BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENERJEMAH
2. Tanggung Jawab Penerjemah dalam Pelaksanaan
Pengalihan kepemilikan hak cipta dapat dilakukan dengan cara penyerahan (assignment) dan dengan cara pemegang hak cipta memberikan lisensi kepada orang/badan lain. Pengalihan hak cipta dengan penyerahan (assignment) maksudnya
adalah pengalihan keseluruhan hak-hak ekonomi yang dapat dieksploitasi dari suatu ciptaan yang dialihkan kepada penerima/pemegang hak cipta. Pengalihan hak cipta secara lisensi maksudnya ialah pencipta buku/pemegang hak cipta masih memiliki hak-hak ekonomi tertentu dari ciptaan yang dialihkan kepada pemegang hak cipta.
Pengalihan hak cipta biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian yang berbentuk akta dibawah tangan. Perjanjian penerbitan buku tersebut dapat berupa penyerahan hak cipta dan dapat juga secara lisensi. Suatu perjanjian penerbitan buku yang tergolong sebagai perjanjian lisensi ekslusif mengatur didalamnya beberapa hal tentang pengalihan atau transformasi hak cipta dari penerjemah kepada penerbit buku. Pada suatu pengalihan hak cipta dengan perjanjian penerbitan buku yang tergolong sebagai perjanjian lisensi eksklusif diatur dengan jelas mengenai hak dan kewajiban antara penerjemah/pemegang hak cipta dengan penerbit.
Penyerahan atau pengalihan hak cipta dapat diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada orang/badan lain. Penyerahan ini adalah sesuai dengan system hukum yang berlaku di Indonesia, yang memperbolehkan barang-barang bergerak itu diserahkan kepada orang/badan lain, dengan berbagai cara. Jika hak cipta diserahkankepada orang/badan lain untuk sebagian, maka mengenai bagian yang diserahkan itu penerjemah/pemegang hak cipta tidak ada lagi haknya, sedangkan bagian yang tidak diserahkan, pencipta buku tetap mempunyai hak sepenuhnya. Jika hak cipta itu diserahkan kepada orang lain/badan lain untuk seluruhnya, maka
penerjemah/pemegang hak cipta tidak mempunyai hak lagi sama sekali mengenai hasil ciptaannya, yang seluruhnya telah diserahkan.
Secara umum hak dan kewajiban penerjemah selaku pemegang hak cipta dengan penerbit didalam perjanjian kerjasama yang mereka sepakati dapat disimpulkan sebagai berikut :
Hak dan kewajiban para pihak itu dapat terlihan dengan jelas dalam pasal- pasal/ketentuan-ketentuan yang dituangkan secara tertulis di dalam perjanjian penerbitan buku antara lain :
a. Hak penerjemah/pemegang hak cipta dalam perjanjian penerbitan buku denganlisensi eksklusifyaitu :
1) Mengalihkan hak cipta karya tulis untuk dieksploitasi dengan cara diterbitkan dalam bentuk buku.
2) Menjamin keaslian dan kepemilikan hak khusus karya tulisnya.
3) Menetapkan jangka waktu pengalihan hak cipta karya tulis untuk dieksploitasi dalam bentuk buku.
4) Menerima sejumlah buku yang telah diperbanyak. 5) Menerima pembayaran royalty.
b. Kewajiban penerjemah/pemegang hak cipta dalam perjanjian penerbitan buku denganlisensi eksklusifyaitu :
2) Bertanggung jawab terhadap gugatan pihak ketiga tentang keaslian ciptaan karya tulis.
3) Selama jangka waktu yang disepakati tidak menyerahkan sebagian atau keseluruhan hak cipta karya tulis untuk dieksploitasi dalam bentuk buku kepada pihak ketiga.
4) Mentaati jadwal penerimaan royalti.
c. Hak penerbit dalam perjanjian penerbitan buku denganlisensi eksklusifyaitu : 1) Menerima ciptaan karya tulis asli dengan hak cipta sah yang dimiliki
penulis.
2) Menerima secara sah ciptaan karya tulis yang benar-benar asli, bukan plagiat.
3) Menetapkan harga jual buku untuk memperoleh keuntungan bisnis yang wajar.
d. Kewajiban penerbit dalam perjanjian penerbitan buku denganlisensi eksklusif bersama-sama dengan penerjemah/pemegang hak cipta.
1) Hanya menerbitkan dalam bentuk buku, tidak ciptaanderivatif.
2) Menandatangani perjanjian penerbitan buku yang tergolong lisensi eksklusifbersama-sama dengan penerjemah/pemegang hak cipta.
3) Menepati pembayaran royalti dan memasarkan buku keseluruh segmen pasar yang dapat dijangkau.
Penyerahan atau pengalihan hak cipta dapat diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada orang/badan lain. Penyerahan itu adalah sesuai dengan sistem hukum yang berlaku di Indonesia, yang memperbolehkan barang-barang bergerak itu diserahkan kepada orang/badan lain, dengan berbagai cara.
Jika hak cipta diserahkan kepada orang/badan lain untuk sebagian, maka mengenai bagian yang diserahkan itu penerjemah/pemegang hak cipta tidak ada lagi haknya, sedangkan bagian yang tidak diserahkan, penerjemah tetap mempunyai hak sepenuhnya.
Jika hak cipta itu diserahkan kepada orang/badan lain untuk seluruhnya, maka penerjemah/pemegang hak cipta tidak mempunyai hak lagi sama sekali mengenai hasil ciptaannya, yang seluruhnya telah diserahkan.
Walaupun hak cipta telah diserahkan seluruhnya atau sebagian, penerjemah itu tetap berwenang menjalankan suatu tuntutan hukum untuk mendapatkan ganti kerugian terhadap seseorang yang melanggar hak cipta itu.
Suatu perubahan tidak dapat diadakan atas suatu ciptaan, kecuali dengan izin dari yang mempunyai hak cipta. Apabila si penerjemah telah menyerahkan hak ciptanya kepada orang lain, maka walaupun demikian, selam ia masih hidup izinnya juga tetap diperlukan.
Meskipun hak dan kewajiban para pihak telah tertuang dengan jelas di dalam perjanjian penerbitan buku, akan tetapi secara umum dapat dijelaskan hak dan kewajiban antara pemegang hak cipta dan penerbit yaitu :
a. Hak dari penerjemah yaitu :
1) Mendapat honorarium yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. 2) Mendapat persen eksemplar setiap kali terbit.
3) Mengontrol/mengetahui berapa jumlah buku yang telah laku terjual. 4) Mengontrol/mengetahui berapa banyak jumlah buku yang telah dicetak 5) Mengetahui kapan bukunya akan dicetak ulang.
6) Memberi saran mengenai perwajahan dari bukunya.
7) Mendapat potongan apabila penerjemah membeli bukunya. 8) Menerima sejumlah contoh buku yang telah diperbanyak. b. Kewajiban dari penerjemah yaitu :
1) Menyerahkan untuk dialihkan karya tulis yang asli bukan plagiat.
2) Bersedia mengoreksi kembali hasil karyanya yang akan dicetak coba dan ulang.
3) Bertanggung jawab terhadap pihak ketiga tentang keaslian ciptaan karya tulis.
4) Bersedia mengganti kerugian kepada penerbit apabila karya tulisnya yang sudah dicetak dan mendapat tuntutan dari pihak ketiga.
c. Hak dari penerbit yaitu :
1) Mempunyai hak tunggal atas penerbitan buku tersebut.
2) Berhak untuk mengedit naskah yang masuk tanpa mengubah arti dan makna naskah asli.
3) Mempunyai hak tunggal untuk menentukan harga jual buku. 4) Berhak untuk bekerja sama dengan pihak lain.
5) Berhak untuk membuat ilustrasi buku tersebut. 6) Menerima karya tulis yang asli bukan plagiat.
7) Menerima ciptaan yang sah yang benar-benar milik si pemegang hak cipta d. Kewajiban dari penerbit yaitu :
1) Menerbitkan buku dalam waktu yang telah ditentukan. 2) Membayar honorarium yang telah disepakati.
3) Memberitahu kepada pemegang hak cipta bahwa naskah telah diterbitkan. 4) Memberikan persen eksemplar setiap kali terbit.
5) Memberitahukan bahwa buku edisi pertama telah terjual habis dan perlu dicetak ulang.
6) Menerbitkan naskah dalam bentuk buku dan bukan ciptaanderivatif Tanggung jawab pemegang hak cipta terlihat jelas di dalam perjanjian penerbitan buku yang tertuang dalam hal mengenai hak dan kewajiban para pihak. Dari pasal hak dan kewajiban itu dapat mengetahui batas tanggung jawab dari para pihak di dalam perjanjian penerbitan buku tersebut.
Apabila pemegang hak cipta menghendaki karya tulisnya tersebut hanya dicetak dalam bentuk suatu buku oleh penerbit, sedangkan soal pemasarannya dilakukan atau diurus oleh si pemegang hak cipta sendiri, maka dalam hal seperti ini penerbit hanya bertanggung jawab sebatas mencetak karya tulis tersebut dalam
bentuk buku, mengenai isinya dan hal-hak yang lain penerbit tidak bertanggung jawab melainkan menjadi tanggung jawab penerjemah/pemegang hak cipta. Dalam hal ini hak cipta tetap berada ditangan pemegang hak cipta.
Namun ada juga perusahaan penerbitan yang mencetak, menerbitkan dan memasarkan karya tulis dari penerjemah/pemegang hak cipta kepada masyarakat, sedangkan pencipta dalam hal ini hanya hanya menerima fee/royalti. Dan hak cipta pada umumnya diserahkan kepada perusahaan penerbit. Dalam hal ini penerbit bertanggung jawab terhadap ciptaan yang diterbitkan. Apabila dikemudian hari ada tuntutan terhadap isi buku yang diterbitkan maka penerbitlah yang bertanggung jawab.