• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggapan Narapidana Tentang Sarana Dan Prasarana

BAB V ANALISA DATA

A.4. Tanggapan Narapidana Tentang Sarana Dan Prasarana

Tabel 5.25

Distribusi Jawaban Responden Tentang Sarana Beribadah

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Tidak Memadai - - - -

b Kurang Memadai 1 4 - -

c Memadai 23 96 7 100

Jumlah 24 100 7 100

Responden yang menjawab bahwa sarana untuk beribadah memadai yaitu sebanyak 23 orang (96%) dari responden register BI dan 7 orang (100%) dari responden register BIIa, yang menjawab kurang memadai 1 orang (4%) hanya dari responden register BI, sedangkan tidak ada dari responden yang menjawab bahwa sarana untuk beribadah tidak memadai.

Tabel 5.26

Distribusi Jawaban Responden Tentang menu Makan

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Tidak Enak 1 4 - -

b Kurang Enak 4 17 5 71

c Enak 19 79 2 29

Jumlah 24 100 7 100

Sumber : Hasil Kuesioner, 2007

Narapidana berhak memperoleh makanan yang layak, yang sesuai dengan jumlah kalori yang memenuhi syarat kesehatan. Setiap hari ada petugas masak didapur rumah tahanan yang dikerjakan yaitu wraga binaan di dapur umum. Mengenai daftar menu sudah ditentukan dan baru akan diganti setahun sekali.

Dari tabel diatas dapat dilihat Jawaban responden mengenai makanan yang diberikan di rumah tahanan, yang menyatakan enak yaitu 19 orang (79%) dari register BI dan 2 orang (29%) dari responden register BIIa, responden yang menyatakan kurang enak yaitu sebanyak 4 orang (17%) dari responden register BI dan 5 orang (71%) dari responden register BIIa, sedangkan responden yang berpendapat bahwa makanannya tidak enak sebanyak 1 orang (4%) hanya dari responden register BI.

Berdasarkan pengamatan, makanan yang disediakan sudah layak, walaupun jumla gizi yang terdapat dalam makanan masih jauh dari harapan untuk memperbaiki menu jika keterbatasan dana guna meyediakan logistik yang layak.

Tabel 5.27

Distribusi Jawaban Responden Tentang Fasilitas Rumah Tahanan

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Tidak Memadai - -

b Kurang memadai 5 21 4 57

c Memadai 19 79 3 43

Jumlah 24 100 7 100

Sumber : Hasil Kuesioner, 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 19 orang (79%) dari responden register BI dan 3 orang (43%) dari responden register BIIa menjawab bahwa fasilitas rumah tahanan sudah memadai, di karenakan fasilitas yang sudah ada saat ini sudah memadai, khususnya fasilitas-fasilitas yang vital seperti perlengkapan makan, alat olahraga dan lain sebagainya. Dan responden yang menjawab bahwa fasilitas di rumah tahanan kurang memadai berjumlah 5 orang (21%) dari responden register BI dan 4 orang (57%) responden register BIIa.

Tabel 5.28

Distribusi Jawaban Responden Tentang Fasilitas Perpustakaan

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Memadai 6 25 - -

b Kurang memadai 13 54 2 29

c Tidak Memadai 5 21 5 71

Jumlah 24 100 7 100

Sumber : Hasil Kuesioner, 2007

Dari data diatas dapat dilihat Jawaban responden mengenai fasilitas perpustakaan. Responden yang menjawab bahwa fasilitas perpustakaan sudah memadai sebanyak 6 orang (25%) dari responden register BI, dan responden yang menjawab perpustakaan kurang memadai berjumlah 13 orang (54%) dari responden register BI dan 2 orang (29%) dari responden register BIIa.

Warga binaan berhak untuk mendapatkan bahan bacaan guna mendukung program pembinaan yang ada di rumah tahanan. Tersedia perpustakaan kecil dengan bahan bacaan yang sudah cukup memadai, namun berdasarkan hasil pengamatan selama berada di rumah tahanan minat baca warga binaan masih tergolong rendah, apalagi kesediaan untuk berkunjung keperpustakaan sangatlah jarang bahkan banyak dari responden yang tidak pernah. Hal ini dibenarkan oleh petugas bahwa minat warga binaan sangatlah rendah untuk mengunjungi perpustakan mengigat bahan bacaan yang disediakan sudah termasuk memadai untuk menambah pengetahuan warga binaan secara umum.

Sudah seharusnya pembinaan bersikap proaktif untuk menumbuhkan minat baca anak yang dapat dimulai dengan sesering mungkin untuk mengunjugi perpustakaan, haruslah ada peraturan yang mewajibkan warga

binaan untuk rajin membaca, di karenakan hal ini berguna untuk menambah pengetahuan.

Tabel 5.29

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kondisi Fasilitas Rumah Tahanan

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Ya 23 96 3 43

b Ragu - ragu - - - -

c Tidak 1 4 4 57

Jumlah 24 100 7 100

Sumber : Hasil Kuesioner, 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil Jawaban responden mengenai kondisi fasilitas di rumah tahanaan. Responden yang menjawab bahwa kondisi fasilitas rumah tahanan dalam keadaan baik sebanyak 23 (96%) dari responden register BI dan 3 orang (43%) responden register BIIa dan 1 orang (100%) responden register BI dan 4 orang (57%) responden register BIIa. Menurut responden fasilitas yang sudah selayaknya diganti yaitu perlengkapan tidur, televisi yang saat penulis mengadakan penelitian sedang rusak.

Hal-hal tentang pencarian identitas diri warga binaan, kategori- kategori penempatan warga binaan, akomodasi, kebersihan pribadi, pakaian warga binaan dan tempat tidur, makanan, pelayanaan kesehatan, dan lain-lain. Dalam instrumen nasional hampir semuanya terlah diatur, wlaupun memang dengan kualitas yang lebih rendah ketimbang ketentuan yang secara eksplisit disebut dalam standar Internasional.

Tabel 5.30

Distribusi Jawaban Responden Tentang Perlunya Perbaikan Fasilitas Rumah Tahanan

No Jawaban Responden Registrasi BI Register BIIa

F % F %

a Ya 23 96 7 100

b Ragu - ragu - - - -

c Tidak 1 4 - -

Jumlah 24 100 7 100

Sumber : Hasil Kuesioner, 2007

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 23 orang (96%) dari responden register BI dan 7 orang (100%) dari responden register BIIa menjawab bahwa perlu adanya perbaikan fasilitas di rumah tahanan, di karenakan fasilitas yang sudah ada saat ini sudah memadai, khususnya fasilitas-fasilitas yang vital seperti perlengkapan makan, alat olahraga dan lain sebagainya. Dan responden yang menjawab bahan perbaikan fasilitas di rumah tahanan tidak perlu lagi karena responden sudah cukup puas dengan fasilitas yang ada yaitu berjumlah 1 orang (4%) dari responden register BI .

Dari penjelasan data-data yang ada dapat disimpulkan bahwa persepsi narapidana terhadap pola pembinaan yang diberikan oleh Rumah Tahanan Negara klas II-B Sidikalang sedah dapat dikatakan baik karena sebagian besar narapidana menangapi positif setiap pertanyaan yang diajukan.

B. Daftar Wawancara dengan Narapidana Rumah Tahanan Negara Klas II-B Sidikalang

Rumah Tahanan Negara Klas II-B Sidikalang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pembinaan yang bertujuan untuk melaksanakan pembinaan yang bertujuan untuk memperbaiki pribadi dan pemberian keterampilan terhadap warga binaan agar kelak nantinya setelah kembali ketengah-tengah masyarakat dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Tujuan dan fungsi ini tidak terlepas dari peran serta petugas pemasyarakatan untuk melaksanakan pembinaan bagi warga binaannya. Peran petugas pemasyarakatan merupakan sal;ah satu indikator keberhasilan dalam pelaksanaan pembinaan. Dan indikator yang lain dalam menentukan berhasil tidaknya pembinaan yang diberikan adalah dengan berkurangnya jumlah residivis dari tahun ketahun. Pembinaan berguna agar warga binaan dapat berintegrasi dengan lingkungannya selama berada didalam rutan maupun setelah keluar dari Rutan dan kembali ketengah-tengah masyarakat.

Seperti hasil wawancara penulis dengan salah satu narapidana Rumah Tahanan Negara Klas II-B Sidikalang, Musa S. Pandiangan, 29 tahun, tondak pidana asusila. Dijatuhi hukuman 6 tahun 3 bulan dan telah menjalani hukuman selama 1 tahun 6 bulan.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa narasumber baru pertama kali masuk kedalam Rutan, perasaan narasumber sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di Rutan sangat sedih, takut dan penuh penesalan. Dari hasil observasi, pada tahap awal ini dapat dikatakan tahap yang sangat rawan bagi warga binaan, karena warga binaan tersebut baru saja memasuki lingkungan yang sangat asing baginya.

Hal seperti ini perlu perhatian khusus dari petugas pemasyarakatan agar warga binaan tersebut dapat segera bersosialisasi dengan lingkungannya. Menurut penjelasan yang diberikan narasumber diketahui bahwa sikap petugas baik, berikut kutipan wawancara dengan Musa S. Pandiangan:

“ya, perlakuan petugas pada saya sangat baik, karena saya tidak pernah melanggar peraturan yang ada di Rutan, saya sangat patuh kepada peraturan yang ada di Rutan…”

Pada tahap selanjutnya warga binaan sudah berbaur dengan petugas dan warga binaan lainnya, proses sosialisasi sudah berjalan seiring dengan pelaksanaan pembinaan yang ada di Rutan, dari hasil wawncara narasumber menyatakan bahwa dirinya selalu mengikuti kegiatan pembinaan di Rutan terutama kegiatan pembinaan jasmani, rohani dan pertukangan, dan narasumber merasakan bahwa kegiatan pembinaan sangat berguna bagi dirinya, berikut kutipan wawancara dengan narasumber:

“ya, saya selalu mengikuti pembinaan yang diberikan oleh Rutan, baik itu pembinaan rohani, jasmani serta keterampilan dan saya merasakan manfaat pembinaan yang diberikan karena dapat saya jadikan bekal hidup bermasyarakat setelah saya bebas nanti…”

Pembinaan yang diberikan selama warga binaan berada dalam Rutan selayaknya menjadi bekal setelah mereka keluar dari Rutan, Berbekal keterampilan, para warga binaan dapat hidup mandiri. Apalagi dengan label/cap yang disandang oleh para mantan narapidana mempersulit mereka untuk kembali hidup dengan normal dan menjauhi hal yang membuat mereka masuk kedalam rutan. Sehingga dengan pembinaan diharapkan agar para mantan narapidana yang telah kehilangan fungsi sosialnya selama berada dalam Rutan dapat kembali berfungsi sosial sebagaimana sebelum dirinya masuk ke dalam Rutan.

Seperti kutipan wawancara dengan narasumber berikut ini:

“saya sangat mendukung adanya pembinaan di Rutan ini baik itu pembinaan rohani, jasmani dan keterampilan karena dengan adanya pembinaan maka para narapidana nantinya setelah keluar Dari Rutan memiliki bekal yang dapat dijadikan untuk hidup bermasyarakat dan dapat kembali menjalankan fungsi sosialnya dengan baik…”

Harus diupayakan sedemikian rupa agar narapidana tidak mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya di masyarakat. Dan ini dapat terlaksana dengan pembinaan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat luas. Dan juga pembinaan harus disesuaikan dengan minat, bakat dan kemauan narapidana. Bagaimanapun harus diakui bahwa narapidana tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuka mengenai persepsi narapidana terhadap pola pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Tahanan Negara Klas II-B Sidikalang, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Proses pembinaan melalui 4 (empat) tahapandan pada setiap tahapan sudah menjadi kewajiban pihak Rutan untuk melakukan pembinaan dengan memberikan pembinaan yang memang sudah menjadi hak warga binaan tersebut. Pola pembinaan bagi warga binaan di Rutan Klas II-B Sidikalang sebenarnya sudah dapat dikatakan berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya. Dapat dilihat dari tahapan dan bagaimana wujud pembinaan yang diberikan, seperti: palaksanaan ibadah, bimbingan kerohanian dan jasmani, pendidikan keterampilan, pelayanan kesehatan dan makanan, mendapatkan bahan bacaan dan siaran media serta kesempatan untuk menyampaikan keluhan. Walaupun masih ada wujud pembinaan yang dirasakan masih kurang sempurna, hal tersebut masih dapat dimaklumi, karena penghuni Rutan melebihi kapasitas dan tidak sebanding dengan jumlah petugas. Sehingga pola pembinaannnya sama rata bagi semua narapidana.

2. Pola pembinaan yang diberikan tidak semuanya sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan, dan juga karena terbatasnya biaya dan tenaga terampil dalam proses pembinaan.

3. Sebahagian besar napi yang telah dibina merasakan manfaat pola pembinaan yang diberikan yaitu dengan meningkatkannya keimanan, pengetahuan dan keterampilan para narapidana.

4. Narapidana yang berstatus register BI lebih merasakan manfaat pola pembinaan dibandingkan yang berstatus register BIIa karena register BI lebih lama mengikuti pola pembinaan yang diberikan Rutan klas II-b Sidikalang.

5. Persepsi narapidana terhadap pola pembinaan yang diberikan dapat dikatakan baik karena sebahagian besar narapidana menanggapi positif setiap pertanyaan yang diberikan.

B. Saran

1. Kepada Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II-B hendaknya meningkatkan mutu pelayanan dan pembinaan yang diberikan kepada narapidana sebagai warga binaanya.

2. Agar pola pembinaan yang diberikan Rutan klas II-B Sidikalang disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuan narapidana.

3. Untuk memperlancar proses pembinaan hendaknya diberikan fasilitas yang lebih baik dan memadai.

4. Kepada masyarakat diharapkan agar apat menerima kembali narapidana yang telah kembali ke tengah-engah masyarakat agar narapidana dapat menjalani kehidupannya kembali ditengah-tengah masyarakat dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Acglis. 1983. Bimbingan Sosial Kelompok. Bandung: STKS.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsono, C.I. 1995. Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan Mangunhardjuna, A. 1986. Pembinaan, Arti dan Metodenya. Yogyakarta:

Kanisius.

Muladi. 1992. Lembaga Pidana Bersyarat. Bandung: Alumni.

Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Panjaitan, Petrus Irwan, Dan Pandapotan Simorangkir. 1995. Lembaga

Pemasyarakatan Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Perlman, Helen H. 1991. Social Case Work A Problem Solving process. Trans. M. Aipassa. Bandung: STKS

Purnomo, Bambang. 1986. Pelaksanaan Pidana Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan. Yogyakarta: Liberty.

Reksodiputro, Mardjono. 1994. Kriminologi Dan Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia.

Singarimbun, Masri Dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Suhartono, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial Suatu Tehnik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutarso. 1993. Metode-Metode Penyembuhan Sosial Dalam Praktek Kesejahteraan Sosial. Bandung: STKS.

Widianty, Ninik Dan Yudius Waskita. 1987. Kejahatan Dalam Masyarakat Dan Pencegahannya. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Medan, September 2007

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyusunan skripsi, maka saya:

Nama : Edwin CH. Sirait

Nim : 020902016

Jurusan : Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial politik Universitas Sumatera Utara

Judu l Skripsi : Persepsi Narapidana Terhadap Pola Pembinaan di Rumah Tahanan Negara Klas II-B Sidikalang

Dengan segala kerendahan hati memohon bantuan saudara, agar sudi kiranya meluangkan waktu sebagai responden untuk mengisi kuisioner penelitian saya dengan baik dan benar. Melalui kuisioner ini saya mengharapkan sumbangan pikiran dan pendapat saudara. Jawaban saudara merupakan bantuan yang sangat berharga bagi saya guna memperoleh data dalam penelitian skripsi yang akan saya selesaikan. Data pribadi anda akan dirahasiakan dan jawaban yang anda berikan tidak akan menambah ataupun mengurangi hukuman saudara. Demikianlah permohonan pengisian kuisioner saya buat, dengan harapan saudara dapat bekerjasama dengan baik. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

KUESIONER Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar

2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda anggap paling benar

Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : tahun 3. Jenis kelamin : 4. Agama : 5. Suku bangsa : 6. Asal daerah : 7. Pendidikan terakhir : 8. Tindak pidana :

9. Lama masa hukuman :

10.Lama masa hukuman yang telah dijalani :

Daftar Pertanyaan A. Pola Pembinaan

1. Apakah saudara mengetahui jenis-jenis pembinaan di Rutan ini? a. Tidak tahu

b. Kurang tahu c. Tahu

2. Apakah saudara mengikuti kegiatan pembinaan pendidikan keterampilan,seperti pertukangan kayu?

a. Tidak mengikuti b. Kadang-kadang c. Mengikuti

3. Apakah saudara mengikuti/melaksanakan kegiatan pembinaan rohani? a. Tidak mengikuti

b. Kadang-kadang c. Mengikuti

4. Apakah saudara pernah mengikuti kegiatan pembinaan jasmani? a. Mengikuti

b. Kadang-kadang c. Tidak mengikuti

5. Selain kegiatan diatas, apakah pernah diadakan kegiatan rekreasi, seperti pertandingan olah raga, hiburan musik, televisi dan membaca?

a. Tidak pernah b. Jarang c. Pernah

B. Tujuan Pembinaan

6. Apakah saudara mengerti tujuan pembinaan yang diberikan kepada saudara?

a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

7. Apakah saudara dapat mengikuti semua macam pembinaan dengan baik? a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

8. Apakah materi pembinaan yang diberikan sudah jelas dan memadai? a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

9. Apakah saudara merasa tertarik mengikuti pola pembinaan yang diberikan?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah saudara sungguh-sungguh mengikuti pola pembinaan yang diberikan?

a. Tidak sungguh-sungguh b. Kurang sungguh-sungguh c. Sungguh-sungguh

11. Apakah pembinaan yang dilakukan disesuaikan dengan minat, bakat dan kemauan saudara?

a. Tidak b. Ragu-ragu c. Ya

12. Apakah pola pembinaan yang dilakukan sesuai dengan jadwal? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

13. Bagaimanakah cara pembinaan yang dilaksanakan terhadap saudara? a. Secara sendiri-sendiri

b. Secara berkelompok c. Secara bersama-sama

C. Pelaksanaan Pembinaan dan Manfaat Pembinaan

14. Apakah pola pembinaan yang diberikan mampu menambah pengetahuan, keterampilan dan keimanan saudara?

a. Tidak b. Ragu-ragu c. Ya

15. Apakah menurut saudara, petugas sudah mempunyai keterampilan dalam menjalankan tugasnya?

a. Sudah b. Kurang c. Belum

16. Menurut pendapat saudara, bagaimanakah kualitas pembinaan yang diberikan?

a. Baik b. Cukup baik c. Tidak baik

17. Apakah para pembina membantu saudara, menjelaskan mengenai pola pembinaan yang diberikan?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

E. Sarana dan Prasarana

18. Apakah tersedia sarana untuk beribadah seperti mesjid dan gereja di Rutan ini?

a. Tidak memadai b. Kurang memadai c. Memadai

19. Bagaimanakah menurut saudara tentang menu makanan di Rutan? a. Tidak enak

b. Kurang enak c. Enak

20. Menurut pendapat saudara bagaimana fasilitas di Rutan ini? a. Tidak memadai

b. Kurang memadai c. Memadai

21. Menurut pendapat saudara bagaimana fasilitas perpustakaan di Rutan ini? a. Memadai

b. Kurang memadai c. Tidak memadai

22. Apakah fasilitas yang ada di Rutan ini dalam kondisi baik? a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

23. Apakah menurut saudara perlu adanya perbaikan fasilitas yang ada di Rutan?

a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

II. DAFTAR WAWANCARA DENGAN NARAPIDANA

1. Bagaimana tanggapan saudara mengenai pola pembinaan yang dilakukan oleh Rutan Klas II-B Sidikalang.?

2. Bagaimana perlakuan petugas yang ada di Rutan Klas II-B Sidikalang terhadap saudara.?

3. Apakah saudara mengikuti pembinaan yang dilaksanakan dan merasakan manfaat dari pembinaan tersebut?

4. Menurut saudara apakah pembinaan yang diberikan sudah memadai dan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat?

5. Menurut saudara apakah pembinaan yang diberikan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bermasyarakat?

6. Apakah anda mendukung pembinaan yang dilaksanakan oleh Rutan Klas II- B Sidikalang?

Dokumen terkait