• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanaman Pangan

Dalam dokumen Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun i (Halaman 32-38)

4 PEMBANGUNAN MANUSIA

5.1 Tanaman Pangan

Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan daerah, peranan tersebut antara lain sebagai penyedia lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Sektor Pertanian walaupun di Kota Malang bukan merupakan sektor utama yang menunjang perekonomian, namun sektor ini penting untuk dikembangkan mengingat peranannya yang penting dan strategis. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, lahan sawah yang ada di Kota Malang pada tahun 2016 hanya mencapai 10,38 persen dari luas wilayah Kota Malang, sisanya sebanyak 18,85 persen merupakan luas lahan pertanian bukan sawah dan sisanya 70,77 persen adalah lahan bukan pertanian.

BAB

5 PERTANIAN

Gambar 14. Persentase Luas Lahan menurut Jenis Lahan di Kota Malang Tahun 2016

18 | Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016

Lahan sawah yang ada di Kota Malang ternyata belum semuanya penggunaaannya untuk penanaman padi sawah hal ini dapat dilihat dari Lahan sawah di Kota Malang sebanyak 1.142 Ha yang ditanami padi sawah hanya sebanyak 844 Ha atau 73,91 persen. Sedangkan sebanyak 292 Ha atau 25,57 persen lahan sawah yang ada ditanami tanaman lainnya seperti tanaman palawija ataupun tanaman hortikultura. Perlu menjadi perhatian bersama bahwa masih ada lahan sebanyak 6 Ha atau 0,53 persen dari luas lahan Kota Malang belum dimanfaatkan sama sekali atau tidak ditanami tanaman apapun padahal lahan seluas itu bisa ditanami baik komoditas tanaman pangan atau hortikutura sehingga bisa meningkatkan produksi.

Komoditas Tanaman Pangan yang ditanam pada Kota Malang selama tahun 2014-2016 adalah tanaman padi sawah, jagung, Kacang Tanah, ubi Kayu, dan ubi jalar dengan komoditas yang paling banyak produksinya di Kota Malang adalah tanaman padi sawah. Produksi padi sawah di Kota Malang dari tahun 2014 sampai 2016 terus mengalami peningkatan, tercatat pada tahun 2016 jumlah produksi padi sawah di Kota Malang mencapai 14.285 ton. Kecamatan yang mempunyai potensi tanaman padi sawah terbesar adalah Kecamatan Sukun dengan produksi padi sawah sebanyak 4.658 ton. Sedangkan pada Kecamatan Klojen sama sekali tidak ada tanaman padi sawah. Komoditas tanaman pangan yang memiliki produksi terbesar kedua adalah tanaman ubi kayu dengan jumlah produksi pada tahun 2016 mencapai 3.858 ton.

Gambar 15. Luas Lahan Berdasarkan Penggunaannya di Kota Malang Tahun 2016

Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016| 19

5.2 HORTIKULTURA

Subsektor hortikultura telah berkontribusi secara nyata dalam mendukung perekonomian baik nasional maupun daerah dalam hal penyediaan produk pangan, kesehatan, dan kosmetika, budaya dan pariwisata, perdagangan, penciptaan produk domestik bruto maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan masyarakat, makin meningkat pula kesadaran akan pentingnya buah-buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-hari.

Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman sumber vitamin, mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman berupa buah dan merupakan tanaman tahunan, umumnya dapat dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu (dikonsumsi segar). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 hampir semua jenis tanaman buah-buahan tahunan di Kota Malang sudah berproduksi kecuali tanaman manggis, nenas, jengkol, dan apel. Pada tahun 2016 buah mangga merupakan buah dengan produksi yang paling banyak di Kota Malang yaitu mencapai 1.013,70 kuintal. Buah Jeruk Siam/Keprok merupakan tanaman buah tahunan dengan produksi terbanyak kedua setelah buah mangga di Kota Malang pada tahun 2016 dengan jumlah produksi mencapai 5.429 ton, sedangkan buah yang produksinya paling sedikit di Kota Malang adalah buah duku/langsat dengan jumlah produksi hanya mencapai 5 kuintal.

Gambar 16. Produksi Komoditas Tanaman Pangan di Kota Malang Tahun 2014-2016

20 | Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016

Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah, dan umbinya yang berumur kurang dari satu tahun. Sedangkan tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman sumber vitamin, mineral, dan lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman berupa buah yang berumur kurang dari satu tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Malang diketahui bahwa tanaman sayuran dan buah-buahan semusim pada tahun 2016 di Kota Malang yang berproduksi hanya terdapat 9 (sembilan) jenis tanaman sayuran semusim, sedangkan untuk buah-buahan semusim tidak ada yang berproduksi.

Gambar 17. Produksi Tanaman Buah dan Sayuran Tahunan di Kota Malang Tahun 2016 (kuintal)

Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016| 21

Tanaman sayuran semusim jamur merupakan tanaman dengan produksi yang paling banyak pada tahun 2016 di Kota Malang, dengan jumlah produksi mencapai 35.471,2 kuintal. Tanaman sayur semusim tomat merupakan tanaman dengan jumlah produksi terbanyak kedua di Kota Malang setelah tanaman jamur dengan produksi pada tahun 2016 mencapai 278 kuintal.

5.3 Perkebunan

Perkebunan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional maupun daerah, terutama dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, dan bahan baku industri. Beberapa komoditas perkebunan yang dipandang mempunyai nilai penting dan strategis di Indonesia adalah karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh dan tebu. Dari 7 (tujuh) tanaman perkebunan unggulan dan strategis tanaman perkebunan di Indonesia, di Kota Malang hanya terdapat 2 (dua) tanaman perkebunan yaitu kelapa dan tebu. Produksi tanaman kelapa dari tahun 2014-2016 di Kota Malang cenderung mengalami kenaikan.

Gambar 18. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim di Kota Malang Tahun 2016 (kuintal)

22 | Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016

Tercatat bahwa pada tahun 2016 produksi kelapa di Kota Malang mencapai 925 ton, mengalami kenaikan sebanyak 118 ton atau 14,62 persen jika dibandingkan tahun 2015. Berbeda dengan tanaman kelapa, produksi tanaman tebu di Kota Malang dari tahun 2014-2016 justru cenderung mengalami penurunan. Produksi tanaman tebu pada tahun 2016 di Kota Malang sebanyak 53.142 ton, mengalami penurunan sebanyak 6.871,28 ton atau 11,45 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015.

5.4 Peternakan

Disadari atau tidak subsektor peternakan memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan perekonomian dan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Protein merupakan kunci nutrisi penting yang berguna untuk pembentukan sel-sel baru dalam tubuh. Sedangkan Protein hewani merupakan asupan nutrisi protein yang berasal dari hewan atau produk olahannya, daging merah seperti daging sapi dan kambing/domba kaya akan protein dan vitamin B12.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2014-2016 produksi daging sapi merupakan produksi daging ternak yang paling banyak dibandingkan daging ternak lainnya di Kota Malang. Jumlah produksi daging sapi di Kota Malang pada tahun 2016 mencapai 3.246,32 ton, mengalami penurunan sebanyak

Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang

Gambar 19. Produksi Tanaman Kelapa dan Tebu di Kota Malang Tahun 2014-2016 (ton)

Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun 2014-2016| 23

368,52 ton atau 11,35 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015. Untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi protein selain daging ternak juga ada daging unggas.

Produksi daging unggas ayam pedaging di Kota Malang dari tahun 2014-2016 merupakan produksi daging unggas yang paling banyak dibandingkan daging unggas lainnya di Kota Malang, dengan jumlah produksi pada tahun 2016 mencapai 17.877,11 ton mengalami kenaikan sebanyak 363,94 ton atau naik 2,08 persen dibandingkan tahun 2015.

5.5 Perikanan

Potensi perikanan tidak hanya dilihat dari luasnya perairan laut yang ada, tetapi juga dari luasnya lahan di darat yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengembangkan budidaya perikanan. Ikan dikenal sebagai salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh manusia selain daging dan ayam. Di Kota Malang budidaya perikanan dilakukan dengan memanfaatkan lahan di darat dengan membuat kolam dan keramba mengingat tidak ada perairan laut di Kota Malang. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang dapat diketahui bahwa pada tahun 2014-2016 jenis ikan yang dibudidayakan di Kota Malang adalah ikan nila,

Tabel 5.4.1 2014 2015 2016 (2) (3) (4) 3 465,00 3 614,84 3 246,32 320,00 430,00 490,22 511,80 525,05 508,39 642,70 551,74 381,06 14,90 18,21 21,61 17 673,30 17 513,17 17 877,11 4,30 23,24 25,25 2,10 2,34 2,28 335 085,60 286 496,99 214 147,74 30,50 27,45 27,51 1 332,60 1 747,36 1 945,20 4,70 101,50 77,34 1,60 0,89 0,93 Produksi (ton) -Ayam Buras -Ayam petelur -Itik - Itik Manila

Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang -Ayam petelur -Ayam Pedaging -Itik -Itik Manila Susu Telur (1)

Dalam dokumen Data Statistik Sektoral Kota Malang Tahun i (Halaman 32-38)

Dokumen terkait