• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.3 Tampilan Visual Dalam Scene 3

Gambar 4.3

Tampilan Visual dalam Scene 3

Ringkasan :

Dalam scene 3 tampilan visualnya tampak ada perempuan muda yang digambarkan sedang tertawa dan ada pemuda yang berbadan gemuk menggendong pemuda yang berambut sedikit panjang untuk menghapiri perempuan muda itu. Sedangkan pemuda satunya ditinggal diatas pohon dengan keadaan bergelantungan.

Deskripsi visual yang ditampilkan adalah : a. Level Realitas

(1) Setting

Setting yang ditampilkan berlokasi disalah satu kampung ada sebuah pohon rambutan yang berada disalah satu halaman rumah warga. Pada scene ini ada perempuan yang berdiri tidak jauh dari pohon rambutan dan terlihat tiga papan reklame disalah satu rumah warga, diatas pohon rambutan ada salah satu pemuda bergelantungan diatas pohon, dan terlihat juga tiang listriknya.

(2) Wardrobe

Pemuda yang berambut sedikit panjang menggunakan kaos berwarna putih dan menggunakan celana pendek selutut berwarna coklat muda. Pemuda yang berambut pendek menggunakan pakaian hem batik berlengan panjang berwarna coklat, akan tetapi lengan panjangnya dilipat sampai kesiku dan menggunakan jam tangan disebelah kanan. Celana yang digunakan celana panjang kain berwarna hitam, pakaian yang digunakan seperti untuk bekerja. Sedangkan pakaian yang digunakan oleh pemuda yang berbadan gemuk menggunakan kaos berwarna krem dan berwarna coklat dibagian lengannya. Celana yang digunakan celana pendek selutut berwarna putih. Dan pakaian yang digunakan perempuan muda itu memakai kaos putih dan rok panjangnya.

(3) Property

Tidak ada Property yang digunakan dalam scene ini.

b. Level Respresentasi (4) Camerawork

Pada scene ini menggunakan low-angel shot, dimana pengambilan gambar ini agar perempuan muda dan ketiga pemuda itu bisa terlihat lebih besar dan jelas. Karena itu dari Scene 3 ini menggunakan low- angel shot lebih digunakan dari pada menggunakan shot yang lainnya.

(5) Pencahayaan

Pencahayaan dalam iklan Sampoerna Hijau versi “Pohon Rambutan” menggunakan Natural-key lighting yang biasa digunakan untuk pengambilan gambar diluar ruangan. Gambar yang dihasilkan menjadi lebih ceria dibandingkan high key-light. Dan Pada sistem pencahayaan ini, key-light sedikit banyak digunakan lebih terang dibandingkan fill-light sehingga fill-light tidak perlu menghilangkan bayangan.

(6) Sound

Iklan ini menggunakan voice-over yaitu dari suara perempuan muda dan pemuda yang berbadan gemuk dan juga ada back sound musik yang merupakan instrumen yang dibuat dari iklan Sampoerna Hijau. Jingle ini biasanya digunakan dalam setiap iklan Sampoerna Hijau, yang selalu menggunakan kata :

Inilah kualitas sembilan bintang // Sampoerna //

Sedangkan narasi voice-over iklan ini sebagai berikut : habis deh //

Narasi voice-over diatas adalah suara dari salah satu perempuan muda yang memegang batang rambutan yang berambut.

ada-ada //

Narasi voice-over diatas adalah suara dari salah satu pemuda yang berbadan gemuk.

c. Analisis

Ringkasan yang diperoleh dari scene 3 yakni iklan tersebut diambil diluar ruangan tepatnya disalah satu kampung dan terdapat pohon rambutan disalah satu halaman rumah warga. Penggambarannya yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Busana yang digunakan oleh dua dari tiga pemuda itu menggunakan pakaian sehari- hari yang biasa digunakan, kaos dan celana pendek. Sedangkan yang digunakan oleh pemuda satunya menggunakan pakaian seperti pakaian kerja. Dan pakaian yang digunakan perempuan muda itu memakai kaos putih dan rok panjangnya. Pencahayaannya menghasilkan gambar menjadi lebih ceria karena menggunakan Natural-key lighting yang biasa digunakan untuk pengambilan gambar diluar ruangan.

Dalam scene adegan ini kekocakan yang terlihat dari persahabatan ketiga pemuda ini. karena ketika salah satu perempuan muda itu berkata “habis deh”, salah satu pemuda yang berbadan gemuk menjawab “ada- ada”, dan langsung menghampiri perempuan muda itu dengan masih menggendong pemuda yang berambut sedikit panjang dan melupakan pemuda lainnya yang masih ada diatas pohon. Kekocakan dan kelucuan yang diperlihatakan ini juga salah satu yang membuat persahabatan itu indah untuk dimiliki, karena tidak hanya susah atau sedih tetapi kesenangan juga dapat didapat dari persahabatan itu sendiri.

Sedangkan pada scene ketiga, ketiga pemuda ini juga dapat memperlihatkan bahwa persahabatan itu mengasikan dan menyenangkan.

Kelucuan dan kekocakan yang diperlihatakan ini juga salah satu yang membuat persahabatan itu indah untuk dimiliki, karena tidak hanya susah atau sedih tetapi kesenangan juga dapat didapat dari persahabatan itu sendiri.

4.3 Interpretasi Keseluruhan

Berdasarkan analisis data diatas, iklan Sampoerna Hijau versi “Pohon Rambutan” ini sarat akan muatan Persahabataan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan masyarakat. Pada scene pertama ditunjukan sebagai simbol bahwa setiap manusia tidak lepas dari orang lain, karena setiap orang membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu anugerah bagi umat manusia adalah persahabatan. Dimana persahabatan bisa dialami dan dimiliki setiap orang tanpa dibatasi oleh umur mereka. Anak- anak, remaja, pemuda, dan orang tua masing-masing bisa merasakan indahnya persahabatan dalam hidup mereka. Ketiga pemuda itu dapat menampilkan persahabatan diantara mereka, dan ketika salah satu dari mereka membutuhkan yang lainnya dapat membantu tanpa pamrih atau meminta imbalan sedikit pun.

Pada scene kedua, ketiga pemuda itu dengan persahabatannya dapat memperlihatkan bahwa dengan berkerja sama dapat meringankan beban antar satu sama lain untuk membantu orang lain ketika membutuhkan. Sedangkan dalam kehidupan realitanya dimana seringkali membuat manusia lupa akan asal usulnya sebagai makhluk sosial, yang hidup selalu membutuhkan pertolongan manusia yang lain.

Sedangkan pada scene ketiga, ketiga pemuda ini juga dapat memperlihatkan bahwa persahabatan itu mengasikan dan menyenangkan. Kelucuan dan kekocakan yang diperlihatakan ini juga salah satu yang

membuat persahabatan itu indah untuk dimiliki, karena tidak hanya susah atau sedih tetapi kesenangan juga dapat didapat dari persahabatan itu sendiri.

Sehingga iklan ini lebih menonjolkan segi persahabatan dari pada individualnya. Dan menunjukan bahwa setiap orang dapat memiliki sahabat atau teman yang baik dan dapat dipercaya untuk dapat berbagi satu sama lainnya ketika dalam keadaan susah, senang dan sedih. Karena pengertian persahabatan itu sendiri adalah merupakan salah satu bentuk solidaritas yang terbentuk atas pertemanan berbagai keperibadian yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Semangat kebersamaan dan esensi persahabatan adalah aspek terpenting yang diangkat Sampoerna Hijau dalam setiap iklan yang bertema Pertemanan ini.

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pemaknaan persahabatan yang ditampilkan dalam sebuah iklan televisi yaitu Iklan Sampoerna Hijau versi “Pohon Rambutan”. Bedasarkan hasil dari analisis dan interpretasi terhadap pemaknaan persahabatan dalam iklan tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa iklan ini sarat akan arti persahabatan, kebersamaan dalam masyarakat terutama di Indonesia.

Kehidupan masyarakat di desa khususnya para pemudanya antara satu pemuda dan pemuda yang lainnya begitu akrab. Selalu berkumpul kalau ada atau tidak ada acara di balai desa, pos ronda, hingga tempat-tempat yang dapat dijadikan lahan nongkrong. Makanya, hubungan yang terjalin di antara mereka cukup kuat.

Atmosfir keakraban yang terbangun di kehidupan para pemuda desa di iklan tersebut berkelindan terhadap sindiran sosial. Pemetaan pesan yang dibuat bila disimpulkan mengacu kepada sindiran terhadap kaum borjouis secara tak langsung.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persahabatan bisa dialami dan dimiliki setiap orang tanpa dibatasi oleh umur mereka. Semangat kebersamaan dan esensi persahabatan adalah aspek terpenting yang diangkat Sampoerna Hijau dalam setiap iklan yang bertema Pertemanan ini. Kreatifitas

iklan Sampoerna Hijau menekankan pakem pada keelokan budaya lokal. Cermat merangkai pesan dan tepat visualisasinya sehingga mudah ditangkap. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi perkembangan zaman, dimana seringkali membuat manusia lupa akan asal usulnya sebagai makhluk sosial, yang hidup selalu membutuhkan pertolongan manusia yang lain. Terutama di Indonesia., makna pertemanan lebih dalam mengingat budaya dan komunitas masyarakatnya yang mengutamkan aspek kebersamaan dalam berbagai dimensi kehidupan.

Iklan Sampoerna Hijau versi “Pohon Rambutan” telah mampu memberikan kita pandangan baru mengenai pengertian persahabatan dalam kehidupan sehari-hari dalam iklan di Indonesia selama ini.

5.2 Saran

Dewas ini, fungsi iklan bukan hanya sebagai sarana promosi atau marketing dari sebuah produk, namun juga sebagai media penyalur informasi dan edukasi yang efektif dalam membangun serta memajukan pengetahuan dan pemahaman dalam kedidupan masyarakat terutama mengenai arti persahabatan, kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang sesungguhnya dapat membantu masyarakat Indonesia memiliki penilaian dan sikap sendiri untuk menerima atau menolak dan menghakimi sesuatu yang akan timbul dalam masyarakat. Maka peneliti menyarankan kepada para pembuat iklan dan pihak produsen produk khususnya di Indonesia untuk semakin kreatif membuat iklan yang menyangkut isu-isu yang berkembang di

masyarakat dengan menggambarkan pengertian dan pemahaman yang sebenar-benarnya agar masyarakat dapat menjadi lebih pintar untuk menilai sesuatu. Dan diharapkan iklan tidak lagi menjadi media yang membentuk pemahaman yang salah mengenai sesuatu karena sedikitnya variasi tema yang diberikan.

Tayangan iklan produk rokok Sampoerna Hijau versi “Pohon Rambutan” ditelevisi untuk penampilan berikutnya dalam mempromosikan produk diharapkan mampu memberikan ide-ide kreatif lagi untuk berbagi pengalaman atau pengetahuan kepada khalayak dalam versi-versi unik selanjutnya. Pihak creator iklan dapat menggunakan strategi apa saja misalnya mengangkat fenomena sosial masyarakat dalam mengemas iklan untuk bisa menarik perhatian masyarakat dalam memaknai sebuah produk sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penelitian lanjutan guna menambah dengan ide kreatif baru.

Pusat Penelitian Kemasyrakatan Dan Budaya.

Kotler dan Armstrong, ( terjemahan Alexander Sindoro ), 2000, Dasar – dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta.

Deddy Mulyana, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi. Rosdakarya, Bandung. Terence A. Shimp, 2003.Periklanaan. Periklanan Promosi Jilid 1 Edisi 5, Erlangga, Jakarta.

Terence A. Shimp, 2003.Periklanaan. Periklanan Promosi Jilid 2 Edisi 5, Erlangga, Jakarta.

Terence A. Shimp, 2003. Buku PERIKLANAN & PROMOSI “ Komunikasi Pemasaran Terpadu”, Erlangga, Jakarta.

Kuswandi, Wawan, 1996, Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, Jakarta.

Nurdin, Cetakan II Juli 2004. Komunikasi Massa, Cespur, Malang.

Panuti, Sudjiman, 1992, Serba Serbi Semiotika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

________, 2001, Semiotika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Tata krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Yang Disempurnakan, Terbitan Komisi Periklanan Indonesia.

Frank Jefkins, London. 1995. Periklanan. Penerbit Erlangga, terjemahan dalam bahasa Indonesia, Jakarta.

Sampoerna Hijau kampanye pertama, 29 April 2008, Lampung Post. http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008042101354612 Wahyudi, J.B. 1986, Media Komunikasi Massa Televisi. Alumni, Bandung. Tanudjaja, Bing Bedjo, Januari 2002, Kreativitas Pembuatan Iklan Produk Rokok di Indonesia.

86   

 

87   

Jakarta.

Effendi, Onong Uchjana, 1993, Televisi Siaran, Teori, dan Praktek. Cv Mandar, Maju, Bandung.

Effendi, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditiya Bakti, Bandung.

Liliwer, Alo, 1991. Dasar – dasar Komunikasi Periklanan. Citra aditya Bakti, Bandung.

Allan Pease, Sheldon Press, London, 1981. Bahasa Tubuh (Bagaimana Membaca Pikiran Seseorang Melalui Gerak Isyarat). Terjemahan Indonesia. Arcan, Jakarta.

Kasali, Rhenald, 1992. Manajemen Periklanan. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Lee, Monle; Johnson Carla, 2004. Prinsip – prinsip Pokok periklanan Dalam Perspektif Global. Prenada Media, Jakarta.

Non Buku :

Fitria, 2003, Reprensentasi Kelas Sosial Masyarakat Dalam Iklan (Studi Semiotik Kelas Sosial Dalam Iklan Rokok SAmpoerna Hijau Di Televisi Seri “Kondangan” Dan Seri “Nasi Goreng”), Surabaya, Universitas Airlangga.

____, 2007, Sikap Masyarakat Surabaya Mengenai Iklan Sampoerna Hijau Nggak Ada Loe Nggak Rame versi “Teman Tak Bisa Dibeli”. Surabaya, Universitas Christian Petra.

Dokumen terkait