyat mengenai awal mula terbentuknya Timor Timur, berdasarkan cerita tersebut Timor Timur merupakan daratan yang berawal dari seekor buaya yang mati untuk membalas budi baik seorang manusia yang menyelamatkan hidupnya. Tubuh buaya tersebut lamban laun berubah menjadi tanah dan daratan yang membentuk Timor Timur. Berdasarkan hal ini, masyarakat meyakini jika ada buaya yang muncul maka mereka segera mengikatkan diri mereka dengan daun palem yang di yakini sebagai tanda kepada buaya bahwa manusia dan buaya bersahabat. Kemudian, masyarakat Timor Timur sangat memegang erat keyakinan untuk

menjagakelestarian alam mereka. Mereka meyakini bahw alam terutamam hutan merupakan sumber kehidupan35

Penanaman polapikir mengenai penting dan indahnya gaya hidup yang berwawasan lingkungan perlu ditanamkan kepada generasi penerus sejak masih di usia kanak-kanak. Hal ini dapat dimulai dengan mencontohkan gaya hidup sehat lingkungan, mengajari akan pentingnya taman di rumah bahkan dapat dilakukan juga dengan mengajak anak untuk bersama merawat dan membuat taman di halaman rumah yang nyaman untuk tempat berkumpul, bermain dan juga belajar. Hal ini akan menumbuhkan pola pikir di masyarakat bahwa gaya hidup berwawasan lingkungan merupakan hal yang harus dilakukan dan merupakan kesenangan tersendiri yang membuat anak tersebut akan nyaman dan terbiasa dengan gaya hidup ini, sehingga ketika ia dewasa kebiasaan baik tersebut dapat diimpelementasikan dan disebarkan ke lingkungan sekitarnya

.

36

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 yang muncul sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, khususnya dalam penataan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan berisikan tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau

.

Indonesia sendiri sudah memulai bahasan mengenai lingkungan dengan memunculkan Gerakan Penghijauan Nasional yang di atur dalam Keputusan Presiden No. 20 tahun 1992, bahkan tahun 1993 Presiden Soeharto telah mencanangkannya sebagai Tahun Lingkungan Hidup yaitu pada tanggal 10 Januari 1993 dengan diadakannya Gerakan Sejuta Pohon.

35

Kawasan Perkotaan 37

Taman kota biasanya menempati lahan yang cukup luas. Di setiap kota, pemerintah daerahnya biasanya menyiapkan lokasi tertentu sebagai taman umum. Umumnya di setiap taman umum dilengkapi juga dengan sarana jalan setapak serta beberapa sarana bermain anak-anak seperti ayunan, seluncuran dan

. Peraturan ini juga dilatarbelakangi oleh tingkat perkembangan kota yang disertai dengan meningkatnya alih fungsi lahan yang pesat, kondisi kerusakan lingkungan yang cukup tinggi dan menurunnya daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat diperkotaan. Dalam peraturan ini diatur berbagai jenis ruang terbuka hijau. Salah satu diantaranya adalah taman kota.

Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Kota adalah tempat berlangsungnya proses hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia. Taman kota adalah suatu kawasan ruang terbuka hijau yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota.

Taman merupakan pelengkap keindahan kota. Sebuah kota yang megah dengan gedung-gedung bertebaran disana-sini terasa tidak semarak tanpa adanya taman. Selain menyejukkan mata, taman juga berfungsi sebagai paru-paru kota, tempat beristirahat warga kota dan tempat rekreasi. Bahkan terkadang ada taman yang dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak.

lainsebagainya. Meskipun demikian, taman bisa juga di buat pada lahan terbatas tanpa harus kehilangan nilai keindahannya38

a. Fungsi dan Manfaat Taman Kota .

Taman Kota juga dapat diartikan sebagai suatu kawasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, lengkap dengan segala fasilitasnya untuk kebutuhan masyarakat kota. Taman kota dapat digunakan sebagai tempat rekreasi warga kota, selain itu juga turut berfungsi sebagai paru-paru kota, pengendali iklim mikro, konservasi tanah dan air, serta merupakan habitat berbagai flora dan fauna terutama burung. Taman kota dapat dibedakan sebagai taman aktif dan taman pasif. Taman aktif adalah taman yang di dalamnya di bangun suatu kegiatan atau fasilitas yang dapat digunakan oleh pemakai taman, sehingga pemakai taman secara aktif menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan taman pasif adalah taman yang di bentuk agar dapat dinikmati keindahan visualnya, kerindangannya, sebagai aksentuasi untuk menarik perhatian, tanpa mengadakan aktifitas di dalamnya, seperti taman yang berada di pertigaan, di perempatan, taman meredian di perkotaan dan lainnya.

Ditinjau dari salah satu fungsinya, taman kota dapat dianalogikan sebagai paru-paru alam yang memiliki peranan penting dalam menjaga kualitas udara di berbagai belahan dunia, lahan dengan ragam tanaman dan pepohonan yang tertata cantik ini, berperan pula sebagai elemen penting yang menjelma sebagai simbol sosialisasi kemasyarakatan yang cukup kuat.

1. Fungsi Hidrologis

38

Taman kota yang merupakan ruang terbuka hijau mendapat peran dalam membantu fungsi hidrologis dan hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Pepohonan melalui akarnya mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpahan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir. Diperkirakan, untuk setiap 1 hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m3 air tanah per-tahun, dengan demikian potensi kekeringan sumur penduduk di musim kemarau dapat di atasi.

2. Fungsi Kesehatan

Taman yang penuh dengan pohon, dapat di analogikan sebagai paru-paru kota dan merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan fungsinya. Setiap 1 hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna di konsumsi 1500 penduduk per-hari sehingga dapat bernafas dengan lega.

3. Fungsi Ekologis

Sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-bijian merupakan habitat yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat mengundang burung-burung untuk berkembang biak.

Keberadaan taman kota juga tentu membawa manfaat bagi warga kota dan juga lingkungan. Berikut manfaat dari keberadaan taman kota adalah sebagai berikut:

2. Untuk rekreasi bagi penduduk kota

3. Untuk menyerap gas karbon dioksida (CO2) yang banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, mobil, pabrik, pembakaran sampah. Dalam proses fotosintesis sebagai berikut: CO2 +H2O ——>C6H12O6 + O2 (dengan bantuan sinar matahari)

4. Pohon-pohonan dalam taman kota, bisa menyimpan air banyak sekali.Sehingga mampu membantu dalam rangka mencegah terjadinya banjir, karena air tidak akan langsung terbuang ke sungai atau selokan tetapi diserap oleh tumbuhan dalam taman kota tersebut.

5. Dalam proses fotosintesis dihasislkan gas oksigen yang sangat diperlukan untuk pernafasan manusia dan hewan. Sehingga udara dikota diharapkan bisa segar karena banyak oksigen (O2) yang dihasilkan oleh taman kota. 6. Media pembelajaran anak-anak sekolah tentang macam-macam, jenis, dan

sifat-sifat tanaman.

7. Tempat hidup margasatwa. b. Standar Taman Kota

Standar luasan taman perorang, nampaknya sulit dipertahankan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah, sementara luasan kotanya tetap dan tidak mungkin ada penambahan luasan. Menurut perhitungan KTT Bumi di Rio De Jainero, tahun 1995, jumlah taman kota yang ideal adalah 30% dari luas kota. Berdasarkan Permendagri No.14 tahun 1998 tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta adalah 40% dari luas kota Jakarta. luas wilayah Jakarta sekitar 65.000 hektar, maka luas ideal taman di Jakarta adalah 26.450 hektar. Sedangkan jumlah

taman yang ada adalah 18.179,68 hektar. Menurut Pemda DKI jumlah tersebut masih kurang memenuhi target taman yang ideal.

Sebuah organisasi bernama National Recreation Association melakukan sebuah usaha untuk mengukur keefektifan penyediaan taman kota raya, dan merumuskan standar-standar dari segi luas per unit penduduk. Taman raya menurut standar National Recreation Association merumuskan bahwa 1acre taman harus disediakan untuk 800 penduduk. Berikut proporsi penyediaan taman kota menurut perencanaan kawasan perumahan kota dalam hal ruang terbuka hijau adalah:

1. Taman untuk 250 penduduk

Setiap 250 penduduk dibutuhkan minimal 1 taman dan sekaligus tempat bermain anak yang luasnya sekurang-kurangnya 250 m2 atau standar = 1M2/p.

2. Taman untuk 2500 penduduk

Untuk setiap 2.500 penduduk diperlukan sekurang-kurangnya 1 daerah terbuka, disamping daerah-daerah terbuka yang telah ada pada tiap kelompok 2500 penduduk. Daerah terbuka ini sebaiknya berupa taman yang dapat juga digunakan untuk aktifitas olah raga seperti volley,badminton, dan lainnya. Luas area yang diperlukan adalah 1.250 m2 atau standar = 0,5 M2/p.

Memang luas taman ideal sulit untuk ditentukan, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti letak geografis dan topografis, tingkat kesejahteraan dan budaya masyarakatnya. Namun mengingat betapa pentingnya fungsi taman kota,

maka tentunya harus selalu diupayakan untuk terciptanya sebuah taman yang multi fungsi yakni terkait fungsi hidrologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi dan lain-lain. Disadari ataupun tidak, taman kota merupakan sebuah tempat yang dapat berperan sebagai sarana pengembangan budaya kota, pendidikan, dan menjadi pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.

Dokumen terkait