• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB (rEsPONsiBiLiTY)

Passion for Results “Kami berkomitmen untuk memperkuat budaya berbasis kinerja tidak hanya melalui “ hard

TANGGUNG JAWAB (rEsPONsiBiLiTY)

1. Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

2. Bank sebagai good corporate citizen peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara wajar. iNdEPENdENsi (iNdEPENdENCE) 1. Bank menghindari terjadinya dominasi

yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan (conlict of interest).

2. Bank mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.

KEWAJArAN (fAirNEss) 1. Bank memperhatikan kepentingan

seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).

2. Bank memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

PriNsiP-PriNsiP PELAKsANAAN GCG: pengendalian internal dan efektivitas

pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.

2. Komite Nominasi dan Remunerasi, membantu Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualiikasi dan proses nominasi serta remunerasi Komisaris, Direksi dan para pejabat eksekutif.

3. Komite Kebijakan Risiko membantu Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan kebijakan risiko usaha. 4. Komite GCG.

direksi

Berdasarkan Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia dari KNKCG, Komite Nominasi dan Remunerasi merekomendasikan calon Direksi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh pemegang saham. Kemudian, para pemegang saham berdasarkan rekomendasi tersebut memilih Direksi dalam RUPS yang terbuka dan transparan. Seperti halnya pemberhentian Komisaris, pemberhentian Direksi hanya bisa dilakukan oleh pemegang saham dalam RUPS.

Karena Bank Mandiri adalah suatu Badan Usaha Milik Negara yang telah Terbuka, Anggaran Dasar Bank mengatur bahwa pengangkatan Direksi oleh RUPS harus disetujui oleh pemegang saham Dwiwarna Seri A (Negara Republik Indonesia). Lebih lanjut Anggaran Dasar mengatakan bahwa hanya pemegang saham Dwiwarna Seri A yang berhak mengajukan pencalonan kepada RUPS.

Penunjukan tersebut efektif setelah Direksi terpilih lulus it and proper test Bank Indonesia. Direksi bertanggung jawab:

a. Atas berjalannya operasional Bank secara efektif dan eisien.

b. Untuk menjalankan prinsip perbankan yang sehat termasuk manajemen risiko dan sistem pengendalian internal. c. Untuk bekerja secara transaparan

dan independen terhadap pemegang saham pengendali.

d. Untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta

mengimplementasikan praktek GCG secara efektif.

e. Untuk membuat dan memiliki Tata

Tertib Direksi yang mengikat dan ditaati oleh semua anggota Direksi. Tata tertib tersebut mengatur antara lain mengenai Rapat Direksi.

f. Direksi wajib mengungkapkan kepemilikan saham Bank maupun perusahaan lainnya sesuai peraturan pasar modal.

g. Mematuhi larangan memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kewajaran di bidang perbankan.

Hubungan Komisaris dan direksi

Hubungan kerja Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada:

a. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Terlaksananya dengan baik manajemen

komisaris komiTe audiT

komiTe

kebiJakan risiko komiTe gcg

komiTe nominasi

dan remunerasi gabungan

komisaris untuk periode 1 januari–16 mei 2005

a b a b a b a b a b a b Binhadi 15 15 4 3 markus Parmadi* 15 14 7# 6 4 2 Darmin nasution 15 8 4 1 arie Soelendro 15 12 4 1 riswinandi* 15 11 7 6 4 4 Fransiska oei** 15 5 1 0 a. tony Prasetiantono* 15 6 4 2

komisaris untuk periode 16 mei–31 Desember 2005

a b a b a b a b a b a b Edwin gerungan 17 16 2 2 2# 2 7 7 muchayat 17 17 13# 12 2 2 7 6 Soedarjono 17 15 17 15 2# 2 7 6 richard Claproth 17 14 13 8 7 7 gunarni Soeworo* 17 16 17# 17 2 1 7 7 Pradjoto* 17 6 7 5

Yap tjay Soen* 17 12 17 13 13 8 2 2 7 6

periode 1 januari–31 Desember 2005

a b a b a b a b a b

Zulkili Djaelani***(anggota Komite Audit) 24 24

imam Sukarno*** (anggota Komite Audit) 24 23

Pardi Soedrajat (anggota Komite Kebijakan Risiko) 2 2

anwar isham (anggota Komite GCG) 13 13

ogi Prastomiyono (anggota Komite GCG) 13 12

nimrod S.(anggota Komite Nominasi & Remunerasi) 2 1

kustiawan(anggota Komite Nominasi & Remunerasi) 2 2

• Kolom A–Menunjukan jumlah rapat yang harus dihadiri Komisaris. • Kolom B–Menunjukan jumlah kehadiran dalam rapat yang bersangkutan.

* Komisaris Independen

** Mengundurkan diri 4 Pebruari 2005 dan efektif 9 April 2005 sesuai keputusan RUPS. *** Hadir dalam Komite Audite periode 1 Jan–16 Mei 2005 dan 16 Mei–31 Des 2005.

# Ketua Komite.

rAPAT KOMisAris

direksi gabungan direksi gabungan

Direksi untuk periode 1 januari–16 mei 2005 Direksi untuk periode 16 mei–31 Des 2005

a b a b a b a b

E.C.W. neloe 29 27 4 1 agus martowardojo 46 36 7 6

i Wayan Pugeg 29 26 4 2 i Wayan agus mertayasa 46 43 7 5

i Wayan agus mertayasa 29 13 4 2 omar S. anwar 46 40 7 7

m. Sholeh tasripan 29 21 4 0 nimrod Sitorus 42 36 7 7

omar S. anwar 29 28 4 3 j.B kendarto 46 28 7 5

Ventje rahardjo 29 25 4 2 Zulkili Zaini 46 40 7 7

nimrod Sitorus 29 27 4 4 Sasmita 46 41 7 6

j.B kendarto 29 18 4 2 abdul rachman 46 41 7 6

Zulkili Zaini 29 21 4 4 andreas E. Susetyo 46 37 7 7

keat Lee 29 23 4 1 Honggo Widjojo** 40 39 7 7

andreas E. Susetyo 29 26 4 4 Sentot a. Sentausa** 40 37 7 5

Sasmita* 27 23 4 3

• Kolom A–Menunjukan jumlah rapat yang harus dihadiri Direksi. • Kolom B–Menunjukan jumlah kehadiran dalam rapat yang bersangkutan.

* Menjadi SEVP terhitung mulai tanggal 14 Januari 2005. ** Menjadi Koordinator Terhitung mulai tanggal 21 Juni 2005.

Jumlah

anggoTa gaJi TunJangan bonus Jumlah

komisaris 7 4.983 3.258 8.241

Direksi 8 15.378 16.140 31.518

komite audit 2 634 123 757

koordinator, SEVP,

group Head dan advisor Direksi 47 25.568 20.112 6.170 51.851

TOTAL 64 46.563 39.633 6.170 92.367

Biaya gaji kotor, tunjangan dan bonus yang dibayarkan kepada Komisaris, Direksi, SEVP, BOD Advisor dan Komite Audit selama 2005 (Rpjuta).

nama saham bonus diskon msop 01 ToTal saham opsi

komisaris Edwin gerungan - - - - -muchayat - - - - -Soedarjono 80.000 750.000 - 830.000 -richard Claproth - - - - -gunarni Soeworo - - - - -Pradjoto - - - -

-Yap tjay Soen - - - -

-Direktur

agus martowardojo - - - -

-i Wayan agus mertayasa 200.000 - - 200.000 4.158.008

omar S. anwar - - - - 8 jB kendarto 200.000 - - 200.000 4.158.008 Zulkili Zaini 60.038 - - 60.038 499.562 Sasmita 60.038 225.000 - 285.038 998.562 abdul rachman 72.557 100.176 - 172.733 3.336.436 SEVP andreas E. Susetyo 54.417 204.066 603.385 861.868 603.385 komite audit gunarni Soeworo - - - - -Soedarjono - - - -

-Yap tjay Soen - - - -

-Zulkili Djaelani 259 185 - 444

-imam Sukarno - - - -

-Kepemilikan saham Bank Mandiri dan Opsi Saham oleh komisaris, direksi, SEVP dan Komite Audit per 31 Desember 2005.

c. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.

d. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.

e. Terpenuhinya implementasi GCG. f. T erlaksananya suksesi kepemimpinan dankontinuitas manajemen di semua

lini organisasi.

Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan hubungan check and balances tersebut, Komisaris dan Direksi telah menyepakati hal-hal sebagai berikut: a. Visi, misi dan corporate values.

b. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan.

c. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan, anggaran dasar dan

prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. d. Kebijakan dan metode penilaian kinerja

Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya.

e. Struktur organisasi di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank.

f. Melaksanakan rapat gabungan Komisaris dan Direksi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

Sebagai imbalannya, para Komisaris dan Direksi berhak memperoleh paket remunerasi sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku. Proses penetapan jumlah paket remunerasi ditetapkan oleh RUPS setelah menerima usulan dari Komite Nominasi dan Remunerasi.

direktur Kepatuhan

Dengan persetujuan Bank Indonesia, Direktur Utama bersama Komisaris menunjuk salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Dalam kapasitasnya tersebut, hubungan pelaporan Direktur Kepatuhan adalah langsung kepada Bank Indonesia selain juga kepada Direktur Utama dan Komisaris. Untuk menjaga independensinya, Direktur Kepatuhan tersebut tidak boleh merangkap sebagai Direktur Utama, membawahi kegiatan kredit, treasury, penghimpunan dana dan kegiatan operasional lainnya maupun membawahi akuntansi atau Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Walaupun begitu, Direktur Kepatuhan boleh menjadi anggota komite baik yang dibentuk Direksi maupun Komisaris. Untuk komite yang

bersifat operasional, Direktur Kepatuhan tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan.

Mengingat peran vital Direktur Kepatuhan, Bank membentuk unit kerja Compliance Group untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya.

sekretaris Perusahaan

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal, Bank Mandiri sebagai perusahaan publik membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Bank dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, BAPEPAM dan publik.

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memberikan saran-saran kepada Direksi mengenai kepatuhan atas ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Bank Mandiri telah melaporkan penunjukan Sekretaris Perusahaan kepada BAPEPAM dan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta mengumumkannya di salah satu harian nasional.

dewan Pengawas syariah

Melalui Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah termasuk jasa lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha yang ditawarkan antara lain:

Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil.

Musyarakah, pembiayaan berdasarkan prinsip usaha patungan.

Murabahah, jual beli barang dengan memperoleh keuntungan. • Ijarah, pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa.

Dalam operasionalnya Bank Syariah Mandiri menganut prinsip-prinsip:

• Keadilan, berupa penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan nasabah.

• Kemitraan, dimana Bank menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana, maupun Bank pada

kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun Bank.

• Keterbukaan, melalui laporan keuangan yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank.

• Universalitas, Bank tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamiin (Islam adalah rahmat bagi seluruh umat). Bank Syariah Mandiri membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota independen yang kompeten dalam syariah Islam. Dewan pengawas tersebut bertugas mengarahkan dan mengawasi landasan produk dan jasa layanan Bank agar sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah Islam.

Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab mengawasi kegiatan usaha Bank agar sesuai dengan ketentuan syariah dan juga memberi nasehat dan saran mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah. Selain itu DPS juga berperan sebagai mediator antara Bank dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), terutama dalam hal kajian produk yang memerlukan kajian dan fatwa DSN.

Auditor Eksternal dan independent reviewer

Anggaran Dasar Bank menegaskan bahwa Komisaris wajib mengusulkan kepada RUPS akuntan publik yang akan memeriksa pembukuan Bank. Akuntan publik yang diusulkan adalah yang telah memperoleh lisensi dari Departemen Keuangan RI dan terdaftar di BAPEPAM.

Akuntan publik tersebut akan melakukan audit umum untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan Bank. Laporan keuangan konsolidasi Bank disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Saat ini Ikatan Akuntan Indonesia tengah menimbang untuk mengadopsi ketentuan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standard—IFRS) sehingga memperkuat aspek perbandingan laporan keuangan secara internasional. Bank Mandiri sampai tahun 2005 hanya menyajikan rekonsiliasi Laporan

Keuangan antara yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dengan ketentuan IFRS. Selain itu, Bank Mandiri minimal sekali dalam satu tahun mengikuti pemeringkatan atas pelaksanaan GCG. Pemeringkatan tersebut dilakukan oleh independent external reviewers.

niLai-niLai Dan PEriLaku Bank manDiri

Manajemen Bank Mandiri bertekad untuk menerapkan nilai-nilai kebersamaan berikut: 1. Trust/Kepercayaan: Membangun

keyakinan dan sangka baik di antara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. 2. Integrity/integritas: Setiap saat berpikir,

berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi.

3. Professionalism/Profesionalisme: Berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. 4. Customer Focus/fokus pada

pelanggan: Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.

5. Excellence/Kesempurnaaan:

Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil terbaik secara terus menerus.

Sepuluh Perilaku Utama:

1. Saling menghargai dan bekerja sama 2. Jujur, tulus dan terbuka

3. Disiplin dan konsisten

4. Berpikir, berkata dan bertindak terpuji 5. Kompeten dan bertanggung jawab 6. Memberikan solusi dan hasil terbaik 7. Inovatif, proaktif dan cepat tanggap 8. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan

pelanggan

9. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus

Pemegang Saham yang terhormat,

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/KEP/ KOM/1999 dan diperbaharui berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005 dengan tujuan untuk membantu serta memfasilitasi Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern (internal control system), efektivitas pemeriksaan oleh auditor ekstern dan intern, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan laporan tahunan yang disampaikan kepada Komisaris, dalam tahun 2005 Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Melakukan penelaahan atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2005, Laporan pencapaian/realisasi RKAP tahun 2005, laporan keuangan tiga bulanan yang akan dipublikasikan dan laporan keuangan konsolidasi yang diaudit.

- Melakukan penelaahan atas Laporan Hasil Audit Rutin tahun 2005 yang dilakukan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang terkait dengan implementasi kebijakan, sistem dan prosedur, pelaksanaan pengendalian intern, kepatuhan terhadap peraturan/ketentuan intern dan ekstern serta masalah-masalah yang terkait dengan tindak kejahatan (fraud). - Melakukan penelaahan atas biaya audit

yang diajukan Kantor Akuntan Publik yang sudah ditunjuk untuk memeriksa laporan keuangan Bank Mandiri tahun buku 2005 dan melakukan negosiasi untuk memperoleh kesepakatan total biaya audit yang wajar.

- Melakukan pertemuan dan komunikasi secara berkala dengan auditor eksternal/Kantor Akuntan Publik yang memeriksa Bank Mandiri guna membahas

efektivitas pelaksanaan pemeriksaan tahun 2005, antara lain mengenai progres pemeriksaan, temuan-temuan penting, penyesuaian-penyesuaian (adjustments) angka keuangan dan kendala dalam pemeriksaan.

- Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Kerja Audit Intern guna membahas efektivitas pelaksanaan pemeriksaan intern tahun 2005, antara lain mengenai cakupan, fokus dan program audit, penyempurnaan metode Risk Based Audit, penyempurnaan metode penilaian/pengukuran kinerja auditee, penyempurnaan sistem dan kualitas audit bidang Teknologi Informasi, temuan-temuan audit yang perlu diperiksa lebih mendalam serta tindak lanjut auditee atas hasil pemeriksaan auditor intern dan ekstern.

- Melakukan pertemuan dengan unit-unit kerja, antara lain Accounting Group, Human Capital Group, Credit Recovery Group, Compliance Group dan Corporate Relation Group/Corporate Banking Group guna membahas temuan-temuan hasil pemeriksaan auditor intern dan ekstern serta hal-hal lain yang perlu diklariikasi dengan unit-unit kerja tersebut. - Melakukan tugas dan kegiatan lain

yang diberikan Komisaris, antara lain penelaahan atas Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern, penelaahan atas Laporan Komisaris tentang Pelaksanaan Rencana Kerja serta investigasi khusus melalui SKAI sehubungan dengan pengaduan/laporan dari pihak ketiga yang diterima Komisaris. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan yang telah dilakukan seperti tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa:

- Penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan.

- Bank telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai.

- Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang memadai tentang pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan itu maka tidak ada masalah-masalah signiikan yang perlu ditambahkan dalam laporan.

Komite Audit

Gunarni soeworo Ketua

soedarjono

Yap Tjay soen

Zulkili djaelani

Para Pemegang Saham yang terhormat, Di tahun 2005, Komite Nominasi dan Remunerasi (Komite) diamanatkan untuk menyusun program kerja yang akan menelaah dan mengidentiikasi individu-individu unggul dan berkualitas untuk dicalonkan sebagai anggota Direksi sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang tercantum dalam Piagam Komite.

Selain itu, Komite diberi mandat untuk menyusun pedoman untuk mengevaluasi kinerja direksi dan juga pedoman untuk mengevaluasi secara self-assessment kinerja komisaris. Ini berarti Komite bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi kinerja direksi secara periodik serta mengusulkan paket remunerasi bagi direksi dan komisaris yang sepadan dengan kinerjanya. Dalam pengusulan tersebut, Komite harus memastikan bahwa kepentingan manajemen tersebut sejalan dengan kepentingan pemegang saham serta proritas strategis Bank Mandiri. Terakhir, Komite juga harus menelaah perumusan Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi.

Komite menyadari bahwa Bank Mandiri selaku bank milik negara yang telah terbuka, keputusan pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris adalah wewenang penuh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Walaupun begitu, Komite percaya bahwa bila pengangkatan tersebut berdasarkan proses pencalonan yang sistematis dan obyektif, maka akan mempengaruhi akuntabilitas secara positif.

Karenanya, sebelum mengajukan usulan nominasi kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna, Komite menyusun proses nominasi yang sistematis, obyektif dan handal. Berdasarkan itu dan juga menimbang kebutuhan Bank sebagai organisasi serta kapabilitas para calon, Komite di masa yang akan datang berusaha untuk mengajukan calon-calon direksi dan komisaris yang layak kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna melalui Komisaris.

Pada bulan Desember 2005, Komite sudah melakukan seleksi dan proses it and proper test terhadap calon direksi sesuai rencana kerja.

Terkait dengan itu, pada tahun 2005 Komite telah mulai menyusun sistem penilaian kinerja direksi dan komisaris sehingga para pemegang saham memiliki dasar pertimbangan yang lebih obyektif dalam menerima laporan pertanggungjawaban direksi.

Selama tahun 2005 Komite telah merangkum hasil survei imbalan bagi Direksi. Rangkuman tersebut digunakan dalam analisa Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi dan remunerasinya. Komite akan membahas mengenai evaluasi ini dan struktur remunerasinya lebih lanjut di tahun 2006. Pada bulan Oktober 2005, Komite juga telah membahas usulan penyempurnaan organisasi dari Direksi. Komite telah membahas usulan tersebut dan menyampaikan pendapatnya kepada Komisaris.

Komite di tahun 2006 akan tetap melaksanakan program kerjanya untuk memastikan berjalannya fungsi pengawasan Komisaris.

Komite Nominasi dan remunerasi

Edwin Gerungan Ketua

Pemegang Saham yang terhormat, Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam semua aspek kegiatannya dan sejalan dengan pilar keempat dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Komisaris telah membentuk Komite GCG pada tanggal 18 Juli 2005 melalui keputusan Komisaris No.002/KEP/KOM/2005. Misi dari Komite GCG adalah membantu Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan, memonitor implementasi prinsip-prinsip GCG dan praktek-praktek terbaik, serta memastikan relevansi

keberlanjutan dari prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik tersebut.

Tugas Komite GCG secara garis besar adalah memberikan rekomendasi kepada Komisaris mengenai arah kebijakan dan program-program percepatan implementasi prinsip-prinsip GCG serta mengawasi efektivitas implementasi GCG oleh Direksi dan jajarannya sehingga terlindunginya kepentingan seluruh stakeholder dan terciptanya mekanisme check and balance pada semua aktivitas. Penerapan prinsip-prinsip GCG dan praktek-paktek terbaik dalam setiap aspek kegiatan perusahaan secara konsisten memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatnya image perusahaan terhadap pihak luar dan meningkatnya kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan peraturan perusahaan.

Sejalan dengan program kerja Komisaris tahun 2005, Komite GCG telah melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut:

1. Menyusun Piagam Good Corporate Governance, yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Komisaris No. 005/KEP/KOM/2005 tanggal 17 Oktober 2005.

2. Menelaah program dan implementasi GCG yang telah dilaksanakan oleh Direksi yang meliputi:

a. Telaahan atas hasil penilaian/ pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga independen (Price WaterhouseCoopers, Standard & Poor’s dan The Indonesian Institute for Corporate Governance).

b. Telaahan terhadap peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Direksi mengenai GCG.

c. Melakukan pengecekan atas beberapa kegiatan di Kantor Pusat dan Kantor-Kantor Cabang Bank Mandiri untuk memastikan diimplementasikannya GCG sebagaimana mestinya. 3. Melaksanakan sosialisasi GCG kepada

jajaran manajemen baik di Kantor Pusat maupun cabang-cabang dengan perincian sebagai berikut:

a. Sosialisasi Tahap I di Bank Mandiri Kantor Pusat pada Oktober 2005, bersama dengan dua lembaga independen yang telah melakukan pemeringkatan GCG di Bank Mandiri, yaitu Standard & Poor’s dan The Indonesian Institute for Corporate Governance.

b. Sosialisasi Tahap II yang ditujukan kepada focus group di tiga kantor wilayah yaitu Kantor Wilayah I, Kantor Wilayah VIII dan Kantor Wilayah X.

c. Sosialisasi GCG kepada peserta program Corporate Culture Internalization melalui kerja sama dengan Human Capital Group dan Learning Center Group sebanyak tiga kali.

Dengan demikian, selama tahun 2005 telah dilakukan sosialisasi GCG di Kantor Pusat dan tiga Kantor Wilayah. Untuk tujuh Kantor Wilayah lagi dan, bila dipandang perlu, beberapa kantor cabang utama akan dilakukan dalam tahun 2006. 4. Melaksanakan survei dengan metode

self-assessment mengenai implementasi GCG di Bank Mandiri dengan responden eksternal dan internal Bank Mandiri, yaitu yang terdiri dari Komisaris, anggota Direksi & SEVP, Komite Audit dan Internal Audit, Group Head, Department Head, level Manager di Wilayah, Bapepam, BEJ dan BES serta pemegang saham institusi. Survei ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (a) mengetahui sejauh mana pemahaman GCG oleh para responden, (b) mengetahui sejauh mana penerapan prinsip-prinsip dan best practices GCG dalam kebijakan, prosedur dan aktivitas perbankan di masing-masing unit kerja atau kantor wilayah, menurut para

responden. Di samping itu, survei ini juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang digunakan.

5. Melakukan langkah-langkah persiapan untuk pelaksanaan survei implementasi GCG Bank Mandiri bekerjasama dengan lembaga independen yang akan dilaksanakan pada tahun 2006. Sehubungan dengan survei implementasi GCG yang dilakukan oleh Komite GCG, secara keseluruhan nilai yang diperoleh sedikit di atas nilai survei yang dilaksanakan oleh The Indonesian Institute of Corporate