• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGALIHAN RESIKO DALAM

B. Tanggung Jawab Pihak Asuransi Apabila Debitur Wanprestasi atau

Meninggal Dunia Sebelum Jangka Waktu Kredit Berakhir Pada PT. Bank Sumut Cabang Lima Puluh

Perjanjian kerjasama yang dibuat antara PT. Bank Sumut dengan pihak

asuransi mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Dalam hal terjadinya salah satu resiko kredit pada PT. Bank Sumut KCP Lima

Puluh, maka dengan adanya perjanjian kerjasama tersebut, resiko tersebut tidak

lagi menjadi beban PT. Bank Sumut KCP Lima Puluh melainkan resiko tersebut

dialihkan kepada pihak perusahaan asuransi dan menjadi kewajiban/tanggung

jawab pihak perusahaan asuransi yang bersangkutan. Adapun resiko kredit yang

paling umum terjadi pada PT. Bank Sumut KCP Lima Puluh yaitu debitur

wanprestasi dan debitur meninggal dunia.

Konsep mengenai wanprestasi sendiri lahir dari adanya perikatan yang

dalam studi kasus ini adalah perikatan yang berasal dari adanya perjanjian kredit,

sehingga menimbulkan suatu hubungan hukum antara kreditur yaitu pihak bank

dan debitur. Hubungan hukum tersebut menimbulkan hak dan kewajiban baik

bagi kreditur maupun debitur, dimana kreditur berkewajiban memberikan kredit

dan berhak atas pembayaran kredit tersebut beserta bunga dalam jangka waktu

yang telah disepakati, sedangkan debitur berhak memperoleh kredit/pinjaman dan

berkewajiban membayar kembali kredit tersebut beserta bunganya dalam jangka

waktu yang telah disepakati.

Timbulnya wanprestasi itu adalah ketika debitur tidak melakukan

kewajibannya dan kreditur tidak memperoleh haknya. Hal ini sesuai dengan

pengertian wanprestasi yang diutarakan Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H, yaitu,

“wanprestasi artinya tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam

perikatan.”41

41

78

Ketika terjadinya wanprestasi, maka pihak PT. Bank Sumut KCP Lima

Puluh berhak mengajukan klaim setelah perjanjian kredit tersebut mencapai

jangka waktu berakhir/setelah tanggal jatuh tempo perjanjian kredit. Lalu sesuai

dengan perjanjian kerjasama, diantaranya perjanjian kerjasama PT.Bank Sumut

dengan PT. Askrindo, maka pihak PT. Askrindo akan bertanggung jawab

melaksanakan pembayaran klaim setelah semua syarat pengajuan telah dipenuhi

oleh bank.

Dalam hal jumlah kerugian Tertanggung lebih kecil atau sama dengan

70% dari plafond kredit, maka besarnya ganti rugi ditetapkan 70% dari jumlah

kerugian Tertanggung. Apabila jumlah kerugian Tertanggung lebih besar 70%

dari plafond kredit, maka besarnya ganti rugi didasarkan pada ketentuan

maksimum penggantian kerugian yaitu 50% dari palfond kredit. Bagian jumlah

kerugian Tertanggung yang tidak dapat diganti oleh Penanggung merupakan

tanggungan sendiri Tertanggung.

Dalam pelaksanaan klaim maka PT. Askrindo menerapkan asas ideminitas

dan asas kepercayaan, yang berarti bahwa Tertanggung menerima ganti rugi tidak

melebihi jumlah kerugian yang dideritanya, serta berlaku juga asas subrogasi,

dimana Tertanggung yang telah mendapatkan Tertanggung hak ganti kerugian

dari penanggung, maka Tertanggung tidak boleh lagi mendapatkan hak dari pihak

ketiga yang telah menimbulkan kerugian itu. Hak terhadap pihak ketiga itu beralih

kepada Penanggung yang telah memenuhi ganti kerugian kepada Tertanggung.

Selanjutnya apabila debitur meninggal sebelum jangka waktu kredit

berakhir sehingga menyebabkan debitur tidak dapat melunasi kredit, maka hal ini

akan menjadi tanggung jawab daripada pihak perusahaan asuransi, seperti

diantaranya dalam perjanjian kerjasama antara PT. Bank Sumut dengan PT.

Askrida yang memberikan perlindungan kepada debitur atas resiko meninggal

dunia setinggi-tingginya sebesar uang pertanggungan. Namun yang dimaksud

meninggal dunia dalam perjanjian ini adalah resiko kematian 24 (dua puluh

empat) jam yang terjadi di seluruh dunia dan karena sebab apapun dan bukan

karena resiko-resiko yang dikecualikan.

Resiko-resiko yang dikecualikan tersebut adalah kematian secara langsung

maupun tidak langsung disebabkan oleh:

1. Bunuh diri atau dihukum mati oleh Pengadilan/Pejabat yang berwenang.

2. Karena terlibat dalam perkelahian, kecuali sebagai seseorang yang

mempertahankan diri.

3. Karena akibat kecelakaan pesawat penumpang udara yang tidak

diselenggarakan oleh perusahaan dengan jadwal tetap dan teratur.

4. Karena akibat perang, perang saudara, perbuatan kekerasan karena

pemberontakan huru-hara, pengacauan dan perbuatan terror lainnya.

5. Sebagai akibat perbuatan kejahatan yang dilakukan sengaja atau

kekhilafan besar atau mereka yang berkepentingan dalm polis ini dan atau

ahli warisnya.

PT. Askrida akan melakukan pembayaran klaim setelah pihak bank

melampirkan syarat-syarat klaim sebagai berikut:

80

2. Fotocopy identitas diri debitur atau ahli waris yang masih berlaku

(KTP/SIM/Identitas lainnya)

3. Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa/Kelurahan setempat (Asli)

dan atau fotocopy yang dilegalisir oleh yang berwenang

4. Surat Keterangan sebab meninggal dunia dari Rumah Sakit (jika debitur

meninggal dunia di Rumah Sakit), atau Surat Keterangan dari Kepolisian

(jika meninggal dunia karena kecelakaan), dari instansi yang berwenang.

5. Fotocopy Perjanjian Kredit antara PT. Bank Sumut KCP Lima Puluh

dengan debitur

6. Rekening Koran Kredit pada saat debitur meninggal dunia

7. Surat Pernyataan Kesehatan disaat debitur menerima kredit

Khusus mengenai resiko debitur meninggal dunia akibat kecelakaan, PT.

Askrida di dalam perjanjian kerjasama menyebutkan bahwa akan memberikan

santunan sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) di samping pembayaran klaim.

Santunan tersebut akan diberikan kepada ahli waris dari debitur yang meninggal

dunia tersebut. Lainnya halnya dengan perjanjian kerjasama antara PT. Bank

Sumut dengan PT. Askrindo, dimana PT. Askrindo akan menanggung serta

bertanggung jawab atas kerugian yang diderita PT. Bank Sumut KCP Lima Puluh

akibat debitur meninggal dunia dengan membayar ganti rugi yang ditetapkan

sebesar 100% dari sisa kredit yang belum dilunasi debitur, sehingga kredit debitur

yang meninggal dunia tersebut pada PT. Bank Sumut KCP Lima Puluh dianggap

lunas.

C. Kewajiban Pihak Asuransi Dalam Pengembalian Restitusi Kepada

Dokumen terkait