BAB I PENDAHULUAN
C. PENCAPAIAN KINERJA DAN TARGET KINERJA
3. Target Capaian Kinerja Tahun 2012
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, LPDP terdiri dari empat Direktorat. Satu direktorat merupakan revenue center, sedangkan 3 direktorat merupakan cost center.
Tabel II.15
Revenue dan Cost Center LPDP
No. Unit Revenue/Cost
Center Pendapatan
1 Direktorat Keuangan dan Umum (Direktorat KU),
cost center 0
2 Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana (Direktorat PUPD)
revenue center Rp428.349.818.048
3 Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan (Direktorat DKP)
cost center 0
4 Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan (Direktorat DRFP).
cost center 0
Realisasi pendapatan LPDP tahun anggaran 2012 adalah Rp428.349.818.048. Rincian target pendapatan per unit kerja LPDP TA 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini.
| Melayani untuk Indonesia Jaya
54
Tabel II.16
Rincian Pendapatan Per Unit Kerja Tahun 2012 Kode
Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/ TA 2011 TA 2012
Akun Pendapatan Realisasi Realisasi
I. Unit Direktorat Perencanaan Usaha dan
Pengembangan Dana - 428.349.818.048
015.01.01
Program: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Keuangan
- 428.349.818.048
5171 Kegiatan: Pengelolaan Dana
Pengembangan Pendidikan Nasional - 428.349.818.048
A. Pendapatan BLU - 428.349.818.048
1. Pendapatan Usaha dari Investasi BLU - 428.349.818.048
B. Perimaan RM/PHLN/PHDN - -
1. Penerimaan Rupiah Murni - -
Total Pendapatan Unit Pengembangan
DPPN (Direktorat) - 428.349.818.048
TOTAL PENDAPATAN BLU - 428.349.818.048
b. Belanja Per Unit Kerja
Pagu indikatif LPDP untuk TA 2012 adalah Rp11.858.264.000 untuk biaya operasional dan Rp239.428.740.000 untuk penyaluran kegiatan pendidikan. Dari jumlah tersebut, alokasi belanja untuk setiap unit dan output adalah sebagai berikut:
Tabel II.17
Alokasi Belanja Untuk Setiap Unit Dan Output
No Output Jumlah (Rp) Keterangan
1 Layanan Dukungan Manajemen 3.343.333.000
2 Dokumen Analisis dan Evaluasi 749.200.000
3 Laporan Hasil Verifikasi 241.388.124.000
4 Layanan Perkantoran 1.982.291.000
5 Kendaraan Bermotor 1.348.000.000
6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
583.000.000
7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 289.056.000
8 Gedung/Bangunan 1.604.000.000
Perincian belanja LPDP per unit kerja selengkapnya terlampir (Lampiran III -RBA/LPDP/2012).
| Melayani untuk Indonesia Jaya
55
c. Pengelolaan Dana Khusus
Alokasi DPPN tahun 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp1.000.000.000.000 dan Rp2.617.700.000.000. Sehingga total DPPN hingga tahun 2011 adalah Rp3.617.700.000.000.
Untuk TA 2012, alokasi DPPN pada APBN adalah sebesar Rp7.000.000.000.000, dan realisasi PNBP sebesar Rp428.349.818.048. Rincian perkembangan DPPN, Penyaluran, Target Pendapatan, dan Total Pendapatan LPDP disajikan dalam table dibawah ini.
Tabel II.18
Perkembangan Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Tahun 2012
Pokok Dana Yang Dikelola
Dana Yang Disalurkan
Pendapatan Tahun Lalu Dari
Pengelolaan Dana Perkiraan Saldo Dana Pokok Perkiraan Pendapatan dari Pengelolaan Kas 3.617.700.000.000 0 0 3.617.700.000.000 428.349.818.048
Dalam rangka memenuhi kebutuhan alokasi dana rehabilitasi fasilitas pendidikan dana beasiswa yang sangat besar di tahun-tahun mendatang, LPDP memproyeksikan kebutuhan DPPN pada tahun 2012 sebesar Rp7.000 miliar yang terdiri dari sebesar Rp1.000 miliar dari APBN 2012 dan Rp6.000 miliar dari APBN-P 2012.
Tabel II.19
Kebutuhan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional TA 2012
Rencana Kebutuhan Dana Pokok DPPN
Saldo Dana Pokok Yang Tersedia Sampai Dengan Tahun 2011 Kebutuhan Alokasi DPPN Dari APBN Tahun 2012 Kebutuhan Alokasi DPPN Dari APBN-P Tahun 2012 10.617.700.000.000 3.617.700.000.000 1.000.000.000.000 6.000.000.000.000 Catatan: Berdasarkan PMK 238/PMK.05/2010, pada tahun 2010 dan 2011, DPPN dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
| Melayani untuk Indonesia Jaya
56
d. Ikhtisar Target Pendapatan TA 2012
Kegiatan bisnis utama LPDP yang menghasilkan pendapatan adalah Pengembangan DPPN yang dilakukan dalam bentuk investasi. Total DPPN hingga tahun 2011 adalah Rp3.617.700.000.000, dan untuk tahun 2012 LPDP memproyeksikan kebutuhan DPPN adalah sebesar Rp7.000 miliar yang terdiri dari sebesar Rp1.000 miliar dari APBN 2012 dan Rp6.000 miliar dari APBN-P 2012 sehingga secara keseluruhan total DPPN hingga akhir tahun 2012 sebesar Rp10.617.700.000.000. Realisasi pendapatan LPDP tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp428.349.818.048. Rincian target PNBP per unit kerja LPDP TA 2012 disajikan dalam table dibawah ini.
Tabel II.20
Ikhtisar Target Pendapatan Menurut Program Dan Kegiatan TA 2012
Kode Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan Realisasi
015.01.01 Program: Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Keuangan
428.349.818.048
5171 Kegiatan: Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional
428.349.818.048 Sumber Pendapatan: (Diisi sesuai kebutuhan)
1.Pendapatan Usaha dari Investasi BLU 428.349.818.048
2. Penerimaan Rupiah Murni -
Jumlah Pendapatan 428.349.818.048
e. Ikhtisar Belanja/Pembiayaan TA 2012
Seperti halnya pendapatan LPDP, belanja LPDP juga merujuk pada program yang sama yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Keuangan, dan Kegiatan Pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional. Tahun 2012 LPDP memperoleh pagu indikatif:
1) Sebesar Rp239.428.740.000 untuk penyaluran kegiatan pendidikan yang terdiri dari sebesar Rp148.054.350.000 untuk beasiswa, sebesar Rp24.360.000.000 kegiatan penelitian mahasiswa, dan sebesar Rp67.014.390.000 untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam; dan
2) Sebesar Rp11.858.264.000 untuk biaya operasional, yang dialokasikan sebagai berikut:
| Melayani untuk Indonesia Jaya
57
Tabel II.21
Pendapatan dan Belanja LPDP Tahun 2012
JENIS BELANJA JUMLAH
II. Belanja Operasional 11.858.264.000
1. Belanja Barang 3.795.553.000
2. Belanja Jasa 1.118.300.000
3. Belanja Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya 327.000.000
4. Belanja Perjalanan 1.845.579.000
5. Belanja Gaji dan Tunjangan 947.776.000
6. Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2.220.056.000 7. Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.604.000.000
III. Belanja Bantuan Sosial 239.428.740.000
1. Belanja atas Pengelolaan Endowment Fund: 239.428.740.000 Perincian belanja selengkapnya terlampir (Lampiran IV -RBA/LPDP/2012).
f. Pendapatan dan Belanja Agregat
Secara agregat realisasi PNBP LPDP TA 2012 adalah sebesar Rp428.349.818.048. Sedangkan anggaran belanja LPDP TA 2012 secara agregat sebesar Rp251.287.004.000.
Dari total anggaran belanja tersebut, terdiri dari belanja operasional sebesar Rp11.858.264.000 dan penyaluran sebesar Rp239.428.740.000. Dari belanja operasional, dialokasikan sebesar Rp8.034.208.000 untuk belanja barang dan sebesar Rp3.824.056.000 untuk belanja modal yang dipergunakan untuk pengadaan peralatan perkantoran seperti PC dan laptop dan lain-lain, serta untuk mengembangkan IT Infrastruktur LPDP. Pada belanja modal tersebut termasuk hibah kendaraan bermotor roda empat sebanyak dua unit. Dari segi penyaluran untuk kegiatan pendidikan, di tahun 2013 LPDP direncanakan menyalurkan dana kegiatan pendidikan sebesar Rp239.428.740.000 untuk penyaluran dana kegiatan pendidikan. Sehingga secara agregat pendapatan dan belanja LPDP adalah sebagai berikut:
| Melayani untuk Indonesia Jaya
58
Tabel II.22
Ikhtisar Pendapatan dan Belanja Agregat LPDP TA 2012
No Uraian Jumlah A PENDAPATAN 428.349.818.048 1 Pendapatan PNBP 428.349.818.048 2 Pendapatan RM - B BELANJA 251.287.004.000 1 Belanja Barang 8.034.208.000 2 Belanja Modal 3.824.056.000 3 Belanja Beasiswa 239.428.740.000
Secara lengkap, perincian pendapatan dan belanja LPDP TA 2012 disajikan terlampir (Lampiran V -RBA/LPDP/2012).
g. Biaya Layanan Per Unit Kerja
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat baik layanan beasiswa maupun layananan rehabilitas fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam, LPDP sudah memproyeksikan dari total pagu indikatif Rp251.287.004.000 untuk biaya operasional akan dialokasikan sebesar Rp242.137.324.000 untuk biaya langsung dan sebesar Rp9.149.680.000 untuk biaya tidak langsung. Perinciannya terlampir (Lampiran VI -RBA/LPDP/2012).
h. Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja
Total DPPN hingga tahun 2011 adalah Rp3.617.700.000.000. LPDP memproyeksikan kebutuhan DPPN pada tahun 2012 sebesar Rp7.000 miliar yang terdiri dari sebesar Rp1.000 miliar dari APBN 2012 dan Rp6.000 miliar dari APBN-P 2012. Dan untuk tahun 2013-2015 diasumsikan pagu indikatif DPPN pada APBN tahun yang bersangkutan masing-masing sebesar Rp2.500.000.000.000. Dengan mengasumsikan bahwa tingkat imbal hasil tahun 2012 adalah sebesar BI rate+1% dan asumsi tingkat imbal hasil turun 0,5% setiap tahun, serta belanja operasional naik 10% setiap tahun, dan asumsi penyaluran hingga tahun 2015 adalah 80% dari total PNBP, maka
| Melayani untuk Indonesia Jaya
59
dapat diperoleh prakiraan maju pendapatan dan belanja LPDP hingga tigatahun kedepan adalah sebagai berikut:
Table II.23
Resume Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja
Pagu Prognosa Pendapatan Prognosa Belanja
2012 428.349.818.048 251.287.004.000
2013 934.749.673.000 1.203.207.748.000
2014 1.002.271.443.000 1.157.938.840.000
Perincian terlampir (Lampiran VII -RBA/LPDP/2012).
Sehubungan dengan tingkat imbal hasil LPDP pada tahun 2012 yakni BI rate + 1%, maka LPDP melakukan justifikasi untuk keperluan forecasting asumsi tingkat imbal hasil untuk tahun 2013, 2014, dan 2015. Tolok ukur yang digunakan LPDP adalah sasaran tingkat inflasi tahun 2013 - 2015 yang telah diperkirakan oleh Bank Indonesia serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 - 2014. Penggunaan tingkat inflasi ini terkait erat dengan multiplier effectnya atas BI rate, dimana jika inflasi naik yang disebabkan kelebihan uang beredar di masyarakat, maka Bank Indonesia akan berupaya untuk melakukan pengetatan jumlah uang beredar dengan menaikkan tingkat suku bunga. Begitupun keadaan apabila terjadi yang sebaliknya. Dengan begitu, tingkat inflasi sangat cocok dipertimbangkan sebagai dasar penentuan forecasting tingkat imbal hasil tahun 2013 – 2015. Disamping itu, terdapat hubungan yang nyata antara tingkat BI rate, inflasi, serta sasaran pembangunan jangka menengah nasional bidang ekonomi sehingga pertimbangan RPJMN 2010 – 2014 pun layak untuk dimasukkan. Berikut merupakan data perkiraan inflasi sampai dengan 2015 :
Tabel II.24
Sasaran Inflasi Indonesia Tahun 2012 - 2015
No Tahun Perkiraan Inflasi
1 2012 4.5% +/- 1 %
2 2013 4.5% +/- 1 %
3 2014 4.5% +/- 1 %
4 2015 4% +/- 1 %
Sumber : PMK No.66/PMK.011/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Sasaran Inflasi Tahun 2013, 2014, dan 2015
| Melayani untuk Indonesia Jaya
60
Berdasarkan sasaran inflasi tersebut diatas, untuk sementara LPDPmenentukan asumsi tingkat imbal hasil untuk tahun 2013 – 2015 yakni tetap untuk tahun 2012 sampai dengan 2014 dan mulai turun 0.25% pada tahun 2015. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa angka sasaran inflasi cenderung tetap yakni 4.5% dengan deviasi 1%.
Kemudian, tingkat imbal hasil yang tetap tersebut akan dijaga agar sesuai dengan BI rate yang stabil dalam kurun waktu 2010 – 2014 seperti yang tercantum dalam sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014 dalam bidang moneter yang berbunyi sebagai berikut :
‘…. Untuk menjawab berbagai masalah dan tantangan di atas, sasaran di bidang moneter yang akan dicapai dalam tahun 2010 – 2014 adalah sebagai berikut :
1. Stabilitas ekonomi makro yang dapat mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemampuan pendanaan pembangunan baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta dengan tetap menjaga stabilitas nasional terpelihara;
2. Terpelihara tingkat inflasi yang cukup rendah sekitar 4-6 persen per tahun selama tahun 2010 – 2014 terpelihara. Dengan terjaganya
inflasi pada tingkat yang rendah tersebut, nilai tukar rupiah akan
cukup mantap dan stabil, dan suku bunga perbankan dapat
terpelihara pada tingkat yang rendah/kondusif, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi; ‘
(Sumber : Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang Pencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014)
Sama dengan penentuan asumsi tingkat imbal hasil tahun 2012, forecasting untuk tahun 2013 – 2015 ini juga akan dituangkan dalam Investment Guidelines dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadan makroekonomi dan perbankan di Indonesia.
| Melayani untuk Indonesia Jaya