• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggapan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Tanggapan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran

Me ideal = ½ (skor tertinggi+skor terendah) = ½(79+49)

= 64

S ideal = 1/6 (skor tertinggi-skor terendah) = 1/6 (79-49)

= 5

Kategori sangat setuju = Mi + 1,5 Sdi = 64+ 1,5. 5 ke atas = 71,5 ke atas

Kategori setuju = Mi s/d (Mi+1,5 Sdi) = 64 s/d (64+1,5. 5) = 64 s/d 71,5 keatas Kategori tidak setuju = (Mi-1,5 Sdi) s/d 64

= (64–1,5 . 5) s/d 64 = 56,5 s/d 64

Kategori sangat tidak setuju = Mi–1,5 Sdi kebawah = 64–1,5 . 5 ke bawah = 56,5 ke bawah

2. Tanggapan Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran restoran Depot Jogja

Aspek produk = Mean 47,46 = 3,39

Jumlah Item 14

Aspek harga = Mean 6,78 = 3,3

Jumlah Item 2

Aspek promosi = Mean 3,34 = 3,3

LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN

LAMPIRAN 3

NASKAH UJIAN SKRIPSI

Nama : Nur Rochmah

NIM : 005624014

Judul : Pelaksanaan Bauran Pemasaran

( Marketing Mix ) Pada Restoran Depot Jogja di Yogyakarta Hari / Tanggal : Selasa, 26 Juni 2007

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Ruang ujian lantai 3

LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI

PERSYARATAN UJIAN

NAMA : NUR ROCHMAH

NIM : 005624014

JURUSAN : PTBB / TATA BOGA

JUDUL :PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN

(MARKETING MIX) PADA RESTORAN DEPOT

JOGJA DI YOGYAKARTA HARI/TGL : SELASA, 26 JUNI 2007

(MARKETING MIX) PADA

RESTORAN DEPOT JOGJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Konsep pemasaran

2. Pemasaran sebagai alat pencapaian tujuan

perusahaan.

3. Faktor eksternal dan internal restoran

Depot Jogja

4. Faktor internal dalam aktivitas pemasaran

Depot Jogja

B. Identifikasi Masalah

1. Kondisi sistem produksi restoran Depot

Jogja dalam menjual produk makanan.

2. Pelaksanaan bauran pemasaran Depot

Jogja menghadapi persaingan.

3. Faktor internal dan eksternal yang

1. Pelaksanaan bauran pemasaran pada

restoran Depot Jogja

2. Tanggapan konsumen terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran Depot

Jogja.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran

Depot Jogja yang meliputi aspek produk,

harga, promosi dan distribusi.

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran.

E. Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan pelaksanaan bauran

pemasaran

F. Manfaat Penelitian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Merupakan suatu sistem kegiatan usaha

2. Dapat memenuhi kebutuhan pembeli umum

dan pembeli potensial

3. Untuk merencanakan produk, menentukan

harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang/jasa.

B. Bauran pemasaran

Adalah variabel-variabel pemasaran yang

dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan

oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang

maksimal.

C. Produk

D. Harga

Elemen penentu adalah harga bahan baku,

biaya tenaga kerja, biaya umum dan biaya

penjualan.

E. Promosi

Semua kegiatan perusahaan untuk

memperkenalkan produk untuk menarik

konsumen.

F. Distribusi

Kegiatan untuk menyampaikan barang kepada

konsumen.

G. Kerangka berpikir

Mendapatkan pelanggan merupakan tugas

pemasaran namun akan lebih efektif jika

seluruh bagian dapat menjalankan sistem

pemasaran.

H. Pertanyaan penelitian

1. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran

di restoran Depot Jogja yang meliputi aspek

produk, harga, promosi dan distribusi?

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran yang

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif

dengan satu variabel utama yaitu bauran

pemasaran dan merupakan penelitian survey.

Tempat penelitian restoran Depot Jogja.

B.Populasi dan sampel penelitian

Dengan cara Accidental sampling, menggunakan

skala likert

Populasi : restoran Depot Jogja

Sanpel : 28 konsumen

2. Perancanaan produk

3. Penetapan harga

4. Promosi

5. Distribusi

D. Teknik pengumpulan data

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi

4. Angket

E. Instrumen penelitian

F. Uji coba instrumen

1. Validitas : validitas konstruksi

2. Reabilitas : alpa cronbach

3. Analisis data : analisis teknik statistik

deskriptif dengan skala likert

dan analisa SWOT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan bauran pemasaran restoran depot

Jogja meliputi :

a. Aspek produk sudah berjalan baik karena

sudah sesuai dengan standar mutu yang di

tetapkan oleh pihak Depot Jogja.

b. Aspek harga dapat bersaing dengan pelaku

usaha yang sejenis.

d. Aspek distribusi sudah berjalan lancar sesuai

dengan SDM yang dimiliki.

2. Tangapan konsumen terhadap pelaksanaan

bauran pemasaran Depot Jogja.

Dari hasil perhitungan tanggapan konsumen

secara keseluruhan termasuk pada kategori

sangat setuju yaitu 57,14% hal tersebut dapat

dilihat dari konsumen yang datang ke Depot

Jogja.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Bauran pemasaran restoran Depot Jogja dilihat

dari unsur produk meliputi :

Kualitas bahan baku memiliki peranan

penting untuk menentukan hasil produksi

yang terjamin keamanannya.

b. Produk

Variasi produk yang dihasilkan Depot Jogja

beraneka ragam mulai dari Appetizer sampai

Dessert.

c. Citarasa

Cita rasa produk yang dihasilkan Depot Jogja

disesuaikan dengan selera konsumen.

d. Pelayanan / penyajian

Depot Jogja mengutamakan kecepatan dalam

pelayanan dan ketepatan dalam penyajian

kepada konsumen.

e. Jaminan

Depot Jogja memberikan jaminan kepada

konsumen jika terdapat ketidak sesuaian

menu dan penyajian yang diinginkan.

2. Bauran pemasaran restoran Depot Jogja dari

aspek harga

a. Biaya produksi

Harga yang dibuat oleh restoran Depot Jogja

didapat dari biaya produksi ditambah biaya

operasional ditambah prosentase laba yang

diinginkan.

b. Jumlah permintaan

Banyaknya permintaan akan suatu produk

oleh konsumen, Depot Jogja menetapkan

Depot Jogja memberikan suatu kebijakan

yaitu penetapan harga yang kompeten sesuai

dengan iklim pasar yang sejenis.

d. Pilihan harga

Depot Jogja memberikan pilihan harga yang

bervariatif.

3. Bauran pemasaran restoran Depot Jogja dilihat

dari promosi

a. Frekuensi

Promosi yang dilakukan Depot Jogja sebulan

sekali untuk surat kabar, setiap hari untuk

plakat.

b. Media

Media yang digunakan untuk kegiatan

promosi melalui surat kabar harian

Kedaulaataan Raakyat, radio Petra FM dan

neon box yang ditempel langsung didepan

lokasi restoran.

c. Sasaran

Sasaran yang utama adalah semua

pengunjung Galeria Mall, khususnya etnis

Cina dan wisatawan asing yang kebetulan

berkunjung di Galeria Mall.

4. Bauran pemasaran restoran Depot Jogja dari

unsur distribusi

Lokasi yang diambil strategis dan nyaman

karena berada di pusat keramaian yaitu di

Galeria Mall.

b. Jangkauan

Jangkauan distribusi produk ditujukan

kepada semua kalanngan.

c. Peralatan

Kelengkapan peralatan di Depot Jogja sesuai

dengan standar restoran. Dengan

pemeliharaan yang baik sehingga kondisi

peralatan higienis.

B. Saran

1. Untuk restoran Depot Jogja, perlunya

peningkatan mutu dan kualitas makanan

yang disajikan mengingat citra yang sudah

dimiliki oleh Depot Jogja dikalangan agar

lebih baik. pemasangan papan nama pada

lokasi yang strategis akan mempermudah

konsumen untuk mencari dan menemukan

lokasi Depot Jogja dengan cara penunjukan

kejelasan lokasi restoran Depot Jogja.

2. Bagi mahasiswa Tataboga untuk membuka

usaha yang sejenis diperlukan strategi yang

baik agar pemasaran produk berjalan lancar

sehingga industri yang dikelola dapat

berkembang

khususnya yang bergerak dibidang jasa boga

sehingga dapat menambah relasi.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek penting yang dirasakan oleh setiap kegiatan bisnis adalah bagaimana usaha manajemen untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan laba yang diharapkan. Pada era pasar bebas sekarang, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Konsumen semakin selektif dalam memilih barang dan jasa, sehingga perusahaan berusaha menawarkan keunggulan produknya masing-masing, Konsep produk telah tergeser oleh konsep pemasaran, oleh karena itu perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan pemasaran agar dapat mencapai sasaran serta mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis.

Perusahaan menerapkan konsep produk, konsumennya akan memilih produk-produk yang berkualitas, kinerja dan ciri-ciri inovatif terbaik yang ditawarkan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan yang berorientasi pada produk akan memusatkan perhatiannya untuk membuat produk terbaik dan menyempurnakannya secara terus menerus.

Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemenuhan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing. Efektif merupakan kemampuan perusahaan untuk memilih tujuan

2

yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini suatu perusahaan menggunakan cara pemasaran yang tepat untuk pencapaian tujuan. Sedangkan efisien adalah kemampuan untuk menyelasaikan suatu pekerjaan dengan benar, dengan kata lain dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan (Hani Handoko,1993: 7).

Perusahaan bisa menghadapi persaingan dengan lebih baik apabila mereka dapat mengganti dari filosofi produk dan penjualan ke filosofi pelanggan dan pemasaran. Pemasaran dalam suatu perusahan memegang peranan penting, yaitu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Kepuasan konsumen tercermin dalam tanggapannya yang bersedia membeli kembali dan berbicara tentang kebaikan suatu produk perusahaan. Karena salah satu tujuan pemasaran untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Seiring dengan perkembangan zaman berbagai industri juga berkembang, begitu juga dengan industri makanan yang memilih tempat di salah satu pusat perbelanjaan yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya Restoran Depot Jogja yang merupakan restoran dengan berbagai pilihan produk, dari masakan kontinental, oriental dan Indonesia. Akan tetapi, dalam pelaksanaan kegiatan promosi dalam rangka sosialisasi keberadaan restoran ini masih sebatas dari mulut ke mulut, sehingga berakibat konsumen kurang mengetahui keberadaannya. Disamping itu banyaknya restoran siap saji maupun warung tenda yang berkembang di

sekitarnya menambah ketat persaingan yang menyebabkan jumlah konsumen menjadi menurun karena konsumen mulai menggemari menu yang siap saji dengan harga yang lebih murah.

Melihat ketatnya persaingan ini, restoran Depot Jogja harus dapat mengadaptasikan usahanya dengan kegiatan pemasaran yang efektif. Perusahaan harus pandai memahami sikap konsumen yang dapat berubah dari waktu ke waktu sehingga kebijakan yang diambil lebih baik dalam kegiatan pemasaran. Ada beberapa faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol perusahaan yang meliputi : demografi, kondisi perekonomian, sosial budaya, politik dan hukum, teknologi, kompetitor, kebijakan pemerintah setempat, kondisi ekternal dan internal perusahaan lainnya. Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikontrol perusahaan yang meliputi : produk, harga, tempat, promosi, disrtibusi, dan sumber daya manusia.

Pelaksanaan bauran pemasaran di restoran Depot Jogja ini juga memiliki beberapa kendala baik yang bersifat eksternal maupun internal seperti halnya kondisi perusahaan pada umumnya. Misalnya disekitar lokasi muncul aneka makanan modern yang lebih menarik dan praktis. Kendala yang bersifat internal diantaranya adalah harga produk yang relatif tinggi, kurangnya pengenalan menu, kurang memanfaatkan kegiatan promosi, lokasi yang belum begitu dikenal walaupun berada di pusat perbelanjaan.

4

Melihat kondisi tersebut maka perlu ada upaya untuk meningkatkan aktivitas kegiatan pemasaran restoran Depot Jogja ini agar keberadaannya benar-benar mampu memberikan andil terhadap penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan restoran Depot Jogja serta sebagai penyedia jasa boga yang mampu menawarkan alternatif menu di sekitar kawasan Galeria mall.

Langkah awal dari usaha ini adalah dengan melakukan penelitian tentang pelaksanaan pemasaran agar bisa diperoleh gambaran bauran pemasaran untuk restoran Depot Jogja sehingga bisa direncanakan langkah penanganan lebih lanjut terhadap pelaksanaan bauran pemasaran restoran Depot Jogja ini. Dari data pelaksanaan bauran pemasaran, kemudian menggunakan tanggapan konsumen, selanjutnya dapat dilakukan suatu analisa untuk mengetahui faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keberadaan restoran Depot Jogja yaitu dengan analisa SWOT (Stength Weakness Opprtunity Threath). Kondisi faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunity) yang muncul serta ancaman (threath) yang dihadapi restoran Depot Jogja, sedangkan faktor internal terdiri dari kekuatan

(strength) da kelemahan (weakness) yang dimiliki restoran Depot Jogja. Maka penulis mengambil judul “Pelaksanaan bauran pemasaran (marketing mix) pada

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi sistem produksi restoran Depot Jogja dalam menjual produk makanan kepada konsumen?

2. Bagaimana kondisi pasar yang dihadapi oleh restoran Depot Jogja? 3. Bagaimana produk yang ada di restoran Depot Jogja?

4. Bagaimana harga produk yang ditawarkan restoran Depot Jogja? 5. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh restoran Depot Jogja? 6. Bagaimana distribusi yang dilakukan di restoran Depot Jogja?

7. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran yang dijalankan oleh Depot Jogja dalam menghadapi persaingan dengan pelaku usaha yang sejenis?

8. Faktor internal dan ekternal apa saja yang mempengaruhi pemasaran?

9. Alternatif strategi apakah yang bisa ditemukan untuk membantu pelaksanaan bauran pemasaran di restoran Depot Jogja?

C. Batasan Masalah

Supaya lebih terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini pada : 1. Pelaksanaan bauran pemasaran pada restoran Depot Jogja.

2. Tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran pada restoran Depot Jogja.

6 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran di restoran Depot Jogja yang terdiri dari aspek produk, aspek harga, aspek promosi dan aspek distribusi? 2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran di

restoran Depot Jogja? E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang :

1. Pelaksanaan bauran pemasaran yang terdiri dari aspek produk, aspek harga, aspek promosi dan aspek distribusi di restoran Depot Jogja.

2. Tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran di restoran Depot Jogja.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Sumber informasi dan masukan bagi pihak restoran Depot Jogja tentang pelaksanaan bauran pemasaran yang meliputi kegiatan dari aspek produk, aspek harga, aspek promosi dan aspek distribusi. Serta mengetahui alternatif

strategi yang bisa diterapkan berkenaan dengan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Bagi peneliti

a. Sebagai referensi bagi mahasiswa jurusan PTBB khususnya program studi Tata Boga yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka yang akan menambah pengetahuan terutama dalam bidang pemasaran di restoran. b. Sebagai media latihan dari teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Pemasaran

Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran telah banyak definisi-definisi pemasaran yang dikemukakan. Definisi-definisi tersebut mula- mula menitikberatkan pada harga, kemudian pada lembaga-lembaga yang diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan dan kemudian pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan dilakukannya transaksi –

transaksi pemasaran.

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Hani Handoko dan Ibnu Sukotjo,1995:179).

Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia maupun bidang lainnya. Pemasaran sebagai salah satu faktor penting dalam siklus kehidupan suatu perusahaan maka dengan pemasaran yang tetap akan dapat mempertahankan kelangsungan hidup sebuah perusahaan, meningkatkan pendapatan yang akan diterima, selain itu tujuan perusahaan dapat ditingkatkan. Untuk dapat memahami pengertian pemasaran ini ada beberapa pendapat dari para ahli, meskipun ada perbedaan tetapi semuanya tetap

9

memiliki prinsip - prinsip yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda.

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:4), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan –kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Selanjutnya menurut Marwan Asri (1991:15), pemasaran adalah usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Dengan adanya pemasaran yang baik, hasil produksi akan cepat sampai kepada konsumen, sehingga tidak akan terjadi penghentian produk akibat over suplay.

Sedangkan menurut Phillip Kotler (2000:7), pemasaran adalah suatu proses dan managerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (product of value) dengan orang atau kelompok lain.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pemasaran diatas, maka pemasaran yang peneliti maksud adalah :

a. Kegiatan manusia yang berasal dari kebutuhan, keinginan dan permintaan akan produk yang didukung oleh kesediaan untuk membelinya

10

e. Merupakan kegiatan penjualan produk (barang, jasa dan gagasan atau ide) yang berorientasi pada pasar dan konsumen.

Dengan demikian pengertian pemasaran adalah suatu usaha yang benar–

benar memperhatikan konsumen dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan kepuasan konsumen itulah yang menjadi tujuan perusahaan agar usahanya mendapat laba dan berkembang.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat diperoleh 3 hal pokok sebagai berikut :

a. Pemasaran merupakan suatu sistem kegiatan usaha.

b. Pemasaran dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli umum maupun pembeli potensial.

c. Pemasaran ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa.

Sedangkan aplikasi yang telah dilakukan Restoran Depot Jogja dalam hal ini adalah:

a. Sebagai suatu sistem kegiatan usaha

Restoran Depot Jogja telah menerapkan suatu sistem atau cara yang digunakan untuk mensukseskan kegiatan usahanya, yaitu dengan melaksanakan cara kerja yang terorganisasi.

b. Ditujukan untuk merencanakan produk, mementukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Kegiatan ini tercantum dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Merencanakan, yaitu kegiatan menetukan pola-pola kegiatan terlebih dahulu sebelum kegiatan itu dilaksanakan.

11

2) Menentukan harga, yaitu kegiatan menetapkan harga yang dilakukan setelah semua biaya dan besarnya keuntungan yang diharapkan diperhitungkan terlebih dahulu.

3) Mempromosikan dan mendistribusikan, yaitu memperkenalkan dan membujuk konsumen serta menyalurkan barang yang dihasilkan melalui media promosi yang ada dan saluran yang dipilih.

c. Dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan memproduksi barang-barang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga mereka dapat mendapatkan suatu kepuasan.

2. Konsep Pemasaran

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:6), ada 3 unsur pokok dalam konsep pemasaran sebagai berikut :

a. Orientasi pada konsumen (Costumer Oriented), pemasaran yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen

1) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. Perusahaan tidak mungkin memenuhi kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus memilih kelompok pembeli tertentu dari kelompok pembeli tersebut.

12

mode yang berbeda dan yang dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan.

4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku mereka.

5) Menentukan dengan melaksanakan strategi yang paling baik apakah menitikberatkan mutu yang tertinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing) Pengintegrasian berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut andil dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen. Sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir. Selain itu, terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi untuk menciptakan pertukaran yang kuat dengan konsumen.

c. Kepuasan Konsumen (Customer Satisfation)

Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor yang akan menentukan laba perusahaan jangka panjang, yaitu dengan melihat banyak atau sedikitnya kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix adalah variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol,

yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan target market adalah suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan sasaran pemasaran perusahaan. Kedua faktor ini

13

berhubungan erat, target market merupakan suatu sasaran yang dituju, sedangkan marketing mix merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut (Marwan Asri,1991: 30).

Tekanan utama dari pemasaran adalah suatu pasar yang merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang menyangkut pemasaran. Kegiatan–

kegiatan ini perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin.

Dalam sistem pemasaran sebuah organisasi terdapat 4 unsur yang membentuk suatu kesatuan, yaitu perencanaan produk, penetapan harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi (Hani Handoko dan Ibnu Sukotjo, 1995:193) Adapun masing–masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Produk

1) Pengertian produk

Produk adalah produk yang dibutuhkan konsumen, sehingga pengusaha harus selalu mengadakan perbaikan disesuaikan dengan keadaan pembeli. Perbaikan dalam arti peningkatan mutu atau kemampuan menghasilkan produk baru atau memodifikasi produk yang sudah ada.

Menurut Murti Sumarni dan John Suprihanto (1995:240), produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan di pasaran untuk mendapatkan perhatian, permintan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Sedangkan menurut Philip Kotler (2000:9), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau

14

konsumen yang kebetulan berada disekitar lokasi mall, baik dalam rasa, kualitas, jenis, bentuk, harga dan pelayanan.

2) Strategi Produk

Produk dapat berwujud dan dapat juga tidak berwujud. Produk yang berwujud biasa disebut barang dan yang tidak berwujud disebut jasa. Terdapat tiga aspek strategi produk yang perlu diperhatikan agar memudahkan dalam mempelajari strategi produk. Menurut Indriyo (1995 : 179), tiga aspek strategi produk tersebut adalah :

(a) Produk inti

Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Hal utama pemasaran adalah menjual manfaat inti dari produk yang ditawarkannya bukan kandungan bahan kimia yang terdapat dalam produk tersebut.

(b) Produk yang diperluas

Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. Dalam pengertian produk yang diperluas termasuk obyek fisik atau jasa, pelayanan, pembungkusan, petunjuk pemakaian, penyajian maupun garansi.

(c) Produk formal

Produk formal adalah produk yang merupakan penampilan atau

Dokumen terkait